Anda di halaman 1dari 2

Defenisi, manfaat dan tujuan uji korelaai

1. Defenisi

Uji korelasi merupa suatu uji yang di gunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel
numerik yang menghasilkan dua jenis, yaitu derajat atau keeratan hubungan. Derajat keeratan
hubungan (kuat lemahnya hubungan) dapat di lihat dari tebaran datanya. Semakin rapat
tebarannya, maka semakin kuat hubungannya dan sebaliknya semakin melebar tebarannya
menunjukkan hubungan semakin lemah.

Untuk mengetahui lebih tepat besar/derajat hubungan dua variabel di gunakan koefisien korelasi
pearson product moment. Koefisien korelasi di simbolkan dengan r ( huruf r kecil). Rumus
koefisien korelasi sebagai berikut:

R= n (XY) - (XY)
√ ( n.X - ( X)2) (nY2- (Y)2)
Nilai korelasi (r) berkisar 0 s.d 1 atau bila dengan di sertai arahnya nilainya antara -1 s.d +1.

R = 0 ----> tidak ada hubungan linear

R = -1 ---> hubungan linier negatif sempurna

R = +1 ---> hubungan linier positif sempurna.

Hubungan antara dua variabel dapat berpola positif maupun negatif. Hubungan positif terjadi
bila kenaikan suatu variabel di ikuti dengan kenaikan variabel yang lain, misalnya semakin
bertambah berat badannya semakin tinggi tekanan darah. Hubungan negatif dapat terjadi bila
kenaikan satu variabel di ikuti penurunan variabel yang lain. Misalnya semakin bertambah umur
semakin rendah kadar hb.

Menurut colton, kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif dapat di bagi menjadi empat
area sebagai berikut:

R = 0.00-0.25 --> tidak ada hubungan/hubungan lemah

R= 0.26-0.50 --> hubungan sedang

R = 0.51-0 75 --> hubungan kuat

R = 0.76-1.00 --> hubungan sangat kuat/sempurna.


A. Uji hipotesis

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah hubungan antara dua variabel
terjadi secara signifikan atau hanya karena faktor kebetulan dari random sample ( by change).
Uji hipotesis dapat dilakukandengan dua cara, yaitu pertama membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel. Kedua, menggunakan pengujian dengan pendekatan distribusi t.

T=r√n-2
1- r2
Df = n - 2

N = jumlah sampel

B. Regresi linire sederhana

Jika ingin mengetahui bentuk hubungan antara dua variabel, di gunakan analisis regresi linier.
Metode least square merupakan suatu metode pembuatan garis regresi dengan cara
meminimalkan jumlah kuadrat jarak antara nilai y yaitu teramati dan y yang diramalkan
olehbgaris regresi itu. Secara sistematis persamaan garis adalah sebagai berikut.

Y = a + bx atau y = a + bx + e

Keterangan:

Y = variabel dependen

X = variabel independen

a = intercept, perbedaan besarnya rata-rata variabel y ketika variabel x = 0

b = slope, perkiraan besarnya perubahan nilai variabel Y bila nilai variabel X berubah satu unit
pengukuran

E = nilai kesalahan atau error, yaitu selisih antara nilai y individual yang teramati dengan nilai Y
yang sesungguhnya pada titik X tertentu.

b = nXY – (XY)
n X2 – (X)2

a = Y - bX

Uji korelasi berfungsi untuk mengetahuiderajat atau keeratan hubungan korelasi juga untuk
mengetahui arah hubungan dua variabel numerik. Misalnya, apakah ada hubungan berat badan
dan tekanan darah mempunyai derajat yang kuat atau lemah dan apakah kedua variabel tersebut
berpola positif atau negatif.

Anda mungkin juga menyukai