Anda di halaman 1dari 28

KORELASI DAN REGRESI LINIER

BERGANDA
DOSEN
DR. ISMARTAYA,MM
Regresi artinya peramalan penaksiran atau
pendugaan pertama kali diperkenalkan pada tahun
1877 oleh Sir Francis Galtoon (1822-1911). Analisis
regresi digunakan untuk menentukan bentuk dari
hubungan antar variabel. Tujuan utama dalam
penggunaan analisis itu adalah untuk meramalkan
atau memperkirakan nilai dari suatu variabel dalam
hubungannya dengan variabel yang lain. Disamping
hubungan linear dua variabel, hubungan linear dari
dua variabel bisa juga terjadi misalnya; hubungan
antara hasil penjualan dengan harga dan daya beli
• Hubungan linear lebih dari dua variabel bila
dinyatakan dalam bentuk persamaan
matematis adalah :
• Y = a + b1x1 + b2x2 +……………bkxk +
• Keterangan :
• x, x1, x2……..xk = variabel-variabel
• a, b1, b2……..bk = bilangan konstan (konstanta)
koefisien variabel
Persamaan regresi linear berganda
Regresi linear berganda adalah regresi dimana
variabel terikatnya (Y) dihubungkan atau
dijelaskan lebih dari satu variabel, mungkin dua,
tiga dan seterusnya variabel bebas (x,
x1, x2……..xn ) namun masih menunjukkan diagram
hubungan yang linear.
Penambahan variabel bebas ini diharapkan dapat
lebih menjelaskan karakteristik hubungan yang
ada walaupun masih saja ada variabel yang
terabaikan.
Bentuk umum dari persamaan linear berganda dapat
ditulis sebagai berikut:
a. Bentuk stokastik
y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 ……………bkxk + c
b. Bentuk non stokastik
y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3……………bkxk
• Keterangan
y : Variabel terikat (nilai duga y)
a, b1, b2 b3……..bk : koefisien regresi
x1, x2 x3……..xk : variabel bebas
B. Pendugaan dan Pengujian
Koefisien Regresi
Kesalahan baku regresi dan koefisien regresi
berganda
Kesalahan baku atau selisih taksir standar regresi
adalah nilai menyatakan seberapa jauh
menyimpangnya nilai regresi tersebut terhadap
nilai sebenarnya. Nilai ini digunakan untuk
mengukur tingkat ketepatan suatu pendugaan
dalam menduga nilai. Jika nilai ini sama dengan
nol maka penduga tersebut memiliki tingkat
ketepatan 100%.
Pengertian Korelasi Berganda

Korelasi Berganda adalah suatu korelasi yang


bermaksud untuk melihat hubungan antara 3
atau lebih variabel (dua atau lebih variabel
dependent dan satu variabel independent).
Korelasi berganda berkaitan dengan interkolasi
variabel variabel independen seagaimana korelasi
mereka dengan variabel dependen. Selain itu
menurut Riduwan (2012:238) korelasi ganda
adalah suatu nilai yang memberika kuatnya
pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih
secara bersama sama dengan variabel lain.
Pengertian Koifisien Korelasi

 Koifisien korelasi merupakan besar kecilnya hubungan


antara dua variabel yang di nyatakan dalam bilangan yang
di sebut dengan Koifisien Korelasi . Koifisien Korelasi di
simbolkan dengan huruf R . besarny Koifiseien Korelasi
adalah antara -1 ; 0 ; dan 1.
 Apabila besarnya korelasi adalah -1 maka ia dinyatakan
korelasi negative smpurna artinya terdapat hubungan 2
atau lebih variabel namun arahnya terbalik atau saling
berlawanan, sedangkan jika koifisiennya 0 maka dianggap
tidak terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih
lebih dan jika koifisiennya adalah 1 maka dianggap
berkorelasi sempurnya secara positif atau searah, yang
artinya terdapat hubungan yang kuat secara searah antara
dua atau lebih variabel yang di uji.
Korelasi berganda (multiplecorrelation) merupakan
korelasi yang terdiri dari dua variaberl bebas (X1,
X2) atau lebih, serta satu variabel terikat
(Y). Apabila perumusan masalahnya terdiri dari
tiga masalah atau lebih, dan hubungan masing
masing variabel di hitung menggunakan korelasi
sederhana maka diperoleh alur hubungan antar
masing masing variabel sebagai berikut
Keterangan:
r x1x2 = koifisien korelasi berganda
X1 = Variabel Bebas X1
X2 = Variabel bebas X2
rx1y = koifisien korelasi antara X1 dan Y
rx2y = koifisien korelasi antara X2 dan Y
Rx1x2y = koifisien korelasi berganda antara
X1,X2 dan Y
Y = Variabel dependent
 Koifisien korelasi merupakan besar kecilnya hubungan
antara dua variabel yang di nyatakan dalam bilangan yang
di sebut dengan Koifisien Korelasi . Koifisien Korelasi di
simbolkan dengan huruf R . besarny Koifiseien Korelasi
adalah antara -1 ; 0 ; dan 1.
 Apabila besarnya korelasi adalah -1 maka ia dinyatakan
korelasi negative smpurna artinya terdapat hubungan 2
atau lebih variabel namun arahnya terbalik atau saling
berlawanan, sedangkan jika koifisiennya 0 maka dianggap
tidak terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih
lebih dan jika koifisiennya adalah 1 maka dianggap
berkorelasi sempurnya secara positif atau searah, yang
artinya terdapat hubungan yang kuat secara searah antara
dua atau lebih variabel yang di uji.
Sedangkan harga R sendiri mempunyai nilai
intervalnya masing masing, berikut
interpretasinya
Interval Koifisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,1999 Sangat Rendah

