Anda di halaman 1dari 14

ASESMEN UNJUK KERJA

MAKALAH
Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah “Evaluasi Pendidikan”

Oleh :

1. Mohammad Ubaidilah
2. M. NurWahid

Dosen Pengampu

Dr. Nasihin, M.Pd.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT PESANTREN SUNAN DRAJAT
LAMONGAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah Asesmen unjuk kerja. Makalah ini disusun
untuk melengkapi tugas mata kuliah Evaluasi Pendidikan.

Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan


makalah ini, kami sebagai penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
Bapak. Dr. Nasihin, M. Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah evaluasi
pendidikan. Terimakasih pula kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan


memberikan gambaran mengenai materi terkait. Sehingga pembaca dapat
menggunakan makalah ini sebagai literatur pendukung dalam pengembangan
bidang ilmu selanjutnya.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih ada kekurangan baik dari isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
penyempurnaan makalah kami kedepannya.

Gresik, 20 Desember 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. RumusanMasalah..................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH................................................... 3
A. Pengertian Asesmen Unjuk Kerja.......................................... 3
B Karakteristik Asesmen Unjuk Kerja....................................... 4
C Langkah-Langkah Asesmen Unjuk Kerja ............................. 9
BAB III PENUTUP ............................................................................... 13
A. Simpulan................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penilaian unjuk kerja adalah penilaian belajar siswa yang meliputi semua
penilaian dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali bentuk pilihan ganda,
menjodohkan, benar-salah, atau jawaban singkat, Hasil karya merupakan sumber
informasi yang sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan
ketrampilan siswa. Sayangnya hasil karya ini seringkali bukan hasil autentik
pekerjaan siswa karena adanya bantuan-bantuan dari luar yang diberikan dalam
menyelesaikan hasil karya itu. Jika hasil karya siswa dikumpulkan dan dilihat
kemajuan yang diperoleh siswa selama periode tertentu maka kumpulan itu
disebut portfolio (portofolio). Portofolio dapat digunakan sebagai bahan diskusi
dengan orang tua untuk melihat kemajuan siswa dan potensi yang dimilikinya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian penilaian unjuk kerja?


2. Apa instrumen penilaian unjuk kerja?
3. Apa langkah-langkah penilaian unjuk kerja?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui penilaian unjuk kerja.


2. Untuk mengetahui instrumen penilaian unjuk kerja.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah penilaian unjuk kerja.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Unjuk Kerja

Menurut Danielson, penilaian unjuk kerja adalah penilaian belajar siswa


yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali
bentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, atau jawaban singkat.
Menurut Trespeces (1999), “performance assessment” adalah berbagai macam
tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan
pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan
serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks

Sebuah hasil karya adalah hasil pekerjaan siswa dan dievaluasi menurut
kriteria tertentu. Umumnya hasil karya adalah tugas yang dikerjakan siswa di luar
jam sekolah. Hasil karya ini dapat berupa: 1) bentuk tertulis, biasanya berwujud
laporan, jurnal, drama, karya ilmiah dan tulisan  tentang suatu topik tertentu. 2)
bentuk tidak tertulis, biasanya berbentuk tiga dimensi seperti pahatan, Kadang-
kadang hasil karya siswa dapat merupakan kombinasi bentuk tertulis dan tidak
tertulis. Sebagai contoh adalah karya ilmiah tentang teknologi tepat guna dalam
suatu bidang tertentu yang terdiri dari alat dan deskripsi prinsip- prinsip ilmiah
yang merupakan dasar cara kerja alat tersebut. Hasil karya merupakan sumber
informasi yang sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan
ketrampilan siswa. Sayangnya hasil karya ini seringkali bukan hasil autentik
pekerjaan siswa karena adanya bantuan-bantuan dari luar yang diberikan dalam
menyelesaikan hasil karya itu. Jika hasil karya siswa dikumpulkan dan dilihat
kemajuan yang diperoleh siswa selama periode tertentu maka kumpulan itu
disebut portfolio (portofolio). Portofolio dapat digunakan sebagai bahan diskusi
dengan orang tua untuk melihat kemajuan siswa dan potensi yang dimilikinya.

2
B. Instrumen Penilaian Unjuk Kerja

Untuk mengamati penilaian unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan


alat atau instrumen lembar pengamatan atau observasi dengan daftar cek (check
list ) dan skala penilaian ( rating scale ). Berikut penjelasan kedua alat sebagai
penilaian unjuk //kerja tersebut.

1. Daftar Cek (Check List ) Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan
menggunakan daftar cek (baik atau tidak baik, bisa atau tidak bisa). Dengan
menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai baik atau mampu apabila
yang ditampilkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh guru.
Sedangkan apabila peserta didik tidak mampu menampilkan sesuatu sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka peserta didik dinyatakan belum
mampu untuk kriteria tersebut. Kelemahan cara ini adalah penilaian hanya
mempunyai dua cara mutlak, misalnya benar-salah, mampu-tidak mampu,
terampil-tidak terampil dan kategori sejenisnya. Dengan demikian, skor yang
diperoleh peserta didik bersifat rigit atau kaku dan tidak terdapat nilai tengah.
Namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar
dan hasilnya kontras.

2. Skala Penilaian (Rating Scale) Penilaian unjuk kerja yang


menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah
terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum
dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak
sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = kurang kompeten, 2 = cukup
kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor
subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil lebih
akurat.

3
Dan adapun ada beberapa kriteria instrumen penilaian unjuk kerja, ada 3
macam kriteria diantaranya :

1. Authentik dan Menarik

Hal yang penting bagi suatu penilaian unjuk kerja yaitu menarik dan
melibatkan siswa dalam situasi yang akrab dengan mereka sehingga siswa
berusaha menyelesaikan tugas itu dengan baik. Siswa juga cenderung tertarik
dengan hal yang menyangkut kehidupan sehari-hari.

2. Memungkinkan Penilaian Individual

Banyak instrumen unjuk kerja yang dimaksudkan untuk dikerja secara


berkelompok. Namun perlu diingat bahwa penilaian ini sebenarnya lebih dititik
beratkan untuk penilaian individu. Karena itu didesain penilaian unjuk kerja
sebaiknya bisa ditujukan untuk kelompok dan individu. Sebagai contoh
sekelompok siswa diberi data dan diminta untuk menganalisanya. Untuk penilaian
individunya masing-masing siswa diminta untuk memberi rangkuman dan
penafsiran apa yang ditunjukkan oleh data tersebut.

3. Memuat Petunjuk yang Jelas

Instrument unjuk kerja yang baik harus memuat petunjuk yang jelas,
lengkap, tidak ambigu dan tidak membingungkan. Petunjuk juga harus memuat
apa yang dikerjakan siswa yang nanti akan dinilai. Sebagai contoh, jika salah satu
kriteria penilaian meliputi organisasi informasi, maka siswa harus diminta
menampilkan informasi yang diperoleh dalam bentuk yang teratur.

C. Langkah-Langkah Penilaian Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja perlu dilakukan langkah-


langkah sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi terhadap langkah-langkah penting yang


diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir (output) yang terbaik.

4
2. Menuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting
dan diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan tugas dan
menghasilkan hasil akhir (output) yang terbaik.

3. Membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur jangan terlalu


banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat diobservasi selama siswa
melaksanakan tugas.

4. Mendefinisikan kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur


berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diamati (observable) atau
karakteristik produk yang diasilkan.

5. Urutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan


urutan yang dapat diamati.

6. Kalau ada, periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria


kemampuan yang dibuat sebelumnya oleh orang lain di lapangan.

Menurut Hutabarat, langkah-langkah membuat performance assessment


adalah:

1. Identifikasi semua langkah penting atau aspek yang diperlukan atau


yang akan mempengaruhi hasil akhir.

2. Menuliskan kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk


menyelesaikan tugas.

3. Mengusahakan kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak


sehingga semua dapat diamati.

4. Mengurutkan kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang


akan diamati.

5. Bila menggunakan skala rentang, perlu menyediakan kriteria setiap


pilihan.

5
D. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pelaporan Penilaian Kompetensi
Keterampilan Melalui Penilaian Unjuk Kerja.

1. Perencanaan

Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan


penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Unjuk kerja yang dapat
diamati seperti: bermain peran, presentasi hasil penelitian sains sederhana,
menggunakan peralatan laboratorium, mengoperasikan suatu alat, atau aktivitas
lain yang bisa diamati. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penilaian unjuk
kerja adakah sebagai berikut:

• Identifikasi semua aspek penting.

• Tuliskan semua kemampuan khusus yang diperlukan.

• Usahakan kemampuan yang akan dinilai dapat teramati dan tidak


terlalu banyak.

• Urutkan kemampuan yang akan dinilai berdasarkan urutan yang


akan diamati.

• Apabila menggunakan skala penilaian, maka menyediakan kriteria


untuk setiap pilihan, misalnya: baik, apabila …, cukup, apabila …, kurang,
apabila ….

Penilaian unjuk kerja dapat menggunakan daftar cek, skala penilaian, atau
rubric.

1. Daftar Cek

Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (ya
– tidak). Pada penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, peserta didik
mendapat nilai apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati
oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai.
Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya

6
benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian tidak terdapat
nilai tengah. Berikut contoh daftar cek.

2. Skala Penilaian

Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala rentang memungkinkan


penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu karena
pemberian nilai secara kontinuum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua.
Skala rentang tersebut, misalnya, sangat kompeten – kompeten – agak kompeten –
tidak kompeten. Penilaian sebaiknya dilakukan oleh lebih dari satu penilai agar
faktor subjektivitas dapat diperkecil dan hasil penilaian lebih akurat.

3. Rubrik

Rubrik bisa juga digunakan untuk menilai unjuk kerja siswa. Rubrik
adalah pedoman penskoran yang digunakan untuk menilai unjuk kerja siswa
berdasarkan jumlah skor dari beberapa kriteria dan tidak hanya menggunakan satu
skor saja. Ini memuat klasifikasi nilai yang dapat diberikan pada siswa sesuai
dengan unjuk kerja yang ditampilkan.

2. Pelaksanaan

a. Pengumpulan Informasi.

Penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran dalam bentuk


penilaian internal ini dilakukan guru yang diawali dengan kegiatan pengumpulan
informasi yang dibutuhkan. Informasi yang dikumpulkan tersebut memenuhi
kriteria penilaian sebagai berikut.

b. Kriteria validitas.

Validitas berarti informasi tersebut dapat digunakan untuk menilai apa


yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur
kompetensi. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan,
misalnya kompetensi ” mempraktikkan gerak dasar jalan..”, maka informasi yang

7
dikumpulkan untuk penilaian pembelajaran disebut memenuhi kriteria validitas
apabila informasi tersebut merupakan informasi unjuk kerja.

c. Kriteria reliabilitas.

Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) dari informasi yang


dikumpulkan. Misalnya, guru akan melaksanakan penilaian dengan menggunakan
bentuk penilaian unjuk kerja, maka informasi yang dikumpulkan disebut
memenuhi kriteria reliabilitas jika informasi yang diperoleh itu cenderung sama
bila unjuk kerja itu dilakukan lagi dalam kondisi yang relatif sama.

d. Kriteria menyeluruh.

Informasi yang dikumpulkan untuk kepentingan penilaian pembelajaran


yang mendidik harus mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap
kompetensi dasar.

e. Kriteria berkesinambungan

Informasi yang dikumpulkan untuk kepentingan penilaian pembelajaran


yang mendidik harus dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus,
sehingga akan diperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam
kurun waktu tertentu.

f. Kriteria obyektifitas.

Informasi yang dikumpulkan untuk kepentingan penilaian pembelajaran


yang mendidik harus obyektif atau sesuai dengan kondisi apa adanya. Untuk itu,
pengumpulan informasi harus dilakukan secara terencana dan sesuai dengan
kriteria yang jelas terutama dalam pemberian skor.

g. Kriteria mendidik

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,


memperbaiki proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar dan
membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

8
3. Penilaian Unjuk Kerja

Informasi yang dibutuhkan adalah keterampilan peserta didik melakukan


sesuatu kegiatan, yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi atau pengamatan.
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan
untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan
tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium (mata pelajaran IPA), praktek
sholat (mata pelajaran PPKn), praktek olahraga (mata pelajaran Penjaskes),
bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi atau deklamasi
(mata pelajaran Bahasa Indonesia), atau kegiatan lain yang sejenis.

4. Penilaian Sikap

Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif.
Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya
terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan
seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan
untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan
kehadiran objek sikap.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui beberapa uraian yang telah dijelaskan di atas, maka
penulismenyimpulkan beberapa dari uraian tersebut Sebuah hasil karya adalah hasil
pekerjaan siswa dan dievaluasi menurut kriteria tertentu. Umumnya hasil karya
adalah tugas yang dikerjakan siswa di luar jam sekolah. Hasil karya ini dapat
berupa: 1) bentuk tertulis, biasanya berwujud laporan, jurnal, drama, karya ilmiah
dan tulisan  tentang suatu topik tertentu. 2) bentuk tidak tertulis, biasanya
berbentuk tiga dimensi seperti pahatan, Kadang-kadang hasil karya siswa dapat
merupakan kombinasi bentuk tertulis dan tidak tertulis.

penilaian unjuk kerja adalah penilaian belajar siswa yang meliputi semua
penilaian dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali bentuk pilihan ganda,
menjodohkan, benar-salah, atau jawaban singkat.

10
DAFTAR PUSTAKA

H. Djaali dan Mulyono, Pudji 2008.Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan.


Jakarta: PT Grasindo.
Kusnandar .2013. Penilaian Autentik , jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rosnita .2007. Evaluasi Pendidikan. Bandung: Cita Pustaka Media.
Sudjana, Nana .1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , cetakan
ketiga. Bandung: PT Remaja RosdaKarya.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, cetakan ketiga.
Bandung: PT Remaja RosdaKarya. 1991
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada. 2007.
Rosnita. Evaluasi Pendidikan. Bandung: Cita Pustaka Media. 2007.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
2003
Majid, A. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya h.200
Hutabarat, O.R. 2004. Model-Model Penilaian Berbasis Kompetensi PAK.
Bandung: Bina Media Informasi
Sudjana, Nana .1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , cetakan
ketiga. Bandung: PT Remaja RosdaKarya
Kusnandar .2013. Penilaian Autentik , jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Depdiknas. 2003 .Kurikulum 2014 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus
dan Penilaian. Jakarta: Depdiknas
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja RosdaKarya.
2007

11

Anda mungkin juga menyukai