Mun’amah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah kita ketahui sama-sama bahwasanya dalam setiap kita melakukan penelitian, maka
kita telah mendapatkan data yang belum tersusun atau tertata dengan baik boleh dikatakan
masih berbentuk data yang belum sempurna, maka dari itu dibutuhkan proses lanjut salah
satunya mengubah data kedalam bentuk yang diinginkan dengan menggunakan teknik
analisis korelasional.
Agar dapat memberikan informasi yang tepat, ringkas dan jelas, karena merupkan hala
yang sangat merugikan apabila sebagai peneliti tidak mengetahui apa arti dan bagaimana
cara mengolah data yang telah kita dapatkan.
B. Tujuan
Dengan disusunnya makalah ini mahasiswa diharapkan akan lebih memahami dan
mendalami statistika teknik korelasi kofisien kontigensi agar kelak dapat diterapkan kedalam
dunia pendidikan.
1
Anatun Nisa
Mun’amah
BAB II
PEMBAHASAN
(Cara Memberikan Interpretasi Terhadap Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment)
1. Pengertian
2. Penggunaan
Teknik korelasi product moment kita pergunakan apabila kita berhadapan dengan
kenyataan berikut:
a. Variabel yang kita korelasi berbentuk gejala atau data yang bersifat kontinu
b. Sampel yang diteliti bersifat homogeny, atau setidaknya bersifat mendekati homogen
c. Regresinya bersifat regresi linear.
3. Lambang
Kuat lemah atau tinggi rendahnya korelasi antara dua variabel yang sedag kita
teliti dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks korelasi, yang pada
teknik korelasi product moment diberi lambang “r” (sering disebut “r” product moment).
Angka indeks korelasi product moment ini diberi indeks dengan huruf kecil dari huruf-
huruf yang dipergunakan untuk dua buah variabel yang sedang dicari korelasinya jadi
apabila variabel pertamanya diberi lambang x dan variabel kedua diberi lambang y, maka
angka indeks korelasinya dinyatakan dengan lambang r xy.
4. Cara memberikan iterpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment
a. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi product moment secara
kasar (sederhana)
2
Anatun Nisa
Mun’amah
b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dengan jalan
berkorealitasi pada tabel nilai “r” product moment
Prosedur yang kita lalui secara berturut-turut sebagai berikut:
1. Merumuskan (membuat) hipotesis alternatif ( H a) dan hipotesis nihil ( H o), hipotesis
alternatifnya kita rumuskan sebagai berikut : Ada atau (terdapat) korelasi positif atau
(korelasi negatif) yang signifan (meyakinkan) antara variabel x dan y.” Adapun
rumusan hipotesis nihil adalah sebagai berikut: “tidak ada (tidak terdapat) korelasi
positif (korelasi negatif) yang signifikan (meyakinkan) antara variabel x dan y.
2. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang kita ajukan diatas tadi,
(maksudnya: manakah yang benar H a ataukah H o?) dengan jalan membandingkan
besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi ¿ ¿)
dengan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment ¿ ¿),
terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degress of freedomnya (df) yang
rumusnya sebagai berikut :
Df = N - N r
Keterangan:
Df = Degress of freedom
N = Number of cases
N r = banyaknya variabel yang kita korelasikan ( karena teknik analisis korelasi
yang kita bicarakan disini adalah teknik analisi korelasi bivariat, maka N r akan
selalu = 2, sebab variable yang kita korelasikan hanya dua buah).
3
Anatun Nisa
Mun’amah
Keterangan :
4
Anatun Nisa
Mun’amah
Misal dalam suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara
signifikan terdapat korelasi positif antara nilai hasil belajar para mahasiswa di fakultas
(sebagai variabel x) dan nilai hasil beajar mereka pada waktu berada di sekolah lanjutan
tingkat atas ( sebagai variabel y), dalam penelitian telah ditetapkan sebagai sampel
sejumlah 20 orang mahasiswa ( N kurang dari 30 ), telah berhasil di himpun data berupa :
mean nilai hasil belajar para mahasiswa tersebut di fakultas pada ujian sesmester dan mean
dari nilai hasil belajar mereka pada ujian akhir sekolah lanjutan tingkat atas ( sebagaimana
tercantum dalam STTB) . Lihat tabel 1.1
Tabel 1.1 Mean nilai hasil belajar dari sejumlah 20 orang mahasiswa pada ujian semester
di fakultas dan mean dari nilai STTB mereka di SLTA.
5
Anatun Nisa
Mun’amah
12 L 6,2 7,2
13 M 7,2 6,3
14 N 6,5 6,7
15 O 6,3 6,5
16 P 6,6 7,6
17 Q 5,8 5,9
18 R 6,3 7,3
19 S 7,4 7,8
20 T 6,0 7,2
Tabel 1.2 tabel kerja ( tabel perhitungan) untuk mencari angka indeks korelasi antara variabel x
(mean nilai ujian semester di fakultas) dan variabel y (mean STTB SLTA) dari sejumlah 20
orang mahasiswa di sebuah fakultas.
Subjek X Y x y xy x2 y2
A 6,5 7,5 0,0 0,8 0,00 0,00 0,64
B 5,8 5,6 -0,7 -1,1 0,77 0,49 1,21
C 7,2 6,6 0,7 -0,1 -0,07 0,49 0,01
D 6,9 6,4 0,4 -0,3 -0,12 0,16 0,09
E 7,6 6,9 1,1 0,2 0,22 1,21 0,04
F 6,7 6,2 0,2 -0,5 -0,10 0,04 0,25
G 6,2 5,9 -0,3 -0,8 0,24 0,09 0,64
H 5,6 5,8 -0,9 -0,9 0,81 0,81 0,81
I 6,8 6,1 0,3 -0,6 -0,18 0,09 0,36
J 6,0 7,1 -0,5 0,4 -0,20 0,25 0,16
K 6,4 7,4 -0,1 0,7 -0,70 0,01 0,49
L 6,2 7,2 -0,3 0,5 -0,15 0,09 0,25
M 7,2 6,3 0,7 -0,4 -0,28 0,49 0,16
N 6,5 6,7 0,0 0,0 0,00 0,00 0,00
6
Anatun Nisa
Mun’amah
7
Anatun Nisa
Mun’amah
∑2
SDX =
√ X
N
5,86
Telah diketahui Ʃ x 2 = 5,86, sedangkan N = 20 Jadi, SDX =
√
20
= 0,541
∑2
SD y =
√ y
N
8,42
Telah diketahui Ʃ y 2 = 8,42, sedangkan N = 20 Jadi, SD y =
√
20
= 0,649
m. Mencari koefisien korelasi yang menunjukkan kuat lemahnya hubungan antara variabel
2,18 2,18
r xy = = = 0,310
( 20 )( 0,541 )(0,649) 7,02218
Dari perhitungan diatas telah berhasil kita peroleh r xy sebesar 0,310, jika kita
perhatikan maka angka indeks korelasi yang telah kita peroleh itu tidak bertanda negatif.
Ini berarti korelasi antara variabel X (prestasi studi di fakultas) dan variabel Y (prestasi
studi di SLTA) terdapat hubungan yang searah dengan istilah lain terdapat korelasi
positif diantara kedua variabel tersebut . artinya para mahasiswa duduk di SLTA
memiliki nilai hasil belajar yang baik, setelah berada di fakultas juga mencapai nilai hasil
belajar yang baik: demikian sebaliknya. Selanjutnya apabila kita lihat besarnya r xy yang
kita peroleh = 0,310. Ternyata terletak antara 0,20-0,40. Berdasarkan pedoman yang
8
Anatun Nisa
Mun’amah
telah dikemukakan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa korelasi antara variabel X dan
variabel Y itu adalah korelasi yang tergolong lemah atau rendah. Dengan demikian
secara sederhana dapat kita berikan interpretasi terhadap R xytersebut yaitu bahwa
sekalipun terdapat korelasi positif antara variabel x dan variabel y, namun korelasi itu
adalah korelasi yang lemah ( hubungan antara keduanya lemah atau rendah).
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
9
Anatun Nisa
Mun’amah
Adapun cara memberikan interpretasi terhadap angka indeks “r” product moment dapat
kita lakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi product moment secara kasar
(sederhana)
b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dengan
jalan berkorealitasi pada tabel nilai “r” product moment
DAFTAR PUSTAKA
10
Anatun Nisa
Mun’amah
Soemadi Soerjabrata, B, A., Drs., M,A., Ed. S.,Ph. D., Metodologi Penelitian, Jakarta:CV
Rajawali, 1983
11