0,20 - 0,3999 Rendah

0,40 - 0,5999 Cukup

0,60 - 0,7999 Kuat

0,80 – 1,0000 Sangat Kuat


Pembahasan Koifisien Korelasi Berganda Serta
Manfaatnya
Koifisien Korelasi berganda adalah salah satu dari
koifisien korelasi, Koifisien Korelasi berganda di simbolkan
dengan Rx1x2 , dan merupakan ukuran keeratan hubungan
antara variabel terikat dan semua variabel bebas.

Formulasi Koifisien Korelasi Berganda


1 Uji Korelasi Ganda
Berikut Rumus Uji Korelasi Ganda :
Rumus Uji Korelasi Ganda
Uji Signifikansi

Berikut uji signifikasi Korelasi ganda :

Keterangan :
R = Nilai Koifisien Korelasi ganda
k = Jumlah Variabel Bebas
n = Jumlah Sampel
F = nilai F hitung yang selanjutnya akan di bandingkan dengan F table.
Pengambilan Keputusan Menggunakan Kidah Pengujian Signifikansi:
Ø Jika F hitung > F table maka ia signifikan
Ø Jika F hitung < F tabel maka tidak signifikan
Ø Cara mencari nilai F table adalah dengan menggunakan α dengan
persamaan : F table

Langkah Langkah Penyelesaian Uji Korelasi Ganda


1. Buatlah H1 dan H0 dalam bentuk kalimat
2. Buatlah H1 dan H0 dalam bentuk statistik
3. Buatlah table penolong untuk menghitung nilai korelasi ganda
4. Masukan angka angka statistic dari table penolong dengan rumus
Contoh Soal
Y X1 X2
29 45 16
24 42 14
27 44 15
25 45 13
26 43 13

28 46 14
30 44 16
28 45 16
28 44 15
27 43 15
Seorang peneliti dari STIE Kesatuan ingin
mengetahui apakah ada hubungan positif antara
pengeluaran, pendapatan dan banyaknya anggota
keluarga. Untuk keperluan tsb diambil sampel
sebanyak 10 rumah tangga. Data bisa dilihat diatas
tadi.
Y= Pengeluaran perbulan(ratusan ribu rupiah)
X2= Pendapatan perbulan (ratusan ribu rupiah)
X1= Jumlah anggota keluarga(orang)
Tentukan Koefisien Korelasi Bergandanya!
Y X1 X2 X1Y X2Y X1X2 X12 X22 Y2
29 45 16 1305 464 720 2025 256 841
24 42 14 1008 336 588 1764 196 576
27 44 15 1188 405 660 1936 225 729
25 45 13 1125 325 585 2025 169 625
26 43 13 1118 338 559 1849 169 676
28 46 14 1288 392 644 2116 196 784
30 44 16 1320 480 704 1936 256 900
28 45 16 1260 448 720 2025 256 784
28 44 15 1232 420 660 1936 225 784
27 43 15 1161 405 645 1849 225 729
272 441 147 12005 4013 6485 19461 2173 7483
LATIAN SOAL
Menurut kajian literatur permintaan suatu
produk ditentukan oleh harga barang dan
pendapatan seseorang. Hasil pengamatan
terhadap 12 sampel atas permintaan suatu
barang dalam hal ini gula diperoleh data harga
minyak goreng dan pendapatan konsumen :
Variabel Bebas : X1 = Harga minyak goreng
dan X2 = Pendapatan konsumen
Variabel Tak Bebas : Y = Permintaan minyak
goreng
> Persamaan regresi linear berganda : Y' = a +
b1X1 + B2x2
> Menentukan nilai konstanta dan koefisien
regresi

Anda mungkin juga menyukai