Anda di halaman 1dari 7

RESUME STRES-ADAPTASI

MUSTAFIDA 201801060

Perubahan sosial yang cepat Perubahan nilai –nilai moral etika & gaya hidup
1001 Permasalahan = stressor Ketidakmampuan penyelesaian Penurunan imunitas
Gangguan kesehatan fisik & mental = stress.

Stressor adalah stimulus yang mengawali atau mencetus perubahan (tidak terpenuhinya
kebutuhan). Kebutuhan dapat berupa kebutuhan fisiologis,psikologis,sosial ,lingkungan,
perkembangan,spiritual atau kebutuhan kultural. Diklasifikasikan atas 2 : Stresor internal, stresor
eksternal. Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam
berespon terhadap stress yang bertujuan mempertahankan fungsi yang optimal. Dimensi
adapatasi : fisik,perkembangan,emosional,intelektual,sosil &spiritual. Kemampuan seseorang
menghadapi stres ditentukan oleh faktor:

1. Pengalaman dengan stresor yang serupa,sistem dukungan,persepsi keseluruhan terhadap


stresor
2. Yang berkenaan dengan praktik & norma kelompok sebaya individu
3. Dampak lingkungan sosial yang membantu individu beradaptasi terhadap stresor
4. Sumber yang dapat digunakan untuk mengatasi stressor

Robbins& Coulter (1999) mendefinisikan stress sebagai kondisi dinamis dimana individu
dikonfrontir dengan kesempatan pembatas atau tuntutan yang berhubungan dengan apa yang
diinginkan dan yang hasilnya dirasakan menjadi tidak menentu serta penting.

Model stress digunakan untuk mengidentifkasi stresor bagi individu tertentu dan
memprediksi respon individu tersebut terhadap stresor. Perawat dapat membantu klien mengatasi
respon tidak sehat, non produktif.

Diklasifikasikan atas 3 model stres :

1. Berdasar respon: Mengkhususkan respon atau pola respon tertentu yang mungkin
menunjukkan stresor. Digunakan oleh Selye (1976) dimana stres ditunjukkan dengan
reaksi fisiologis,GAS (general adaptation syndrome)

2. Berdasar stimulus: Berfokus pada karakteristik yang menggangu di dalam lingkungan,


model ini memfokuskan pada asumsi.

3. Berdasar transaksi

1) Memandang individu dan lingkungandalam hubungan dinamis, interaktif (Lazarus


& Folkman,1984)
2) Memandang stresor sebagai respon perseptual individu yang berakar dari proses
psikologis (koping) & kognitif
Karakteristik Respon Stres:

1. Respon stres alamiah,protektif dan adaptif

2. Terdapat respon normal terhadap stresor

3. Stresor fisik dan emosional mencetus respon serupa hanya kebesaran dan polanya yang
mungkin berbeda

4. Terdapat keterbatasn dalam kemampuan untuk mengkompensasi

5. Besar & durasi stresor yang besar dapat menggagalkan mekanisme homeostasis

Respon stress terbagi menjadi2 :

1. Respon Fisiologis

2. Respon Psikologis

Tahapan Stres menurut (Dr.Robert J.Van Amberg, 1979):

1. Stres tahap 1

 Semangat bekerja besar,berlebihan (overacting)

 Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebi dari biasanya, namun tanpa disadari
cadangan energi dihabiskan disertai rasa gugup yang berlebihan

 Merasa senang dg pekerjaanya & semakin bersemangat namun tanpa disadari cadangan
energi menipis

2. Stres tahap II

Stres yang semula menyenangkan mulai menghilang & timbul keluhan-keluhan sbb:

 Merasa letih sewaktu bangu pagi

 Merasa mudah lelah sesudah makan siang

 Lekas merasa capai menjelang sore

 Sering mengeluh perut tidak nyaman

 Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar)

