Anda di halaman 1dari 20

Analisis Korelasi

Oleh:
Zulhan Widya Baskara
Analisis Dua / Lebih
Variabel Berpasangan

Pola Hubungan Tingkat Hubungan

Analisis Regresi Analisis Korelasi

Melihat perilaku hubungan antara Mengukur asosiasi (derajat keeratan)


peubah X dan Y dalam bentuk antar dua atau lebih peubah, sehingga
persamaan garis tertentu (linier/non tidak merinci peubah mana yang
linier) independen dan mana yang dependen
Perbedaan antara analisis regresi dengan analisi korelasi
adalah terletak pada PENGUMPULAN DATA.

Pada analisis regresi Kita menetapkan dulu


unit pengamatannya, dengan nilai X tertentu
yang kemudian diamati responnya (Y).

Sedangkan pada analisis korelasi kita tidak


menetapkan unit pengamatannya (X dan Y).
Dalam korelasi tidak dikenal variabel
independen dan variable dependen.
Analisis Korelasi adalah Metode statistika yang mengkaji
tentang tingkat/derajat (seberapa kuat) hubungan antara dua
variabel atau lebih.

Dilakukan dengan menentukan koefisien korelasi


(r), yaitu suatu ukuran yang menunjukkan arah
dan tingkat kuat hubungan antara dua variabel
atau lebih
Besarnya koefisien korelasi ∶ -1 ≤ r ≤ 1

Koefisien korelasi populasi dinotasikan dengan ρ


(baca rho). Jadi dalam prakteknya ρ diduga
dengan nilai r.
Nilai koefisien Interpretasi
korelasi
0.0 - 0.199 Sangat lemah

0.2 – 0.399 Lemah

0.4 – 0.599 Sedang

0.6 – 0.799 Kuat

0.8 – 1.00 Sangat Kuat


Koefisien Korelasi Sederhana

Korelasi antara satu variabel respon Y dan satu variabel


prediktor X

Koefisien Korelasi Ganda

Korelasi antara satu variabel respon Y dengan p variabel


prediktor X1 , X2 , X3 , . . . , Xp

Koefisien Korelasi Parsial

Korelasi antara satu variabel respon Y dengan satu


variabel prediktor apabila variabel prediktor lain
dianggap konstan.
Korelasi Linier Sederhana
Rumus untuk menghitung nilai r umumnya menggunakan rumus
koefisien korelasi pearson (Pearson’s Product Moment)

𝑛 σ 𝑥𝑖𝑦𝑖 − σ 𝑥𝑖 σ 𝑦𝑖
𝑟=
𝑛 σ 𝑥𝑖2 − (σ 𝑥𝑖 )2 𝑛 σ 𝑦𝑖2 − (σ 𝑦𝑖 )2
Contoh 1:

Misalkan diketahui data besarnya pendapatan (X) dengan


pengeluaran/konsumsi per bulan (Y) sebagai berikut :
Pendapatan (x) 800 900 700 500 700 900 800 600

Pengeluaran (Y) 300 300 200 100 200 400 200 200

Berdasarkan data tersebut, tentukan koefisien korelasi antara


pendapatan dan konsumsi per bulan !
Koefisien Korelasi Ganda
Korelasi Y dengan X1 dan X2

2 2
𝑟𝑦𝑥 + 𝑟𝑦𝑥2 − 2𝑟𝑦𝑥1 𝑟𝑦𝑥2 𝑟𝑥1𝑥2
𝑅𝑦𝑥1𝑥2 = 1

1 − 𝑟𝑥21𝑥2

Dimana :
𝑟𝑦𝑥1 = koefisien korelasi sederhana antara Y dan X1
𝑟𝑦𝑥2 = koefisien korelasi sederhana antara Y dan X2
𝑟𝑥1𝑥2 = koefisien korelasi sederhana antara X1 dan X2
Contoh

Ingin dicari korelasi ganda dari hasil penjualan(Y), dengan variabel bebas
berupa biaya iklan (X1) dan biaya untuk kontrol kualitas (X2) selama 10
tahun terakhir

Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X1 10 9 11 12 11 12 13 13 14 15
X2 3 4 3 3 4 5 6 7 7 8
Y 44 40 42 46 48 52 54 58 56 60
Jawab:
Sehingga diperoleh koefisien regresinya :
Koefisien Korelasi Parsial
Koefisien korelasi parsial adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan tingkat
keeratan/kekuatan hubungan antara salah satu variabel prediktor dengan variabel respon
apabila variabel prediktor yang lain dianggap konstan/tetap.

Berikut adalah rumus korelasi parsial antara y dengan x1 dengan menganggap x2 konstan.

Dimana :
𝑟𝑦𝑥1 = koefisien korelasi sederhana antara Y dan X1
𝑟𝑦𝑥1 − 𝑟𝑦𝑥2 𝑟𝑥1𝑥2
𝑅𝑦𝑥1°𝑥2 = 𝑟𝑦𝑥2 = koefisien korelasi sederhana antara Y dan X2
2 2 𝑟𝑥1𝑥2 = koefisien korelasi sederhana antara X1 dan X2
(1 − 𝑟𝑦𝑥2
)(1 − 𝑟𝑥1𝑥2 )
Contoh

Pada contoh soal sebelumnya,

Tentukan korelasi parsial antara Y dengan X1 dengan menganggap X2

konstan (𝑟𝑦𝑥1 .𝑥2 ).


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai