Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ASESMEN DAN EVALUASI


DOSEN PENGAMPU
Ni Made Da, M.Pd.

NAMA: I GUSTI NGURAH AGUNG MAHADIPA ARYNATA


NIM: 2111031337
KELAS: 3Q
NO ABSEN: 22

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah melimpahkan
rejekinya, serta keselamataanya sehingga saya dapat menyusun Tugas Makalah Penilaian
Pembelajaran IPS di SD ini dengan baik dan tepat waktu. Seperti yang telah kita ketahui
“Penilaian Pembelajaran IPS di SD” itu sangat penting bagi kalangan Mahasiswa. Semua akan
dibahas pada makalah ini mengenai Penilaian Pembelajaran IPS di SD itu sangat dibutuhkan dan
layak dijadikan sebagai materi pelajaran. Semoga makalah yang saya buat ini dapat membantu
menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Tugas ini dibuat untuk
memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Asesmen dan Evaluasi yang di ampuh oleh Dra, Ni
Wayan Suniasih. S,Pd.,M,Pd. , dan kepada pihak yang telah membantu ikut serta dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Abiansemal, 21 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian penilaian pembelajaran......................................................................... 2
B. Fungsi penilaian pembelajaran............................................................................... 3
C. Implikasi................................................................................................................ 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................ 15
B. Saran…………………………………………………………………………….. 16

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai kompetensi dasar (KD) yang
dirumuskan dalam kurikulum. Sementara itu, kegiatan penilaian dilakukan untuk
mengukur dan menilai tingkat pencapaian KD. Penilaian juga digunakan untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran sehingga dapat
dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan dan perbaikan proses pembelajaran yang
telah dilakukan. Oleh sebab itu, kurikulum yang baik dan proses pembelajaran yang
benar perlu didukung oleh sistem penilaian yang baik, terencana, dan berkesinambungan.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh data dan informasi
tentang proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian dilakukan dengan cara
menganalisis dan menafsirkan data tentang kegiatan yang dilakukan peserta didik secara
sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi
yang menekankan pembelajaran berbasis aktivitas. Hal ini berimplikasi pada pelaksanaan
penilaian yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, maupun keterampilan baik
proses maupun hasil khususnya pada pembelajaran IPS.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penilaian pembelajaran IPS
2. Apa fungsi penilaian pembelajaran IPS
3. Implikasi penilaian terhadap pembelajaran IPS
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui pengertian penilaian pembelajaran IPS
2. Agar mengetahui fungsi penilaian pembelajaran IPS
3. Agar mengetahui implikasi penilaian terhadap pembelajaran IPS
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Pembelajaran IPS


Menurut Sardiyo dalam Farah penilaian adalah suatu proses sistematik untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu program. Penilaian merupakan suatu
proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa
yang diperoleh melalui pengukuran untuk menganalisis atau menjelaskan unjuk kerja
atau prestasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang terkait. Menurut Oktaviandi
dalam Farah penilaian atau assessment adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan
beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar
peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar
seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif
dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka)1. Penilaiaan pembelajaran IPS
adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan
suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk
interprestasi yang diakhiri dengan judgement. Interprestasi dan judgemen merupakan
tema penilaian pembelajaran IPS yang mengimplikasikan adanya suatu perbandingan
antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu.
Penilaian pembelajaran merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dilakukan
secara holistik meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, baik selama
pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran berakhir
(penilaian hasil belajar). Penilaian hasil belajar pada dasarnya berfokus pada bagaimana
guru dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Guru harus mengetahui
sejauh mana siswa telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana
tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penilaian pembelajaran IPS adalah proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria
tertentu. Penilaian ini berguna untuk melihat ketercapaian siswa dalam memperoleh ilmu
baik dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dalam proses pembelajaran.

B. Fungsi Penilaian Pembelajaran IPS


Fungsi dari penilaian menurut Nana Sudjana, adalah sebagai berikut :
1. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional. Dengan demikian
penilaian harus mengacu pada rumusan-rumusan tujuan intruksional. Jadi fungsi
penilaian ini sangat penting, dengan adanya penilaian pendidik dapat melihat
perubahan yang terjadi pada siswa. Perubahan itu bisa dilihat dari pengetahuan, sikap
dan keterampilan peserta didik.
2. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Perbaikan dilakukan dalam hal
tujuan intruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru dan lain-lain. Jadi,
1
dalam proses pembelajaran pendidik bisa tidak hanya menyampaikan materi saja.
Tapi pendidik juga memberikan umpan balik terhadap peserta didik, sehingga siswa
diperbolehkan menjawab apa saja yang mereka ketahui pada pembelajaran tersebut.
3. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tua. Dalam
laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam
berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya. 2 Jadi, anak
merupakan tanggung jawab sekolah, setiap orangtua peserta didik telah menitipkan
anaknya disekolah untuk belajar dan memiliki ilmu pengetahuan, sikap yang baik,
dan keterampilan yang bagus. Jadi guru harus memberikan penilaian terhadap peserta
didik setiap semesternya, agar terlihat seperti apa perubahan anak tersebut setelah
mengikuti ujian.
Jadi kesimpulannya fungsi penilaian pembelajaran IPS yaitu pembelajaran harus
mengacu kepada rumusan-rumusan tujuan instruksional, lalu perbaikan mungkin
dilakukan dalam hal tujuan intstruksional, kegiatan belajar mahasiswa, strategi mengajar
dosen, dll. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan hasil belajar mahasiswa kepada
orang tuanya.
Tujuan penilaian pembelajaran IPS
1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para mahasiswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran
yang ditempuhnya.
2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni
seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para mahasiswa ke
arah tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam hal ini para mahasiswa untuk
menjadi manusia yang berkualitas dalam aspek intelektual, sosial, emosional,
moral, dan keterampilan.
3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran IPS MI, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran
serta strategi pelaksanaannya.
4. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para
orang tua mahasiswa.
Sesuai dengan tujuan belajar, maka penilaian harus dapat menggambarkan
pencapaian kompetensi dari peserta didik. Secara garis besar fungsi dari penilaian adalah
sebagai berikut:
1. Penilaian berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan beberapa penilaian guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri
mempunyai berbagai tujuan antara lain:
a. Untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu.
b. Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
d. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya.
2. Penilaian berfungsi diagnostik

2
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan,
maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Disamping
itu, diketahui pula sebab musabab kelemahan itu.Jadi dengan mengadakan penilaian,
sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan
kelemahannya. Dengan diketahuinya kelemahan ini akan lebih mudah dicari cara
untuk mengatasi.
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara barat, adalah sistem belajar
sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket
belajar, baik itu berbentuk modul atau paket belajar lain. sebagai alasan dari
timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan
individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa kemampuan sendiri-sendiri
sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang
ada. Akan tetapi disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang
bersifat individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan.pendekatan yang lebih
bersifat melayani perbedaan kemampuan adalah pengajaran secara kelompok.Untuk
dapat menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang siswa harus ditempatkan,
digunakan untuk penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang
sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.3
Penilaian pembelajaran penempatan IPS juga merupakan penilaian pembelajaran
yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu
program pembelajaran dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum
memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dengan kata lain, penilaian
pembelajaran IPS ini berorientasi kepada siapapun mahasiswa untuk menghadapi
program baru dan kecocokan program belajar dengan kemampuan mahasiswa.
Dari segi alatbya, penilaian pembelajaran IPS hasil belajar dapat dibedakan
mendahului tes bukan tes (Moyes). Tes ini ada yang diberikan secara lisan, tes
tulisan,badan ada tes tindakan. Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif,
ada juga yang dalam bentuk esai atau uraian. Tes sebagai alat penilaian pembelajaran
IPS mencakup observasi, kusioner, wawancara, skala sosiomentri, studi kasus dan
sebagainya.
4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh
mana suatu program berhasil diterapkan. Telah disinggung pada bagian-bagian
sebelum ini, keberhasilan program ditentukan oleh, beberapa faktor yaitu faktor guru,
metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.4
Berdasarkan fungsinya, penilaian sering dibedakan dalam dua kelompok yaitu:
1) Penilaian formatif
Penilaian formatif berfungsi untuk memberi umpan balik terhadap kemajuan
belajar peserta didik, memperbaiki proses pengajaran atau pembelajaran dalam
rangka meningkatkan pemahaman atau prestasi belajar peserta didik. Jadi
penilaian formatif ini sangat besar pengaruhnya bagi pendidik juga peserta didik.
Karena dalam umpan balik inilah seorang pendidik bisa melihat perubahan siswa
dalam proses pembelajaran. Misalnya guru menjelaskan mengenai jenis-jenis
3

4
pekerjaan, setelah guru selesai menjelaskan. Guru bisa mengajukan pertanyaan
kepada Perta didik, sehingga peserta didik memberikan jawaban sesuai dengan
apa yang mereka ketahui.
2) Penilaian sumatif
Penilaian sumatif berungsi untuk menilai pencapaian siswa pada suatu periode
waktu tertentu. Pada perkembangan terakhir penilaian dibedakan dalam tiga
kelompok, yaitu assessment of learning, assessment for learning, dan assessment
as learning. Assessment of learning adalah penilaian terhadap apa yang telah
dicapai peserta didik; assessment for learning adalah penilaian untuk
mengidentifikasi kesulitan yang mungkin dihadapi peserta dan menemukan cara
atau strategi untuk membantu peserta didik sehingga lebih mudah memahami dan
membuat pembelajaran menjadi efektif.
Assessment pada dasarnya adalah penilaian sumatif dan assessment for learning
dan assessment as learning adalah penilaian formatif. Assessment as learning,
merupakan penilaian yang menekankan pada keterlibatan peserta didik untuk secara
aktif berpikir mengenai proses belajar dan hasil belajarnya sehingga berkembang
menjadi pembelajar yang mandiri (independent learner). Konsep penilaian tersebut
muncul berdasarkan ide bahwa belajar tidak hanya transfer pengetahuan dari seorang
yang lebih mengetahui terhadap yang belum mengetahui, tetapi lebih merupakan
proses pengolahan kognitif yang aktif yang terjadi ketika seseorang berinteraksi
dengan ide-ide baru. (lihat di panduan penilaian).
Teknik penilaian dalam pembelajaran IPS
Teknik penilaian pembelajaran IPS dapat dibagi menjadi dua yaitu non dan non tes :
a. Tes, tes dikenal sebagai achievement test atau tes hasil belajar, yang dapat dibedakan
antara test terstandar atau tes yang dibuat oleh guru, yang terdiri dari :
1) Lisan. Test lisan dapat diberikan secara individual maupun kelompok. Tes lisan
ini merupakan tes yang diberikan pendidik terhadap peserta didik. Jadi tes lisan
ini dimana pendidik bisa mengajukan pertanyaan kepada peserta didik secara
langsung.
2) Tulis. Test tulisan dapat berupa essai, yaitu jenis test yang berstruktur, bebas dan
terbatas atau objektif yaitu jenis tes yang tinggal memilih jawabannya, dapat
berupa benar atau salah, menjodohkan, isisan pendek atau pilihan ganda.
3) Tindakan. Test tindakan atau test praktik juga dapat diberikan secara individual
maupun kelompok. Tes tindakan ini juga tes yang disampaikan dalam bentuk
lisan atau tulisan dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau
tindakan. Maksudnya adalah pendidik memberikan sebuah tugas, peserta didik
mengerjakan tugas tersebut. Dan hasil dari pengerjaan peserta didiklah yang
disebut sebagai tindakan.
b. Non tes, yang termasuk non tes adalah :
1) Observasi, bisa langsung, tidak langsung atau partisipasi
2) Kuesioner atau wawancara, bisa berstruktur atau tidak berstruktur
3) Skala
4) Sosiomentri
5) Studi kasus
6) Cheklis
Prinsip-prinsip dan prosedur penilaian pembelajaran IPS
Mengingat pentingnya penilaian pembelajaran IPS dalam menentukan kualitas
pendidikan, upaya merencanakan penilaian pembelajaran IPS hendaknya memperhatikan
beberapa langkah yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan proses penilaian
pembelajaran IPS hasil belajar, yakni :
Merumuskan atau mempertegas tujuan-tujuan pengajaran
a. Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus mata
pelajaran
b. Menyusun alat-alat penilaian pembelajaran IPS, baik tes maupun non tes, yang cocok
digunakan dalam menilai jenis-jenis tingkah laku yang tergambar dalam tujuan
pengajaran
c. Menggunakan hasil-hasil p penilaian pembelajaran IPS sesuai dengan tujuan
penilaian pembelajaran tersebut, yakni untuk kepentingan pendiskripsian kemampuan
mahasiswa, kepentingan perbaikan, pengajaran, kepentingan bimbingan belajar,
maupun kepentingan laporan pertanggungjawaban pendidikan.
