Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FILSAFAT

ZAMAN RENAISSANCE

Oleh:
1. Reni Andriani :18728251021
2. Rosiana Melia Sari : 18728251038
3. Titin Triastuti : 18728251039

Pendidikan Kimia B

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Segera setelah tahun 1300 M, seluruh ciri-ciri institusi dan cita-cita
masa feodal mulai melemah. Ini ditandai dengan merosotnya sistem
kekesatriaan, feodalisme, kekaisaran Romawi, kekuasaan mutlak
kepausan, dan sistem serikat kerja perdagangan dan industri. Masa
kebesaran katedral Ghotik merosot tajam, filsafat skolastik mulai tidak
berdaya dan dipandang rendah, supermasi agama dan etika hidup secara
perlahan tapi pasti menjadi kurang diperhatikan. Bersamaan dengan itu,
secara bertahap muncul institusi baru dan pola berpikir yang cukup
penting, yang sekaligus menandai abad ini, abad dengan kebudayaan yang
berbeda dengan kebudayaan sebelumnya. Rentang masa ini antara tahun
1300 sampai kira-kira 1650 M, dan dinamailah masa Renaisan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Renaissance
Istilah renaisan yang ditujukan terhadap titik awal babak kesejarah
baru dikenal juga dengan istilah renascor (Latin) atau rinascimento
(Italia). Tetapi kata renaisan sendiri sebenarnya berasal dari bahsa Perancis
renaitre, yang secara etimologi berarti kelahiran kembali (rebirth) atau
kebangakitan kembali (revival), yang lahir kembali adalah kebudayaan
Yunani dan Romawi Kuno, setelah berabad-abad dikubur oleh masyarakat
abad pertengahan dibawah pimpinan gereja1. Oleh sejarawan, istilah
tersebut digunakan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan
intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa. Orang yang pertama kali
menggunakan istilah tersebut ialah Jules Michelet, sejarawan Perancis
terkenal. Menurutnya, Renaisans adalah periode penemuan manusia dan
dunia, bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan
permulaan kebangkitan modern. Dan bila dikaitkan dengan keadaan,
renaisans adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman modern yang
dapat dipandang sebagai masa peralihan yang ditandai oleh terjadinya
sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran
Disebut demikian, karena pada abad 14 ini, kembali muncul hasrat
yang besar untuk mempelajari warisan Latin dan Romawi klasik dengan
studi yang bersifat lebih kritis. Hasrat seperti ini sebenarnya telah muncul
di masa feodal, karena di masa itu telah ada penulis-penulis seperti John
Salibury, Dante (1265-1321 M) dan sejumlah penulis lainnya. Tentu saja,
masa itupun disebut renaisan dalam batas-batas pengertian yang sederhana
yang dimulai sejak awal abad 14 sampai pertengahan abad 16.

2
Renaisan merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki
gagasan serta sikap yang secara umum bertujuan untuk menyusun standar
dunia baru yang modern. Ciri yang mencolok pada masa ini adalah sikap
optimisme, hedonisme, naturalisme, individualisme, tetapi yang paling
menonjol adalah humanisme. Dalam visi yang lebih luas, humanisme
dapat didefinisikan sebagai pemujaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan
naturalisme serta pengingkaran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
ketuhanan. Gaya atau mode inilah yang menjadi inti atau jiwa renaisan.
Humanisme juga memiliki makna yang lebih terbatas, yaitu sekadar
semangat kandungan tulisan-tulisan klasik bagi tujuan-tujuan
kemanusiaan. Perasaan kemanusiaan inilah yang sering diungkapkan oleh
para penulis di masa-masa awal lahirnya renaisan.
B. Sebab – Sebar Lahirnya Renaissance
Sebab – sebab lahirnya renaissan, pertama, munculnya kembali
hasrat mempelajari hukum-hukum Romawi yang menjadi pendorong
tumbuhnya keinginan-keinginan duniawi; kedua, menjalarnya kehausan
intelektual yang menyebabkan berdirinya universitas-universitas; ketiga,
adanya faham skolastik Aristotelian yang berisi pengakuan terhadap
otoritas pemikir-pemikir pagan (klasik); keempat, tumbuhnya naturalisme
dan sastera dan 5 seni; dan kelima, tumbuhnya semangat menggali sains,
sebagaimana ditunjukkan oleh hasil karya Adelard, Roger Bacon dan
sejumlah ilmuwan lainnya. Kemudian adanya pengaruh perang salib
terhadap renaisan tidak terlalu menonjol, karena perkenalan terhadap ilmu-
ilmu kaum Muslimin diduga sebagai hasil kerja para sarjana yang bekerja
di perpustakaan-perpustakaan Toledo dan Cordova dan sebagai usaha yang
disengaja oleh Frederik II untuk menampakkan kekuatan gereja guna
menyebarkan kebudayaan klasik melalui kekuasaannya. Hanya saja perlu
diakui bahwa Perang Salib telah melemahkan feodalisme, mengurangi
prestise kepausan dan memberi pertolongan kepada orang-orang Itali
menguasai kota-kota yang menjadi wilayah kekuasaan orang-orang
Mediterania. Ini diduga sebagai salah satu jalan pelicin dari permulaan

3
peradaban renaisan. Jika hanya begitu, bisa juga renaisan itu berasal dari
faktor-faktor lainya yang lebih luas.
Awal munculnya renaisans ialah di Italia, khususnya pada kota
perdagangan. Yang akhirnya melahirkan tokoh seperti Leonardo da Vinci,
Michael Angelo, dan Nicollo Machiavelli. Serta perubahan yang sangat
pesat dalam segala aspeknya.
Tonggak awal kebangkitan Eropa yang dinamakan dengan
renaisans, sedikit banyak lahir atas pengaruh Averroisme (Ar-Rusydiyyah)
dan atas pengaruh penerjemahan karya-karya ilmiah ilmuwan Islam ke
dalam bahasa Latin2. Pemindahan ilmu pengetahuan yang berkembang
dalam Islam ke Eropa pada abad 12 M dan seterusnya paling tidak melalui
beberapa jalur.
Pertama, jalur Andalus dengan Universitas-Universitas handal
yang dikunjungi oleh kaum terpelajar Eropa. Sejarah telah mencatat bahwa
pada abad 9 misalnya, khalifah Abdurrahman III (912-961 M) telah
mendirikan dan menempatkan Universitas Cordoba. Di dalam universitas
Cordoba tersebut banyak mahasiswa dan sarjana Islam maupun Eropa-
Kristen untuk menggali dan menimba ilmu-ilmu Islam. Pada waktu itu
universitas Cordoba telah menyelenggarakan deferensiasi ilmu
pengetahuan kedalam fakultas-fakultas; hukum, kedokteran, ilmu ukur dan
astronomi. Pada waktu itu belum ada universitas di dunia Eropa-Kristen.
Eropa baru mengenal dan mendirikan universitas pada tahun 1000
(universiats Salerno). Menyusul setelah itu dibangun universiats Bologna
(1150), dan universitas Oxford (1168), yang pada waktu itu banyak
mencontoh kurikulum dan pola universitas Islam.
Walaupun Islam akhirnya terusir dari Andalusia dengan cara yang
sangat kejam, tetapi telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa.
Gerakan-gerakan itu adalah; kebangkitan kembali kebudayaan Yunani

4
klasik (renessaince) pada abad ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan
reformasi pada abad ke-16 M, gerakan rasionalisme abad ke-17 M, dan
pencerahan (aufklaerung) pada abad ke-18 M3.
Kedua, Sisilia, yang pernah dikuasai umat Islam dari tahun 831
hingga 1091. Di pulau ini ilmu pengetahuan serta penemuan ilmiah para
ilmuwan Islam meningkat dengan pesat. Bahkan setelah jatuhnya Sisilia
ditangan kaum Norman yang dipimpin oleh Roger, pengaruh peradaban
Islam masih sangat terasa disana.
Mereka dikelilingi oleh para filosof dan ilmuwan muslim. Kepada
mereka diperkenankan menjalankan ibadah agamanya dengan leluasa.
Lebih dari seabad sesudah masa ini, masih tetap merupakan satu kerajaan
Kristen yang unik dimana beberapa jabatan tinggi dipegang oleh orang
Islam.
Dari Sisilia, ilmu pengetahuan Islam meluas kedataran Italia,
apalagi semenjak didirikannya universitas Napels pada tahun 1224 M.
dianatara siswa universiats Napels ini adalah Thomas Aquinas, pemimpin
Keristen Katolik. Di sini Federick II menghimpun naskah-naskah Arab.
Buku-buku Aristoteles dan Averoes diterjemahkan dan dipergunakan
sebagai buku pelajaran. Terjemahan tersebut juga di kirim ke universitas-
universitas Paris dan Bologna.
Pengaruh pemikiran rasional ilmu pengetahuan dalam
perkembangan Barat diakui oleh ilmuwan Barat sendiri seperti Gustav Le
Bon, Henry Trece, Anthony Nutting, C. Rsiler, Alferd Guillame, Rom
Landau, dan yang lainnya. Di samping pengakuan penulis-penulis Barat
yang objektif terhadap pengaruh peradaban Islam terhadap lahirnya
Renaisans dan peradaban Barat modern, beberapa penulis Barat juga
mengakui pengaruh pemakaian akal dalam Islam terhadap kebebasan
berpikir di Eropa dari belenggu agama (baca : Kristen).

5
Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni,
pemikiran maupun kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan
intelektual abad pertengahan. Masa Renaisans bukan suatu yang
berkembang secara alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah
revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi
Abad pertengahan.
Renaisans ini mendorong munculnya kebiasaan melihat kegiatan
intelektual sebagai petualangan sosial, bukan usaha mempertahankan
ortodoksi4. Pada abad renaisans ini pula lahir sebuah tradisi penelitian
Historiografi modern. Dengan ditemukannya mesin cetak yang
mempercepat perkembangan Ilmu Pengetahuan. Para humanis renaisans
bekerja keras dalam menulis sejarah formal dengan kemampuan literer dan
kedalaman analisis yang cukup hebat. Pada masa ini pula terjadi
pemisahan antara agama dengan ilmu pengetahuan dan ilmu sosial politik5
setelah sebelumnya bangsa Barat terbelenggu oleh dogma dan doktrin
gereja yang kejam.
C. Perkembangan Kebudayaan Masa Renaisans
1. Perkembangan di Bidang Sastra dan Seni
Franceso Petrarch (1304-1374 M) yang kelahiran Florentine.
Ia dikenal sebagai Bapak Kesusasteraan Renaisan Italia dan mendapat
julukan sebagai manusia modern pertama (the first modern man).
Tulisannya yang paling terkenal adalah Soneta yang diperuntukkan
bagi Laura, seorang perempuan yang sangat dicintainya. Karyanya ini
berselera tinggi dan merupakan sastera cinta yang agung di abad 14.
Tokoh besar kedua dalam kesusasteraan renaisan itali adalah
Geovanni Boccacio (1313-1375 M) Karya pertama yang gaya
bahasanya begitu memukau adalah Fianenta, ini dipandang sebagai
pelopor lahirnya novel-novel psikologis. Kematian Boccacio pada

6
tahun 1375 menandai akhir periode renaisan dalam bidang sastera,
suatu periode yang sering disebut Trecendo.
Masa berikutnya dikenal dengan sebutan Quantrocentro.
banyak sarjana Itali yang mengadakan perjalanan sendiri ke
Konstantinopel dan kota-kota Bizantium lainnya dalam rangka
penelitian mengenai tulisan Greek Kuno. Tokohnya yaitu Geovanni
Aursipa yang pulang dengan membawa hampir 250 naskah,ctermasuk
hasil karya para sarjana Euripides dan Thucydides. Dalam hal ini ada
beberapa yang berasal dari kebudayaan Hellenik klasik, teristimewa
para sejarawan dan filosof yang banyak memberi inspirasi tentang pola
dunia modern.
Masa kebesaran terakhir dalam perkembangan kesusasteraan
renaisan adalah masa the Ciquecentro atau periode dari 1500 sampai
kira-kira tahun 1550 M. Bentuk utama kesusasteraan yang
dikembangkan di masa Cinquecentro adalah syair-syair kepahlawanan,
sastera pastoral, drama-drama dan kisah-kisah. Diantara tokoh yang
paling menonjol dalam syair kepahlawanan adalah Ludovico Ariosto
(1474-1533 M) 17 dengan karyanya yang berjudul Orlando Furios.
Kemudian dramawan sekaligus komedian Itali paling besar tetapi lebih
terkenal sebagai seorang filosof politik adalah Nicollo Machiavelli
(1469-1527 M). Ia juga dikenal sebagai penulis sejarah. Kemudian
untuk bidang seni lukis tercatat antara lain nama seperti Leonardo da
Vinci dan Michelangelo (1475-1564 M).
2. Perkembangan di Bidang Sains
Italia sejak abad 15 merupakan pusat penemuan ilmiah yang
sangat penting bagi renaisan Eropa. Orang-orang dari seluruh penjuru
Eropa datang untuk belajar di universitas-universitas Itali. Penemuan-
penemuan terkenal diantaranya di bidang astronomi, matematika,
fisika dan kedokteran. Tokoh – tokohnya adalah Copernicus, Galileo
Galilei, Rogen bacon, Leonardo Da Vinci, Tyco Brahe, Johannes
Keppler.

7
D. Humanisme Abad Renaissance
Telaah kebudayaan yang dilakukan pada masa renaisan dengan
kembali kepada tokoh-tokoh dan kebudayaan klasik kemudian melahirkan
apa yang disebut humanisme. Kaum humanis tidak hanya memberikan
perhatian pada penemuan dan penerbitan buku-buku Yunani serta
Romawi, tetapi juga memilih unsur-unsur dalam pikiran kuno yang dapat
membantu manusia agar dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik dan
lebih bertanggung jawab. Mereka berpaling ke Roma bukan saja untuk
mencari ajaran hukum, politik dan seni, tetapi bahkan untuk mencari
bimbingan kesusilaan.
E. Berakhirnya Zaman Renaissance
Setelah tahun 1550, renaisan di Itali mulai masuk tahap akhir.
Penyebabnya tidak dapat diketahui secara pasti. Kemungkinan yang paling
kuat adalah mundurnya tingkat perekonomian. Hal ini kelihatannya
berkaitan dengan wilayah-wilayah di sekitar Itali. Kota-kota Itali pada
dasarnya sangat bergantung dengan perdagaangan mereka dengan
wilayah-wilayah Timur dekat setelah kejatuhan kemaharajaan Muslim dan
Bizantium.
Sebab lainnya adalah dengan terjadinya reformasi Katolik dan
ketidak-adilan politk di Itali. Akibat pertama yang dirasakan adalah
munculnya sikap fanatik dan tidak toleran. Ketidak-stabilan politik Itali
telah menimbulkan individualisme yang tidak terkendalikan dan
kecemburuan di kalangan para penguasa. Kebanyakan republik-kota
diperintah oleh para ‘despotik’. Berakhirnya zaman renaissance ini
kemudian mengantarkan Eropa memasuki peradaban modern.

8
BAB III
KESIMPULAN

Rennaissance berassal dari kata re (kembali) dan naitre (lahir). Jadi arti
rennaissance adalah lahir kemai orang eropa untuk mempelajari illmu
pengetahuan yunani dan romawi kuno yang ilmiah/rasional. Sebelum
rennainssance, bangsa eropa mengalami za nce. Dalam jaman itu pula, pemikiran-
pemikiran ilmiah tenggelam man kegelapan. Dalam zaman iiuu gereja berkuasa
mutlak, ajaran gereja menjadi sesuatu yang tidak bisa dibantah. Dalam
perkembangannya mulai muncul pergerakan yang mencoba melepaskan dari
ikatan itu yang disebut Rennainss oleh dogma-dogma gereja.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ensiklopedia Nasional Indonesia (1990). Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka

Edward Mc Nall Burn (1954). Western Civilization: Their History and Their
Culture. New York: W.W. Norton & Company Inc. hal. 315.

Hardiman, Budi (2011). Pemikiran-Pemikiran yang Membentuk Dunia Modern;


Dari Machiavelli sampai Nietzsche. Jakarta: Erlangga

Lucas, Henry S (1960). The Renaissance And The Reformation. New York:
Harper & Row, Publissher,. Hal 207.

Sudrajat, Ajat (2015). Sejarah Pemikiran Dunia Islam dan Barat. Malang: Cita
Instrans Slaras

10

Anda mungkin juga menyukai