Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Konsep Asesment Autentik, Prinsip, Ruang Lingkup


Dan Objek Penilaian”

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran SD


Dosen Pengampu : Hasanah, S.Pd., M.Pd.

Oleh Kelompok 7:

1. Fanny Landari Putri (201434169)


2. Fifir Irwanti (201434132)
3. Muflizah Arrosti (201434144)
4. Rida Oktafiani Hariadi (201434162)

PRODI : PGSD
Kelas : 4H

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH
TAHUN 2021/ 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirrabil 'alamin, Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang masih
memberikan karunia beserta rahmat dan nikmat-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan
penulisan makalah "Konsep Asesmen Aautentik, Prinsip, Ruang Lingkup Dan Objek Penilaian"
ini dengan sebaik-baiknya.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi
Pemeblajaran dan yang lebih pentingnya yakni untuk menambah ilmu pengetahuan kepada kita sebagai
mahasiswa tentang Konsep Asesmen Aautentik, Prinsip, Ruang Lingkup Dan Objek Penilaian.
Sebelumnya, kami ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam
proses penyelesaian makalah ini.

Didalam makalah ini tentunya tak luput dari kesalahan dan kekurangan, baik dari segi isinya,
bahasa, analisis maupun yang lainnya. Maka  dari itu, komentar maupun kritik dan saran sangat
dibutuhkan oleh penulis untuk memperbaiki hasil karya kedepannya. Akhir kata, sekian dan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tanjung Morawa, 20 Maret 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I (PENDAHULUAN).............................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah ...............................................................................................................5

C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................5

BAB II (PEMBAHASAN)..............................................................................................................6

A. Makna Asesmen Autentik.....................................................................................................6

B. Prinsip dan Pendekatan Penilaian.........................................................................................7

C. Ruang Lingkup dan Objek Penilaian....................................................................................8

BAB III (PENUTUP)....................................................................................................................12

A. Kesimpulan.........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asesmen dalam pembelajaran adalah suatu proses atau upaya formal pengumpulan
informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel penting pembelajaran sebagai bahan
dalam pengambilan keputusan oleh guru untuk memperbaiki proses dan hasil belajar
siswa. Variabel-variabel penting yang dimaksud sekurang-kurangya meliputi
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap siswa dalam pembelajaran yang
diperoleh guru dengan berbagai metode dan prosedur baik formal maupun informal.
Asesmen autentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau
konteks dunia “nyata” yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk memecahkan
masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari
satu macam pemecahan. Dengan kata lain, asesmen autentik memonitor dan mengukur
kemampuan siswa dalam bermacam-macam kemungkinan pemecahan masalah yang
dihadapi dalam situasi atau konteks dunia nyata.
Penilaian autentik (Authentic Assessment) menurut BPSDM Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan (2014:87) adalah penilaian hasil belajar
peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap standar yang telah di tetapkan.
Menurut American Library Association, Penilaian autentik didefinikasikan sebagai
proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi dan sikap-sikap peserta didik pada
aktivitas yang relevan dalam pembelajaran.
Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat
populer dengan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri khusus. 
Tujuan penilaian autentik:
1. Menjadikan siswa pembelajar yang berhasil menguasai pengetahuan
2. Melatih keterampilan siswa menggunakan pengetahuannya dalam konteks
kehidupannya
3. Memberi kesempatan siswa menyelesaikan masalah nyata
Penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar
semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda.
Dalam penilaian autentik memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua
hal yang saling berkaitan. Penilaiain autentik harus mencerminkan dunia nyata. 

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Asesmen Autentic?
2. Apa Prinsip dan Pendekatan Penilaian?
3. Apa Ruang Lingkup dan Objek Penilaian?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Asesmen Autentic.
2. Untuk mengetahui tentang Prinsip dan Pendekatan Penilaian.
3. Untuk mengetahui tentang Ruang Lingkup dan Objek Penilaian.
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran SD.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Asesmen Auntentik


Asesmen autentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau konteks
dunia “nyata” yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk memecahkan
masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari
satu macam pemecahan. Dengan kata lain, asesmen autentik memonitor dan mengukur
kemampuan siswa dalam bermacam-macam kemungkinan pemecahan masalah yang
dihadapi dalam situasi atau konteks dunia nyata.
Asesmen autentik meliputi asesmen kinerja (Performance Assessment), asesmen
portofolio (Portfolio Assesment), dan asesmen diri siswa (Student Self Assessment).
Asesmen kinerja dikembangkan untuk menilai kemampuan siswa dalam
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilannya pada berbagai situasi nyata dan
konteks tertentu. Asesmen portofolio merupakan salah satu cara penilaian terhadap
kinerja dan hasil kerja, sehingga segala aktivitas yang dilakukan bisa dihargai dengan
nilai. Asesmen diri siswa dapat meningkatkan keterlibatan siswa langsung dalam
pembelajaran dan mengintegrasikan kemampuan kognitif dengan motivasi dan sikap
terhadap pembelajaran.

B. Prinsip dan Pendekatan Penilaian


1. Prinsip-Prinsip Penilaian
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat melaksanakan
penilaian untuk implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
a. Sahih maksudnya penilaian didasarkan pada data yang memang mencerminkan
kemampuan yang ingin diukur;
b. Objektif, penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas dan
tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai (guru);
c. Adil, suatu penilaian yang tidak menguntungkan atau merugikan siswa hanya
karena mereka (bisa jadi) berkebutuhan khusus serta memiliki perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender;
d. Terpadu, penilaian dikatakan memenuhi prinsip ini apabila guru yang merupakan
salah satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
e. Transparan, di mana kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan yang
digunakan dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan;
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, mencakup segala aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai. Dengan demikian akan dapat
memantau perkembangan kemampuan siswa;
g. Sistematis, Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan
secara bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku;
h. Akuntabel, penilaian yang proses dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan,
baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya;
i. Edukatif, penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan siswa.

2. Pendekatan Penilaian
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).
PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria
ketuntasan minimal (KKM). Penilaian berdasarkan Acuan Kriteria adalah penilaian
kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang
ditetapkan.
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh
satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang
akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa standar penilaian pada kurikulum
2013 lebih menekankan pada pada prinsip-prinsip kejujuran, yang mengedepankan
aspek-aspek berupa knowledge, skill dan attitude. Penilaian otentik disebutkan dalam
kurikulum 2013 adalah model penilaian yang dilakukan saat proses pembelajaran
berlangsung berdasarkan tiga komponen di atas. Diantara teknik dan isntrumen
penilaian dalam kurikulum 2013 sebagai berikut:
a. Penilaian kompetensi sikap; Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap
melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh
peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian
diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating
scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan; Pendidik menilai kompetensi pengetahuan
melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan; Pendidik menilai kompetensi keterampilan
melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik,
projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

C. Ruang Lingkup dan Objek Penilaian


1. Ruang Lingkup Penilaian
Ruang Lingkup penilaian autentik meliputi 3 aspek, yaitu Aspek Afektif,
Aspek Kognitif, dan Aspek Psikomotorik yang dilakukan oleh pendidik secara
seimbang sehingga dapat dijadikan ketentuan hasil relatif peserta didik terhadap
standar yang telah ditentukan, yang dimana penilaiannya mencakup ruang lingkup
mata pelajaran, materi dan proses.
a. Aspek Afektif (sikap)
Dalam salinan lampiran Permendikbud nomor 104 tahun 2014 tentang
penilaian hasil belajar Oleh peserta didik Pada jenjang sekolah pendidikan dasar
dan pendidikan menengah bahwasannya sasaran penilaian autentik oleh peserta
didik pada aspek sikap spiritual dan sikap sosial oleh Krathwall 1964 adalah
sebagai berikut:
1) Menerima nilai, yaitu kesediaan memberikan nilai dan memberikan perhatian
terhadap nilai tersebut.
2) Menanggapi nilai, yaitu kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas
dalam memberikan nilai tersebut.
3) Mengjargai nilai, yaitu menganggap nilai tersebut baik, menyukai nilai tersebut
serta komitmen terhadap nilai tersebut.
4) Menghayati nilai, yaitu memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem
menilai dirinya.
5) Mengamalkan nilai, yaitu membanggakan nilai tersebut sebagai ciri pada
dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak.
b. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Sebagaimana olahan Anderson 2001 pada Permendikbud nomor 104 tahun
2014 Terdapat 6 sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada kemampuan
berpikir atau kognitif meliputi:
1) Mengingat, yaitu peserta didik mengemukakan kembali apa yang telah
dipelajari dari guru, buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya tanpa
melakukan perubahan.
2) Memahami, mengkonstruksi makna dari pembelajaran, termasuk yang
diucapkan, ditulis, dan digambar oleh pendidik.
3) Mengaplikasikan, yaitu penerapan atau penggunaan suatu prosedur ke dalam
keadaan tertentu.
4) Menganalisis, yaitu proses memecahkan suatu proses materi menjadi beberapa
bagian penyusunannya dan menentukan hubungan antar bagian itu dan
hubungan antar bagian tersebut dan keseluruhan struktur tujuan.
5) Mengevaluasi, Yaitu mengambil keputusan berdasarkan kriteria tertentu.
6) Mencipta, yaitu memadukan Bagian untuk membentuk sesuatu yang baru.
c. Aspek Psikomotorik (Keterampilan)
Berdasarkan pendapat dari Olahan Dyers dalam tarian lampiran
Permendikbud yang sama, sasaran penilaian autentik oleh pendidik pada aspek
keterampilan adalah sebagai berikut:
a) Mengamati, yaitu perhatian waktu mengamati suatu objek/membaca suatu
tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati,
kesabaran, waktu, yang digunakan untuk mengamati.
b) Menanya, yaitu jenis, kualitas dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta
didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik).
c) Mengumpulkan informasi/ mencoba, yaitu jumlah ah dan kualitas sumber yang
dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang
dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
d) Menalar/ mengasosiasi, yaitu mengembangkan interpretasi, argumentasi dan
kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari 2 fakta/konsep, interpretasi
argumentasi si kesimpulan mengenai keterkaitan atas berbagai jenis
fakta/konsep/teori/pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru,
argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori
dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan
interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep baru,
argumentasi dan kesimpulan dari konsep/ teori/pendapat yang berbeda dari
berbagai jenis sumber.
e) Mengkomunikasikan, yaitu Menyajikan hasil kajian ( dari mengamati sampai
menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, Media elektronik, multimedia dan lain-
lain.

