Ukuran pemusatan data digunakan agar data yang diperoleh mudah untuk dibaca dan
dipahami. Ukuran pemusatan data terdiri atas mean, median, dan modus.
1. Rata rata
Mean dari sekumpulan data adalah jumlah seluruh data dibagi banyaknya data. Dengan
mengetahui mean suatu data, maka variasi data yang lain akan mudah diperkirakan.
Rumus mean :
Contoh :
Nilai ulangan matematika Anto pada semster 1 adalah 6, 8, 5, 7, 9, dan 7. Maka meannya
adalah :
Misalkan sekumpulan data terdiri atas nilai X1, X2, X3 Xn dan memiliki frekuensi f1, f2, f3,
fn maka mean dapat dicari dengan rumus :
Contoh :
Jawab :
Data diatas akan lebih mudah dikerjakan bila disajikan dalam tabel frekuensi.
Tabel frekuensi :
1. Median
Median adalah nilai tengah dari sekupulan data yang telah diurutkan dari terkecil ke terbesar.
Median dipengaruhi oleh jumlah data, jika jumlah dta ganjil maka mediannya adalah nilai
tengah dari data yang telah diurutkan, dan jika jumlah data genap maka mediannya adalah
mean dari dua bilangan yang ditengah setelh data diurutkan.
Contoh 1 :
3, 5, 4, 6, 8, 7, 3
Jawab :
3, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Nilai 5 ada ditengah data yang telah diurutkan, maka 5 merupakan median.
Contoh 2 :
9, 6, 5, 4, 3, 7, 8, 5
Jawab :
3, 4, 5, 5, 6, 7, 8, 9
nilai 5 dan 6 ada ditengah data yang telah diurutkan, maka mediannya adalah 5 + 6 / 2 = 5,5
2. Modus
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang frekuensinya paling
banyak, modus dinotasikan dengan Mo.
Contoh :
4, 8, 7, 4, 6, 3, 6, 8, 6, 3
Jawab :
Data berkelompok merupakan data yang disajikan dalam bentuk kelas-kelas interval. Untuk
menghitung ukuran pemusatan data berkelompok, agak berbeda dari cara menghitung ukuran
pemusatan data tunggal. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut:
1. Rata-rata
Untuk mencari rata-rata data berkelompok, caranya ada tiga, yaitu cara biasa, cara rataan
sementara dan cara coding.
Mengapa disebut cara biasa? Karena prinsipnya sama saja dengan menghitung nilai rataan
untuk data tunggal. Rumus yang digunakan yaitu:
Keterangan:
fi = frekuensi kelas ke i
Jawab:
Untuk menghitung rata-rata data pada contoh soal di atas, terlebih dahulu kita siapkan tabel
berikut
Sesudah tabel tersebut lengkap, selanjutnya kita masukkan nilai-nilai yang kita perlukan ke
dalam rumus di atas. sehingga rata-rata nilai dari data tersebut adalah:
Yang diperlukan hanya ketekunan dan ketelitian. Biasanya kita sering terjebak dalam hal
perhitungan di tabelnya saja, sehingga berdampak ke hasil akhir yang salah. Namun, jika kita
merasa kesulitan dengan angka-angka yang sangat besar, untuk menghitung nilai rata-rata
data berkelompok dapat juga menggunakan cara kedua, yaitu memakai rataan sementara.
Cara ini disebut cara rataan sementara karena kita terlebih dahulu menentukan nilai titik
tengah yang akan kita asumsikan sebagai rataan sementara. Rumus untuk menentukan nilai
rata-rata data berkelompok dengan menggunakan rataan semetara adalah:
Agar lebih jelas, nilai rataan data di atas dapat dihitung dengan menggunakan rataan
sementara. Perhatikan tabel berikut!
Pada tabel di atas, titik tengah kelas interval ketiga di beri warna merah, karena saya
menentukan rataan sementaranya 65,5, sehingga saya beri tanda warna merah. Nah, setelah
kita melengkapi tabel tersebut, selajutnya tinggal menuangkan angka-angka yang dibutuhkan
ke dalam rumus rataan sementara.
Contoh:
Sebanyak 21 orang pekerja dijadikan sampel dan dihitung tinggi badannya. Data tinggi badan
dibuat dalam bentuk kelas-kelas interval. Hasil pengukuran tinggi badan adalah sebagai
berikut.
Hitunglah rata-rata tinggi badan pekerja dengan menggunakan cara koding!
Penyelesaian:
Misalkan kita menetapkan rata-rata sementara adalah nilai tengah kelas keempat, yaitu 168.
Dengan begitu kita bisa membuat tabel dan pengkodean seperti di bawah ini.
Pengkodean dimulai dari angka 0 untuk kelas interval dimana rata-rata sementara ditetapkan.
Kemudian dengan kelas sebelumnya berturut-turut menjadi angka negatif (-1, -2, -3 dan
seterusnya) menjauhi kelas rata-rata sementara. Berikutnya dengan kelas sesudahnya
berturut-turut pengkodeannya menjadi angka positif (1,2 3 dan seterusnya) menjauhi kelas
rata-rata sementara tersebut.
1. Median
Mendengar kata median, pasti kita semua sudah tahu, yang di maksud adalah nilai tengah
data. Tapi tidak cukup di tengah-tengah saja, untuk menetukan median, datanya harus
diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil ke yang terbesar. Kecuali datanya sudah tersaji
dalam bentuk tabel, karena biasanya data dalam tabel sudah terurut dari yang kecil ke yang
besar. Untuk data yang tersaji dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berkelompok, rumus
mencari mediannya sebagai berikut:
Sebelum menggunakan rumus tersebut, kita harus menentukan letak median terlebih dahulu.
Median terletak di setengah dari banyak data. Setelah mengetahui letak median, gunakan
rumus di atas untuk menentukan nilai mediannya.
1. Modus
Modus adalah data yang sering muncul atau mempunyai frekuensi paling banyak. Sebuah
data bisa saja tidak mempunyai modus ketika semua data muncul dengan frekuensi yang
sama atau bahkan bisa jadi sebuah data mempunya modus lebih dari satu.
Untuk data yang di sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berkelompok, kita dapat
dengan mudah menentukan letak modus dengan cara melihat kelas interval yang mempunyai
frekuensi paling besar. Untuk menentukan nilainya, gunakan rumus di bawah ini!
Contoh:
Untuk memperjelas penggunaan rumus median dan modus di atas, mari kita lihat contoh soal
di bawah ini. Data di ambil dari soal pada pembahasan rumus rata-rata data berkelompok.
Perhatikan tabel berikut!
Tentukan median dan modus dari data di atas!
Jawab:
a. Median
sebelum menggunakan rumus, terlebih dahulu kita tentukan letak kelas median. Banyak data
tersebut adalah 40, sehingga median terletak pada data ke -20 yang berada pada kelas interval
ke-3. Sehingga kita mengetahui:
b. Modus
Modus pada data diatas terletak pada kelas interval ke-3 karena mempunyai frekuensi paling
besar yaitu 14. Sehingga kita mengetahui: