Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linear
antara dua variabel atau lebih. Analisis korelasi pertama kali dikembangkan
oleh Karl Pearson pada tahun 1900. Didalam teknik analisis korelasi,
hubungan antar dua variabel hanya mengenal hubungan searah (linear) saja,
misalnya : tinggi badan menyebabkan berat badannya bertambah, tetapi berat
badannya bertambah belum tentu menyebabkan tingginya bertambah pula.
Sehingga dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dalam analisis korelasi
dikenal penyebab (variabel bebas = x) dan akibatnya (variabel terikat = y).
Ada dua jenis statistik untuk menghitung korelasi, salah satunya yaitu
koefisien korelasi bivariate yang dikenal dengan korelasi product moment.
Pembahasan makalah kali ini, penulis akan membahas tentang teknik
analisis korelasi product moment
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu teknik analisis korelasi?
2. Apa tujuan teknik analisis korelasi?
3. Bagaimana bentuk teknik analisis korelasi product moment?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang teknik analisis korelasi?
2. Mengetahui tujuan teknik analisis korelasi?
3. Mengetahui dan memahami bagaimana teknik analisis korelasi product
moment

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik Analisis Korelasi
Menurut Subana,dkk (2005:135) analisis korelasional yang
dimaksudkan disini adalah suatu kegiatan menganalisis data tentang
hubungan/kaitan antarvariabel dalam suatu penelitian (khususnya penelitian
pendidikan) dengan menggunakan statistik. Sedangkan menurut Anas Sudijono
(2005:188) teknik analisis korelasional ialah teknik analisis statistik mengenai
hubungan antardua variabel atau lebih.
B. Tujuan Teknik Analisis Korelasi
Menurut Anas Sudijono (2005:188) teknik analisis korelasional
memiliki 3 macam tujuan, yaitu:
a. Ingin mencari bukti (berlandasan pada data yang ada), apakah memang
benar antara dua variabel yang satu dan variabel yang lain terdapat
hubungan atau korelasi
b. Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antarvariabel itu (jika
memang ada hubungannya), termasuk hubungan yang kuat, cukupan,
ataukah lemah.
c. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematik), apakah
hubungan antarvariabel itu merupakan hubungan yang berarti atau
meyakinkan (signifikan), ataukah hubungan yan tidak berarti atau tidak
meyakinkan.
C. Teknik Korelasi Product Moment
1. Pengertian
Teknin korelasi product momentmerupakan bagian dari teknik
analisis korelasional bivariat, yang mana teknik ini didasarkan pada adanya
dua variabel. Contohnya, korelasi antara prestasi belajar dalam bidang studi
Agama Islam (variabel X) dan sikap keagamaan siswa (variabel Y).
Subana (2005:141) menerangkan bahwa teknik korelasi product
moment merupakan salah satu teknik untuk mencari tingkat keeratan

2
hubungan antara dua variabel dengan cara mengalikan momen-momen (hal-
hal penting) kedua variabel tersebut.
Kesimpulannya, teknik korelasi product momentialah teknik untuk
mencari korelasi atau hubungan antardua variabel dengan cara mengalikan
momen-momen variabel itu, serta data dari dua variabel tersebut adalah
sama.
2. Penggunaan Teknik Korelasi Product Moment
Teknik ini bisa diterapkan apabila berhadapan dengan beberapa
kenyataan seperti :
a. Data variabel yang dikorelasikan (dihubungkan) berbentuk gelaja atau
data yang bersifat kontinu atau berupa interval
b. Sampel yang diteliti mempunyai sifat homogen atau setidaknya
mendekati homogen
c. Bentuk hubungannya merupakan regresi yang linear
3. Berikan Interpretasi terhadap Angka Korelasi “rxy” Product Moment
a. Memberikan interprestasi terhadap angka indeks korelasi Product
Moment secara kasar (sederhana), dengan melihat pedoman pada
Tabel.1 :

Besarnya “r” Product Interprestasi


Moment (rxy)
0,00-0,20 Antara variable X dan Y memang terdapat
korelasi, tapi korelasinya sangat lemah
atau rendah sehingga korelasi itu
diabaikan (dianggap tidak ada)
0,20-0,40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi
yang lemah atau rendah
0,40-0,70 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi
yang sedang atau cukup
0,70-0,90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi
yang kuat atau tinggi

3
0,90-1,00 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi
yang sangat kuat atau sangat tinggi

4. Penggunaan Teknik Korelasi Product Moment


Tinggi-rendahnya korelasi antardua variabel, dilihat dari besar-
kecilnya angka indeks korelasi yang dilambangkan dengan “r” (produk
moment). Apabila variabel pertama diberi lambang “x” dan variabel kedua
diberi lambang “y”, maka angka indeks korelasinya dinyatakan dengan rxy.
Menurut Subana, dkk (2005:146) ada beberapa macam cara untuk
mencari angka indeks korelasi product moment, yaitu :
a. Untuk N kurang dari 30
Mencari r dengan menggunakan standar deviasi data yang
dikorelasikan. Untuk jenis data tunggal yang N-nya kurang dari 30,
dengan rumus :

Σ xy
rxy¿ N .( SDx).(SDy)

Ket :
rxy = Angka Indeks Korelasi antara variabel x dan y
∑xy = Jumlah dari hasil perkalian antara deviasi skor
skor variabel X (x) dari deviasi
SDx = Standar Deviasi dari X
SDy = Standar Deviasi dari Y
N = Jumlah subjek

Contoh Soal :
Akan diuji korelasi variabel X dan Y. Datanya adalah sebagai
berikut :
Tabel.2
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X 78 48 66 62 76 58 78 32 74 41
Y 58 64 44 32 68 72 52 41 70 60

4
Pembahasan :
1) Tabel Persiapan
Tabel.3
Subjek X Y X y Xy x2 y2
A 78 58 16,7 1,9 31,37 278,89 3,61
B 48 64 -13,3 7,9 -105,07 176,89 62,41
C 66 44 4,7 -12,1 -56,87 22,09 146,41
D 62 32 0,7 -24,1 -16,87 0,49 580,81
E 76 68 14,7 11,9 174,93 216,09 141,61
F 58 72 -3,3 15,9 -52,47 10,89 252,81
G 78 52 16,7 -4,1 -68,47 278,89 16,81
H 32 41 -29,3 -15,1 442,43 858,49 228,01
I 74 70 12,7 13,9 176,53 161,29 193,21
J 41 60 -20,3 3,9 -79,17 412,09 15,21
∑ ∑X ∑Y ∑x = 0 ∑y = ∑xy = ∑x2= ∑y2 =
= = 0 994,4 2616,1 1640,9
613 561

2) Penyelesaian
Variabel yang diambil sampel adalah subjek 1 dan 3
(Tabel.3), jadi kita akan mencari korelasi dari kedua variabel
tersebut.
a) Menghitung Angka Korelasi

Σ xy
rxy¿ N .(SDx ).(SDy)

 x = Xn- X
 y = Yn- Y
∑ x 613
 X= = = 61,3 x = X1- X 78- 61,3 = 16,7
N 10

∑ y 561
 Y = = = 56,1 y = Y3 - Y 44-56,1 = -12,1
N 10

√ √
2
∑x 2416,1
 SDx = = = 15,5
N 10

 SDy =
√ ∑ y2
N
=
√1640,9
10
= 12,8

5
994,4
Jadi, rxy¿
10. (15,5 ) .(12,8)
rxy=0,50
b) Memberikan Interprestasi terhadap rxy
Dari perhitungan diatas, telah berhasil kita peroleh rxy
sebesar 0,50. Jika kita perhatikan, maka angka indeks
korelasi yang telah kita peroleh itu tidak bertanda negatif.
Berdasarkan pedoman pada Tabel.1 dapat kita berikan
interprestasi terhadap rxy tersebut, yaitu bahwa terdapat
korelasi positif antara variabel X dan Y, yang mana
hubungan diantara kedua variabel tersebut adalah sedang
atau cukup.
Mencari r dengan menggunakan deviasi kuadrat untuk data
tunggal yang N-nya kurang dari 30, dengan rumus :
Σ xy
rxy¿ ( ∑ x 2 ) (∑ y 2 )

Ket :
rxy = Angka Indeks Korelasi antara variabel x dan y
∑xy = Jumlah dari hasil perkalian antara deviasi skor
skor variabel X (x) dari deviasi skor variabel Y (y)
∑x2 = Jumlah kuadrat dari deviasi tiap skor X
∑x2 = Jumlah kuadrat dari deviasi tiap skor Y

Contoh :
Pada korelasi No.1 (Tabel.2) diperoleh :

Σ xy
rxy¿ ( ∑ x 2 ) (∑ y 2 )

994,4
rxy =
√(2416,1)(1640,9)
rxy = 0,499≈ 0,50
b. Untuk N = 30 atau N besar dari 30
Jika sampel yang diteliti merupakan sampel besar (N=30, atau
N lebih dari 30) baik itu data tunggal dan data kelompok,

6
perhitungannya dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa
Peta Korelasi atau Diagram Korelasi yang dikenal dengan nama
Scatter Diagram.
Rumus :
' '
Σ x y ( ') '
− C x (C y )
rxy¿ N
( SDx ’ ) ( SDy ’)

Ket :
∑x’y’ = jumlah hasil perkalian silang antara frekuensi sel
x’ dan y’
Cx’ = nilai korelasi variabel X yang dapat
∑ fx '
dicari/diperoleh dengan Cx’ =
N

Cy’ = nilai korelasi variabel X yang dapat


∑ fy '
dicari/diperoleh dengan Cy’ =
N
SDx’ = Standar deviasi skor X dalam arti tiap skor
sebagai 1 unit (dimana i -1)
SDy’ = Standar deviasi skor X dalam arti tiap skor
sebagai 1 unit (dimana i -1)
N = jumlah subjek

Langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :


a) Menyiapkan peta korelasi (Scatter Diagram)
'
∑f x
b) Mencari Cx’ dengan rumus Cx’ =
N
∑fy '
c) Mencari Cy’ dengan rumus Cy’ =
N
d) Mencari SDx’ dengan rumus :

√ ( )
2 2
∑ fx ' ∑ fx
SDx’ = i −
N N
e) Mencari SDy’ dengan rumus :

√ ( )
2 2
∑ fy ' ∑ fy
SDy’ = i −
N N
f) Mencari rxydengan rumus yang telah disebutkan diatas.
g) Memberikan interprestasi terhadap rxydengan pedoman
pada Tabel.1

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan
untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier antardua variabel.
Manfaat dari teknik analisis korelasi product moment antara lain untuk
mencari bukti yang berlandaskan data yang sudah ada mengenai apakah
variabel x dan y mempunyai hubungan, untuk menjawab apakah hubungan
antardua variabel tersebut mempunyai hubungan yang kuat, sedang, atau
lemah.
B. Saran
Demikian makalah ini penulis buat, sehingga bermanfaat bagi semua yang
membacanya. Penulis menyadari banyak kesalahn dalam pengetikan makalah
dan jauh dari kata sempurna. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yangmembangun dari pembaca agar bermanfaat bagi pemakalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai