Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN SD/MI


tentang
KONSEP PENILAIAN DI SD/MI

oleh
Kelompok 1

Aspek Penilaian
Rata-
Nama Kerapian Penguasaan Responsif
rata
(25) Materi (45) (30)
Aditya Suhengki
Qhoirin Nissa
Rani Helna
Sri Utami
Widya Sari

Dosen Pengampu
Zulhendri. M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BATUSANGKAR
1440 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karuniannya kepada kita semua. Sholawat dan salam
semoga selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW yang telah meninggalkan
tuntunan hidup untuk memproleh kebahagian dunia dan akhirat berupa Al-Qur’an dan
Hadist.

Makalah ini penulis buat untuk memenuhi mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
SD/MI yang meliputi pembahasan tentang “Konsep Penilaian di SD/MI”. Penulis
juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu pembuatan
makalah ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.

Demikian yang dapat penulis ungkapkan. Penulis mohon maaf bila terdapat
kesalahan atau kekurangan dalam setiap isi dari makalah ini. Dan semoga makalah ini
dapat memberi manfaat untuk kita semua.

Batusangkar, 14 Februari 2019

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I: Pendahuluan.............................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan..................................................................... 2

BAB II: Pembahasan............................................................................. 3

A. Pengertian Penilaian .................................................................... 3


B. Prinsip - Prinsip Penilaian .......................................................... 4
C. Karakteristik Penilaian................................................................. 5
D. Teknik Penilaian.......................................................................... 7

BAB III: Penutup................................................................................... 10


A. Kesimpulan.................................................................................. 10
B. Saran............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
pembelajaran, tanpa penilaian guru tidak dapat mengetauhi kemampuan
peserta didik menerima informasi yang telah diberikan. Penilaian dirancang
dan dilaksanakan oleh guru sesuai dengan perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran. Sistem penilaian harus dikembangkan sejalan dengan
perkembangan model dan strategi pembelajaran yang digunakan.
Untuk mendapatkan keputusan yang tepat diperlukan innfornasi yang
memadai tentang siswa, seperti penguasaan mereka terhadap materi, sikap,
dan perilakunya. Dalam konteks inilah peran penilaian memegang peran yang
cukup timggi. Dari sini pula penilaian diharapkan dapat memberikan umpan
balik yang objektif tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, bagaimana
mereka belajar, dan digunakan pula untuk mengetauhi efektivitas
pembelajaran (Husaeri, 2014:14).
Sehingga bila guru mampu penilaian secara baik, dapat dipastikan ia
memiliki kemapuan belajar yang baik pula. Uraian ini menandakan bahwa
bila ingin menjadi guru yang baik, maka dia harus memiliki pengetauhuan
yang cukup tentang penilaian. Sebab, pembelajaran dan penilaian merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh
karena itu, penilaian menjadi komponen utama dalam tugas dan pekerjaan
guru.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah di jelaskan diatas, maka dapat di simpulkan
rumusan masalahnya adalah:

1. Apa itu pengertian penilaian di SD


2. Apa saja prinsip-prinsip penilaian di SD
3. Apa saja karakteristik penilaian di SD
4. Apa saja teknik penilaian di SD
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetauhi pengertian penilaian di SD


2. Mengetauhi prinsip-prinsip penilaian di SD
3. Mengetauhi karakteristik penilain di SD
4. Mengetauhi teknik penilaian di SD

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian
Menurut Suprananto, Kusairi (2012: 8) penilaian adalah suatu prosedur
sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta
menginterpretasikan informasi yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan
tentang karakteristik seseorang atau objek. sedangkan menurut Grounlund dan
Linn (1990:5) mendefinisikan penilaian sebagai suatu proses yang sistematis dan
mencakup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan
informasi untuk menentukan sebarapa jauh seorang siswa atau kelompok siswa
mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik aspek pengetahuan, sikap
maupun keterampilan.
Hakikat penilaian dalam pendidikan adalah proses yang sistematik dan
sistemik, mengumpulkan data dan informasi, menganalisis, dan selanjutnya
menarik kesimpulan tentang tingkat pencapaian hasil dan tingkat efektivitas serta
efesiensi suatu program pendidikan (Hamid, soleh 2011:15).
Jenis penilaian juga dapat dibedakan berdasarkan pihak yang
melaksanakannya. Dalam pendidikan, apabila penilaian itu dilakukan oleh guru
atau sekolah, maka hal itu disebut dengan penilaian internal misalnya ulangan,
yang bisa berbentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan kenaikan
kelas. Sebaliknya, apabila penilaian itu dilakukan oleh pihak luar maka itu disebut
dengan penilaian eksternal seperti ujian nasional, tryout.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses pengkuran
untuk mengetauhi kemampuan siswa baik itu internal maupun ekstternal. Penilaian
yang dilakukan secara sistematik dan sistemik atau bisa juga dikatakan secara
berurutan. Seperti, latihan-latihan, ulangan harian, ujian tengah semester, ujian
kenaikan kelas.

B. Prinsip - Prinsip Penilaian di SD


Menurut pendapat suprananto, kusairi (2012:8) prinsip dalam penilaian
adalah (1) proses penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (a part of, not a
part from instruction), (2) penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata
(real world problem), bukan dunia sekolah (scool word –kind of problem), (3)
penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode, dan kriteria yang sesuai
dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar, (4) penilaian harus bersifat
kalistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (kognitif, efektif
dan sensori-motorik).
Adapun menurut pendapat Purwanto, Ngalim (2008:72) beberapa prinsip
penilain adalah sebagai berikut:
1. Penilaian hendaknya dilakukan atas hasil pengukurannya komprehensip ini
berarti bahwa penilaian didasarkan atas sampel pestasi yang cukup banyak baik
macamnya maupun jenisnya. Untuk itu dibentuklah pelaksanaan penilaian
secara sinambung dan penggunaan macam-macam teknik pengukuran. Dengan
macam dan jumlah ujian yang lebih banyak, prestasi siswa dapat diungkapkan
secrara lebih mantap meskipun harus pula dicatat bahwa banyaknya jumlah
macam dan jumlah ujian harus dibarengi dengan kualitas soal-soalnya, yang
sesuai dengan fungsinya sebagai alat ukur.
2. Harus dibedakan antara penskoran (scoring) dan penilaian (grading). Penskoran
berarti proses pengubahan prestasi menjadi angka-angka, sedangkan dalam
penilaian kita memproses angka-angka hasil kuantifikasi prestasi itu dalam
hubungan ”kedudukan” personal siswa dan mahasiswa yang memperoleh
angka-angka tersebut didalam skala tertentu, misalnya skala tentang baik-buruk,
bisa diterima bisa-tidak diterima, dinyatakan lulus-tidak lulus. Dalam
penskoran, perhatian terutama ditujukan kepada kecermatan dan kemantapan
(accuracy) dan (reliability) sedangkan dalam penilaian, perhatian terutama
ditujuan kepada vadilitas dan kegunaan (validity dan utility).
3. Dalam proses pemberian nilai hendaknya diperhatikan adanya dua macam
orientasi, yaitu penilaian yang norms-referenced dan yang criterion-referenced.
Norms-referenced evaluation adalah penilaian yang diorientasikan kepada suatu
kelompok tertentu, jadi evaluasi perseorangan siswa atau mahasiswa
dibandingkan dengan prestasi kelompoknya. Criterion-referenced evaluation
ialah penilaian yang diorientasikan kepada suatu standar absolut, tanpa
dihubungkan dengan suatu kelompok tertentu.
4. Kegiatan pemberian nilai hendaknya merupakan bagian integral dari proses
belajar-mengajar. Ini berarti bahwa tujuan penilaian, disamping
untuk ,mengetahui status siswa dan menaksir kemampuan belajar serta
penguasaannya terhadap bahan pelajaran, juga digunakan sebagai feedback
(umpan balik), baik kepada siswa sendiri maupun bagi guru atau pengajar.
5. Penilaian harus bersifat komparabel. Artinya, setelah tahap pengukuran yang
menghasilkan angka-angka itu dilaksanakan, prestasi-prestasi yang menduduki
skor yang sama harus memproleh nilai yang sama pula.
6. Sistem penilaian yamg dpergunakan hendaknya jelas bagi bagi siswa dan bagi
pengajar sendiri. Sumber ketidakberesan dalam penilaian terutama adalah tidak
jelasnya system penilaian itu sendiri bagi para guru atau pengajar, apa yang
dinilai serta macam skala penilaiain yang dipergunakan dan makna masing-
maisng skala itu.
C. Karakteristik Penilaian
Penilaian dalam kurikulum 2013 dalam Iwan Falahudin (2015: 2-9) memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Belajar Tuntas
a. Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah, peserta didik dapat
mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat
bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan.
b. Peserta didik yang belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk
materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
c. Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan
KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau
kompetensi berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
prosedur yang benar dan hasil yang baik.
2. Otentik
a. Memandang penilaian dan pembelajaan adalah dua hal yang saling
berkaitan
b. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia
sekolah.
c. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistic (kompetensi utuh
merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
d. Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta
didik, tetapi lebuh menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh
peserta didik.
3. Berkesinabungan
a. Penilaian berkesinabungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan
secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran
berlangsung.
b. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan,
dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan
berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulanagan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester).
4. Teknik penilaian yang bervariasi
a. Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk,
portofolio, unjuk kerja, projrk, pengamatan, dan penilaian diri.
5. Berdasarkan acuan kriteria
a. kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadapa kelompoknya,
tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya
ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-
masing.
b. Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
c. KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah dikuasai
secara tuntas.
d. Guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik, sehingga
pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki.
D. Teknik Penilaian
Teknik penilaian pendidikan yang biasa digunakan, baik dalam rangka
penilaian hasil belajar, maupun untuk kepentingan perbaikan situasi proses belajar
mengajar, terdiri atas dua jenis teknik penilaian yaitu:
1. Teknik Test
Teknik test adalah penilaian jenis yang menggunkan test atau yang telah
ditentukan terlebih dahulu (metode test). Bertujuan untuk mengukur dan
memberikan penilaian terhadap hasil belajar dan dicapai oleh murid. Ada
beberapa cara dalam menggunakan teknik tes sebagai alat penilaian:
a. Test tertulis, yaitu serangkaian soal, pertanyaan atau tertulis (baik dipapan
tulis, atau dalam lembaran kertas). Jawaban yang diberikan murid juga harus
secara tertulis serta menggunkan kata-kata sendiri. Test ini bertujuan untuk
mengetahui penguassan murid terhadadp bahan yang disajikan, yang
berkenaan dengan kemampuan berpikir, kemampuan penggunaan bahasa,
sikap, minat serta kecerdasannya.
b. Test lisan, yaitu serangkain soal (pertanyaan) atau tugas yang diajukan guru
kepada murid secara lisan. Maksudnya untuk mengetahui penguasaan murid
terhadap bahan yang disajikan, berkenaan dengan kemampuan berpikir,
kemampuan penggunaan bahasa, sikap, mianat dan kecerdasannya. Jawaban
murid diberikan secara lisan pula.
c. Test perbuatan, yaitu serangkain tugas atau pekerjaan yang menghendaki
penyelesaian, diajukan kepada murid-murid, agar mereka megerjakan sendiri
(menyelesaikan sendiri) tugas tersebut, tanpa bantuan orang lain. Test ini
bertujuan untuk mengetahui keterampilan, kemampuan, sikap, minat dan
kecerdasan masing-masing murid mnegerjakan sesuatu.
2. Teknik Non Test
Teknik non test adalah penilaian yang tidak meggunakan soal-soal test.
Bertujuan untuk mengetahui sikap dan sifat-sifat kepribadian murid yag
berhubungan dengan kegiatan belajar atau pendidikannya. Objek penilaian non
test ini meliputi: perbuatan, ucapan, pengalaman, keadaan, tingkah laku,
riwayat hidup dan lain-lain. Ada beberapa cara menggunakan teknik non tes
antara lain.
a. Angket
Penilaian angket yaitu, dengan cara mengajukan pertanyaan-
pertanyaan, kepada murid atau kepada orang lain secara tertulis. Hasilnya
dijadikan sebagai bahan penilaiain terhadap kegiatan belajar dan pendidikan
murid.
b. Wawancara atau Interview
Dapat digunakan sebagai teknik penilain tentang sikap dan
kepribadian murid yang menyangkut kegiatan belajat dan pendidikan,
caranya dialakukan dengan cara berdialog atau berhadapan muka dengan
langsung (face to face), maksudnya untuk memperoleh data sebagai bahan
penilaian.
c. Observasi
Dapat digunakan sebagai teknik penilaian dengan caranya dengan
jalan mengamati langsung tentang kegiatan belajar, ucapan dan tingkah laku
orang yang sedang diobservasi. Data-data yang diperoleh disususn sebagai
laporan obyektif demi kepentingan penilaian.

d. Questioner dan inventory


Penilaian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dari
sejumlah besar orang. Hasilnya yang disusun berupa data-data dapat
dijadikan sebagai bahan penilaian.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hakikat penilaian dalam pendidikan adalah proses yang sistematik dan
sistemik, mengumpulkan data dan informasi, menganalisis, dan selanjutnya
menarik kesimpulan tentang tingkat pencapaian hasil dan tingkat efektivitas serta
efesiensi suatu program pendidikan, pendapat ini terdapat dalam buku Hamid,
soleh (2011:15).
Prinsip dalam penilaian adalah (1) proses penilaian merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari proses pembelajaran, (2) penilaian harus mencerminkan
masalah dunia nyata, (3) penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode,
dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar, (4)
penilaian harus bersifat kalistik yang mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran (kognitif, efektif dan sensori-motorik). Adapaun karakteristik dari
penilaian itu sendiri adalah, (1) belajar tuntas, (2) otentik, (3) berkesinabungan, (4)
teknik penilaian yang bervariasi, dan (5) berdasarkan acuan kriteria.
penilaian pendidikan yang biasa digunakan, baik dalam rangka penilaian hasil
belajar, maupun untuk kepentingan perbaikan situasi proses belajar mengajar,
terdiri atas dua jenis teknik penilaian yaitu, teknik test dan teknik non test.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan, setelah penulis mengkaji
tentang mengembangkan materi pembelajaran sehingga dengan berbagai uraian
diatas tentunya tidak lepas dari berbagai kekurangan baik dari segi isi materi,
teknik penulisan dan sebagainya, untuk itu sangat diharapkan saran maupun
kritikan yang membangun dalam perbaikan makalah selajuntnya. Baik dari dosen
pembimbing maupun rekan-rekan mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Moh. Sholeh. 2011. Standar Mutu Penilaian Dalam Kelas. Banguntapan
Jogjakarta: DIVA Press

Harahap, Nasrun dkk. 1994. Teknik Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Bulan Bintang

Kusaeri. 2014. Acuan & Teknik Penilaian Proses Hasil Belajar Kurikulum 2013.
Yogyakarta: AR-RUZZ Media

Purwanto, M. Ngalim. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Suprananto, Kusaeri. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta:


Graha Ilmu

Falahudin, Iwan. 2015. Karakteristik Penilaian di SD. Hal 2 - 9. Diakses pada tanggal
17 Februari 2019. Melalui website:

https://www.scribd.com/doc/285871519/2-Karakteristik-Penilaian-SD

Anda mungkin juga menyukai