DOSEN PEMBIMBING:
NAMA Mahasiswa :
BUDI SALMAN (5191131001)
ERIK S BUTAR-BUTAR (5192431008)
RIZKA NANDA ( 5191131006)
Segala puji syukur bagi Allah yang telah memberikan saya kenikmatan terutama
nikmat atas diberikannya kesehatan. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tepat pada
waktunya.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan saya di masa yang akan datang.
Kelompok 9,
i
DAFTAR ISI
Hal
A.kesimpuan.......................................................................................................... 9
B.saran ................................................................................................................. 9
Daftar pustaka............................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berhasil dan tidaknya tujuan pembelajaran dapat kita telusuri melalui alat evaluasi
pembelajaran baik dengan tes hasil belajar atau evaluasi pembelajaran yang lain. Melalui
evaluasi yang tepat bukan saja kita dapat menentukan keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran, akan tetapi juga sekaligus dapat melihat efektifitas program desain yang
direncanakan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang maka kami perlu merumuskan fokus pembahasan. Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah berdasar pada rumusan masalah makalah ini adalah sebagai
berikut :
1
D. SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH
Makalah ini disusun dalam tiga bagian. Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan makalah dan sistematika penulisan makalah.
Bab II, bagian pembahasan yang membahas tentang Pengembangan Alat Evaluasi, serta
2
BAB II
PEMBAHASAN
Penilaian adalah salah satu komponen dalam proses pembelajaran, yang meliputi:
Bentuk perumusannya bisa dilihat pada contoh berikut ini. Disampaikan tentang
jenis-jenis pernapasan(c), diharapkansiswa
3
Rumusan Tujuan Evaluasi
1 Setelah kegiatan belajar mengajar berakhir diharapkan Coba kamu jelaskan apa
siswa dapat menjelaskan pengaruh respirasi yang dimaksud dengan
respirasi?
2 Setelah kegiatan belajar mengajar berakhir diharapkan Coba kamu kemukakan, apa
siswa dapat mengemukakan perbedaan pengertia n perbedaan pengertian antara
antara respirasi aerob dengan anaerob respirasi aerob dengan
anaerob?
Dari rumusan diatas, tampak jelas bahwa perubahan perilaku yang terkandung dalam
tujuan itu dapat diukur, karena memang melalui alat evaluasi dapat ditentukan
keberhasilannya.
1. Pengertian
Selama ini tes merupakan alat ukur yang sering digunakan untuk menguk ur
keberhasilan siswa mencapai kompetensi. Tes pengukuran keberhasilan atau sering dikenal
Criterion Refernced Test (CRT) adalah tes yang terdiri atas item-item yang secara langsung
mengukur tingkahlaku yang harus dicapai oleh suatu proses pembelajaran. Tes pengukuran
keberhasilan ini juga dikenal dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Karena item tes itu
harus parallel dengan rumusan indicator hasil belajar.
Untuk mengembangkan tes pengukur keberhasilan atau tes yang didesain untuk
Penilaian Acuan Patokan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
a. Item tes diturunkan dari indicator hasil belajar. Artinya, setiap item
dirumuskanuntukmelihat keberhasilan siswa mencapai indicator hasil
belajar
b. Item tes harus berorientasi pada hasil belajar. Artinya, item-item tes harus
mampu mengukur apakah siswa telah berhasil menyelesaikan tugas tertentu
4
c. Item tes perlu menjelaskan dalam kondisi yang bagaimana hasil belajar itu
dapat ditunjukkan.
d. Setiap indicator hasil belajar sebaiknya disusun lebih dari satu item tes.
3. Kriteria Tes
Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria
validitas dan reabilitas. Tes sebagai alat ukur dikatakan memiliki tingkat validitas
seandainya dapat mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki tingkat reabilitas atau
keandalan jika tes tersebut dapat menghasilkan informasi yang konsisten. Misalnya, jika
suatu tes diberikan pada sekelompok siswa, kemudian diberikan lagi kepada kelompok siswa
yang sama pada saat yang berbeda, maka hasilnya akan relative sama.
