Anda di halaman 1dari 8

 

MAKALAH ANALISIS KORELASI SPEARMAN

Mata Kuliah :
BIOSTAT

Dosen Pembimbing :

Ali Mansur, S.Kep.Ns.M.Kes

Disusun oleh :

Mustafida (201801060)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TA 2018/2019
Jl. Raya Jabon Km 6 Mojokerto, (0321) 39020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Judul makalah ini ialah Korelasi Spearman. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan bagi para pembacanya.
Di dalam makalah ini akan dibahas berbagai aspek yang penting dari
korelasi spearman . Oleh karena itu penulis dengan besar hati menerima saran,
kritik dan masukan yang sifatnya membangun demi kebaikan ilmu pengetahuan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya nanti dan bermanfaat
sebagai sumber kepustakaan.

Mojokerto, 06 Februari 2022

Mustafida
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Korelasi merupakan istilah yang biasa digunakan untuk
menggambarkan ada tidaknya hubungan suatu hal dengan hal lain. Secara
sederhana memang seperti itulah pengertian korelasi. Analisis korelasi
adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui ada atau tidaknya
hubungan linear antar variabel. Apabila terdapat hubungan maka
perubahan-perubahan yang terjadi pada salah satu variabel X akan
mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (Y). Istilah
tersebut dikatakan istilah sebab akibat, dan istilah tersebut menjadi ciri
khas dari analisis korelasi.
Koefisien Korelasi untuk mengetahui ada / tidaknya hubungan
antara kedua variabel (X dan Y) dan seberapa erat hubungan antara kedua
variabel tersebut.dapat diketahui dengan menghitung koefisien korelasi
dari kedua variabel.Jika koefisien korelasi bertanda positif (+) maka dapat
disimpulkan hubungan kedua variabel positif danbegitu juga halnya bila
koefisien korelasi bertanda negative (-).
Koefisien Korelasi Spearman (Ordinal) untuk mengukur keeratan
hubungan antara dua variabel X dan Y yang kedua-duanya mempunyai
skala pengukuran sekurang-kurangnya ordinal dapat dihitung dengan
menggunakan formula korelasi Spearman , Koefisien Korelasi Spearman
antara X dan Y atau Y dan X.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
1.1 Definisi Kolerasi Spearman
Kolerasi spearman adalah salah satu uji hipotesis asosiatif
(Sugiono, 2012). Hipotesis asosiatif adalah uji statistik yang bertujuan
menguji hubungan antara dua variabel atau lebih yang ada pada sampel
untuk diberlakukan pada seluruh populasi, dimana sampel tersebut
diambil. Metode uji statistik korelasi berjenjang Karl Spearman pertama
kali diperkenalkan oleh karl spearman tahun 1904, dimana variabel-
variabel yang diteliti tidak mempunyai distribusi normal. Selain itu, uji
statistik korelasi spearman hanya efektif digunakan bagi jumlah sample
antara 10-30 sampel penelitian.
Skala pengukuran yang digunakan untuk uji korelasi spearman
adalah skala pengukuran ordinal. Selain iru juga, yang perlu diketahui
bahwa dalam menggunakan uji kolerasi spearman bukan hanya bertujuan
untuk menganalisis hubungan atau pengaruh atau korelasi, akan tetapi
dapat menganalisis arah hubungan serta kekuatan atau keeratan hubungan
antara variabel satu dengan variabel lainnya yang dapat dilihat dari nilai
koefisien korelasi.

1.2 Koefisien Korelasi Peringkat Spearman


Koefisien korelasi peringkat spearman merupakan salah satu
metode statistika non parametrik yang digunakan dalam menganalisis
keeratan hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat. Statistik
koefisien korelasi peringkat spearman didasarkan pada peringkat dari
variabel X.

Asumsi :
1) Data terdiri dari contoh acak sebanyak n pasang pengamatan, dapat
berupa numerik maupun non-numerik.
2) Setiap pengamatan berpasangan menggambarkan dua pengukuran
yang diambil dari objek yang sama, disebut unit asosiasi.

Hipotesis :
1) Ho : X dan Y saling bebas ( ρ s=0 )
H1 : X danY memiliki hubungan searah atau berkebalikan ( ρ s ≠ 0 )
2) Ho : X dan Y saling bebas ( ρ s=0 )
H1 : X dan Y memiliki hubungan searah ( ρ s> 0 )
3) Ho : X dan Y saling bebas ( ρ s=0)
H1 : X dan Y memiliki hubungan berkebalikan ( ρ s<0 )

Statistik Uji :
Prosedur untuk menghitung statistik uji korelasi peringkat spearman antara
variabel X dan variabel Y, rs adalah sebagai berikut:
1) Urutkan nilai-nilai pengamatan peubah X dari nilai yang paling
kecil hingga nilai yang paling besar. Peringkat untuk nilai ke-i
ditulis sebagai R(Xi). Jika Xi adalah nilai terkecil untuk peubah X,
maka R(Xi)= 1.
2) Urutkan nilai-nilai pengamatan peubah Y dari nilai yang paling
kecil hingga nilai yang paling besar. Peringkat untuk nilai ke-i
ditulis sebagai R(Yi). Jika Yi adalah nilai terkecil untuk peubahY,
maka R(Yi)= 1.
3) Jika ada beberapa nilai yanga sama (ties) berikan peringkat tengah
(mid-rank).
4) Statistik uji korelasi peringkat spearman adalah:

( ∑ di 2
)
n
r s =1−
n ( n 2−1 )
∑ d i 2=∑ [ R ( X i )−R(Y i )]2
; i=1

Statistik uji rs merupakan koefisien korelasi peringkat spearman yang


mengukur keeratan hubungan antara peringkat-peringkat pengamatan
contoh :
Ties. Jika terdapat nilai yang sama (ties) baik pada peubah X maupun
peubah Y maka diberikan peringkat tengah (mid-rank). Ties sangat kecil
pengaruhnya terhadap nilai rs, kecuali jika dalam jumlah yang besar.
Ketika data mengandung ties , rs dapat dikoreksi dengan rumus:

t 2 −t x 3
n −n
T X=
x
12
∑ x 2=12 −∑ T x
;
t 2 −t y 3
n −n
TY =
y
12
∑ y2=12 −∑ T y
;

Jika koreksi terhadap ties diterapkan, maka statistik uji menjadi :

∑ x2 +∑ y 2−∑ d i2
rs =
¿

2√ ∑ x2 ∑ y2
Kaidah Keputusan :
Nilai kritis koefisien korelasi spearman rs, dapat dilihat pada tabel A.21
(Wayne W Daniel). Kaidah untuk masing-masing hipotesis yang
dituliskan diatas ialah:
1) Tolah Ho jika nilai mutlak statistik uji |rs| lebih besar dari nilai
tabel untuk ukuran contoh n dan taraf nyata α(2).
2) Tolah Ho jika nilai statistik uji rs lebih besar dari nilai tabel untuk
ukuran contoh n dan taraf nyata α(1).
3) Tolak Ho jika nilai statistik uji rs lebih kecil dari tabel untuk
ukuran contoh n dan taraf nyata α(1).
Angka korelasi untuk koefisien korelasi Spearman berkisar pada 0, yang
bermakna tidak ada korelasi sama sekali,tetapi jika angka 1 bermakna
adanya korelasi yang sempurna. Selain besarnya nilai korelasi, tanda
korelasi juga berpengaruh kepada penafsiran hasil. Tanda negatif (-) pada
output menunjukkan adanya arah hubungan yang berlawanan, yang berarti
adanya korelasi yang negatif. Demikian juga dengan tanda positif (+)
pada output menunjukkan arah hubungan yang sama, dengan pengertian
ada korelasi yang positif.
BAB III
KESIMPULAN

Kolerasi spearman adalah salah satu uji hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif
adalah uji statistik yang bertujuan menguji hubungan antara dua variabel atau
lebih yang ada pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh populasi, dimana
sampel tersebut diambil. Skala pengukuran yang digunakan untuk uji korelasi
spearman adalah skala pengukuran ordinal.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:


Alfabeta
Murray, 2006. Schaum’s Outlines Statistik .PT Gelora Aksara Pratama206-234
Norfai. 2019. STATISTIKA NON-PARAMETRIK untuk bidang KESEHATAN.
Klaten : Lakeisha
Dergibson Siagian.Metode Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi Ketiga Jilid
I.Jakarta: Gaya Baru, 418-424.

Anda mungkin juga menyukai