Anda di halaman 1dari 14

Evaluasi pembelajaran

Penialaian autentik

Dosen Pengampu
Ahmad Rizki Nugrahawan, M.Pd

Dosen pengampu
Ahmad Rizki Nugrahawan, M.Pd
Disusun oleh:
Hafid alfarizy pranjia (2107035065)
Muhammad Rifqi Rabbani (2107035037)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITA MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2023

1
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG......................................................................................................3

PEMBAHASAN..............................................................................................................................5

A. PENILAIAN AUTENTIK................................................................................................5

1) KONSEP DASAR PENILAIAN AUTENTIK.............................................................6

2) JENIS PENILAIAN AUTENTIK.................................................................................7

3) KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK...........................................................9

B. INDIKATOR KEBERHASILAN BELAJAR PESERTA DIDIK..................................11

BAB III..........................................................................................................................................12

PENUTUP.....................................................................................................................................12

A. KESIMPULAN...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu proses yang tidak hanya berkutat pada penyampaian
informasi, tetapi juga melibatkan pemahaman mendalam, penerapan konsep dalam
konteks nyata, dan pengembangan keterampilan yang relevan. Peningkatan kualitas
pendidikan menjadi perhatian utama, bukan hanya dalam hal aksesibilitas, tetapi juga
dalam memastikan bahwa peserta didik memperoleh pemahaman yang mendalam dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (Kurniawan et al., 2022)

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, konsep penilaian autentik


muncul sebagai alternatif yang menarik. Penilaian autentik bertujuan untuk mengukur
kemampuan peserta didik secara menyeluruh, tidak hanya dari aspek kognitif, tetapi juga
afektif dan psikomotorik. Pencapaian belajar yang sejati terwujud ketika peserta didik
dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam situasi kehidupan
nyata. (Idris et al., n.d.)

Ketika melihat implementasi penilaian autentik, relevansi dan konteks dunia nyata
menjadi fokus utama. Siswa tidak hanya diukur berdasarkan sejauh mana mereka dapat
mengingat dan memahami informasi, tetapi juga sejauh mana mereka dapat
mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam konteks yang bermakna. Oleh karena itu,
penilaian autentik menjembatani kesenjangan antara pembelajaran di kelas dengan
kebutuhan nyata di luar kelas.

Pentingnya pendekatan penilaian autentik juga tercermin dalam kurikulum terkini,


seperti Kurikulum 2013, yang menekankan penggunaan metode penilaian yang
mencerminkan keberagaman kemampuan dan potensi siswa. Standar Penilaian
Pendidikan yang ada bertujuan untuk memastikan bahwa penilaian dilakukan secara
profesional, terbuka, dan sesuai dengan konteks sosial budaya. (Kurikulum & 2013, 2014)

3
Dalam konteks ini, makalah ini akan mengeksplorasi konsep penilaian autentik
dalam evaluasi pembelajaran. Dengan mendalaminya, diharapkan kita dapat memahami
bagaimana pendekatan ini dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pemahaman dan
kemampuan siswa, sekaligus menjembatani kesenjangan antara pembelajaran di dalam
kelas dengan kebutuhan dunia nyata di luar sana.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENILAIAN AUTENTIK

Keberhasilan belajar bagi peserta didik adalah adanya perubahan yang terjadi
pada diri setiap individu, yaitu perubahan yang terjadi dari sebelum tahu menjadi tahu,
dari perbuatan yang buruk menjadi perbuatan yang baik dari awalnya tidak mempunyai
keahlian menjadi mempunyai keahlian. Keberhasilan dalam belajar adalah tahap
pencapaian aktual yang ditampilkan dalam bentuk perilaku yang meliputi aspek kognitif,
afektif maupun psikomotorik dan dapat dilihat dalam bentuk kebiasaan, sikap dan
penghargaan. Hasil belajar merupakan prestasi yang diperoleh oleh peseta didik dengan
nilai atau kriteria yang telah ditetapkan oleh sekolah, atau dengan kata lain apabila
peserta didik mendapat nilai diatas Nilai Kriteria Minimum. (Aiman et al., 2016)

Dalam kurikulum 2013 penilaian hasil belajar menggunakan penilaian autentik.


Penilaian dalam kurikulm 2013 mengacu pada permendikbud Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian terhadap proses hasil belajar tidak dapat
dipisahkan dengan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh seorang guru. Standar Penilaian Pendidikan bertujuan untuk menjamin: (1)
perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2) pelaksanaan penilaian peserta didik secara
rofesional, terbuka, edukatif, efektif, efesien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya;
dan (3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuuntabel, dan informatif.
Standar penilaian pendidikan ini disusun berdasarkan acuan penilaian bagi pendidik,
satuan pendidikan, dan pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah. Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai peserta didik mulai dari masukan (input), proses (process),
dan keluaran (output), pembelajaran. (Sani, 2022)

Penilaian autentik dilakukan untuk mengukur kompetensi sikap, kompetensi


pengetahuan dan kompetensi keterampilan. Ellin Roslin menyebutkan bahwa: ”penilaian

5
autentik ini merupakan penilaian yang sebenarnya terhadap perkembangan belajar peserta
didik sehingga penilaian tidak dilakukan dengan satu cara, tetapi bisa menggunakan
berbagai cara”. Penilaian autentik adalah penilaian untuk mengukur pengetahuan dan
keterampilan peserta didik, dalam penilaian autentik yang dinilai adalah aspek kognitif,
kinerja, dan afektif. Dengan demikian maka pengertian dari penilaian autentik adalah
suatu proses dalam mengumpulkan informasi-informasi tentang peserta didik, tentang
perkembangan belajarnya serta perubahan prilaku yang diperoleh selama proses
pembelajaran. (UPI & 2017, n.d.)

Penilaian merupakan proses untuk memperoleh hasil belajar. Penilaian berpijak


pada kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada hasil belajar. Pelaksanaan penilaian
biasanya di akhir pembelajaran. Namun saat ini penilaian hasil belajar bisa dilaksanakan
pada saat proses pembelajaran. Menurut Kunandar penilaian autentik berbeda dengan
penilaian tradisional. Dalam penilaian tradisional peserta didik cenderung memilih respon
yang tersedia dan kemampuan berpikir peserta didik hanya pada level memahami dan
fokusnya adalah guru, sementara dalam penilaian autentik peserta didik dapat
menampilkan atau mengerjakan tugas, hal ini menentukan kemampuan berfikir peserta
didik dan kemampuan berpikir peserta didik pada level konstruksi dan aplikasi serta
fokusnya pada peserta didik.

1) KONSEP DASAR PENILAIAN AUTENTIK

Menurut Tim CTL-C-Star (University Of Washinton) penilaian autentik adalah


penilaian untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Dalam penilaian
autentik yang dinilai adalah aspek kognitif, kinerja dan afektif. Menurut Imam Asrori dkk
penilaian autentik dikembangkan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Penilaian dilakukan secara komperhensif


b. Guru menjadi penilai yang konstruktif yan dapat merefleksikan kegiatan
belajar peserta didik dalam berbagai konteks
c. Penilaian memberikan kesempatan peserta didik untuk dapat
mengembangkan penilaian diri

6
d. Penilaian mengukur keterampilan dan performansi dengan kriteria yang
jelas
e. Penilaian dilakukan dengan alat secara berkesinambungan
f. Penilaian dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, orang tua, dan sekolah
untuk mendiagnosis kesulitan belajar, umpan balik pembelajar maupun
untuk menentukan prestasi peserta didik

Dari penjelasan di atas maka penilaian autentik harus dilakukan secara objektif,
memanfaatkan sumber daya manusia, jawaban peserta didik yang konstruktif, tugas-tugas
yang diberikan kepada peserta didik membuat peserta didik lebih berfikir dan penuh
tantangan. Tugas yang diberikan kepada peserta didik juga memuat keterampilan
berbahasa, aspek kebahasaan dan pengetahuan. Dalam penilaian autentik harus berfokus
pada tujuan pembelajaran serta menuntut adanya kerjasama / kolaborasi antar peserta
didik.

Penilaian autentik merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru/dosen


kepada peserta didik/mahapeserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya
dinilai, baik pada saat proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran dengan
menggunakan instrument penilaian yang sesuai dengan standar kompetensi (SK) atau
kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). (UPI & 2017, n.d.)

2) JENIS PENILAIAN AUTENTIK

Guru dapat menggunakan penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa Arab


sesuai dengan tujuan tertentu atau mengadaptasinya sesuai dengan kebutuhan pengajaran
bahasa Arab. Berbagai jenis penilaian autentik yang dapat digunakan oleh guru bahasa
Arab adalah: (Pramana & Putra, 2019)

a. Wawancara lisan

Tes yang digunkan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi pengetahuan


dimana guru memberikan pertanyaan secara langsung kepada peserta didik.

7
b. Tulisan

Tes dalam bentuk bahan tulisan yang dikerjakan oleh eserta didik dengan cara
menuliskan kalimat jawaban, memberi tanda, menggambar grafik, mewarnai, diagram,
dan lain sebagainya. Dengan tes tulisan peserta didik dapat menghasilkan tulisan naratif,
ekspositori, persuasif, atau referensi. (Nurhayati et al., 2018)

c. Menceritakan kembali teks atau cerita

Peserta didik menceritakan kembali isi teks bacaan atau ide pokok secara detail
yang diperoleh dengan cara mendengar atau membaca.

d. Proyek

Penialaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik yang mencakup beberpa
kompetensi yang harus dikuasi oleh peserta didik dalam jangka waktu tertentu

e. Eksperimen / demonstrasi

Peserta didik membuat persentasi lisan atau tulisan, mengerjakan eksperimen


dengan cara mendemonstrasikan penggunaan bahan.

f. Menyusun item-item respon

Peserta didik dapat menghasilkan laporan tertulis setelah mereka merespon secara
tertulis terhadap pertanyaan terbuka (open-ended).

g. Pengamatan guru

Pengamatan yang dilakukan oleh seorang guru secara sistematis, berfokus pada
peserta didik dan prilaku peserta didik sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas dan
akurat. Penialain melalui pengamatan dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indra, dengan menggunakan lembar obeservasi baik secara langsung
maupun tidak langsung.

h. Portofolio

8
Penilaian dnegan cara mengumpulkan berkas atau arsip yang disimpan dalam
bentik jilid dan dokumen atau surat-surat, atau sebagai kumpulan kertas berharga suatu
pekerjaan tertentu. Portofolio memusatkan pada koleksi karya peserta didik untuk
menunjukkan kemajuannya sepanjang waktu.

Jurnal merupakan salah satu jenis yang dapat digunakan dalam penilaian autentik.
Dengan menggunakan jurnal dapat merekam berbagai kegiatan, kesan, komentar,
kesulitan yang dialami peserta didik di kelas saat belajar bahasa Arab. Dengan
menggunakan jurnal peserta didik dapat merekam setiap kesulitan yang peserta didik
dapati. Dengan menggunakan jurnal seorang guru akan dapat dengan mudah mengetahui
setiap kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik. Selain jurnal guru juga dapat
menggunakan pengamatan kepada peserta didiknya. Guru mengamati setiap prilaku
peserta didiknya baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian dengan
melakukan pengamatan oleh guru sangat penting dalam rangka menumbuhkan
pembiasaan prilaku pada diri peserta didik, misalnya pembiasaan berbicara dengan
menggunakan bahasa Arab. (Magdalena et al., 2020)

Bentuk penilaian autentik selanjutnya yaitu penilaian diri. Penilaian diri ini
diharuskan setiap peserta didik untuk dapat menilai dirinya sendiri.

Penilaian portofolio adalah kumpulan hasil karya peserta didik sebagai bukti
adanya kemajuan belajar peserta didik dari waktu ke waktu. Adapun karya yang dapat
dijadikan portofolio adalah bacaan, gambar-gambar, rekaman audio atau video. Dengan
protofolio guru dapat melihat kegiatan peserta didik. dengan portofolio peserta didik
dapat meningkatkan kuantias dan kualitas tulisan serta memberikan kontribusi dalam
mengembangkan kogniti peserta didik

3) KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK

Penilaian autentik memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari


pendekatan penilaian tradisional. Berikut adalah beberapa karakteristik kunci dari
penilaian autentik:

9
1. Relevansi Kontekstual:

- Penilaian autentik menciptakan tugas atau situasi yang mencerminkan konteks dunia
nyata atau kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat siswa mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan mereka dalam situasi yang bermakna.

