Anda di halaman 1dari 18

2020

KELOMPOK 4

Teknik Korelasi
Product Moment
• RIRIS AIDA RAHMA (20020144003) • WANDA CORNELIA S. (20020144029)
• ADHYATMA AKBAR (20020144016) • M. SYIHAB WAFI (20020144038)
• CINDY MARCHA EKA R. (20020144018)
Topik yang akan dibahas

Tujuan dan
Menentukan Menghitung Menginter-
Penggunaan Korelasi
indeks Korelasi angka korelasi pretasikan
Product Moment
korelasi
Apa itu Korelasi
Product Moment?
Korelasi Pearson atau sering disebut
Korelasi Product Moment (KPM)
merupakan alat uji statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis
asosiatif (uji hubungan) dua variabel bila
datanya berskala interval atau rasio. KPM
dikembangkan oleh Karl Pearson
(Hasan, 1999).
KPM merupakan salah satu bentuk statistik parametris karena menguji data
pada skala interval atau rasio. Oleh karena itu, ada beberapa persyaratan
untuk dapat menggunakan KPM, yaitu :

1. Sampel diambil dengan teknik 3. Data yang akan diuji juga


random (acak) harus berdistribusi normal

2. Data yang akan diuji harus 4. Data yang akan diuji bersifat
homogen linier
Fungsi KPM
sebagai salah satu statistik inferensia adalah untuk menguji kemampuan generalisasi
(signifikasi) hasil penelitian. Adapun syarat untuk bisa menggunakan KPM selain syarat
menggunakan statistik parameteris, juga ada persyaratan lain, yaitu variabel independen (X)
dan variabel (Y) harus berada pada skala interval atau rasio.
Nilai KPM disimbolkan dengan r (rho).

Nilai KPM juga berada di antara -1 < r < 1. Bila nilai r = 0, berarti
tidak ada korelasi atau tidak ada hubungan anatara variabel
independen dan dependen.

Nilai r = +1 berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel independen


dan dependen.

Nilai r = -1 berarti terdapat hubungan yang negatif antara variabel


independen dan dependen. Dengan kata lain, tanda “+” dan “-“
menunjukkan arah hubungan di antara variabel yang sedang
diopersionalkan.
Rumus untuk menghitung korelasi Product Moment :

Keterangan : Σx : Jumlah variabel x


r : Koefisien korelasi product moment Σy : Jumlah variabel y
x : Variabel x Σxy : Jumlah variabel x yang dikalikan variabel y
y : Variabel y Σx2 : Jumlah kuadrat dari variabel x
n : Banyaknya data Σy2 : Jumlah kuadrat dari variabel y
Langkah-langkah menghitung
koefisien korelasi product moment

1) Membuat tabel pembantu


Seperti yang kita ketahui pada rumus kita membutuhkan x2,y2 dan xy untuk
mendapatkan Σxy , Σx2 dan Σy2 sehingga diperlukan tabel tambahan sebagai
pembantu yaitu tabel x2, y2 dan x.y.

2) Menghitung nilai koefisien korelasi dengan memasukkan rumus rxy.


Langkah-langkah untuk menguji
validalitas koefisien korelasi
product moment

Setelah menghitung rxy maka menentukan kriteria pengujiannya yaitu mengacu


pada rumus df = n-2 dan taraf signifikasi (α) 5 %.
Catatan : berdasarkan kriteria dengan ketentuan df atau degree of freedom sudah
didapat (df = n-2) dan alasan signifikasi 5% karena umumnya digunakan pada
penelitian sosial
.

Memasukkan n pada df = n-2 lalu hasilnya disesuaikan pada tabel uji statistik
sebagai berikut untuk menemukan nilai r tabel :

Membandingkan hasil akhirnya dengan ketentuan interval r : -1 < r < 1 atau –


rtabel < r < rtabel
Jika r > rtabel ,maka di katakan valid atau bernilai positif.
Jika r< rtabel , maka di katakan tidak valid atau bernilai negatif.
Contoh Soal:
Seseorang ingin mengetahui hubungan antara besarnya pendapatan seseorang
dengan pengeluarannya (konsumsi) perbulan telah diwawancarai 6 responden
sehingga diperoleh data sebagai berikut:

No. Pendapatan (x) Pengeluaran (y)

1. 800 300
2. 900 300
3. 700 200
4. 600 100
5. 700 200
6. 800 200
Penyelesaian
Menghitung koefisien :
1) Membuat tabel pembantu
x y x2 y2 x.y

800 300 640.000 90.000 240.000


900 300 810.000 90.000 270.000
700 200 490.000 40.000 140.000
600 100 360.000 10.000 60.000
700 200 490.000 40.000 140.000
800 200 640.000 40.000 160.000
Σx = 4.500 Σy = 1.300 Σx2 = 3.430.000 Σy2 = 310.000 Σxy = 1.010.000
2) Menghitung nilai koefisien korelasi dengan memasukkan rumus rxy
Menghitung validalitas koefisien :
2) Mencari nilai rtabel pada tabel uji statistik
1) Menguji validasi data
df = 4
n=6
signifikasi = 5 % atau 0,05
df = n-2 = 6-2 = 4

3) Membandingkan hasil akhir


Interval r : -0,7293 < 0,886 < 0,7293
Maka 0,886 < 0,7293 sehingga
hasilnya tidak valid atau bernilai
negatif atau tidak adanya korelasi
yang signifikan diantara keduanya.
Subbagian ini akan membahas analisis korelasi
sederhana dengan metode Pearson atau sering disebut

Menginter Product Moment Pearson. Koefesien korelasi ialah


pengukuran statistik

pretasikan kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Nilai


korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin
Korelasi mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua
variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0
Product berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah.
Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik
Moment maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan
terbalik (X naik maka Y turun).
Interpretasi terhadap harga atau Sedangkan menurut Sugiyono (2007)
koefisien korelasi secara konvensional pedoman untuk memberikan interpretasi
diberikan oleh Guilford (1956) sebagai koefisien korelasi sebagai berikut:
berikut: 0,00 - 0,199 = sangat rendah
0,00 - 0,20 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah
0,20 - 0,40 = rendah 0,40 - 0,599 = sedang
0,40 - 0,60 = cukup 0,60 - 0,799 = kuat
0,60 - 0,80 = tinggi 0,80 - 1,000 = sangat kuat
0,80 - 1,00 = sangat tinggi
Keduanya sangat mirip. Dapat disimpulkan bahwa:

Besar ‘’r’’ Product Moment Interpretasi


0,00 – 0,20 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi tetapi korelasinya
sangat lemah atau rendah

0,20 – 0,40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi tetapi korelasinya


lemah atau rendah

0,40 – 0,60 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi tetapi korelasinya


sedang atau cukup

0,60 – 0,80 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi tetapi korelasinya


kuat atau tinggi

0,80 – 1,00 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi tetapi korelasinya


kuat atau sangat tinggi
Dalam model hubungan (korelasi) product moment terdapat 3
(tiga) macam sifat hubungan yang bisa terjadi, antara yaitu:

Hubungan Positif, artinya semakin meningkatnya variabel bebas (independent variable) akan
diikuti oleh semakin meningkatnya variabel terikat (dependent variable).

Tidak Ada Hubungan, artinya variabel terikat (dependent variable) tidak akan
mengalami perubahan walaupun variabel bebas (independent variable) mengalami perubahan.

Hubungan Negatif. artinya semakin meningkatnya variabel bebas (independent variable) akan
diikuti oleh semakin menurunnya variabel terikat (dependent variable).
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai