Oleh:
BANDUNG
2019
BAB XVI
TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL, KOEFISIEN DETERMINASI, DAN
ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA
A. PENGANTAR
B. ARAH KORELASI
Hubungan antar variabel memiliki dua sifat yaitu hubungan yang searah
(korelasi positif) dan hubungan yang berlawanan arah (korelasi negatif).
Korelasi Positif, jika dua variabel (atau lebih) yang berkolerasi, berjalan
paralel. Artinya bahwa hubungan itu menunjukan arah yang sama. Jika variabel X
mengalami kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau
pertambahan pada variabel Y.
Contoh : Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diikuti dengan
kanaikan ongkos angkutan. Sebaliknya jika harga BBM rendah, maka ongkos
angkutan pun murah (rendah). Dalam dunia pendidikan misalnya, terdapat
korelasi positif antara hasil belajar Matematika dan nilai hasil belajar Biologi, Fisika,
Kimia dan sebagainya.
Disebut Korelasi Negatif jika dua variabel (atau lebih) yang berkorelasi itu,
berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan, atau berkebalikan. Ini berarti
bahwa kenaikan atau pertambahan pada variabel X misalnya, akan diikuti dengan
penurunan atau pengurangan pada variabel Y.
Contoh : Makin meningkatnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat
diikuti dengan makin menurunnya angka kejahatan atau angka pelanggaran.
Makin giat berlatih makin sedikit kesalahan yang diperbuat oleh seseorang. Dalam
dunia pendidikan misalnya, makin kurang dihayati dan diamalkannya ajaran
agama Islam oleh para remaja akan diikuti oleh makin meningkatnya frekuensi
kenakalan remaja, atau sebaliknya.
Pernyataan di atas bila dibuat arah beserta grafiknya adalah sebagai berikut
:
VARIABEL VARIABEL
X Y X Y X Y X Y
GRAFIK 16.1
KORELASI POSITIF
GRAFIK 16.2
KORELASI NEGATIF
GRAFIK 16.3
TIDAK ADA KORELASI
Korelasi Product Moment adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi
antar dua variabel yang sering digunakan. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh
Karl Pearson, dan sering dikenal dengan istilah Teknik Korelasi Pearson.
Berikut ini adalah interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi yang didapat
dari perhitungan dengan teknik korelasi product moment.
TABEL 16.1
INTERPRETASI TERHADAP NILAI KOEFISIEN KORELASI
PRODUCT MOMENT (PEARSON)
Atau : 𝐻0 ∶ 𝜌 = 0 𝐻1 ∶ 𝜌 ≠ 0
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ][𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 ]
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi Product Moment
n = Banyaknya data
XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
X = Jumlah seluruh skor X
Y = Jumlah seluruh skor Y
n X Y X2 Y2 XY
1 10 20 100 400 200
2 30 30 900 900 900
3 70 75 4900 5625 5250
4 50 40 2500 1600 2000
5 45 75 2025 5625 3375
6 65 80 4225 6400 5200
7 60 55 3600 3025 3300
8 40 50 1600 2500 2000
Jumlah X Y X2 Y2 XY
= 370 = 425 = 19850 = 26075 = 22225
Atau : 𝐻0 ∶ 𝜌 = 0 𝐻1 ∶ 𝜌 ≠ 0
n ∑ XY − (∑ X) (∑ Y)
rxy =
√[n ∑ X 2 − (∑ X)2 ][n ∑ Y 2 − (∑ Y)2 ]
8(22225) − (370)(425)
rxy =
√[8(19850) − (370)2 ][8(26075) − (425)2 ]
177800 − 157250 20550
rxy = =
√(158800 − 136900)(208600 − 180625) √(21900)(27975)
20550 20550
rxy = = = 0,83
√612652500 24751.82
3. Menentukan Nilai r Tabel
Ditentukan : = 5 % = 0,05
dk = (n – k) = (8 - 2) = 6
Maka “r” tabel = 0,707
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, ternyata nilai korelasi antara variabel X
dan variabel Y tidak bertanda negatif. Berarti di antara kedua variabel tersebut
terdapat korelasi positif.
Dengan melihat besarnya “r” (yaitu = 0,83) berkisar antara 0,80 – 1,00 berarti
bisa dikategorikan ke dalam korelasi positif yang sangat kuat.
Jika dibandingkan dengan r tabel, dapat dilihat bahwa nilai “r” hitung (0,83) >
“r” tabel (0,707) H0 ditolak. Artinya dengan = 5% , terdapat korelasi
(hubungan) positif yang signifikan antara Motivasi Belajar Siswa (X) dengan
Prestasi Siswa (Y).
F. KOEFISIEN DETERMINASI
Keterangan :
2 KD = Koefisien Determinasi
𝐾𝐷 = 𝑟 × 100%
r = Nilai Korelasi
̂ = 𝒂 + 𝒃𝑿
𝒀
𝑲𝒆𝒕𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 ∶
CONTOH :
n X Y X2 Y2 XY
1 10 20 100 400 200
2 30 30 900 900 900
3 70 75 4900 5625 5250
4 50 40 2500 1600 2000
5 45 75 2025 5625 3375
6 65 80 4225 6400 5200
7 60 55 3600 3025 3300
8 40 50 1600 2500 2000
Jumlah X Y X2 Y2 XY
= 370 = 425 = 19850 = 26075 = 22225
JAWAB :
2. Menentukan Nilai a :
213000
𝑎= = 9,73
21900
2. Menentukan Nilai b :
20550
𝑏= = 0,94
21900
̂ = 𝟗, 𝟕𝟑 + 𝟎, 𝟗𝟒𝑿
𝒀
4. Kesimpulan :
Bila nilai Motivasi Belajar Siswa bertambah 1 satuan, maka nilai rata – rata
Prestasi Siswa akan naik sebesar 0,94.
TABEL R (PRODUCT MOMENT - PEARSON)
TARAF TARAF
DK SIGNIFIKAN (α) DK SIGNIFIKAN (α)
5% 1% 5% 1%
1 0,997 0,999 25 0,381 0,487
2 0,95 0,99 26 0,374 0,478
3 0,878 0,959 27 0,367 0,47
4 0,811 0,917 28 0,361 0,463
5 0,754 0,874 29 0,355 0,456
6 0,707 0,834 30 0,349 0,449
7 0,666 0,798 31 0,344 0,442
8 0,632 0,765 32 0,339 0,436
9 0,602 0,735 33 0,334 0,43
10 0,576 0,708 34 0,329 0,424
11 0,553 0,684 35 0,325 0,418
12 0,532 0,661 36 0,32 0,413
13 0,514 0,641 37 0,316 0,408
14 0,497 0,623 37 0,312 0,403
15 0,482 0,606 39 0,308 0,398
16 0,468 0,59 40 0,304 0,393
17 0,456 0,575 41 0,301 0,389
18 0,444 0,561 42 0,297 0,384
19 0,433 0,549 43 0,294 0,38
20 0,423 0,537 44 0,291 0,376
21 0,413 0,526 45 0,288 0,372
22 0.404 0,515 46 0,284 0,368
23 0,396 0,505 47 0,281 0,364
24 0,388 0,496 48 0,279 0,361
SOAL LATIHAN 13
Petunjuk:
1. Kerjakan pada buku latihan/kertas
2. Kerjakan dengan bolpoint atau pensil. Apabila mengerjakan dengan
pensil, tulisannya harus jelas terbaca
3. Kerjakan dengan menggunakan bantuan tabel r dan kalkulator
4. Bubuhkan tanda tangan dan nama anda pada setiap lembar/halaman
yang anda gunakan untuk mengerjakan
5. Setelah dikerjakan, kemudian foto/scan hasil pekerjaan anda dan
ubahlah ke pdf
SOAL:
Pada suatu penelitian ingin menguji apakah secara signifikan terdapat korelasi
positif antara Aktivitas Belajar (X) dengan Prestasi Belajar (Y). Sampel
diambil secara acak sebanyak 10 siswa. Data sebagai berikut.