2. Objek Penilaian
Objek Penilaian (evaluasi) biasa disebut juga dengan sasaran evaluasi. Yaitu
segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan
informasi tentang sesuatu tersebut.
Obyek Penilaian (evaluasi) pendidikan dilihat dari aspek inputnya, maka objek
dari evaluasi pendidikan itu sendiri meliputi tiga aspek, yaitu:
a. Aspek Afektif (Sikap)
Sikap, pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku manusia,
sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memencar keluar. Namun karena
sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam
pergaulan, maka diperoleh informasi mengenai sikap seseorang adalah penting
sekali. Karena itu maka aspek sikap tersebut perlu dinilai atau dievaluasi terlebih
dahulu bagi para calon peserta didik sebelum mengikuti program pendidikan
tertentu.
b. Aspek Kognitif (Kemampuan)
Kemampuan calon peserta didik yang akan mengikuti program pendidikan
sebagai taruna Akademi Angkatan Laut tentu harus dibedakan dengan
kemampuan calon peserta didik yang akan mengikuti program pendidikan pada
sebuah perguruan tinggi agama islam. Adapun alat yang biasa digunakan dalam
rangka mengevaluasi kemampuan peserta didik itu adalah tes kemampuan
(attitude tes).
c. Aspek Psikomotor (Kepribadian)
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, yang
menampakkan bentuknya dari tingkah lakunya. Sebalum mengikuti program
pendidikan tertentu, para calon peserta didik perlu terlebih dahulu dievaluasi
kepribadiannya masing-masing, sebab baik burukya kepribadian mereka secara
psikologis akan dapat mempengaruhi keberhasilan mereka dalam mengikuti
program tertentu. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui atau mengungkap
kepribadian seseoarng adalah dengan jalan menggunakan tes kepribadian
(personality test).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Asesmen autentik dapat diartikan sebagai penilaian yang meliputi proses dan hasil
belajar siswa, sehingga dengan sistem penilaian tersbut berbagai cara penilaian bisa
dilaksanakan dan berbagai aspek dari siswa dapat pula dinilai.
2. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat melaksanakan penilaian
untuk implementasi Kurikulum 2013 yaitu Sahih, Objectif, adil, terpadu, transparan,
Menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, akuntable, dan edukatif.
3. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah Penilaian Acuan Kriteria (PAK).
4. Ruang Lingkup Penilaian meliputi aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan.
5. Obyek Penilaian (evaluasi) pendidikan dilihat dari aspek inputnya, maka objek dari
evaluasi pendidikan itu sendiri meliputi tiga aspek, yaitu Aspek Afektif (Sikap),
Aspek Kognitif (Kemampuan), Aspek Psikomotor (Kepribadian)
DAFTAR PUSTAKA

Zahro, Siti. (2009). Asesmen Autentik Dalam Pembelajarn Bahasa Indonesia. Jurnal
Sosial Humaniorah, 2 (2), 166 – 180. Diakses pada tanggal 18 Maret 2022, dari
http://dx.doi.org/10.12962/j24433527.v2i2.660

Blogspot. (2016). Penilaian Autentik. Diakses pada 22 Maret 2022, dari


http://mayasariyazid.blogspot.com/2018/05/penilaian-autentik.html?m=1

123dok. Tujuan Penilaian Autentik Ruang Lingkup Penilaian Autentik. Diakses pada 23
Maret 2022, dari https://text-id.123dok.com/document/1y9j2mjvq-tujuan-
penilaian-autentik-ruang-lingkup-penilaian-autentik.html

WordPress. Objek Evaluasi Pendidikan. Diakses pada 23 Maret 2022, dari


https://febrisartika257.wordpress.com/tugas-media/internet-dan-web-desain/
artikel-makalah/obyek-evaluasi-pendidikan/

Scrib. Ruang Lingkup Penilaian Autentik. Diakses pada 23 Maret 2022, dari
https://www.scribd.com/document/509495402/RUANG-LINGKUP-
PENILAIAN-AUTENTIK

Anda mungkin juga menyukai