Anda di halaman 1dari 13

Sejarah Ilmu Kimia

Siti Aulia Musyayyadah


Erma Srisofiarani Sudarsono
Berawal dari Alkimia sebagai embrio dari ilmu kimia modern
saat ini.
Alkimia = al-khimiya, kata al- diambil dari bahasa Mesir yang
berarti tanah hitam di antara dua sisi sungai Nil yang
dimuntahkan ketika air sungai meluap sedangkan kata kimia
dari bahasa Yunani khumeia yang berarti mencetak bersama,
menuang melebur.

Alkimia klasik kerap kali disebut psedo-sains yang berupaya


mengubah timah menjadi emas dan meyakini bahwa semua
materi tersusun atas empat unsur tanah, udara, api dan air
yang seringkali menggabungkan unsur astrologi, mistisme dan
metafisis dalam mengungkap fenomena
Mesir Kuno

Dewa thoth, diyakini sebagai pendiri Alkimia sehingga dijadikan


sebagai symbol ular pada lambang utama alkimia yaitu tongkat ular.
Mereka gemar mempelajari berbagai kemungkinan dari perubahan
logam-logam biasa menjadi logam mulia, perubahan ini dianggap
menyerupai teknik sihir, sehingga diperkirakan alkimia di Mesir Kuno
dikuasai oleh kelas pendeta.
Yunani
Bangsa Yunani mengambil keyakinan hermetis
bangsa Mesir dan memadukkannya dengan
filsafat Pythagoreanisme (keyakinan bahwa
bilangan mengatur alam semesta), ionianisme
(alam semesta dipelajari dari fenomena alam)
dan gnostisisme (keyakinan bahwa dunia itu
tidak sempurna karena diciptakan dengan cara
yang tercacat )

Aristoteles mengembangkan konsep mengenai


komposisi alam : tanah, udara, air dan api
Kekaisaran Romawi

Penggabungan antara filsafat Yunani dan bangsa Mesir > aliran


Hermetisisme
alkimia dianggap ilmu yang tidak ilahiah, sehingga menjadi
terpisah dari agama
Alkimia Islam sebagai Embrio Ilmu Kimia Modern

Para ahli kimia muslim tidak jarang sering dianggap sbg ahli pseudo-
sains , karena beberapa menganggap alkimia sbg ssuatu yg sulit
dimengerti

A. KONTRIBUSINYA BAGI PERADABAN


tokoh-tokoh dalam alkimia islam =
- Jabir bin Hayyan
- Ar-Razi
- Izz al-Din al-Jaldaki
Beberapa zat yang ditemukan yg sampai saat ini masih terus digunakan dan
dikembangkan :
Asam sulfat (H2SO4) ,ex kertas karton
Asam nitrat, ex penyusun utama dari bahan peledak TNT (trinitrotoluene)
Aqua regia, sbg bahan pelarut asam
Alkohol (etanol)

Dan beberapa karya tulis Ilmuwan Muslim seperti al-khawassul kabir (inti2 yang
besar) dan buku miliki Jabir bin Hayyan ,al Ushul al Kimyai (buku susunan kimia)
B. KEMUNDURAN ALKIMIA ISLAM
Pada akhir abad ke-14, Diawali dengan pemikiran dan karya2 ar-razi,
dimana ia lebih menyukai pembuktian secara eksperimen daripada procedural
yg teoritis. Ada pula ibnu khaldun yang beranggap alkimia berbahaya bagi
orang karena kebenarannya dianggap tidak pernah terbukti. Alkimia masih sulit
diterangkan secara fisis, sehingga perlahan ditinggalkan oleh kaum intelektual.
kemunduran ini pula terjadi ketika transformasi ilmu pengetahuan dari
peradaban Islam ke Eropa pd era Renaissance yang diimbangi munculnya ilmu
kimia modern.

C. PENGARUH ALKIMIA ISLAM DI EROPA BARAT


abad ke-12, Derasnya arus terjemahan sains-sains islam yg melimpah ke
dlm bahasa latin memicu kebangkitan ilmu di eropa
Sebelum renaissance eropa, para kimiawan mulai meneliti batu filosof
yang dipercaya sbg agen spiritual (elixir) dalam proses memperbaiki jiwa
manusia yg niscaya manusia memiliki keseimbangan unsur dlm tubuhnya.
D. KEMUNCULAN ILMU KIMIA MODERN
abad ke-17, kimia mulai dikenalkan di beberapa universitas di Eropa sebagai
cabang dari ilmu pengetahuan alam seperti halnya fisika, anatomi dan botani.
abad ke-18 ilmuwan kimia masih menaruh perhatian kepada unsur-unsur
dan komposisinya dalam berbagai materi alam,
abaf ke-19, ilmu kimia dibagi menjadi kimia organic dan anorganik
abad ke-20 s/d 21, berkembang pesat dalam berbagai bidang, ex pertanian
industry dan kesehatan
E. ILMU KIMIA MODERN DALAM MASYARAKAT MUSLIM
Isu sains dan Islam akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian dari banyak
kalangan muslim utamanya yang mulai gelisah dan khawatir melihat pesatnya
kemajuan sains dan teknologi yang berpusat di Barat. >> patut diwaspadai dan
diperiksa.

- Sumbangan ilmuwan muslim terhadap kimia modern


Ahmad Zewail : memperoleh nobel dengan metode femtokimianya,
FTS (Femtosecond transtition state spectroscopy)
- hambatan ilmuwan kimia muslim
1. posisi pengetahuan agama dianggap lebih baik dibandingkan
pengetahuan duniawi yg hanya sebagai pelengkap
2. dukungan finansial dari berbagai pihak
Beberapa hal yang menyebabkan ketertinggalan dunia Islam dalam
sains, khususnya ilmu kimia, adalah kurangnya dukungan baik moral
(pemerintah, agama dan masyarakat) dan material (dukungan dana).
Para ilmuwan kimia muslim secara bertahap telah mengejar
ketertinggalan kemajuan ilmu kimia melalui beberapa riset dan hasil
yang terus diupayakan kemanfaatannya bagi masyarakat khususnya
masyarakat muslim.
....
Sumber :
Jurnal SOSIO-RELIGIA, Perkembangan Ilmu Kimia di Dunia Muslim. Vol.
9, No. 3, Mei 2010

Anda mungkin juga menyukai