 Otot-otot punggung & tengkuk terasa tegang

 Tidak bisa santai


3. Stres tahap III

Bila tetap memaksakan diri keluhan akan semakin nyata & mengganggu

 Gangguan lambung usus semakin nyata

cont : gastritis,diare

 Ketegangan otot-otot semakin terasa

 Perasaan tidak tenang & ketegangan emosional semakin meningkat

 Gangguan pola tidu

 Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa oyong dan serasa mau pinsan)

4. Stres tahap IV

Bisa tidak ditemukan sakit secara medis. Namun gejala dapat muncul spt:

 Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah tera amat sulit

 Aktivtas pekerjaan yang semula menyenangkan & mudah diselesaikan menjadi


membosankan terasa lebih sulit

 Yang semula tanggap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespon secara
memadai

 Ketidakmampuan melakukan ADL

 Gangguan pola tidur disertai mimpi yg menegangkan

5. Stres tahap V

 Seringakali menolak ajakan karena tiada semangat & kegairahan

 Daya konsentrasi & ingat menurun

 Imbul perasaan ketakutan & kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya

6. Stres tahap VI

 Kelelahan fisik & mental yang semakin mendalam

 Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana

 Gangguan sitem pencernaan semakin berat


 Timbul perasaan ketakutan & kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung &
panic

7. Stres tahap VII

Tahap klimaks,seseorang mengalami serangan panik & perasaan takut mati. Sering
dibawa ke UGD,ICCU meskipun tidak ditemuakan kelainan fisik organ

 Debaran jantung teramat keras

 Susah bernafas (sesak & megap-megap)

 Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran

 Ketadaan tenaga untuk hal-hal ringan

 Pinsan atau kolaps

PROSES KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Mengkaji indikator stres dan koping dalam semua dimensi adaptasi (Indikator
fisiologis, indikator perkembangan, indikator emosional & perilaku stress, indikator
intelektual, indikator sosial, indikator spiritual). Indikator fisilogis dipengaruhi situasi
stress (Kenaikan tekanan darah, peningkatan ketegangan otot leher,bahu,punggung,
peningkatan denyut nadi & frekuensi RR, dll.

Tahap perkembangan penyakit dalam penyakit akibat stress:

Tahap 1 tahap 2 tahap3 tahap 4 tahap 5 tahap 6 tahap 7

Situasi Situasi Situasi Tanda Gejala Penyakit Kematian


stress stres stress klinis
singkat sedang berat pertama
(tidak ada (beresiko)
resiko)

Klasifikasi stres berdasarkan situasi stress:

 stress ringan
 stress sedang
 Stress berat

2. Diagnosa keperawatan
• ansietas b.d perubahan status kesehatan,krisis maturasi atau situasi

• Perubahan pertumbuhan &perkembangan b.d perpisahan dari orang terdekat, krisis


situasi

• Ketegangan peran pemberi perawatan b.d penyesuaian terhadap diagnosa medis,


penyesuai thd penurunan tingkat fungsi fisik

• Keletihan b.d tuntutan peran yang berlebihan, tuntutan psikologis yang berlebihan

• Ketidakberdayaan b.d stres jangka panjang, kehilangan keyakinan nilai

3. Evaluasi

 klien Mampu mengontrol faktor yang menybabkan stres

 Klien mampu secara mandiri mengembangkan strategi mereduksi stres

4. Menanggulangi stress

 Kesadaran diri

 Mengingat tuhan dan berdoa

 Olah raga

 Relaksasi

 Mengendalikan perilaku diri

 Jangan melakukanpekerjaan terlalu serius

 Menetapkan skala prioritas kebutuhan dan keinginan

 Berpikir positif dan membuang pikiran negatif

 Istirahat yang terartur

5. Pengukuran stress
 Skala Holmes
Terdapat 36 butir pengalaman dalam kehidupan seseorang yang masing-masing memiliki
score
Score > 300 dlm 1 tahun = menunjukkan gejala stres
 Skala Miller & Smith (menilai derajat kekebalan terhadap stres)
Terdapat 20 aktivitas kehidupan sehari-hari yang dilakukan orang & diberi score dari1-5
Score < 30 = kebal 30-50 = kurang kebal
 50-80 = tidak kebal terhadap stres

Anda mungkin juga menyukai