Humanisme dan Renaisanse adalah gerakan kebudayaan dan intelektual yang
muncul pada abad ke-14 hingga ke-17 di Eropa, yang menekankan pada kepentingan manusia, kebebasan individu, dan kemajuan intelektual. Gerakan ini mendorong revolusi dalam seni, arsitektur, ilmu pengetahuan, dan filsafat. Gerakan ilmu dan awal filsafat modern juga terjadi pada periode ini, di mana para ilmuwan dan filosof mulai menolak pemikiran tradisional dan dogmatisme gereja, dan mulai mengembangkan pendekatan ilmiah rasional dan empiris. Tokoh-tokoh penting dalam gerakan ini meliputi Galileo Galilei, Francis Bacon, dan René Descartes.
Humanisme
Gerakan humanisme muncul pada periode Renaisans di
Eropa pada abad ke-14 hingga ke-16. Pada saat itu, Eropa mengalami perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang signifikan setelah mengalami periode kegelapan pada Abad Pertengahan. Humanisme adalah suatu pandangan atau filosofi yang menempatkan manusia sebagai pusat perhatian dan penting dalam kehidupan. Humanisme menekankan pada kebebasan, nilai-nilai moral, dan potensi manusia untuk mencapai kebahagiaan, kesadaran diri, dan kesejahteraan melalui pengembangan kekuatan intelektual dan emosional.
Humanis Renaisans
Renaisans bermula di Italia pada abad ke-14 dan menyebar ke
seluruh Eropa pada abad ke-15 dan ke-16, membawa perubahan signifikan dalam seni, sastra, sains, dan filsafat. Humanisme dan Renaisans memiliki hubungan erat satu sama lain karena humanisme merupakan salah satu aspek kunci dalam perkembangan Renaisans.
Di tengah kegelapan Abad Pertengahan, para humanis Renaissance
yang tertarik pada karya-karya sastra klasik Yunani dan Romawi menemukan inspirasi dan pembaharuan dalam ajaran-ajaran kuno tersebut. Humanis Renaissance menganggap karya- karya tersebut sebagai sumber nilai-nilai kemanusiaan yang universal, seperti kebebasan, martabat, dan kemampuan berpikir kritis, yang diterapkan dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya. Mereka juga mengembangkan minat pada ilmu pengetahuan, terutama anatomi, matematika, dan astronomi, serta membangkitkan kembali minat pada seni rupa, arsitektur, dan musik. Mereka menekankan pada pentingnya pengamatan dan pengalaman langsung dalam memperoleh pengetahuan, serta mempromosikan pemikiran kritis dan rasional dalam memecahkan masalah sosial dan moral. HUMANISME & RENAISANS: GERAKAN ILMU DAN AWAL FILSAFAT MODERN
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Renaisans memberikan dasar
penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern. Perkembangan ilmu pengetahuan ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat, termasuk kemajuan dalam teknologi dan kedokteran, serta meningkatnya kualitas hidup manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Renaisans tidak hanya berkat karya individu seperti tokoh-tokoh ilmuwan tersebut, tetapi juga dipengaruhi oleh perubahan sosial dan politik yang terjadi pada masa itu. Kontribusi mereka menjadi dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan modern, dan terus memberikan dampak positif bagi masyarakat hingga saat ini.
Gerakan Ilmu
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Renaisans sangat
signifikan, terutama dalam bidang sains, matematika, dan astronomi. Berikut ini adalah beberapa perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi pada masa Renaisans:
Anatomi: Ilmu anatomi berkembang pesat pada masa
Renaisans, terutama berkat karya Andreas Vesalius, seorang ahli anatomi Belgia yang menulis buku De humani corporis fabrica, yang memberikan gambaran detail mengenai tubuh manusia. Matematika: Ilmu matematika berkembang pesat pada masa Renaisans, terutama berkat karya matematikawan Italia, Leonardo Fibonacci. Ia menemukan bilangan Fibonacci, yang masih menjadi dasar penting dalam pengembangan matematika modern.
Awal Filsafat Modern
Pada masa Renaisans, pemikiran filsafat mengalami
perkembangan yang signifikan, terutama di Italia. Beberapa perkembangan penting dalam pemikiran filsafat pada masa itu antara lain:
Rasionalisme: Di sisi lain, pemikiran rasionalisme juga
terus berkembang. Filsuf seperti René Descartes memfokuskan pada pentingnya akal budi dan rasio dalam memperoleh pengetahuan yang benar. Individualisme: Perkembangan humanisme juga mempengaruhi konsep individualisme dalam pemikiran filsafat. Konsep ini menekankan pada pentingnya kebebasan dan otonomi individu dalam mengambil keputusan dan menentukan nasib mereka sendiri. Empirisme: Pemikiran empirisme mulai berkembang pada masa Renaisans. Filsuf-filsuf seperti Francis Bacon menekankan pentingnya pengamatan dan eksperimen dalam mendapatkan pengetahuan tentang alam semesta.