Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN

“Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran”

DOSEN PEMBIMBING:

ULI BASA SIDABUTAR, S.Kom., M.Pd.

NAMA Mahasiswa :
BUDI SALMAN (5191131001)
ERIK S BUTAR-BUTAR (5192431008)
RIZKA NANDA ( 5191131006)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah yang telah memberikan saya kenikmatan terutama
nikmat atas diberikannya kesehatan. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tepat pada
waktunya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Perencanaan


Pembelajaran yang telah mengembankan tugas ini kepada saya sebagai bahan pembelajaran.
Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membantu dalam proses
perkuliahan khususnya pada mata kuliah ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan saya di masa yang akan datang.

Medan, September 2020

Kelompok 9,

i
DAFTAR ISI

Hal

Kata pengantar ............................................................................................................ i

Daftar isi ..................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan ...................................................................................................... 1

A. Latar belakang masalah ................................................................................ 1


B. Rumusan masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan masalah ............................................................................................. 2
Bab II Pembahasan...................................................................................................... 3

A. Tes dan tujuan pembelajaran........................................................................... 3


B. Tes hasil belajar .............................................................................................. 4
C. Evaluasi pembelajaran..................................................................................... 5
D. Ujian nasional ............................................................................................... 6

Bab III Penutup ........................................................................................................... 9

A.kesimpuan.......................................................................................................... 9

B.saran ................................................................................................................. 9

Daftar pustaka............................................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menyusun sistem perencanaan pembelajaran merupakan langkah penting agar tujuan


pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Berbagai rancangan perencanaan
pembelajaran, model desain pembelajaran, pengembangan materi pembelajaran hingga
pengembangan alat evaluasi yang akan dibahas pada makalah ini.

Berhasil dan tidaknya tujuan pembelajaran dapat kita telusuri melalui alat evaluasi
pembelajaran baik dengan tes hasil belajar atau evaluasi pembelajaran yang lain. Melalui
evaluasi yang tepat bukan saja kita dapat menentukan keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran, akan tetapi juga sekaligus dapat melihat efektifitas program desain yang
direncanakan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada latar belakang maka kami perlu merumuskan fokus pembahasan. Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :

1. Bagaimana hubungan antara tujuan pembelajaran dengan tes?


2. Apa pengertian dan kriteria tes hasil belajar?
3. Apa kaitannya tes dengan evaluasi?
4. Bagaimana ujian nasional berperan dalam evaluasi hasil belajar?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah berdasar pada rumusan masalah makalah ini adalah sebagai
berikut :

1. Menjelaskan keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan tes


2. Menjelaskan pengertian dan kriteria tes hasil belajar
3. Menjelaskan keterkaitan tes dengan evaluasi
4. Memberikan kritik terhadap ujian nasional sebagai salah satu bentuk evaluasi hasil
belajar di Indonesia.

1
D. SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH

Makalah ini disusun dalam tiga bagian. Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :

Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan makalah dan sistematika penulisan makalah.

Bab II, bagian pembahasan yang membahas tentang Pengembangan Alat Evaluasi, serta

Bab III, bagian penutup, kesimpulan, daftar pustaka

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. TES DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Penilaian adalah salah satu komponen dalam proses pembelajaran, yang meliputi:

(1) tujuan pembelajaran,

(2) metode pembelajaran,

(3) penilaian hasil belajar.

Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah


kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para
siswa, sehingga guru dituntut untuk mampu memilih tujuan-tujuan pendidikan yang
bermakna dan terukur.

Dalam konteks kurikulum berorientasi pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran


itu tiada lain dirumuskan dalam bentuk kompetensi, yakni kemampuan yang harus dimilik i
oleh siswa. Kompetensi yang harus dicapai dirumuskan dalam bentuk perubahan perilaku
yang terukur yang kemudian dinamakan obyektif. Penulisan perubahan tingkahlaku sebagai
obyektif dikembangkan oleh Merger dalam format ABCD, yaitu Audience (siapa yang harus
memiliki kemampuan), Behaviour (perilaku yang bagaimana yang diharapkan dimilik i),
Condition (dalam situasi dan kondisi yang bagaimana subyek dapat menunjukka n
kemampuan sebagai hasil belajar yang telah diperolehnya), Degree (kualitas dan kuantitas
tingkahlaku yang diharapkan dicapai sebagai batas minimal).

Bentuk perumusannya bisa dilihat pada contoh berikut ini. Disampaikan tentang
jenis-jenis pernapasan(c), diharapkansiswa

(A) dapat membedakan

(B) pengertian pernapasan aerob dan

(C). anaerob dengan tepat

Oleh karena tujuan pembelajaran atau kompetensi merupakan tujuan pembelajaran


yang harus dicapai, maka desainer pembelajaran harus segera merumuskan item tessesuai
dengan tujuan yang dirumuskan. Perhatikan contoh berikut.

3
Rumusan Tujuan Evaluasi

1 Setelah kegiatan belajar mengajar berakhir diharapkan Coba kamu jelaskan apa
siswa dapat menjelaskan pengaruh respirasi yang dimaksud dengan
respirasi?

2 Setelah kegiatan belajar mengajar berakhir diharapkan Coba kamu kemukakan, apa
siswa dapat mengemukakan perbedaan pengertia n perbedaan pengertian antara
antara respirasi aerob dengan anaerob respirasi aerob dengan
anaerob?

Dari rumusan diatas, tampak jelas bahwa perubahan perilaku yang terkandung dalam
tujuan itu dapat diukur, karena memang melalui alat evaluasi dapat ditentukan
keberhasilannya.

B. TES HASIL BELAJAR

1. Pengertian

Selama ini tes merupakan alat ukur yang sering digunakan untuk menguk ur
keberhasilan siswa mencapai kompetensi. Tes pengukuran keberhasilan atau sering dikenal
Criterion Refernced Test (CRT) adalah tes yang terdiri atas item-item yang secara langsung
mengukur tingkahlaku yang harus dicapai oleh suatu proses pembelajaran. Tes pengukuran
keberhasilan ini juga dikenal dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Karena item tes itu
harus parallel dengan rumusan indicator hasil belajar.

2. Petunjuk Tes Pengukur Keberhasilan

Untuk mengembangkan tes pengukur keberhasilan atau tes yang didesain untuk
Penilaian Acuan Patokan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

a. Item tes diturunkan dari indicator hasil belajar. Artinya, setiap item
dirumuskanuntukmelihat keberhasilan siswa mencapai indicator hasil
belajar
b. Item tes harus berorientasi pada hasil belajar. Artinya, item-item tes harus
mampu mengukur apakah siswa telah berhasil menyelesaikan tugas tertentu

4
c. Item tes perlu menjelaskan dalam kondisi yang bagaimana hasil belajar itu
dapat ditunjukkan.
d. Setiap indicator hasil belajar sebaiknya disusun lebih dari satu item tes.

3. Kriteria Tes

Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria
validitas dan reabilitas. Tes sebagai alat ukur dikatakan memiliki tingkat validitas
seandainya dapat mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki tingkat reabilitas atau
keandalan jika tes tersebut dapat menghasilkan informasi yang konsisten. Misalnya, jika
suatu tes diberikan pada sekelompok siswa, kemudian diberikan lagi kepada kelompok siswa
yang sama pada saat yang berbeda, maka hasilnya akan relative sama.

4. Jenis-jenis Tes

Tes hasil belajar dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berdasarkan jumlah peserta,
tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual. Dilihat dari cara
penyusunannya, tes juga dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes standar. Tes buatan guru
disusun untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh guru yang bersangkutan. Tes
standar adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sehingga berdasarkan
kemampuan tersebut tes standar dapat memprediksi keberhasilan belajar siswa pada masa
yang akan datang. Dilihat dari cara pelaksanaannya, tes dapat dibedakan menjadi tes tulisa n,
tes lisan dan tes perbuatan.

C. EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Pengertian

Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan
informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang
tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Ada beberapapengertianevaluasi.Padatahun 1949 Ralph Tyler memperkenalkan kata


evaluasi dalam bukunya yang berjudul Basic Principles of Curriculum and
instruction.Sebenarnyaadasedikitperbedaanantarates, pengukurandantes.

1. Tes adalah proses pengambilan data yang berkaitan dengan bakat intelegensi, dan
kemampuan, baik kemampuan kognitif maupun psikomotor, serta dalam mengambil data
yang dirancang secara khusus.

5
2. Pengukuran adalah proses pemberian angka pada seseorang atau sesuatu hal yang
dimaksudkan untuk membedakan tingkat orang atau barang mengenai hal yang diukur
(Ebel).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tes merupakan bagian dari pengukuran, tetapi
pengukuran belum tentu, atau tidak harus menggunak antes.

3. Evaluasi dapat didefinisikan oleh beberapa ahli berikut ini :

· Tyler, evaluasisebagai proses pencarian informasi apakh tujuan yang telah ditentukan
itu tercapai atau tidak

· Suchman, evaluasi sebagai proses penentuan hasil yang dicapai oleh beberapa kegiatan
yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.

· Stufflebeam. Evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian dan pemberian


informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatif
keputusan.

Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah proses pengumpulan data secara
ilmiah yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil
keputusan dalam menentukan alternatif kebijakan.

2. Fungsi Evaluasi

Ada beberapa fungsi evaluasi, yakni :

a. Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik siswa


b. Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian
siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
c. Evaluasi dapat memberikan informasi untukmengembangkan kurikulum
d. Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan oleh siswa secara individual dalam
mengambil keputusan, khususnya untuk menentukan masa depan sehubunga n
dengan pemilihan bidang pekerjaan serta pengembangan karier.
e. Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam
menentukan kejelasan tujuan khusus yang hendak dicapai

D. UJIAN NASIONAL

Dewasa ini revolusi mental yang sedang digalakkan program Pemerintahan sekarang
menjadi pokok utama dalam pembangunan karakter bangsa khususnya dalam bidang
pendidikan. Penanaman revolusi mental dapat dilakukan di bangku sekolah, minimal dari
pelaksanaan ujian nasional (UN) yang berintegritas tinggi.

6
Mengingat selama ini pelaksanaan UN yang hasilnya dijadikan standar kelulusa n
lembaga pendidikan meninbulkan pro dan kontra. Terdapat beberapa alasan bagi mereka
yang pro dengan UN.

Pertama, UN merupakan alat untuk mendongkrak dan meningkatkan kualitas


pendidikan, dengan asumsi penyelenggaraan UN dapat memacu kinerja sekolah untuk
mencapai standar kelulusan yang ditetapkan pusat.

Kedua, dalam sebuah negara yang begitu luas dengan berbagai karakteristik dan
budaya yang berbeda, UN dapat dianggap sebagai kontrol dan alat pemersatu bangsa

Ketiga, melalui penyelenggaraan UN dapat meningkatkan persaingan antar sekolah


dan ujung-ujungnya dapat menumbuhkan persaingan antar daerah dalam meningkatka n
kinerjanya.

Keempat, UN dapat juga dijadikan alat akuntabilitas pendidikan dewasa ini kepada
msyarakat.

Alasan-alasan tersebut memang rasional. Melalui UN sekolah akan berusaha


meningkatkan kinerjanya dengan harapan tidak adanya siswa yang tidak lulus. Namun
demikian, pada kenyataannya upaya sekolah tidak diikuti oleh tanggungjawab yang baik.
Upaya untuk meningkatkan kinerjanya agar tidak ada siswa yang tidak lulus diartikan
sebagai upaya meluluskan seluruh siswa bagaimanapun caranya. Akhirnya berkembangla h
praktik-praktik ketidakwajaran dalam pelaksanaan UN.