Jenis-jenis penilaian dalam Pembelajaran IPS
a. Penilaian pembelajaran IPS formatif
Maksudnya adalah penilaian pembelajaran yang dilaksanakan pada akhir program
belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu
sendiri. Dengan demikian penilaian pembelajaran IPS formatif ini berorientasi kepada
proses belajar mengajar
b. Penilaian pembelajaran IPS sumatif
Penilaian pembelajaran yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir
catur waktu, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil
yang dicapai oleh para mahasiswa. Yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler
dikuasai oleh para mahasiswa. Penilaian pembelajaram IPS ini berorientasi kepada
produk, bukan kepada proses.
c. Penilaian Pembelajaran IPS diagnostic
Penilaian ini adalah penilaian pembelajaran yang bertujuan untuk melihat
kelemahan-kelemahan mahasiswa serta faktor penyebabnya. Penilaian pembelajaran
IPS ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial
(remedial teaching), menentukan kasus-kasus, dll. Soal-soal tertentu disusun agar
dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh para mahasiswa.
d. Penilaian Pembelajaran IPS selectif
Penilaian pembelajaran IPS ini adalah penilaian pembelajaran yang bertujuan
untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan
tertentu.
e. Penilaian pembelajaran IPS penempatan
Adalah penilaian pembelajaran yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan
prasyarat yang digunakan bagi suatu program belajaran dan penguasaan belajar
seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.
Dengan kata lain, penilaian pembelajaran ips ini berorientasi kepada kesiapan
mahasiswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program belajar dengan
kemampuan mahasiswa.
Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran IPS
Yang dimaksud dengan pelaksanaan pembelajaran IPS dalam pembahasan ini
ialah cara yang digunakan dalam menentukan drajat keberhasilan hasil dalam
pembelajaran sehingga kedudukan siswa-siswi dapat diketahui, apakah telah menguasai
tujuan instruksional apakah belum.
Dalam penilaian pembelajaran ips hasil dan proses belajar dapat digunakan
beberapa cara:
Cara pertama menggunakan system huruf, yakni A, B, C, D, dan E (gagal) biasanya
ukuran digunakan adalah A paling tinggi, paling baik, atau sempurna ; B baik; C sedang
atau cukup; dan D kurang.
Cara kedua ialah dengan system angka yang menggunakan beberapa standar. Dalam
standar empat, angka 4 setara dengan A, angka 3 setara dengan B, angka 2 setara dengan
C, dan angka 1 setara dengan D. ada juga standar sepuluh, yakni menggunakan rentangan
angka dari 1-10. Bahkan ada juga menggunakan 1-100. Cara mana yang dipakai tidak
jadi masalah asal konsisten dalam pemakaiannya.

C. Implikasi Terhadap Penilaian Pembelajaran IPS


Menurut Zahro (2015) pentingnya penilaian dalam penyelenggaraan sebuah
pendidikan sangat diperlukan karena dapat menjadi alat bantu bagi pendidik untuk
meningkatkan mutu pendidikan di dalam kelas. namun seringkali pelaksanaan penilaian
dalam sebuah program pendidikan hanya dijadikan formalitas, sekedar memenuhi aturan
administrasi lembaga atau menjawab keingintahuan orangtua akan perkembangan
anaknya. Oleh karena itu sangat penting bagi guru untuk berusaha memahami seluk beluk
penilaian demi tercapainya tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Karena penilaian yang
baik akan berdampak baik juga pada proses pembelajaran yang selanjutnya.5
Diantara implikasi penilaian terhadap pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan pembelajaran saat melakukan evaluasi formatif untuk
mengembangkan atau memodifikasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), disitu
jelas terlihat bahwa asesmen digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran siswa.
Namun evaluasi sumatif dapat mempengaruhi pembelajaran juga, seperti berikut:
a. Asesment dapat memotivasisi siswa untuk belajar Rata-rata siswa akan
mempelajari materi yang sudah disampaikan dikelas menjadi lebih banyak,
meninjaunya lebih sering, dan mempelajarinya lebih baik ketika mereka
diberitahu akan diadakan ujian. Namun demikian evaluasi seperti ini datangnya
dari luar (eksternal) dan akan mengikir motivasi yang datang dari dalam diri
sendiri (internal). Alih-alih evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
jauh tingkat pemahaman mereka dan membantu mereka lebih tertarik menguasai
pokok bahasan dari setiap materi yang telah dipelajari, siswa malah akan
terdorong pada kepentingan performa mereka. Artinya siswa bisa saja melakukan
segala cara agar hasil dari ujian (evaluasi) mereka memuaskan.
b. Asesment akan mempengaruhi proses-proses kognitif siswa Siswa mengambil
kesimpulan tentang tujuan pengajaran kita hanya pada sebagian hal dari satu
pelajaran yang utuh. Dalam artian biasanya siswa akan menghabiskan lebih
5
banyak waktu untuk mempelajari hal-hal yang mereka pikir akan diangkat dalam
ujian (evaluasi) ketimbang hal-hal yang mereka pikir tidak akan dimuat dalam
ujian (evaluasi).
c. Asesment dapat berperan sebagai pengalaman dan umpan balik belajar Pada
umumnya seorang siswa yang mengerjakan suatu ujian (evaluasi dari sebuah
asesmen (penilaian) terhadap materi pelajaran tertentu, maka siswa tersebut akan
me-recall ingatannya terkait pelajaran tersebut dan setelah mengetahui hasilnya
baik itu memuaskan atau tidak, maka pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran itu akan lebih baik. Dalam artian efikasi diri siswa harus meningkat
setelah dilakukannya proses asesmen (penilaian) melalui ujian (evaluasi) dan
umpan balik asesment (penilaian) harus mencakup informasi konkret tentang di
titik mana siswa berhasil, di titik mana siswa mengalami kesulitan serta
bagaimana cara siswa dalam memperbaiki performanya.
2. Memadukan keputusan pengajaran baik evaluasi formatif maupun sumatif keduanya
dapat memandu pembuatan keputusan pengajaran. Setiap ujian (evaluasi) sumatif
yang biasa dihadapi dalam periode waktu tertentu (misalnya, ujian tengah semester
dan ujian akhir semester) akan memandu pengajar (guru) untuk memprioritaskan
topik dan fokus keterampilan yang akan ditingkatkan dalam periode pembelajaran
kedepannya. Hasil dari ujian (evaluasi) formatif akan memberikan informasi yang
berkelanjutan tentang tepat tidaknyatujuan pengajaran serta efektivitas dari strategi
pengajaran yang telah dilaksanakan.
3. Mendiagnosis masalah pembelajaran dan performa Biasanya seorang pengajar (guru)
akan menemukan beberapa siswa yang secara kemampuan memiliki perbedaan
tingkat pemahaman dengan siswa lainnya di dalam kelas. Hal dimungkinkan karena
beberapa siswa belajar dengan cara yang berbeda dibandingkan teman-teman
kebanyakannya di kelas dan siswa tersebut tetaplah membutuhkan layanan
pendidikan. Asesmen berperan untuk untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang
memiliki kemampuan di atas atau di bawah teman-teman yang lainnya di dalam
kelas. Disinilah asesmen (penilaian) juga berperan sebagai informasi bagi pengajar
(guru) untuk mencari solusi agar mendorong siswa untuk memperbaiki performa dan
pemahamannya terhadap materi yang disampaikan di dalam kelas.
4. Meningkatkan pengaturan diri praktik-praktik asesmen (penilaian) yang dilakukan di
dalam kelas seharusnya membantu siswa untuk terlibat dalam proses-proses
pengaturan diri seperti meningkatnya kesadaran siswa tetang seberapa baik performa
mereka di dalam kelas dan usaha siswa untuk mengevaluasi dirinya sendiri terkait
usaha dan performa mereka dalam mengikuti dan memahami setiap pelajaran yang
telah disampaikan oleh pengajar (guru).tukan apa yang telah dipelajari siswa para
pengajar (guru) biasanya harus menggunakan asesmen formal untuk menentukan
apakah siswa telah mencapai tujuan pengajaran atau standar isi tertentu. Hasil
asesmen (penilaian) juga dapat memabntu pengajar (guru) untuk menentukan siswa
mana yang berprestasi dan siswa yang tidak berprestasi atau untuk menentukan siswa
mana yang harus mengerjakan tugas tambahan agar mampu mencapai standar yang
telah ditetapkan. Atau juga untuk menentukan siswa mana yang tinggal kelas karena
dianggap tidak mampu mencapai standar yang telah ditetapkan diprediksi tidak akan
melajutkan ke kelas yang lebih tinggi.
Implikasi penilaian pembelajaran IPS ialah cara yang digunakan dalam menentukan derajat
keberhasilan hasil dalam pembelajaran sehingga kedudukan siswa-siswi dapat diketahui apakah
telah menguasai tujuan instruksional ataukah belum. Dalam penilaian pembelajaran IPS hasil dan
proses belajar dapat digunakan beberapa cara. Mengingat pentingnya penilaian pembelajaran IPS
dalam menentukan kualitas pendidikan, upaya merencanakan penilaian pembelajaran IPS
hendaknya memperhatikan beberapa langkah yang dapat dijadikan pegangan dalam
melaksanakan proses penilaian pembelajaran IPS hasil belajar, yakni: merumuskan atau
mempertegas tujuan-tujuan pengajaran. mengkajimengkaji kembali materi pengajaran
berdasarkan kurikulum dan silabus mata pelajaran. menyusunmenyusun alat-alat penilaian
pembelajaran IPS, baik tes maupun non tes yang cocok digunakan dalam menilai jenis-jenis
tingkah laku yang tergambar dalam tujuan pengajaran.
Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur penilaian dan pencatatan secara tepat.
Implikasi dari prinsip ini adalah:
Prosedur penilaian harus dapat diterima dan dipahami secara jelas oleh guru;
a. Prosedur penilaian dan catatan harian hasil belajar siswa hendaknya mudah dilaksanakan
sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran dan tidak menggunakan waktu yang
berlebihan;
b. Catatan harian harus mudah dibuat, mudah dipahami, dan bermanfaat untuk perencanaan
pembelajaran;
c. Informasi yang diperoleh untuk menilai semua pencapaian belajar siswa dengan berbagai
cara harus digunakan sebagaimana mestinya;
d. Penilaian pencapaian hasil belajar yang bersifat positif untuk pembelajaran selanjutnya
perlu direncanakan oleh guru dan siswa;
e. Klasifikasitan belajar harus ditentukan sehingga siswa mendapatkan bimbingan dan
bantuan belajar yang sewajarnya;
f. Hasillaian hendaknya menunjukkan kemajuan dan keberlanjutan pencapaian hasil belajar
siswa;
g. Penilaian semua aspek yang berkaitan dengan pembelajaran, misalnya efektivitas
pembelajaran dan kurikulum perlu dilaksanakan;
h. Peningkatan keahlian guru sebagai konsekuensi dari diskusi pengalaman dan
membandingkan metode dan hasil penilaian perlu dipertimbangkan; dan
i. Pelaporan penampilan siswa kepada orang tua atau wali dan atasannya (kepala sekolah,
pengawas) dan instansi lain yang terkait seharusnya dilaksanakan.
j. Adanyakasi dengan diterapkannya standar kompetensi dalam proses penilaian yang
dilakukan guru, baik yang bersifat formatif maupun sumatif harus menggunakan acuan
kriteria.
Yang dimaksud dengan imlikasi penilaian pembelajaran IPS dalam pembahasan ialah cara
yang digunakan dalam menentukan drajat penilaian keberhasilan hasil dalam pembelajaran
sehingga kedudukan siswa dapat diketahui, apakah sudah menguasai tujuan instruksional
ataukah belum. Dalam penilaian pembelajaran IPS hasil dan proses belajar dapat digunakan
beberapa cara.
Cara pertama, menggunakan sistem huruf, yakni A,B,C,D, dan E (gagal) biasanya ukuran
yang digunakan adalah A paling tinggi, B baik, C cukup, dan D kurang. Cara kedua ialah dengan
sistem angka yang menggunakan beberapa standart. Dalam standart empat, angka 4 setara
dengan A, angka 3 setara dengan B, angka 2 setara dengan C, dan angka 1 setara dengan D.
Adajuga standart 10, yakni menggunakan rentan angka 1-10, bahkan ada juga yang
menggunakan 1-100. Cara yang dipakai tidak jadi masalah asal konsisten dalam pemakaiannya.
Analisis: Ketepatan penilaian yang dilakukan sekolah, terutama yang berkaitan dengan
penilaian kelas, memperlihatkan pencapaian hasil belajar siswa. Penilaian tersebut
mempengaruhi pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang diterapkan guru dalam proses
pembelajaran. Penilaian dan kegiatan pembelajaran bermuara pada penguasaan kompetensi yang
diharapkan. Selama ini pelaksanaan penilaian di kelas kurang mampu menggambarkan
kemampuan siswa yang beragam karena cara dan alat yang digunakan kurang sesuai dan kurang
bervariasi. Karena keterbatasan kemampuan dan waktu, penilaian cenderung dilakukan dengan
menggunakan cara dan alat yang lebih menyederhanakan tuntutan siswa. Hasil evaluasi
pelaksanaan kurikulum menunjukkan bahwa penilaian yang dilakukan di kelas kurang mampu
memperlihatkan tuntutan hasil belajar siswa, oleh karena itu solusi dari kami ialah hendaknya
pendidik setelah melakukan pembelajaran, maka anak tersebut diberi penugasan berupa tes
tertulis, jika hal tersebut juga tidak mencapai tujuan yang diharapkan, maka pendidik bisa
membuat penugasan dengan tes lisan. Setelah mereka melakukan evaluasi, berilah kepada
reward kepada anak didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran, sebagai apresiasi karena
anak tersebut telah menuntaskan penugasannya dengan baik dan benar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penilaian pembelajaran merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dilakukan melalui
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, baik selama pembelajaran berlangsung
(penilaian proses) maupun setelah pembelajaran berakhir (penilaian hasil belajar).
Penilaian hasil belajar pada dasarnya berfokus pada bagaimana guru dapat mengetahui
hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
Penilaian ini dilakukan supaya guru tahu sampai batas mana kemampuan siswa dalam
memahami atau mengikuti pembelajaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penilaian
pembelajaran IPS adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Fungsi adanya penilaian ini adalah guru bias melihat
batas keberhasilan siswa untuk mencapai suatu tujuan dari pembelajaran.
Fungsi penilaian pembelajaran IPS yaitu pembelajaran harus mengacu kepada
rumusan-rumusan tujuan instruksional, lalu perbaikan mungkin dilakukan dalam hal
tujuan intstruksional, kegiatan belajar mahasiswa, strategi mengajar dosen, dll.
pelaksanaan pembelajaran IPS dalam pembahasan ini ialah cara yang digunakan dalam
menentukan drajat keberhasilan hasil dalam pembelajaran sehingga kedudukan siswa-
siswi dapat diketahui, apakah telah menguasai tujuan instruksional apakah belum. Dan
dasar dalam menyusun laporan kemajuan hasil belajar mahasiswa kepada orang tuanya.
pentingnya penilaian dalam penyelenggaraan sebuah pendidikan sangat diperlukan
karena dapat menjadi alat bantu bagi pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan di
dalam kelas. namun seringkali pelaksanaan penilaian dalam sebuah program pendidikan
hanya dijadikan formalitas, sekedar memenuhi aturan administrasi lembaga atau
menjawab keingintahuan orangtua akan perkembangan anaknya. Oleh karena itu sangat
penting bagi guru untuk berusaha memahami seluk beluk penilaian demi tercapainya
tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Karena penilaian yang baik akan berdampak baik
juga pada proses pembelajaran yang selanjutnya.
B. Saran
........................................................... Demikian makalah yang dapat pemakalah sajikan, apabila dalam
ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Pemakalah mohon kritik dan saran yang
mendukung demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesment Otentik sebagai Penilaian Proses dan Produk
Dalam Pembelajaran. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Djali & Muldjono. 2007. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
E-journal Rizki Ananda, Fadhilaturrahmi. 2017. Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis
Taksonomi Bloom Dua Dimensi di Sekolah Dasar. Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai.
E-journal Sutrisno. 2015. Penilaian Pembelajaran Tematik pada Kurikulum 2013 di Sekolah
Dasar.  FIP Universitas Negeri Malang.
Fauziah, Tati. 2007. Pembelajaran IPS SD/MI. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala Banda
Aceh dan Universitas Muhammadiya Banda Aceh.
Mardapi,D. 2008. Teknik Penyusunan Instrument Tes dan Non Tes, Yogyakarta: Mitra
Centika Press.
Supriatna Nana, Srie Mulyani, Ade Rokhayati. 2009. Pendidikan IPS SD. Bandung: UPI
PRESS.
Yusnaldi, Eka. 2019. Potret Baru Pembelajaran IPS. Medan: Perdana Publishing
Yus, Anita. 2006.  Penilaian Portofolio untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai