MODUL 14
Oleh :
Ir.Sahibul Munir,SE.,MSi.
X X X
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
STATISTIKA 1
Ukuran yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan (korelasi) linier disebut
n
r
n n 2
2 2 2
Berikut ini disajikan penerapan atau penggunaaan rumus untuk menetukan koefisien
korelasi anatara besarnya biaya iklan dan volume penjualan perusahaan A, dalam
Rp 1000,-.
Tabel . Prosedur penentuan koefisien korelasi pengeluaran biaya iklan dan volume
penjualan .
Biaya Iklan Volume Penjualan
Y2 XY
2
(X) (Y) X
1 2 3 4 5
5 40 25 1600 200
7 50 49 2.500 350
10 60 100 3.600 600
12 65 144 4.225 780
15 70 225 4.900 1.050
20 80 400 6.400 1.600
25 92 625 8.464 2.300
30 100 900 10.000 3.000
X = 124 Y = 557 2.468 41.689 9.880
N=8
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
STATISTIKA 1
9.972
r 0,989
4368 x 23.263
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
STATISTIKA 1
Jika t-hitung < t-tabel, maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol
(Ho) .
Sebaliknya jika t hitung > t – tabel , maka keputusannya adalah tolak Ho,
dan terima Ha.
Nilai t-hitung ditentukan dengan formula sbb:
r n2
t
1 r 2
t =1,943
5). Kesimpulan
Kesimpulan di buat berdasarkan keputusan yang diambil.
Jika keputusan menerima Ho , kesimpulannya adalah “ tidak ada
korelasi (hubungan) antara variabel satu dengan variabel lainnya.
Sebaliknya jika tolak Ho dan terima Ha, maka kesimpulannya adalah ‘
terdapat korelasi (hubungan) positif yang signifikan antara variabel satu
dengan variabel lainnya.
Pengujian Kai Kuadrat 2
(The Chi – Square Test)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
STATISTIKA 1
Sebaagaimana yang sering dijumpai, bahwa nilai observasi atau pengamatan yang diperoleh
dari suatu sempel tidak selalu persis sama dengan nilai yang diharapkan atau nilai teoritis
yang sesuai dengan azas probabilita
Dalam percobaan pelembaransebuah dadu sebanyak 60 kali, diharapkan atau secara teoritis
akan diperoleh mata dadu :
1. Sebanyak 1/6 x 60 kali = 10 kali
2. Sebanyak 1/6 x 60 kali = 10 kali
3. Sebanyak 1/6 x 60 kali = 10 kali
4. Sebanyak 1/6 x 60 kali = 10 kali
5. Sebanyak 1/6 x 60 kali = 10 kali
6. Sebanyak 1/6 x 60 kali = 10 kali
Namun demikian secara aktual atau kenyataannya tidak demikian, dan setelah diobservasi
hasilnya :
Mata dadu 1 Frekuensi munculnya = 8
Mata dadu 2 Frekuensi munculnya = 11
Mata dadu 3 Frekuensi munculnya = 11
Mata dadu 4 Frekuensi munculnya = 12
Mata dadu 5 Frekuensi munculnya = 9
Mata dadu 6 Frekuensi munculnya = 9
60
Berdasarkan hasil observasi dari percobaan – percobaan diatas dapat muncul pertanyaan
apakah mata dadu tersebut imbang (fair )? Dalam pengertian statistik mata dadu yang imbang
(fair) dapat menggambarkan “ distribusi probabilita “ yang selanjutnya dalam pembahasan ini
disebut sebagai Hipotesis nol (Ho)
Pertanyaan diatas dapat juga dinyatakan sebagai berikut :
“ Apakah data observasi sesuai dengan Hipotesis nol (Ho) “ atau “ Apakah hasil pengamatan
(observasi) itu tidak berbeda dengan hasil yang diharapkan.”
Sedangkan metode statistik yang dipakai untuk menguji masalah tsb diatas didasarkan pada 2
distribusition (distribusi kai kuadrat, 2).
Satatistik 2 (kai – kuadrat ) merupakan suatu ukuran ketidak cocokan / ketidak sesuaian
anatara hasil pengamatan (observasi ) dengan hasil yang diharafkan (expected) dan
dirumuskan:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
STATISTIKA 1
2
oij Eij 2
Eij
dimana :
Oij = nilai observasi pada berisi kolom j.
Eij = nilai yang diharapkan pada baris I, kolom j.
Dengan = 5 % ujilah hipotesis yang menyatakan bahwa Indeks Prestasi tidak berhubungan
(independen) dengan jenis kelamin mahasiswa.
Prosedur Pengujiannya
1). Menentukan Ho dan Hi
Ho : Indeks Prestasi tidak berhubungan dengan jenis kelamin
Hi : Indeks Prestasi berhubungan dengan jenis kelamin
2). Menentukan daerah penolakan Ho dengan menggunakan distribusi 2 atau 2
tabel
df = (n –1)(k – 1)
Dimana :
n = Jumlah baris
k = Jumlah kolom
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
STATISTIKA 1
df = (2 – 1) ( 4 – 1 ) = 3
Pada Tabel distribusi 2 untuk = 0,05 dan df = 3 maka 2 = 7,815
2
0 E2
E
Dimana :
O = Frekuensi pengamatan (observasi)
E = Frekuensi yang diharapkan
Nilai E untuk setiap sel dapat dicari dengan rumus :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
STATISTIKA 1