2. Keterlibatan Aktif Siswa:

- Siswa terlibat secara aktif dalam proses penilaian autentik. Mereka tidak hanya
menerima informasi, tetapi juga harus berpikir kritis, memecahkan masalah, dan
mengambil keputusan dalam konteks tugas atau proyek.

3. Kreativitas dan Pemecahan Masalah:

- Penilaian autentik mendorong kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah. Siswa


diberi kesempatan untuk mengembangkan ide-ide baru, menciptakan solusi yang inovatif,
dan menunjukkan kemampuan berpikir kritis.

4. Multidimensional:

- Penilaian autentik mencakup berbagai aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal ini
mencerminkan pendekatan holistik terhadap evaluasi, tidak hanya membatasi diri pada
pengetahuan akademis tetapi juga melibatkan aspek emosional dan keterampilan praktis.

5. Berorientasi Proses:

- Fokus penilaian autentik tidak hanya pada hasil akhir, tetapi juga pada proses yang
digunakan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Guru dapat menilai perkembangan siswa
sepanjang proses pembelajaran, memberikan umpan balik yang berkelanjutan.

6. Umpan Balik Formatif:

- Penilaian autentik mendukung umpan balik formatif yang memungkinkan siswa untuk
memahami kekuatan dan kelemahan mereka serta membuat perbaikan selama proses
pembelajaran berlangsung.

7. Berbasis Proyek atau Tugas:

10
- Seringkali, penilaian autentik melibatkan proyek atau tugas kompleks yang
mencerminkan pekerjaan di dunia nyata. Proyek ini mencakup berbagai keterampilan dan
memerlukan integrasi pengetahuan dari berbagai mata pelajaran.

8. Penggunaan Portofolio:

- Siswa dapat menunjukkan hasil karyanya dalam bentuk portofolio, yang mencakup
berbagai bukti kinerja, proyek, atau tugas sepanjang periode waktu tertentu.

9. Mengukur Pemahaman Mendalam:

- Penilaian autentik dirancang untuk mengukur pemahaman mendalam siswa terhadap


materi, bukan hanya pengetahuan dasar. Ini mencakup penerapan konsep dalam konteks
yang bermakna.

10. Memerlukan Refleksi Siswa:

- Siswa sering diminta untuk merefleksikan pengalaman belajar mereka, menyadari


perkembangan pribadi, dan membuat koneksi antara pembelajaran di kelas dengan
kehidupan sehari-hari.

B. INDIKATOR KEBERHASILAN BELAJAR PESERTA DIDIK

Indikator keberhasilan belajar peserta didik dapat tercermin dari beberapa aspek,
termasuk pencapaian akademis, pengembangan keterampilan, dan perkembangan pribadi.
Secara akademis, indikator dapat dilihat dari capaian nilai yang mencerminkan
pemahaman yang mendalam terhadap materi pelajaran dan kemampuan menerapkan
pengetahuan tersebut dalam konteks nyata. Pengembangan keterampilan dapat diukur
dari kemampuan siswa dalam menggunakan alat, teknologi, atau bahasa asing, serta
keterampilan sosial seperti kerja sama tim dan komunikasi efektif. Selain itu,
perkembangan pribadi siswa dapat tercermin dalam perubahan sikap, nilai-nilai moral,
dan tingkat kemandirian mereka. Indikator keberhasilan belajar yang komprehensif harus
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, menghasilkan lulusan yang tidak
hanya memiliki pemahaman akademis yang kokoh tetapi juga siap menghadapi tantangan
dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja. (Kependidikan & 2018, n.d.)

11
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dalam kesimpulan, dapat disimpulkan bahwa penilaian autentik dalam evaluasi


pembelajaran membawa dampak positif terhadap keberhasilan belajar peserta didik.
Konsep penilaian autentik, yang menekankan relevansi kontekstual, keterlibatan aktif
siswa, kreativitas, dan multidimensionalitas, membuka pintu bagi pendekatan evaluasi
yang lebih holistik dan sesuai dengan tuntutan dunia nyata. Implementasi penilaian
autentik dalam Kurikulum 2013 mencerminkan upaya untuk menyelaraskan evaluasi
dengan kebutuhan peserta didik dalam menghadapi tantangan kehidupan modern. Selain
itu, standar penilaian pendidikan yang berfokus pada perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan penilaian, memberikan arahan bagi guru dan lembaga pendidikan untuk
memastikan evaluasi yang profesional dan relevan. Oleh karena itu, penilaian autentik
bukan hanya mengukur pemahaman akademis, tetapi juga mempersiapkan peserta didik
untuk menjadi individu yang komprehensif dan siap menghadapi perubahan dan
kompleksitas dalam masyarakat global. Dengan demikian, penilaian autentik menjadi
sarana penting dalam mencapai tujuan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan
peserta didik menjadi individu yang kompeten, kreatif, dan berdaya saing.

