Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMBELAJARAN PKN SD/MI


“Penilaian Pembelajaran PKN SD/MI”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 10:
1. Resti Lestari 1711240148
2. Wella Nopita Sari 1711240164
3. Windarti 1711240169

Dosen Pembimbing:
Novianto Bhakti Putra Utama, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat,taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi kita
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya diperadaban saat ini dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Makalah ini dibahas dengan tujuan agar
mahasiswa mengetahui cara menentukan topik penelitian.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan, Sehingga
kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang
akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca, Amin.

Bengkulu, 1 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................2
C. Tujuan penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Standar Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan
dan Kepribadian......................................................................................3
B. Prinsip Penilaian Pembelajaran PKN SD/MI..........................................8
C. Pengembangan Instrument Penilaian Pembelajaran PKN
SD/MI......................................................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mulai tahun pelajaran 2013/2014, Pemerintah telah memberlakukan
kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Kurikulum,  proses
pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar  merupakan komponen
penting dalam kegiatan pembelajaran di samping komponen-komponen yang
lain. Komponen tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum dalam garis besar
yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Sebagaimana
pentingnya sebuah perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran,
tentu penilaian pembelajaran juga tidak kalah pentingnya. Penilaian
merupakan sesuatu yang sangat penting dan strategis dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan penilaian maka dapat diketahui seberapa besar
keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi atau materi yang telah
dibelajarkan oleh guru. Melalui penilaian juga dapat diketahui mengenai
keberhasilan dan efektivitas guru dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai Kompetensi
Dasar yang dirumuskan dalam kurikulum. Sementara itu, kegiatan penilaian
dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian Kompetensi
Dasar. Penilaian merupakan komponen yang penting dalam pembelajaran.
Penilaian sebagai salah satu cara untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan bagi guru sebagai pedoman dalam mengambil ataupun
menetapkan keputusan terhadap ada atau tidaknya perubahan yang terjadi
sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran.
Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk
pengambilan keputusan, dan perbaikan proses pembelajaran yang telah
dilakukan. Oleh sebab itu kurikulum yang baik dan proses pembelajaran yang
benar perlu didukung oleh sistem penilaian yang baik, terencana dan
berkesinambungan.
Dengan kata lain, penilaian sebagai cara untuk menentukan ketuntasan
belajar siswa. Kegiatan penilaian harus dapat dilaksanakan dengan baik oleh
guru sebab apabila terjadi kesalahan dalam penilaian hasil belajar siswa maka
akan terjadi salah informasi mengenai kualitas pembelajaran yang pada
akhirnya tentu akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan nasional
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelakan Standar Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan
dan Kepribadian?
2. Sebutkan Prinsip Penilaian Pembelajaran PKN SD/MI?
3. Bagaimana Pengembangan Instrument Penilaian Pembelajaran PKN
SD/MI?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Standar Penilaian Kelompok Mata Pelajaran
Kewarganegaraan dan Kepribadian.
2. Untuk Mengetahui Prinsip Penilaian Pembelajaran PKN SD/MI.
3. Untuk Mengetahui Pengembangan Instrument Penilaian Pembelajaran
PKN SD/MI.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Standar Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan


Kepribadian
Standar pelaksanaan penilaian kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian sesuai dengan standar penilaian Kurikulum
2013 yaitu:1
1. Penilaian Sikap
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu
sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang
beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan
peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab. Pendidik (guru) melakukan penilaian kompetensi
sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer
evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan
untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,
sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Instrumen yang
digunakan berupa pedoman observasi menggunakan daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya
dalam konteks pencapaian kompetensi sikap. Instrumen yang

