Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 3

Siti Aulia Musyayyadah


Mutia Yuliza
Arina Zulfa
Laras Putri Alifia
Analisis korelasi parametrik
1. Korelasi Parsial
2. Korelasi Pearson
STATISTIK
PARAMETRIK
HUBUNGAN ANTARA 2 VARIABEL ATAU LEBIH SERTA
MENUNJUKAN BESARNYA (KUAT/LEMAHNYA)
HUBUNGAN ANTARA DUA VARIABEL TERSEBUT.

KORELASI.. POSITIF : jika r > 0


Jika X naik maka Y naik

NEGATIF : jika r < 0


TIDAK ADA KORELASI : r = 0
VARIABEL DIBAGI MENJADI 2 :
- BEBAS (X) : VARIABEL YANG KEBERADAANNYA TIDAK
DIPENGARUHI OLEH VARIABEL LAIN (INDEPENDET)
APA ITU - TERIKAT (Y) : VARIABEL YANG KEBERADAANNYA

VARIABEL ..? DIPENGARUHI VARIABEL LAIN (DEPENDENT)

EX : HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN DAN KONSUMSI


KORELASI PEARSON
PRODUCT MOMENT

Disebut juga korelasi sederhana yang


dikemukakan oleh Karl Pearson.

Yaitu merupakan alat uji statistik yang


digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif
(uji hubungan) dua variabel bila datanya
berskala interval atau rasio.
Adakah hubungan ntara motivasi (X) dengan kinerja (Y)
guru SD 01 Samarinda ?

No. Resp X Y X Y XY
1 60 450 3600 202500 27000
2 70 475 4900 225625 33250
3
12 416825 885 5640
75 450 5625 202500 33750 =
4 65 470 4225 220900 30550 [ 12 66325 8852 ][ 12 2652350 56402 ]
5 70 475 4900 225625 33250
6 60 455 3600 207025 27300
7 80 475 6400 225625 38000
8 75 470 5625 220900 35250
9 85 485 7225 235225 41225
10 90 480 8100 230400 43200 Diperoleh r : 0,684 , berarti KUAT
11 70 475 4900 225625 33250
12 85 480 7225 230400 40800
Jumlah X=885 Y=5640 X=66325 Y=2652350 XY=416825
Interprestasi angka korelasi menurut Prof. Sugiyono (2007)
0 - 0,199 : Sangat lemah
0,20 - 0,399 : Lemah
0,40 - 0,599 : Sedang
0,60 - 0,799 : Kuat
0,80 - 1,0 : Sangat kuat

Apabila dikonsultasikan dengan tabel r, pada taraf signifikansi 5% (0.576),


maka r hitung lebih besar dari r tabel, atau Ha diterima (ada hubungan yang
signifikan antara motivasi dengan kinerja guru di SD 01 samarinda.

Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara motivasi dgn kinerja guru,


maka perlu diuji t :
Jika t hitung t tabel, maka Ha diterima, atau sebaliknya. Nilai t tabel pada df= N-2
(12-2=10) pada taraf signifikansi 5% sebesar 2.228, berarti 2.963 > 2.228. Artinya ada
hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja guru di SD 01 Samarinda
atau Hipotesa Alternatif DITERIMA

Untuk mengetahui sumbangan motivasi terhadap kinerja guru, maka perlu menggunakan
rumus :

KP=rx 100% (0.684 x 100 %) = 46.79%.

Berarti motivasi memberikan kontribusi sebesar 46.79% dalam menciptakan kinerja guru
di SD 01 Samarinda.
KORELASI PARSIAL Manfaat korelasi parsial :
Korelasi parsial digunakan untuk mencari arah
dan kuat lemahnya hubungan antara 2 atau lebih variable
independen (X1,X2...Xn) terhadap variable dependen (Y)
secara bersamaan , dengan mengendalikan salah satu

n. x1 y ( x1 )( y ) variabel independenya.

n. x 2
1
2

( x1 ) . n. y ( y )
2 2

Contoh Kasus

Mahasiswa TPHP B 2014 di minta Ibu Indriana Lestari untuk mengetahui, sifat pada
suatu larutan apakah dia bersifat asam ataukah basa menggunakan alat pengukur
pH Indikator pada larutan yang telah ditrasi menggunakan H2SO4 dan NaOH, dari
hasil yang di dapatkan ada sebanyak 5 data sebagai berikut :

Ditanyakan :
Apakah terdapat hubungan yang signifikan
antara H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) terhadap
pH(Y). jika signifikasinya 5%.
Jawab :
1. Hipotesa :

Ha = Ada hubungan yang signifikan antara H2SO4


(X1) dan NaOH (X2) terhadap pH(Y)
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara
H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) terhadap pH(Y).
n. x1 y ( x1 )( y )
2. rx1y =
n. x 2
1

( x1 ) 2 . n. y 2 ( y )
2

5.610 (80).(38)
5(1450) (80) . 5.(326) (38)
2 2

10
397,6

= 0,025
Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat rendah.
KP = r2 x 100%
= (0,025)2 x 100%
= 0,06%
3.

Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat.


4.

Nilai koefisienya korelasi diinterpretasikan rendah


5.

Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan


sangat kuat.
6.

Ftabel dengan dk pembilang = k 2 dan dk penyebut = n-k-1 2 maka Ftabel adalah 19,00

Kesimpulan : Karena Fhitung (12,9) lebih kecil dari Ftabel (19,00) maka H0 diterima dan Ha ditolak ( tidak
signifikan), dengan nilai koefisien determinannya sebesar 75,7 %.
Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan antara H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) terhadap pH(Y)

Anda mungkin juga menyukai