12
DAFTAR PUSTAKA
Aiman, U., Tempel, M., & Yogyakarta, S. (2016). Evaluasi pelaksanaan penilaian autentik kurikulum
2013; studi kasus di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tempel Sleman Yogyakarta. Digilib.Uin-
Suka.Ac.Id, 1(1). https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27092/
Idris, M., Islam, A. A.-J. K. P., & 2020, undefined. (n.d.). Penilaian Autentik dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Core.Ac.Uk. Retrieved November 30, 2023, from
https://core.ac.uk/download/pdf/287327910.pdf
Kependidikan, D. I.-A.-I. J. K. D., & 2018, undefined. (n.d.). Evaluasi pembelajaran dan penilaian
autentik dalam pembelajaran bahasa Arab. Jurnal.Uinbanten.Ac.Id. Retrieved November 30,
2023, from https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/al-ittijah/article/view/1245
Kurikulum, Y. A.-S. N. I., & 2013, undefined. (2014). Penilaian autentik dalam kurikulum 2013.
Researchgate.Net.
https://www.researchgate.net/profile/Yubali-Ani/publication/328857694_Penilaian_Autentik_dal
am_Kurikulum_2013/links/5be6df3d4585150b2bac80a4/Penilaian-Autentik-dalam-Kurikulum-
2013.pdf
Kurniawan, A., Aurora Nandia Febrianti, Mp., Tuti Hardianti, Mp., Ichsan, Mp., Desy, Mp., Rahmad
Risan, Mp., Dina Merris Maya Sari, Mp., Joni Wilson Sitopu, Mp., Ns Ratna Sari Dewi, Mp.,
Desi Sianipar, Mk., Lina Arifah Fitriyah, Dt., Pd Zulkarnaini, M., Novita Maulidya Jalal, Ms.,
Hasriani, P. G., Fuad Hasyim, Mp., & Penulis, M. (2022). Evaluasi Pembelajaran.
https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=nKeAEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA81&dq=penilaian+autentik+evaluasi+pembe
lajaran&ots=HTvDMixPHl&sig=0PxybxLQDgUnfWaFdwWIJNAiPpA
Magdalena, I., Mila Banowati, A., Safitri, R., Nur Wahyuningsih, E., & Muhammadiyah Tangerang,
U. (2020). Evaluasi Pembelajaran Tematik Dengan Penilaian Autentik di SDN Pasar Baru 1
Kota Tangerang. Scholar.Archive.Org, 2(1), 69–76.
https://scholar.archive.org/work/yh7ezv34gjgxvgy3zkfc5te74i/access/wayback/https://
journal.uwks.ac.id/index.php/trapsila/article/download/888/pdf
Nurhayati, E., … J. J.-I. J. of, & 2018, undefined. (2018). Implementasi Penilaian Autentik dalam
Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Semarang. Journal.Unnes.Ac.Id, 6(1), 21–30.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe/article/view/27334

13
Pramana, K., & Putra, D. (2019). Merancang penilaian autentik. https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=vwWWDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=penilaian+autentik+evaluasi+pemb
elajaran&ots=Y5KvQ37DFl&sig=fZchrZoXlOlb5dC0eW46uj-bi7s
Sani, R. (2022). Penilaian autentik. https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=Q11mEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=penilaian+autentik+evaluasi+pembela
jaran&ots=2VteT8qubA&sig=bm6QglfU1pN3yID81_YFF4zvKr8
UPI, F. W.-J. P. B. dan S., & 2017, undefined. (n.d.). Implementasi project based learning (PBL) dan
penilaian autentik dalam pembelajaran drama indonesia. Neliti.Com. Retrieved November 30,
2023, from https://www.neliti.com/publications/119875/implementasi-project-based-learning-
pbl-dan-penilaian-autentik-dalam-pembelajara

14

Anda mungkin juga menyukai