1
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, (Jakarta: Departemen pendidikan Nasional, 2013), h.98
digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan
cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan
pencapaian kompetensi sikap tertentu. Instrumen  yang digunakan berupa
lembar penilaian antar peserta didik menggunakan daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Instrumen teknik ini pada
dasarnya sama dengan teknik penilaian diri, namun diisi oleh teman.
Oleh karena itu lembar penilaian antarpeserta didik dapat menggunakan
lembar penilaian penilaian diri.
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Sikap sosial dan
spritual yang nampak pada diri peserta didik diamati dan dicatat dalam
lembar jurnal. Bentuk format lembar jurnal dapat dibuat berdasarkan
peserta didik secara individu atau waktu muncul sikap.
2. Penilaian Pengetahuan
Kompetensi pengetahuan merupakan kompetensi ranah kognitif
dalam taksonomi pendidikan. Perkembangan pencapaian kompetensi
pengetahuan melalui tahapan mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis,mengevaluasi. Gradasi pencapaian kompetensi pengetahuan
PPKn pada jenjang SD/MI adalah mengingat, SMP/MTs adalah
memahami dan menerapkan, dan SMA/MA/SMK/MAK adalah
memahami, menganalisis, dan mengevaluasi. Tahapan ini perlu dipahami
guru dalam menyusun indikator pencapaian kompetensi dalam meyusun
kisi-kisi penilaian. Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui
teknik tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian
dilengkapi pedoman penskoran. Soal pilihan ganda secara umum terdiri
atas pertanyaan dan alternatif pilihan jawaban. Bentuk penilaian
ini lebih tepat digunakan saat ulangan tengah semester, akhir semester,
dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.
Isian bentuk ini merupakan salah satu bentuk soal yang jawabannya
menuntut siswa untuk melengkapi atau mengisi kata-kata atau kelompok
kata yang dihilangkan. Soalnya disusun seperti kalimat lengkap,
kemudian dihilangkan pada bagian tertentu yang harus diisi oleh siswa.
Bentuk penilaian ini lebih tepat digunakan saat ulangan tengah semester,
akhir semester, dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.
Jawaban singkat bentuk ini merupakan salah satu bentuk soal
obyektif yang jawabannya menuntut siswa menjawab soal dengan
singkat yaitu jawabannya dapat berupa satu kata, kelompok kata/frase,
simbol matematika, atau angka. Bentuk penilaian ini lebih tepat
digunakan saat ulangan tengah semester, akhir semester, dan ujian
sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.
Benar salah bentuk ini merupakan salah satu bentuk soal obyektif
yang setiap soalnya terdapat dua macam kemungkinan jawaban yang
berlawanan yaitu benar dan salah. Bentuk soal benar-salah biasanya
dipergunakan untuk menanyakan fakta, ide, dan konsepsi yang kompleks.
Bentuk penilaian ini lebih tepat digunakan saat ulangan semester, akhir
semester, dan ujian sekolah atau untuk latihan bagi pengayaan.
Menjodohkan bentuk ini wujudnya terdiri dari dua kelompok atau kolom.
Tugas siswa adalah mencari pasangan yang tepat dalam dua kelompok
itu. biasanya bentuk menjodohkan hanya terbatas untuk mengukur
kemampuan ingatan.
Uraian Soal adalah soal yang menuntut jawaban peserta tes dengan
mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang dipelajari dengan cara
mengemukakan gagasan tersebut dalam bentuk tulisan. Soal uraian
dibagi atas uraian terstruktur dan uraian tidak terstruktur. Soal uraian
terstruktur memiliki jawaban yang terbatas dan jelas. Sedangkan uraian
tidak terstruktur memiliki jawaban yang sangat variatif. Bentuk soal
pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah dan menjodohkan,
lebih tepat digunakan saat ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.
Sedangkan saat ulangan harian lebih tepat menggunakan soal uraian ,
sehingga dapat mengembangkan berpikir divergen (beragam).
3. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan
Tes lisan adalah tes yang pelaksanaan dilakukan dengan
mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta
didik. Tes lisan dapat dilaksanakan dengan menggunakan pedoman
pertanyaan atau tanpa pedoman pertanyaan.
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas. Penugasan yang bertujuan untuk mencapai kompetensi
pengetahuan antara lain membuat kliping, mencari data, wawancara,
merangkum, kajian tokoh, kajian historis, dan menulis gagasan.
4. Penilaian Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu. Perkembangan pencapaian kompetensi keterampilan
melalui tahapan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, dan mencipta. Gradasi pencapaian kompetensi keterampilan
mata pelajaran PPKn pada jenjang SD/MI adalah mengamati dan
menanya, SMP/MTs adalah mencoba (interaksi dan partisipasi
kewarganegaraan), menyaji, dan menalar, sedangkan jenjang
SMA/MA/SMK/MAK adalah mencoba dan menyajikan. Tahapan ini
perlu dipahami oleh guru untuk menyusun indikator pencapaian
kompetensi dalam kisi-kisi penilaian.
            Teknik penilian kompetensi keterampilan menggunakan tes
praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi
rubrik. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan
tuntutan kompetensi. Tes praktik dalam pembelajaran PPKn antara lain
melalui simulasi, tes perbuatan, sosiodrama.
Penugasan projek adalah suatu teknik penilaian yang menuntut
peserta didik melakukan kegiatan tertentu diluar kegiatan pembelajaran
di kelas. Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau
kelompok. Projek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan
perencangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan
dalam waktu tertentu umumnya menggunakan data. Penilaian projek
mencakup penilaian proses dan hasil belajar. Penugasan projek dalam
PPKn antara lain melalui projek belajar kewarganegaraan. Penilaian
projek belajar kewarganegaraan dilaksanakan pada setiap langkah
kegiatan mulai dari identifikasi masalah sampai dengan penyajian.
Penilaian meliputi penilaian proses dan hasil dari kegiatan ini. Penilaian
proses antara lain mencakup persiapan, kerja sama, partisipasi,
koordinasi, aktifitas, dan yang lain dalam penyusunan maupun dalam 
presentasi hasil kerja. Sedangkan penilaian hasil mencakup dokumen
laporan dan presentasi laporan.
5. Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara
menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang
bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan,
prestasi, dan atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan
kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Penilaian portofolio
dapat dilakukan saat menerapkan model pembelajaran pengabdian
masyarakat, partisipasi kewarganegaraan, mengajukan usul/petisi,
partisipasi dalam asosiasi, membangun koalisi, mengelola konflik,
berlatih empati dan toleransi, kunjungan lapangan dan model
pembelajaran yang lain.
Penilaian portofolio dapat dilakukan untuk menilai kompetensi
dasar tentang berinteraksi dengan teman dan menyaji bentuk partisipasi
kewarganegaraan. Kedua kompetensi dasar ini merupakan praktik
kewarganegaraan yang dapat dilaksanakan pada setiap materi
pembelajaran.
B. Prinsip Penilaian Pembelajaran PKN SD/MI
Penilaian merupakan langkah terakhir untuk menentukan sejauh mana
tujuan pembelajaran dapat diukur. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai
prinsip-prinsip penilaian :2
1. Prinsip Objektif
Dalam melakukan suatu penilaian, hendaknya guru bertindak adil
dan tidak pandang bulu. Terhadap siapa pun, standar penilaian yang
digunakan guru harus harus sama.
2. Prinsip Kejelasan
Dalam melakukan penilaian hendaknya guru memahami semuanya
dengan jelas. Supaya memudahkan guru dalam menyiapkan alat
penilaian yang akan digunakan.
3. Prinsip Seksama
Semua komponen untuk menilai siswa sudah disiapkan oleh guru
secara cermat dan seksama. Alat penilaian afektif atau psikomotor tidak
sama dengan alat penilaian kognitif, sehingga kalau guru sudah
menyiapkannya dengan seksama maka tidak ada siswa yang dirugikan.
4. Prinsip Representatif
Dalam menilai hendaknya guru mampu melakukannya secara
menyeluruh. Semua materi yang telah disampaikan dalam kegiatan
pembelajaran di kelas harus dapat dinilai secara representatif.
5. Prinsip Terbuka
Apa pun bentuk soal yang dibagikan kepada siswa, hendaknya
model penilaiannya diinformasikan secara terbuka kepada siswa. Model
penilaian yang dimaksud adalah bobot skor masing-masing soal,

2
M.Daryono, Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998), h.104
sehingga siswa tahu mana soal yang harus diselesaikaan terlebih dahulu
karena skor yang tinggi.
C. Pengembangan Instrument Penilaian Pembelajaran PKN SD/MI
Dalam Standar Penilaian dikemukakan bahwa penilaian hasil belajar
oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi,
penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Adapun
instrument penilaian yang dimaksud meliputi:3
1. Jenis-jenis penilaian
Adapun jenis-jenis penilaian. Diantaranya adalah:
a. Kuis, kuis ini berbentuk isian singkat biasanya menanyakan hal hal
yang bersifat prinsip. Kuis dapat dilakukan sebelum pelajaran
dimulai. Kuis ini bertujuan untuk mengungkapkan kembali
penguasaan pelajaran oleh siswa.
b. Ulangan harian, yaitu ujian yang biasa dilakukan setiap saat. Bentuk
soal yang digunakan lebih baik jika uraian.
c. Pertanyaan lisan di kelas, yaitu guru menanyakan beberapa
pertanyaan kepada siwa dengan tujuan mnguatkan pemahaman
terhadap konsep. Teknik bertanya yang baik yaitu mengajukan
pertanyaan dengan jelas, lalu memberikan waktu kepada siswa untuk
menjawab.
d. Tugas Individu, yaitu suatu jenis penilaian yang berupa tugas 
bertujuan untuk memperkaya materi pembelajaran siswa. Misalnya
tugas mengamati gejala atau fenomena di  lingkungan tempat tinggal
siswa.
e. Tugas kelompok, yaitu tugas untuk siswa yang dikerjakan oleh
kelompok siswa. Jenis tugas kelompok biasanya digunakan untuk
menilai kemampuan kerjasama di dalama sebuah kelompok. Bentuk
soalnya adalah uraian bebas dengan tingkat perpikir yang tinggi.

