Disusun Oleh:
Kelompok 4 Kelas 3B
TA 2020/2021
Jl. Raya Jabon Km 6 Mojokerto, (0321) 39020
ii
KASUS
mengeluh pusing dan kepala terasa berat. Setelah di lakukan pemeriksaan ttv didapatkan: 5
lansia memiliki tekanan darah <150/90 mmHg, 10 lansia memiliki tekanan darah
>160/90mmHg. Saat dilakukan pemeriksaan: 5 dari 15 lansia memiliki riwayat gula tinggi, 3
dari 15 lansi memiliki pendengaran yang kurang, 2 dari 15 mengeluh tidak bisa berjalan
karena stroke dan 5 dari 15 lansia mengeluh pengelihatan sudah mulai berkabut. Tiap sebulan
sekali warga sering mengadakan makan bersama dan makanan favorit warga adalah sate
kambing karena 5 warganya memiliki ternak kambing. 7 dari 15 lansia mengatakan tidak
mengkonsumsi herbal untuk setiap permasalahan kesehatan nya. 8 dari 15 lansia yang dikaji
mengatakan bahwa mereka adalah perkokok aktif. Di desa tersebut juga tidak pernah
1
ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK LANSIA DI MASYARAKAT
A. Pengkajian
1. Inti komunitas
a. Sejarah
Nama Meduran kepanjangan dari madu sak paran-paran yang berarti
banyak madu. Konon di desa ini dulunya terdapat banyak madu di
pepohonan, sampai sekarang masih terdapat sisa-sisa rumah lebah yang
berada di sekitar rumah warga.
b. Vital statistik
Angka kelahiran : Dari bulan Agustus – September terdapat 3 angka
kelahiran
Angka Kematian : Dari bulan Agustus – September terdapat 5 angka
kematian
Angka kesakitan : Dari bulan Agustus – September terdapat 10 lansia
terkena
c. Data demografi
Jenis kelamin : Terdapat 100 orang berjenis kelamin wanita dan 90 orang
berjenis kelamin pria.
Status perkawinan: Terdapat 50 pasangan suami-istri
Tipe keluarga: Nucear family (30) extended (15) Dyad family (5)
d. Nilai religi dan kepercayaan
70% warga meduran beragama islam dan bersuku jawa
A. Lingkungan Fisik
1. Kualitas udara
2. Kualitas air
2
Sumber air yang digunakan warga sebagian dari air galian dan
3. Tingkat kebisingan
Sebagian lansia merasa bising suara akibat kendaraan yang lalu lalang,
Jarak antar rumah yang satu dengan yang lainnya dibatasi dengan
pekarangan.
B. Pendidikan
yang tamat SMP, SMA. Mereka sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan
kesehatan.
Keadaan penjagaan di sekitar ada siskamling atau pos ronda tetapi tidak
pribadi.
3
diantaranya : puskesmas jauh dari rumah, tidak ada yang mengantar atau
F. Komunikasi
G. Ekonomi
pensiunan, ada yang masih bekerja seadanya, bahkan tidak jarang juga
hari.
H. Rekreasi
Tempat tinggal mereka jauh dari tempat rekreasi, sehingga lansia lebih
dirumah.
3. Persepsi
adalah perbedaan bahasa, suku, dan budaya. Dampak dari hambatan bahasa
4
perlu di lakukan penyuluhan atau edukasi kepada lansia bisa melalui kegiatan
posyandu lansia.
5
B. Analisa Data
Ds :
mengontrol kesehatannya ke
masing-masing, diantaranya :
menemani.
kegiatan lansia.
Do :
6
lansia.
para lansia>160/90mmHg
66,6%.
Ds :
7
mengatakan lebih suka
permasalahan kesehatannya
daripada memeriksakan ke
puskesmas.
Do :
8
C. Diagnosa Keperawatan
D. Skoring
0 : Paling rendah
1 : rendah
2 : sedang
9
3 : cukup
4 : tinggi
5: Paling tinggi
3.Mengajarkan cara
melaksanakan progam
makanan rendah garam
4.Mengajarkan perilaku
hidup sehat.
PREVENSI
SEKUNDER
1.Mengikuti kegiatan
1.Melakukan posbindu lansia
pemriksaan rutin
2.Melakukan kontrol rutin
Tekanan Darah
untuk mendeteksi adanya
2.Deteksi faktor risiko risiko hipertensi
Hipertensi
10
PREVENSI TERSIER
11
F. POA (Planning Of Action)
1. Kurang pengetahuan Setelah diberikan Penyuluhan tentang Balai desa 08.00 Dana Mahasiswa
Lansia tentang intervensi pada penyakit hipertensi, meduran. – desa
Penyakit Hipertensi kelompok lansia, penyebab, gejala, 09.00
berhubungan dengan diharapkan : komplikasi, cara
Kurangnya Informasi penanggulangannya.
Kelompok lansia
tentang Penyakit Penyuluhan tentang gizi
memahami
Hipertensi.
penyebab, lansia
komplikasi dan
penanganan
hipertensi.
Memahami
tentang
gizi/makanan
yang harus
dikonsumsi.
Dapat
melaksanakan
12
senam lansia.
13
G. Implementasi
tanggal
1
Kurang Penyuluhan tentang
H. Evaluasi
kes asi
1.
Kurang Penyuluhan 80% Pendukung
pengetahuan tentang penyakit
undanga
Lansia hipertensi, Kegiatan
n hadir
tentang penyebab, gejala, penyuluhan di
Penyakit komplikasi, cara pada
dukung oleh pihak
Hipertensi penanggulanganny
penyuluh
berhubungan a. desa.
dengan an
Kelompok lansia
Kurangnya
tentang
Informasi antusias dalam sesi
tentang hipertens
diskusi pada
14
i. penyuluhan.
Saat
dilakukan Penghambat
sesi
Kurangnya sarana
diskusi
dan prasarana
lansia
dalam penyuluhan
dapat
seperti mikrofon
menyebu
kurang berfungsi
Penyakit tkan
baik.
Hipertensi.
penyeba
Waktu dimulainya
b, gejala,
penyuluhan
komplika
terlambat karena
si dan
sebagian lansia
cara
datang telat.
penanga
nan
hipertens
i.
15
harus edukasi.
dihindari prasarana.
untuk
hipertens Penghambat
i.
Kurangnya sarana
Media
dan prasarana
penyuluh
dalam penyuluhan
an
seperti mikrofon
menggun
kurang berfungsi
akan
baik.
leaflet.
Waktu dimulainya
penyuluhan
terlambat karena
sebagian lansia
datang telat.
16
menerap dibimbing oleh
kan ahlinya.
protokol
Penghambat
kesehata
Tempat yang ada
n dalam
kurang memadai
melakuka
untuk dilakukan
n senam.
senam dalam
jumlah peserta
banyak.
kesehatan an e a a
m k
p t
a u
dengan t e 1 t
kurangnya hiperten s 0
17
informasi si a .
tentang m 0
penyakit e 0
hipertensi d
berhubungan d - araka s
dengan e 1 t de
kurangnya s 1 sa
informasi a . me
tentang m 0 du
penyakit e 0 ra
hipertensi d n
1
u
b
r
u
a
l
n
a
18
k
hipertensi i 0 masy P
berhubungan d - araka K
dengan e 0 t K
kurangnya s 8
informasi a .
tentang m 0
penyakit e 0
hipertensi d
1
u
m
r
i
a
n
n
g
19
i
20
DAFTAR PUSTAKA
PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: dewan pengurus
pusat PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
21