4. Jenis-jenis Tes
Tes hasil belajar dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berdasarkan jumlah peserta,
tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual. Dilihat dari cara
penyusunannya, tes juga dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes standar. Tes buatan guru
disusun untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh guru yang bersangkutan. Tes
standar adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sehingga berdasarkan
kemampuan tersebut tes standar dapat memprediksi keberhasilan belajar siswa pada masa
yang akan datang. Dilihat dari cara pelaksanaannya, tes dapat dibedakan menjadi tes tulisa n,
tes lisan dan tes perbuatan.
C. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Pengertian
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan
informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang
tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
1. Tes adalah proses pengambilan data yang berkaitan dengan bakat intelegensi, dan
kemampuan, baik kemampuan kognitif maupun psikomotor, serta dalam mengambil data
yang dirancang secara khusus.
5
2. Pengukuran adalah proses pemberian angka pada seseorang atau sesuatu hal yang
dimaksudkan untuk membedakan tingkat orang atau barang mengenai hal yang diukur
(Ebel).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tes merupakan bagian dari pengukuran, tetapi
pengukuran belum tentu, atau tidak harus menggunak antes.
· Tyler, evaluasisebagai proses pencarian informasi apakh tujuan yang telah ditentukan
itu tercapai atau tidak
· Suchman, evaluasi sebagai proses penentuan hasil yang dicapai oleh beberapa kegiatan
yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah proses pengumpulan data secara
ilmiah yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil
keputusan dalam menentukan alternatif kebijakan.
2. Fungsi Evaluasi
D. UJIAN NASIONAL
Dewasa ini revolusi mental yang sedang digalakkan program Pemerintahan sekarang
menjadi pokok utama dalam pembangunan karakter bangsa khususnya dalam bidang
pendidikan. Penanaman revolusi mental dapat dilakukan di bangku sekolah, minimal dari
pelaksanaan ujian nasional (UN) yang berintegritas tinggi.
6
Mengingat selama ini pelaksanaan UN yang hasilnya dijadikan standar kelulusa n
lembaga pendidikan meninbulkan pro dan kontra. Terdapat beberapa alasan bagi mereka
yang pro dengan UN.
Kedua, dalam sebuah negara yang begitu luas dengan berbagai karakteristik dan
budaya yang berbeda, UN dapat dianggap sebagai kontrol dan alat pemersatu bangsa
Keempat, UN dapat juga dijadikan alat akuntabilitas pendidikan dewasa ini kepada
msyarakat.
Di negara maju seperti Amerika, seperti yang disampaikan McMillan terdapat kritik
terhadap ujian yang diwajibkan negara, bahwa ujian negara akan membawa dampak negatif,
yakni :
Memerhatikan tiga hal yang menjadi kritik terhadap penyelenggaraan ujian nasional,
para desainer, dn perencanaan pembelajaran, perlu memahami konteks evaluasi yang benar,
khususnya dalam evaluasi hasil belajar. Jangan sampai kita terjebak pada sistem evaluasi
yang hanya diarahkan untuk mengejar tujuan sesat yakni tujuan asal lulus ujian nasional saja.
7
Oleh karena itu pengembangan alat evaluasi harus terus dilakukan secara konsisten dan
berkesinambungan. Dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies
Baswedan menuturkan akan pentingnya menanamkan nilai- nilai kejujuran di bangku
sekolah minimal dari pelaksanaan UN sehingga revolusi mental dapat terwujud.
Penekanan nilai integritas ini menjadikan hal yang berbeda pada pelaksanaan UN
tahun 2015. Selain menyampaikan angka prestasi siswa, kata Mendikbud, pelaksanaan UN
tahun ini juga memberikan laporan nilai integritas setiap sekolah di kabupaten/kota kepada
kepala daerah masing-masing.Bagi sekolah yang memiliki nilai integritas tinggi dalam
penyelenggaraan UN, Mendikbud akan mengundang masing- masing kepala sekolah dari
sekolah-sekolah dimaksud sebagai upaya memberikan apresiasi atas prestasi yang telah
diraih.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengembangan alat evaluasi merupakan salah satu langkah penting dan tidak boleh
ditinggalkan dalam perencanaan dan desain pembelajaran. Melalui evaluasi yang tepat dan
berintegritas maka akan menciptakan keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran dan
sekaligus dapat melihat efektifitas program desain yang telah direncanakan.
Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. .Jakarta: Kencana.
10