Anda di halaman 1dari 23

UJI HIPOTESIS

ASOSIATIF
Universitas Islam Lamongan
APA ITU HIPOTESIS ?

Pengertian Hipotesis Secara Umum


Hipotesis adalah dugaan sementara yang belum pasti
kebenarannya.

Pengertian Hipotesis Dalam Statistika


Hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik
tentang parameter populasi. Atau dengan kata lain
hipotesis adalah taksiran terhadap parameter
populasi melalui data-data sampel
MACAM-MACAM HIPOTESIS

1. Hipotesis nol diartikan sebagai tidak adanya


perbedaan antara parameter dengan statistik,
atau tidak adanya perbedaan antara ukuran
populasi dan ukuran sampel. Simbol hipotesis nol
yaitu H0

2. Hipotesis alternatif adalah lawannya hipotesis


nol, yang berbunyi adanya perbedaan antara
data populasi dengan data sampel. Simbol
hipotesis alternatif yaitu H1 atau Ha
APA ITU UJI HIPOTESIS ?

Uji hipotesis adalah prosedur yang digunakan


selanjutnya untuk menerima atau menolak H0 serta
menentukan apakah sampel observasi/pengamatan
memiliki perbedaan dari hasil yang diharapkan.
TIPE KESALAHAN DALAM
PENGUJIAN HIPOTESIS

 Kesalahan Tipe 1 adalah suatu kesalahan bila


menolak hipotesis nol (H0) padahal H0 benar. Dalam
hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan α
(Alpha)

 Kesalahan Tipe II adalah suatu kesalahan bila


menerima hipotesis nol (H0) padahal H0 salah.
Tingkat kesalahan ini dinyatakan dengan β (Betha)
UJI HIPOTESIS ASOSIATIF

Hipotesis asosiatif merupakan dugaan adanya


hubungan antar variabel dalam sampel.

Untuk itu dalam langkah awal pembuktiannya, maka


perlu dihitung terlebih dahulu koefisien korelasi
antar variabel dalam sampel, baru koefisien yang
ditemukan itu diuji signifikansinya.
PENGERTIAN KORELASI
Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah
dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih.

Variabel dalam Korelasi:


Variabel Independen(X) : Variabel yang berdiri
sendiri
Variabel Dependen(Y) : Variabel yang
dipengaruhi oleh variabel
lain
KORELASI

Dari nilai korelasi kita dapat menentukan:


a. Kekuatan hubungan
b. Arah hubungan
KORELASI
Kekuatan hubungan antar variabel ditunjukkan oleh
besarnya nilai korelasi yang berkisar antara 0 dan 1.

Interval Tingkat hubungan


koefisien
0,00 – 0,199 Sangat lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
KORELASI
Kekuatan hubungan antar variabel bisa juga dilihat dari
gambar scatterplot dari variabel Y dan X
KORELASI
Arah hubungan antar variabel ditunjukkan oleh
tanda positif (+) dan negatif (-) dari nilai
korelasi/koefisien korelasi.

 Tanda Positif (+) = Hubungan searah


Artinya semakin besar nilai X semakin besar
nilai Y

 Tanda Negatif (-) = Hubungan berlawanan


Artinya semakin besar nilai X semakin kecil nilai
Y
KORELASI
Arah hubungan antar variabel dapat dilihat dari gambar grafik
variabel X dan Y

Gambar Korelasi Positif Gambar Korelasi Negatif

12
12
10
10
8 8

6 6

4 4
2 2
0 0
2 4 6 8 2 4 6 8
KORELASI
Pedoman Untuk Memilih Teknik Korelasi

Macam/Tingkatan Data Teknik Korelasi yang


Digunakan
Nominal 1. Koefisien Kontingensi
1. Spearman Rank
Ordinal
2. Kendal Tau
1. Pearson Product Moment

Interval dan Ratio 2. Korelasi Ganda


3. Korelasi Parsial
KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT
Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari
hubungan dua variabel bila data kedua variabel
berbentuk interval atau ratio.

Simbol korelasi pearson product moment:


 Simbol untuk korelasi data populasi ρ (rho).
 Simbol untuk korelasi data sampel r.
KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT
Rumus 1: n

 xy
rxy  i 1
n n

 
x 2

i 1
y 2

i 1
Dimana : rxy adalah korelasi antara variabel x
dengan y
x = xi  x dan y = 
yi  y 
KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT
Rumus 2:
n X i Yi   X i  Yi 
r
{n X   X i  }{n Yi   Yi  }
2 2 2 2
i

Dimana: X = nilai data variabel X


Y = nilai data variabel Y
n = jumlah data
KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT

Contoh soal:
Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara pendapatan dan pengeluaran. Untuk
keperluan tersebut, maka telah dilakukan pengumpulan
data terhadap 10 responden yang diambil secara random.
Berdasarkan 10 responden tersebut diperoleh data tentang
pendapatan (x) dan pengeluaran (y), sebagai berikut:

X : 800 900 700 600 700 800 900 600 500 500/ bulan
Y : 300 300 200 200 200 200 300 100 100 100/ bulan
KOEFISIEN DETERMINASI

Koefisien Determinasi adalah kuadrat dari koefisien


korelasi (r2).

Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varian


yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan
melalui varian yang terjadi pada variabel independen.
Untuk contoh sebelumnya ditemukan r = 0,9129.
Koefisien determinasinya adalah r2 = 0,91292 = 0,83.
Hal ini berarti varian yang terjadi pada variabel
pengeluaran 83% dapat dijelaskan melalui varian yang
terjadi pada variabel pendapatan, atau pengeluaran
83% ditentukan oleh besarnya pendapatan, dan 17%
oleh faktor lain misalnya terjadi musibah, sehingga
pengeluaran tersebut tidak dapat diduga.

Anda mungkin juga menyukai