3
Winata Putra U. S. Pembelajaran PKn di SD, (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka:,
2012), h.93
f. Ujian sumatif, yaitu ujian yang dilaksanakan di akhir pembelajaran
setiap Standar Kompetensi. Ujian sumatif bisa disebut juga dengan
ujian semester. Bentuk soal yang digunakan  sebaiknya berupa tes
objektif dengan seluruh variasi.
2. Bentuk instrumen Tes dan Non tes
Penilaian juga dapat dilakukan dengan instrumen dalam bentuk tes
dan non tes
a. Bentuk Instrumen Tes
Bentuk tes terbagi menjadi dua bentuk, yaitu bentuk soal
uraian dan objektif. Soal uraian dapat dibedakan:
a) Soal Uraian bebas, digunakan untuk mengungkapkan pendapat
siswa atau tanggapan terhadap suatu objek. Siswa yang
mempunyai banyak pengetahuan maka dapat mengembangkan
jawabannya dengan luas, sedangkan siswa yang kurang adanya
pengetahuan maka akan kurang dalam mengembangkan
jawabannya.
b) Soal uraian terbatas, yaitu pertanyaan terbuka tetapi jawabannya
sudah ditentukan, Sebagai batasannya dapat berupa jumlah
acuan, ataupun aspek materi. Jadi dalam soal uraian terbatas
siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan kriteria lain.
c) Soal uraian terstruktur, yaitu soal yang mengharuskan siswa
untuk menjawab pertanyaan berdasarkan data yang tersedia.
Soal objektif juga memiliki variasi, yaitu: isian singkat, benar
salah, menjodohkan, pilihan ganda, melengkapi pilihan, hubungan
antar hal, tinjauan kasus, pilihan ganda komplek, dan membaca
diagram.
b. Bentuk Instrumen Non Tes
a) Observasi
Observasi dapat dilakukan pada waktu siswa melakukan
proses pembelajara, baik sada saat di dalam kelas maupun pada
saat study lapangan. Ketika suatu kemampuan muncul maka
akan menggambarkan tingkat kemampuan yang dikuasai. Jika
guru ingin meng-observasi maka harus mempersiapkan lembar
observasi. Observasi biasanya digunakan untuk menilai
perbuatan, terutama aspek keterampilan tertentu.
b) Penugasan
Penugasan dapat dikerjakan secara individu maupun
kelompok, biasanya guru dalam memberikan penugasan, guru
juga  memberikan batas waktu untuk mengerjakan tugasnya,
baik mengerjakan tugas tersebut di sekolah maupun di rumah.
c) Dokumentasi
Penilaian dilakukan dengan cara melihat karya siswa yang
diperoleh selama melakukan kegiatan pembelajaran. Dokumen
hasil karya siswa dapat berupa kliping, diskusi dalam sebuah
kelompok, laporan pengamatan di lapangan, makalah, dan lain-
lain.4

4
A.Supratiknya, Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes, (Yogyakarta: Universitas
Sanata Darma, 2012), h.54
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Standar pelaksanaan penilaian kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian sesuai dengan standar penilaian Kurikulum
2013 yaitu:
6. Penilaian Sikap
7. Penilaian Pengetahuan
8. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
9. Penilaian Keterampilan
10. Portofolio
Penilaian merupakan langkah terakhir untuk menentukan sejauh mana
tujuan pembelajaran dapat diukur. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai
prinsip-prinsip penilaian:
6. Prinsip Objektif
7. Prinsip Kejelasan
8. Prinsip Seksama
9. Prinsip Representatif
10. Prinsip Terbuka
Ada beberapa jenis-jenis penilaian yaitu kuis, ulangan harian, pertanyaan
lisan di kelas, tugas individu, tugas kelompok, dan ujian sumatif. Penilaian
juga dapat dilakukan dengan instrumen dalam bentuk tes berupa soal uraian
bebas, soal uraian terbatas, dan soal uraian terstruktur. Penilaian bentuk non
tes berupa observasi, penugasan, dan dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku Guru Pendidikan Pancasila


dan Kewarganegaraan. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional.
Daryono, M. 1998. Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Putra, Winata Putra U. S. 2012. Pembelajaran PKn di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Supratiknya, A. 2012. Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes.
Yogyakarta: Universitas Sanata Darma.

Anda mungkin juga menyukai