Di negara maju seperti Amerika, seperti yang disampaikan McMillan terdapat kritik
terhadap ujian yang diwajibkan negara, bahwa ujian negara akan membawa dampak negatif,
yakni :

1. Menumpulkan kurikulum dengan penekanan lebih besar pada hafalan ketimbang


pda keahlian berfikir dan memecahkan masalah
2. Mengajar demi ujian
3. Diskriminasi. Disadari atau tidak, kelulusan siswa yang ditentukan oleh hasil UN,
menimbulkan diskriminasi bagi siswa dan sekolah khususnya siswa yang berasal
dari kelas sosial ekonomi rendah, serta sekolah yang ada di pedesaan yang baik
dari kuantitas maupun kualitas sarana dan prasarana jauh di bawah sekolah-
sekolah yang ada di kota.

Memerhatikan tiga hal yang menjadi kritik terhadap penyelenggaraan ujian nasional,
para desainer, dn perencanaan pembelajaran, perlu memahami konteks evaluasi yang benar,
khususnya dalam evaluasi hasil belajar. Jangan sampai kita terjebak pada sistem evaluasi
yang hanya diarahkan untuk mengejar tujuan sesat yakni tujuan asal lulus ujian nasional saja.

7
Oleh karena itu pengembangan alat evaluasi harus terus dilakukan secara konsisten dan
berkesinambungan. Dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies
Baswedan menuturkan akan pentingnya menanamkan nilai- nilai kejujuran di bangku
sekolah minimal dari pelaksanaan UN sehingga revolusi mental dapat terwujud.

Penekanan nilai integritas ini menjadikan hal yang berbeda pada pelaksanaan UN
tahun 2015. Selain menyampaikan angka prestasi siswa, kata Mendikbud, pelaksanaan UN
tahun ini juga memberikan laporan nilai integritas setiap sekolah di kabupaten/kota kepada
kepala daerah masing-masing.Bagi sekolah yang memiliki nilai integritas tinggi dalam
penyelenggaraan UN, Mendikbud akan mengundang masing- masing kepala sekolah dari
sekolah-sekolah dimaksud sebagai upaya memberikan apresiasi atas prestasi yang telah
diraih.

8
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pengembangan alat evaluasi merupakan salah satu langkah penting dan tidak boleh
ditinggalkan dalam perencanaan dan desain pembelajaran. Melalui evaluasi yang tepat dan
berintegritas maka akan menciptakan keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran dan
sekaligus dapat melihat efektifitas program desain yang telah direncanakan.

Saran

Adapun yang dapat disarankan dalam melakukan dalam perencanaan proses


pembelajaran yang efektif adalah sebagai berikut :

1. Buatlah penetapan waktu belajar.

2. Pelajarilah bahan yang akan dilaksanakan.

3. Persiapkan presentasi di dalam kelas.

4. Janganlah takut mengubah rencana belajar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2013 .KurikulumdanPembelajaran.Jakarta:PT. Bumi Perkasa

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. .Jakarta: Kencana.

Lukman Chakim. Evaluasi. 2011. Pekalongan:STIKAP Press

http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/4195. Diakses di kampus STAIKAP(07/06/2015).

OemarHamalik. KurikulumdanPembelajaran. (Jakarta: PT. Bumi Perkasa 2013 ) Hlm 156

WinaSanjaya.PerencanaandanDesainSistemPembelajaran.(Jakarta:Kencana 2008). hlm 232

OemarHamalik. Op.cit. Hlm 159

LukmanChakim.Evaluasi( STIKAP Press2011) hlm 1-4

Wina Sanjaya,. Op.Cit. Hlm 244

http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/4195. Diakses di STAIKAP(07/05/2015)

10

Anda mungkin juga menyukai