Renaissance atau renaisans adalah gerakan budaya yang terjadi di abad ke 14 hingga 17.
Gerakan ini muncul pertama kali di pusat kekuasaan gereja Italia, kemudian menyebar secara
luas di dataran Eropa.
Renaissance berasal dari bahasa latin renaitre yang terdiri atas dua kata yakni, re berarti
kembali dan naitre berarti lahir. Dalam bahasa Perancis, renaissance berarti terlahir kembali.
Bagaimana sejarahnya?
Mengutip buku Modul Pembelajar SMA: Sejarah Kelas XI, setelah keruntuhan Kekaisaran
Romawi di abad IV Masehi, perkembangan peradaban di Eropa seperti meredup. Selama
kurun waktu 1000 tahun setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi, Eropa berada dalam
peradaban abad pertengahan.
Masyarakat Eropa abad pertengahan adalah manusia yang kehidupannya didominasi oleh
gereja. Gereja dengan para pendetanya mendominasi kegiatan pengembangan dunia
pemikiran. Akibatnya, inovasi dalam dunia pemikiran menjadi sangat terbatas, sehingga abad
pertengahan disebut juga sebagai abad kegelapan atau dark ages.
Pada abad ke-14 M, kehidupan masyarakat Eropa dilanda berbagai bencana, seperti
kekacauan politik, krisis ekonomi, dan wabah penyakit pes (black death). Hingga abad ke-15
M, kehidupan masyarakat Eropa mulai membaik seiring berkembangnya renaissance.
Masa renaissance ditandai dengan kelahiran kembali kebudayaan Yunani dan Romawi. Hal
itu dicirikan oleh penghargaan terhadap etika, estetika, dan rasionalitas.
Menurut paham renaissance, manusia dapat hidup secara maksimal jika hak-hak individunya
dihargai. Dengan demikian, ia harus melepaskan diri dari dominasi agama dan gereja. Ia
dapat melakukan kegiatan keagamaan sebagai seorang individu, tetapi kebebasannya sebagai
seorang manusia didasarkan kepada kehidupannya sebagai manusia di dunia.
Gerakan renaissance perlahan-lahan menyingkirkan peran agama dalam kehidupan publik.
Sebagai ganti agama, masyarakat masa renaissance memperkuat fungsi dan peran negara.
Negara diyakini sebagai sarana yang tepat untuk mewujudkan kesejahteraan.
Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat mandiri
sehingga membawa kepada aktivitas penjelajahan dan kemajuan di Eropa.
Ajaran ini mendorong untuk mengejar ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi dari
bangsa Asia dan Afrika pasca-jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Kekaisaran Turki
Utsmani yang mengisolasi daratan Eropa.
Abad pertengahan terjadi setelah Kekaisaran Romawi di abad IV Masehi runtuh. Pada masa
itu berkembang anggapan bahwa ilmu pengetahuan harus berlandaskan agama yang
menyebabkan gereja mendominasi seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari bidang
Pemerintahan, ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya.
Tidak hanya itu, gereja bahkan memengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah
sehingga raja kehilangan kekuasaannya dalam pemerintahan.
Salah satu contoh dominasi gereja pada abad pertengahan adalah pemberian hukuman kepada
Nicolaus Copernicus yang menyebutkan matahari sebagai pusat tata surya.
Pernyataan tersebut tentu dianggap bertentangan dengan ajaran gereja sehingga Copernicus
dijatuhi hukuman mati.
Melihat doktrin dan dominasi gereja yang dianggap merugikan masyarakat, akhirnya muncul
gerakan yang ingin mempelajari ilmu pengetahuan agar terbebas dari belenggu kekuasaan
gereja. Gerakan inilah yang disebut dengan Renaissance.
Namun, selain dilatarbelakangi oleh dominasi gereja, munculnya Renaissance juga
dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi. Pada saat itu, Eropa menggunakan sistem ekonomi
tertutup yang membuat perekonomian hanya dikuasai oleh para golongan penguasa.
Kondisi tersebut menyebabkan kehidupan masyarakat terkungkung dan tidak memiliki harga
diri yang layak sebagai manusia.
Cita-cita awal Renaissance adalah mengubah dunia dalam hampir semua cara yang bisa
dipikirkan orang.
Hal itu lantas memiliki semacam efek bola salju. Setiap kemajuan intelektual baru membuka
jalan bagi kemajuan lebih lanjut.
Renaissance tidak membatasi dirinya hanya untuk terlihat cantik. Di baliknya ada disiplin
intelektual baru.
Perspektif dikembangkan, cahaya dan bayangan dipelajari, dan anatomi manusia ditelaah.
Semuanya demi mengejar realisme baru dan keinginan untuk menangkap keindahan dunia
sebagaimana adanya.
Ambisi Intelektual Pendorong Batas
Renaissance adalah tentang menemukan kembali ambisi intelektual peradaban klasik.
Ia mendorong batas-batas dari apa yang dapat ketahui dan dicapai manusia
Bahkan ketika para seniman menciptakan realisme baru yang berani, para ilmuwan terlibat
dalam revolusi mereka sendiri.
Copernicus dan Galileo telah mengembangkan pemahaman yang belum pernah terjadi
sebelumnya tentang tempat planet di kosmos.
Dia membuktikan bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari.
Kemajuan dalam bidang kimia menyebabkan munculnya bubuk mesiu, sementara model
matematika baru merangsang sistem perdagangan keuangan baru, membuatnya lebih
memudahkan segala urusan.
Columbus menemukan Amerika, Ferdinand Magellan memimpin ekspedisi untuk
mengelilingi dunia.
Badai api intelektual besar pun “mengamuk” di seluruh Eropa.
Era Humanis nan Radikal
Pemikir radikal seperti Luther dan Erasmus menguraikan cara baru dalam memandang dunia.
Gebrakannya memnbuat manusia tidak terlalu bergantung pada kepatuhan buta kepada
Gereja Katolik.
Mereka menekankan agar manusia lebih memakai pikirannya.
Belum pernah ada sebelumnya perpaduan seni, sains, dan filsafat seperti itu. Dan belum
pernah ada kesempatan seperti itu untuk disebarluaskan.
Renaissance, dalam konteks positif, menggebrak hal ini dengan radikal.
Warisan Terbesar Renaissance: Mesin Cetak
Kemajuan ilmiah yang sama juga berkontribusi pada salah satu warisan besarnya: mesin
cetak.
Pada tahun 1440, Gutenberg memperkenalkan mesin cetak ke dunia.
Artinya untuk pertama kalinya, buku dapat diproduksi secara massal. Satu pers bisa
menghasilkan 3.600 halaman sehari.
Ini menghasilkan ledakan literatur dan ide yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam
sejarah.
Pada tahun 1500, mesin cetak di Eropa Barat telah menghasilkan lebih dari 20 juta volume.
Dan pada tahun 1600, itu meningkat menjadi 200 juta.
Dan dunia pun berubah sejak itu.
Dampak renaissance
Tokoh-Tokoh Renaissance
Masa renaissance turut memberi ruang yang ideal bagi berkembangnya ilmu pengetahuan,
hingga melahirkan tokoh-tokoh yang ahli dalam bidangnya masing-masing. Berikut tokoh-
tokoh tersebut dikutip dari buku e-Modul Sejarah: