Pengujian Regresi1
Pengujian hipotesis pada koefisien regresi juga bisa dilakukan melalui
Uji-t. Langkah awalnya melibatkan merumuskan hipotesis sebelum melanjutkan
proses pengujian. Untuk pengujian satu sisi :
H0 : β = β0 (Variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y secara signifikan)
H1 : β ≠ β0 (Variabel X berpengaruh terhadap variabel Y secara signifikan)
Sedangkan untuk pengujian dua sisi yaitu :
H0 : β = β0 (Variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y secara signifikan)
H1 : β > β0 (Variabel X berpengaruh terhadap variabel Y secara positif)
H1 : β < β0 (Variabel X berpengaruh terhadap variabel Y secara negatif)
Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai probabilitas atau
signifikansi (α ) dengan menggunakan distribusi t student (tx dan tx/2) dengan
mempertimbangkan derajat kebebasan (DF) yang dihitung dari selisih antara
jumlah observasi (n) dan jumlah variabel yang dimasukkan dalam model regresi
(k). Rumus yang digunakan adalah:
b- b0
to =
Sb
Kemudian membuat kesimpulan untuk uji satu sisi (one-tailed test):
Jika t0 > t, maka H0 ditolak.
Jika t0 ≤ t, maka H0 diterima atau,
Jika t0 < -t, maka H0 ditolak. Jika t0 ≥ -t, maka H0 diterima.
Untuk uji dua sisi yaitu :
Jika t0 > tx/2 atau to < -tx/2, maka H0 ditolak.
Jika -tx/2 ≤ t0 ≤ tx/2, maka H0 diterima.
1
Waryanto, dkk. 2019. Analisis Pengaruh Kenaikan Harga Pengawet Terhadap Kegiatan
Produksi Industri Kosmetik Menggunakan Metode Uji Regresi Sederhana. Universitas Pamulang:
Jurnal Statistika dan Matematika. Vol. 1, No.2. ISSN: 2655-3724
2.10.4. Signifikansi Simultan dalam Regresi2
Uji Simultan juga disebut dengan Uji F dan Uji Signifikansi disebut
dengan Uji T. Uji F digunakan untuk mengetahui secara simultan koefisien
variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat.
kriteria untuk penerimaan dan penolakan suatu hipotesis ini adalah:
1. H0 diterima, jika: Fhitung ≤ Ftabel , Sign. > α
2. H0 diterima, jika: Fhitung > Ftabel, atau Sign. ≤ α
3
Uji T digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel bebas secara
parsial terhadap variabel terikat, mengunakan uji masing-masing koefisien regresi
variabel bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap
variabel terikat. Kriteria untuk penerimaan dan penolakan suatu hipotesis adalah:
1. H0 diterima, jika: -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel , Sign. > α
2. H1 diterima, jika: thitung > ttabel, atau -thitung < -ttabel , Sign. ≤ α
Koefisien korelasi (r) dapat mengambil nilai positif maupun negatif, dan
keduanya dapat mencakup rentang yang luas, mulai dari korelasi yang lemah
2
Ahmad Mukoffi. 2018. Jamswap. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Volume 3, Nomor 3. ISSN :
2086-3659
3
Tesa Nur Padilah,Riza Ibnu Adam. 2019. FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan
Matematika Volume 5 No. 2. ISSN : 2460 – 7797
4
Garaika dan Darmanah. 2019. Metodologi Penelitian. Lampung: CV Hira Tech. ISBN: 978-
62393596-9-0
hingga yang kuat. Koefisien korelasi mencerminkan aspek-aspek hubungan antara
variabel-variabel. Korelasi positif menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara
kenaikan nilai suatu variabel dengan kenaikan nilai variabel lainnya, sedangkan
korelasi negatif menandakan hubungan di mana kenaikan suatu variabel dikaitkan
dengan penurunan nilai variabel lainnya.
√[ ( ) ][ ( )]
n n 2 n n 2
n ∑ ( Xi ) - ∑ Xi n ∑ ( Yi ) - ∑ Yi
2 2
2. Korelasi Parsial
Korelasi Parsial adalah ukuran hubungan linear antara peubah-peubah Y dan
X dengan Xx dibuat tetap, diduga dengan koefisien korelasi parsial contoh r ,1
yang didefinisikan sebagai:
r γ2 - r Y1 r 12
r γ2,1 =
√ (1- r 2
Y1 )(1- r 212 )
5
Walpole, Ronald. E. 1993. Pengantar Statistika Edisi ke-3. PT Gramedia Pustaka Utama. Hal
370-371, 376
Definisi serupa berlaku bagi rx2, yang mengukur korelasi antara Y dan X x
sementara X2 dibuat tetap. Kuadrat koefisien korelasi parsial contoh disebut
koefisien determinasi parsial contoh, yang dapat diartikan sebagai rasio
keragaman yang tidak dapat dijelaskan. Lebih jelasnya, r i menyatakan proporsi
keragaman nilai-nilai Y menggunakan X x saja, tetapi yang sekarang dapat
diterangkan, oleh garis regresi yang mencakup X2 di samping Xx.
6
Waryanto, Hendro dan Radita Pratiwi., Op.Cit . Hal 118
Jika to > tx/2 atau to < -tx/2, maka H0 ditolak dan H1 diterima jika -tx/2 ≤ to ≤ tx/2 ,
maka H0 diterima.
9
Syafrida Hafni Sahir.2021. Metodologi Penelitian. Bantul: KBM Indonesia. Hal 54. ISBN: 978-
623-6155-06-6