Anda di halaman 1dari 6

Tugas Resume

Biostatistik

Resume macam-macam uji statistik inferensial dan kegunaannya

Dosen : DENY SUTRISNO, M.Pd

Nama Mahasiswa : Thatha Monica

NPM : 2048201110

Sekolah Tinggi Harapan Ibu

Jambi

2021
Definisi

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan
bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari
populasi itu dilakukan secara random. Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena
kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu
kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang
akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran
(kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Peluang kesalahan dan
kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi (Sugiyono, 2013).

Contoh statistika inferensia 

Catatan kelulusan selama lima tahun terakhir pada sebuah Sekolah Menengah Atas
menunjukkan bahwa 72% diantara siswa SMA tersebut lulus dengan nilai yang
memuaskan. Nilai numerik 72% adalah bentuk suatu statistika deskriptif.

Jika berdasarkan ini kemudian seorang siswa menyimpulkan bahwa peluang dirinya
akan lulus dengan nilai yang memuaskan adalah lebih dari 70%, jadi,siswa tersebut
telah melakukan inferensia statistika yang tentu saja memiliki sifat yang tidak pasti.

Contoh gambar Statistika inferensi

Statistika inferensi

Di dalam statistika inferensial dilaksanakan pendugaan parameter yang memicu


timbulnya hipotesis.

Pengambilan kesimpulan statistika inferensial ini juga hanya dilandasi dengan


sebagaian data yang bisa menimbulkan sifatnya menjadi tidak pasti.
Sehingga hal tersebut memungkinkan berlangsungnya kesalahan pada pengambilan
keputusan. Hingga pengetahuan teori peluang mutlak dibutuhkan di dalam
melaksanakan berbagai metode statistika inferensial.

Fungsi Statistika Inferensia

Statistika inferensial atau juga disebut sebagai statistika induktif merupakan statistik
yang mempunyai tujuan dalam menaksir secara umum sebuah populasi dengan
memakai hasil sampel.

Termasuk di dalamnya memuat teori penaksiran serta juga pengujian teori. Statistika
inferensial biasa dimanfaatkan dalam melakukan beberapa hal seperti di bawah ini:

1. Melaksanakan generalisasi dari sampel ke populasi.


2. Melaksanakan uji hipotesis.

Ruang lingkup Bahasan Statistika Inferensial


Berdasarkan ruang lingkup bahasannya, statistika inferensial mencakup :

 Probabilitas atau teori kemungkinan


 Dristribusi teoritis
 Analisis kovarians
 Sampling dan sampling distribusi
 Pendugaan populasi atau teori populasi
 Analisis varians
 Uji Hipotesis
 Analisis korelasi dan uji signifikasi
 Analisis regresi untuk peramalan

Jenis-Jenis Statistik Inferensial


Statistik inferensial terdiri atas dua jenis yaitu statistik parametris dan statistik
nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi
melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Sedangkan,
statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.
Penggunaan statistik parametris dan statistik nonparametris tergantung pada asumsi
dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk
untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametris
kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal (Sugiyono, 2013).

 Statistik Nonparametris
1. Chi Square atau chi kuadrat adalah suatu ukuran menyangkut perbedaan yang
terdapat di antara frekuensi pengamatan dengan frekuensi teoritis/frekuensi
harapan (Spiegel, Murray R. dan Larry J. Stephens, 2007). Chi square digunakan
untuk membandingkan frekuensi yang muncul pada kategori atau kelompok
berbeda. Kelebihan chi kuadrat yaitu dapat digunakan untuk menganalisis lebih dari
dua sampel (Bungin, 2005).
 Statistik Parametris
Korelasi merupakan salah satu teknik analisis dalam statistik yang digunakan untuk
mencari hubungan antara dua variabel yang bersifat kuantitatif. Hubungan dua
variabel tersebut dapat terjadi karena adanya hubungan sebab akibat atau dapat
pula terjadi karena kebetulan saja.
1. t Test atau t Student (disebut juga uji t) merupakan alat uji statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya berada
pada skala interval atau rasio (Martono, 2010). Pengujian dengan menggunakan
t Test ini tergolong dalam uji perbandingan (komparatif) yang bertujuan untuk
membandingkan (membedakan) apakah rata-rata kedua kelompok yang diuji
berbeda secara signifikan atau tidak.

Uji beda (atau sering diebut Uji T)

Sesuai dengan nama nya, uji beda, maka uji ini dipergunakan untuk mencari perbedaan,
baik antara dua sampel data atau antara beberapa sampel data. Dalam kasus tertentu,
juga bisa mencari perbedaan antara suatu sampel dengan nilai tertentu.

Adapun syarat untuk menggunakan t Test yaitu:

1. Variabel independen (x) harus berada pada skala nominal atau ordinal (bersifat
kategoris).
2. Variabel dependen (y) harus berada pada skala interval atau rasio.
Langkah-langkah pengujian uji t adalah sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis
o Ho: Variabel independen (X) secara individual tidak mempengaruhi
variabel dependen (Y).
o Ha: Variabel independen (X) secara individual mempengaruhi variabel
dependen (Y).
2. Menentukan derajat kepercayaan 10% (α=0,1).
3. Menentukan signifikansi
o Nilai signifikansi ≤ 0.1, maka H0 ditolak dan Ha
o Nilai signifikansi > 0.1, maka H0 diterima dan Ha
4. Membuat kesimpulan
 Apabila t hitung memiliki nilai signifikansi ≤ 0.1 maka H 0 ditolak dan Ha Artinya
variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
 Apabila t terhitung memiliki nilai signifikansi > 0.1, maka H 0 diterima dan
Ha Artinya variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel
dependen.
2. Analysis of varian (Anova) atau uji F merupakan sebuah alat uji statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel bila datanya berada pada skala
interval atau rasio. Pengujian menggunakan Anova ini tergolong dalam uji
perbandingan (komparatif) yang bertujuan untuk membandingkan (membedakan)
apakah rata-rata tiga kelompok (atau lebih) yang diuji berbeda secara signifikan atau
tidak (Martono, 2010). Ada dua macam analisis varians, yaitu analisis varians klasifikasi
tunggal dan analisis varians klasifikasi jamak atau ganda. Pada analisis varians
klasifikasi tunggal yang terdapat hanya variabel kolom dan tidak terdapat variabel
baris. Analisis varians klasifikasi tunggal ini biasa disebut dengan istilah anava satu
jalan. Sedangkan, analisis varians klasifikasi tunggal memiliki variabel kelompok/kolom
dan variabel baris (Arikunto, 2013).

Adapun langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis
 Ho: Semua variabel independen (X) secara simultan tidak mempengaruhi
variabel dependen (Y).
 Ha: Semua variabel independen (X) secara simultan mempengaruhi variabel
dependen (Y).
1. Menentukan derajat kepercayaan 10% (α=0,01)
2. Menentukan signifikansi
o Nilai signifikansi ≤ 0,1, maka H0 ditolak dan Ha
o Nilai signifikansi > 0,1, H0 diterima dan Ha
3. Membuat kesimpulan
 Apabila F hitung memiliki nilai signifikansi ≤ 0,1, maka H 0 ditolak dan Ha Artinya
variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
 Apabila F hitung memiliki nilai signifikansi > 0,1, maka H 0 diterima dan
Ha Artinya variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel
dependen.
3. Analisis regresi adalah analisis persamaan garis yang diperoleh berdasarkan
perhitungan-perhitungan statistika, umumnya disebut model, untuk mengetahui
bagaimana perbedaan sebuah variabel memengaruhi variabel lain. Dalam statistik kita
kenal berbagai ragam analisis regresi, seperti regresi linear, regresi polynomial, regresi
kubik (Bungin, 2005).
4. Teknik korelasi digunakan untuk mengetahui tiga hal pada dua variabel atau dua set
data (Cohen dkk, 2007). Teknik korelasi terdiri atas teknik korelasi tunggal dan teknik
korelasi jamak. Teknik korelasi tunggal yaitu digunakan pada penelitian yang bertujuan
mencari korelasi antara dua variabel penelitian. Sedangkan, teknik korelasi jamak
digunakan untuk penelitian yang bertujuan mencari korelasi antara tiga atau lebih
variabel. Beberapa teknik korelasi tunggal yang umumnya dapat digunakan dalam
penelitian adalah teknik korelasi product moment, teknik korelasi rank order, teknik
korelasi contingency dan teknik korelasi tetrachoric. Sedangkan teknik korelasi jamak
terdiri atas teknik korelasi serial, teknik korelasi point serial dan teknik-teknik Yulis’Q
(Bungin, 2005).

Anda mungkin juga menyukai