Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu teknik satatistik yang kerap kali digunakan untuk mencari hubungan antara
dua variabel atau lebih adalah teknik korelasi. Dua variabel yang hendak diselidiki
hubungannya tersebut biasanya diberi simbol variabel X dan variabel Y.
Bila mana kenaikan nilai variabel X selalu disertai kenaikan variabel Y, dan turunnya
nilai variabel X juga selalu diikuti oleh turunnya nilai variabel Y, maka hubungan yang
seperti itu disebut hubungan yang positif. Akan tetapi, sebaliknya bilamana kenaikan nilai
variabel X selalu diikuti oleh penurunan nilai variabel Y, dan penurunan nilai variabel X
justru diikuti oleh kenaikan nilai variabel Y, maka hubungan antara variabel X dan Y tersebut
adalah hubungan yang negatif.
Disamping itu, dua variabel X dan Y ada kemungkinannya tidak memiliki hubungan
sama sekali, yakni bilamana kenaikan nilai variabel yang satu kadang-kadang diikuti
penurunan nilai variabel lainnya, dan kadang-kadang juga diikuti oleh kenaikan nilai variabel
yang lainya.

1.2. Rumus Masalah


Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Korelasi Product Moment
2. Bagaimana Penggunaan Korelasi Product Moment
3. Bagaimana Indeks Determinasi Pada Korelasi Product Moment
4. Bagaimana Rumus Korelasi Pearson Product Moment
5. Bagaimana Uji Signifikansi r Pada Korelasi Pearson Product Moment

1.3. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan Penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa STIE Gentiaras dapat memahami Apa Pengertian Korelasi Product
2. Mahasiswa STIE Gentiaras dapat memahami Bagaimana Penggunaan Korelasi
Product Moment

1
3. Mahasiswa STIE Gentiaras dapat memahami Bagaimana Indeks Determinasi Pada
Korelasi Product Moment
4. Mahasiswa STIE Gentiaras dapat memahami Bagaimana Rumus Korelasi Pearson
Product Moment
5. Mahasiswa STIE Gentiaras dapat memahami Bagaimana Uji Signifikansi r Pada
Korelasi Pearson Product Moment

1.4. Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan ini adalah agar para pembaca dan khususnya bagi mahasiswa
STIE Gentiaras dapat memahami apa itu korelasi Pearson Product Moment dan bagaimana
cara penggunaan serta manfaatnya.

1.5. Sistematika Penulisan


Pada makalah ini, penulis menjelaskan tentang Korelasi Pearson Product Moment. Bab
ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.
Bab berikutnya yaitu bab dua, penulis menguraikan secara rinci berdasarkan data-data
yang penulis peroleh dari buku dan internet mengenai Korelasi Pearson Product Moment
dan Korelasi Parsial.
Bab ketiga merupakan bab kesimpulan dan saran. Pada bagian ini penulis menyimpulkan
uraian sebelumnya dan memberikan saran agar pembaca khususnya mahasiswa untuk lebih
memahami mengenai Korelasi Pearson Product Moment dan Korelasi Parsial.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Korelasi Product Moment


Korelasi Product moment (Product of the moment correlation) adalah salah satu
teknik untuk mencari korelasi antar dua variable yang kerap kali dgunakan. Korelasi
Product Moment (KPM) atau sering juga disebut Korelasi Pearson merupakan alat uji
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variabel
bila datanya berskala interval atau rasio. Teknik korelasi produk momen ini
dikembangkan oleh Karl Pearson.

Korelasi Product moment merupakan salah satu bentuk statistik parametris


karena menguji data pada skala interval atau rasio. Disebut Korelasi Product moment
karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari
momen-momen variabel yang dikorelasikan (Product of the moment).

2.2. Penggunaan Korelasi Product Moment


Teknik Korelasi ini dapat digunakan apabila data yang akan dikorelasikan atau
dianalisis memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Variabel yang akan dikorelasikan berbentuk gejala yang bersifat kontinu atau
data ratio dan data interval.
2. Sampel yang diteliti mempunyai sifat homogen atau mendekati homogen.
3. Regresinya merupakan regresi linear.
Korelasi yang sering digunakan oleh peneliti (terutama peneliti yang mempunyai
data-data interval dan rasio) adalah korelasi Pearson atau Product Moment
Correlation.

2.3. Indeks Determinasi

Kuat lemah atau tinggi rendahnya korelasi antara dua variabel yang sedang kita
teliti, dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka index korelasi/indeks
determinasi, yang pada teknik korelasi product moment diberi lambang “I”. Misalkan
persamaan regresi Y atas X, berbentuk Y = f(X). jika regresinya linear, maka f(X) = a

+ bX dan jika parabola kuadratik f(X) = a +bX + cX 2. Jika menyatakan rata-rata

3
untuk variabel Y, maka kita dapat membentuk jumlah kuadrat total,

. atau

Koefisien korelasi itu berkisar antara 0,00 dan +1,00 (korelasi positif) dan atau
diantara 0,00 sampai -1,00 (korelasi negatif), tergantung pada arah hubungan positif
ataukah negatif. Koefisien yang bertanda positif menunjukkan bahwa arah korelasi
tersebut positif, dan koefisien yang bertanda negatif menunjukkan arah korelasi yang
negatif. Sedangkan koefisien yang bernilai 0,00 menunjukkan tidak adanya korelasi
antara variabel X dan Y.

Besar r xy Penafsiran

Hubungan sangat lemah (diabaikan,


0,00 – < 0,20 dianggap tidak ada)

≥ 0,20 – < 0,40 Hubungan rendah atau lemah

≥ 0,40 – < 0,70 Hubungan sedang atau cukup

≥ 0,70 – < 0,90 Hubungan kuat

≥ 0,90 – ≤ 1,00 Hubungan sangat kuat

ILUSTRASI:
Y Y Y

Lingkaran

Korelasi Korelasi Korelasi


Positif Negatif tidak ada

X X X

4
2.4. Rumus Pearson Product Moment

Adapun rumus Pearson Product Moment (r) terbagi 2 macam adalah


sebagai berikut di bawah ini:

1) Korelasi Product Moment dengan simpangan:

Keterangan:

Koefisiensi korelasi anatara variabel X dan variabel Y dua variabel yang

dikorelasikan (x=X-M) dan (y= Y-M).

Jumlah perkalian x dengan y

Kuadrat dari x (deviasi x)

Kuadrat dari y (deviasi y)

2) Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar:

Keterangan:

Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

y =Jumlah perkalian antara variabel x dan Y

5
Selanjutnya untuk menyatakan besar dan kecilnya sumbangan variabel x
terhadap y menggunakan rumus sebagai berikut :

KD = r² x 100 %

Keterangan :

KD = Koefisien Determinan

2.5. Uji Signifikansi r

Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi (nilai r) yang diperoleh maka dapat
dilakukan sebagai berikut:

1. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan harga t tabel dengan taraf kesalahan
(α = 0,05) dengan menggunakan dk=N-2.

2. t hitung dengan rumus sebagai berikut untuk korelasi Product Moment.

t=r.√(N-2)/√(1-r^2 )

3. Terima H0 〖-t〗_((1- 1/2 α) )<t<t_((1- 1/2 α) ) dalam hal-hal lain H0 ditolak.

6
Contoh Soal Korelasi Product Moment :

Mencari koefisien korelasi antara nilai matematika dengan nilai fisika yang diperoleh
mahasiswa. Berikut adalah data nilai matematika dan nilai fisika yang diperoleh oleh
mahasiswa STIE Gentiaras.

No. Mat. Fisika


Resp. X Y
1 6,5 6,3
2 7 6,8
3 7,5 7,2
4 7 6,8
5 6 7
6 6 6,2
7 5,5 5,1
8 6,5 6
9 7 6,5
10 6 5,9
Jumlah 65 63,8

Penyelesaian :

1. Membuat Hipotesis

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara nilai matematika dan nilai fisika
yang diperoleh oleh mahasiswa STIE Gentiaras.

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara nilai matematika dan nilai
fisika yang diperoleh oleh mahasiswa STIE Gentiaras.

2. Membuat Ha dan Ho dalam Bentuk Statistik


7
Ha :R≠0

Ho :R=0

3. Membuat tabel penolong

No. Mat. Fisika


Resp. X Y
1 6,5 6,3 40,95 42,25 39,69
2 7 6,8 47,6 49 46,24
3 7,5 7,2 54 56,25 51,84
4 7 6,8 47,6 49 46,24
5 6 7 42 36 49
6 6 6,2 37,2 36 38,44
7 5,5 5,1 28,05 30,25 26,01
8 6,5 6 39 42,25 36
9 7 6,5 45,5 49 42,25
10 6 5,9 35,4 36 34,81
Jumlah 65 63,8 417,3 426 410,52

4. Menghitung Koefisien korelasi r xy dan koefisien determinan.

Rumus :

8
Setelah diketahui nilai koefisien korelasi, selanjutnya dapat kita
interpretasikan bahwa nilai matematika dan nilai fisika memiliki hubungan yang kuat.
karena berada pada interval 0,70 – 0,90.

KD = r² x 100 %

= (0,745)² x 100 %

= 55,50 %

Jika sudah mendapatkan interpretasi selanjutnya dilakukan uji


signifikansi r dengan melakukan uji t. Yaitu dengan rumus

Kriteria pengujian hipotesis adalah:

Dari hasil perhitungan di atas, diketahui harga

sedangkan harga pada dk = 10 – 2 = 8, dan

maka . Dengan demikian maka H1

diterima. Berdasarkan pengujian hasil hipotesis diketahui bahwa

, sehingga kesimpulannya H0 ditolak

dan Ha diterima, dengan demikian berarti terdapat pengaruh antara


nilai matematika dengan nilai fisika yang diperoleh mahasiswa STIE Gentiaras.

9
Lampiran.1

10
Lampiran.2

11
Lampiran.3

12
Lampiran.4

13
Lampiran.5

14
BAB III

15
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Korelasi Product moment (Product of the moment correlation) adalah salah satu
teknik untuk mencari korelasi antar dua variable yang kerap kali digunakan.
Korelasi Product Moment dengan simpangan:

Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar:

Kemudian untuk menyatakan besar dan kecilnya sumbangan variabel x terhadap y


menggunakan rumus sebagai berikut :

KD = r² x 100 %

Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi (nilai r) yang diperoleh maka dapat
dilakukan sebagai berikut:

a. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan harga t tabel dengan taraf


kesalahan (α=0,05) dengan menggunakan dk=N-2.
b. t hitung dengan rumus sebagai berikut untuk korelasi Product Moment.

c. Terima H0 dalam hal-hal lain H0 ditolak.

3.2. Saran
Bagi mahasiswa STIE Gentiaras, dalam menyelesaikan persoalan tentang
koefisien korelasi, baik itu koefisien product moment, maupun korelasi lainnya

16
harus dilakukan dengan teliti dan benar. Jika salah saja dalam satu langkah
penyelesaian maka akan memberikan interpretasi yang salah pula.

DAFTAR PUSTAKA

Trisnadi. 2016. “Tabel Nilai Kritis Distribusi T” .


https://www.slideshare.net/trisnadi16983/tabel-nilai-kritis-distribusi-t diakses pada 08
Desember 2018 pukul 10.38 wib.
Fika, Ariani Thovawira. 2017. “Makalah Statistik Korelasi Product Moment Dan
Parsial” .
https://www.scribd.com/document/347772698/Makalah-Statistik-Korelasi-Product-
Moment-Dan-Parsial diakses pada 06 Desember 2018 pukul 11.55 wib.

17

Anda mungkin juga menyukai