Anda di halaman 1dari 9

1

HUMANISME DAN RENAISANSE; GERAKAN ILMU DAN AWAL FILSAFAT MODEREN

MAKALAH KELOMPOK 7

Diajukan oleh :
Aufa Ukhruja Tumanggor : 220105065

PRODI HUKUM TATANEGARA(SIYASAH)


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM AR-RANIRY
BANDA ACEH
2022
2

A. Latar Belakang Masalah


Humanisme dan Renaisanse adalah gerakan kebudayaan dan intelektual yang muncul
pada abad ke-14 hingga ke-17 di Eropa, yang menekankan pada kepentingan manusia,
kebebasan individu, dan kemajuan intelektual. Gerakan ini mendorong revolusi dalam seni,
arsitektur, ilmu pengetahuan, dan filsafat.

Gerakan ilmu dan awal filsafat modern juga terjadi pada periode ini, di mana para
ilmuwan dan filosof mulai menolak pemikiran tradisional dan dogmatisme gereja, dan mulai
mengembangkan pendekatan ilmiah rasional dan empiris. Tokoh-tokoh penting dalam
gerakan ini meliputi Galileo Galilei, Francis Bacon, dan René Descartes.

Keduanya merupakan gerakan yang saling terkait dan saling mempengaruhi, di mana
Humanisme dan Renaisanse memberikan landasan kebebasan berpikir dan kreativitas,
sedangkan Gerakan ilmu dan awal filsafat modern menghasilkan pemikiran rasional dan
empiris yang membentuk dasar ilmu pengetahuan modern.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dirumuskan untuk menekankan pertanyaan penelitian agar mudah di


diskusikan. Karena pada pengkajian ini terdapat dua rumusan masalah, yaitu:

1. Apa itu Humanisme dan Renaisanse, dan bagaimana gerakan ini mempengaruhi seni,
arsitektur, ilmu pengetahuan, dan filsafat pada masa itu?
2. Bagaimana gerakan ilmu dan awal filsafat modern berkembang pada masa Humanisme dan
Renaisanse, dan apa yang menjadi pengaruhnya terhadap pemikiran rasional dan empiris?
3. Bagaimana hubungan antara Humanisme dan Renaisanse dengan Gerakan ilmu dan awal
filsafat modern, dan bagaimana keduanya saling mempengaruhi dalam membentuk
landasan kebebasan berpikir dan kreativitas, serta pemikiran rasional dan empiris yang
membentuk dasar ilmu pengetahuan modern?
3

C. Humanisme dan Renaisanse

Definisi dan karakteristik humanisme


Humanisme adalah suatu pandangan atau filosofi yang menempatkan manusia
sebagai pusat perhatian dan penting dalam kehidupan. Humanisme menekankan pada
kebebasan, nilai-nilai moral, dan potensi manusia untuk mencapai kebahagiaan,
kesadaran diri, dan kesejahteraan melalui pengembangan kekuatan intelektual dan
emosional.
Beberapa karakteristik dari humanisme antara lain:
a. Menekankan pada nilai-nilai kemanusiaan, termasuk kesetaraan, kebebasan,
keadilan, solidaritas, dan penghargaan terhadap martabat manusia.
b. Menganggap pengalaman manusia sebagai sumber pengetahuan yang paling penting,
bukan otoritas agama atau dogma.
c. Mempromosikan pemikiran kritis dan rasional, serta mencari solusi yang logis dan
berdasarkan bukti dalam memecahkan masalah sosial dan moral.
d. Menghargai seni dan kemanusiaan, termasuk kesenian, sastra, musik, dan filosofi,
sebagai cara untuk memahami dan mengekspresikan kehidupan manusia.
e. Memperjuangkan hak asasi manusia dan menentang segala bentuk diskriminasi atau
penindasan berdasarkan ras, jenis kelamin, orientasi seksual, agama, atau kepercayaan.

Konteks sejarah munculnya gerakan humanisme

Gerakan humanisme muncul pada periode Renaisans di Eropa pada abad ke-14
hingga ke-16. Pada saat itu, Eropa mengalami perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang
signifikan setelah mengalami periode kegelapan pada Abad Pertengahan. Perkembangan
perdagangan, ilmu pengetahuan, seni, dan sastra membuka kesempatan baru bagi manusia
untuk mengembangkan potensi mereka.

Gerakan humanisme bermula dari kebangkitan minat terhadap karya-karya sastra


klasik Yunani dan Romawi, seperti karya-karya Plato, Aristoteles, dan Cicero, yang
diterjemahkan dan disebarkan kembali ke Eropa. Karya-karya tersebut mengandung nilai-
nilai kemanusiaan yang universal, seperti kebebasan, martabat, dan keterampilan berpikir
kritis, yang dianggap penting untuk membebaskan manusia dari dogma agama dan otoritas
feodal yang membatasi kebebasan berpikir dan bertindak.

Gerakan humanisme pada saat itu menekankan pada peran manusia sebagai pusat
perhatian, serta nilai-nilai kemanusiaan dan kemajuan dalam kehidupan sosial, politik, dan
budaya. Gerakan ini memainkan peran penting dalam memunculkan pemikiran-pemikiran
baru dalam ilmu pengetahuan, seni, dan filsafat, serta membentuk pandangan dunia
modern yang diwariskan hingga saat ini.
4

Hubungan antara humanisme dan Renaisanse

Humanisme dan Renaisans memiliki hubungan erat satu sama lain karena
humanisme merupakan salah satu aspek kunci dalam perkembangan Renaisans. Renaisans
bermula di Italia pada abad ke-14 dan menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke-15 dan ke-
16, membawa perubahan signifikan dalam seni, sastra, sains, dan filsafat.

Di tengah kegelapan Abad Pertengahan, para humanis Renaissance yang tertarik


pada karya-karya sastra klasik Yunani dan Romawi menemukan inspirasi dan
pembaharuan dalam ajaran-ajaran kuno tersebut. Humanis Renaissance menganggap
karya-karya tersebut sebagai sumber nilai-nilai kemanusiaan yang universal, seperti
kebebasan, martabat, dan kemampuan berpikir kritis, yang diterapkan dalam kehidupan
sosial, politik, dan budaya.

Humanis Renaissance juga mengembangkan minat pada ilmu pengetahuan,


terutama anatomi, matematika, dan astronomi, serta membangkitkan kembali minat pada
seni rupa, arsitektur, dan musik. Mereka menekankan pada pentingnya pengamatan dan
pengalaman langsung dalam memperoleh pengetahuan, serta mempromosikan pemikiran
kritis dan rasional dalam memecahkan masalah sosial dan moral.

Secara keseluruhan, humanisme dan Renaisans berkontribusi pada perkembangan


pemikiran manusia yang lebih maju dan bebas, serta membuka jalan bagi kemajuan sosial,
politik, dan budaya yang lebih luas pada masa depan.

Dampak gerakan humanisme dan Renaisanse pada masyarakat dan


kebudayaan
Gerakan humanisme dan Renaisans memberikan dampak yang sangat besar pada
masyarakat dan kebudayaan di Eropa dan dunia. Berikut ini adalah beberapa dampak utama
yang dihasilkan:

a. Peningkatan kebebasan berpikir: Gerakan humanisme dan Renaisans membuka


jalan bagi kebebasan berpikir dan berbicara, yang memungkinkan orang untuk
mengeksplorasi ide-ide baru dan melawan otoritas yang membatasi kebebasan
berpikir dan bertindak.
b. Kemajuan dalam seni, sastra, dan musik: Renaisans dikenal sebagai periode
keemasan seni, sastra, dan musik di Eropa. Pelukis, penulis, dan musisi
menghasilkan karya-karya yang indah dan inovatif, yang masih menjadi inspirasi
hingga saat ini.
c. Kemajuan dalam ilmu pengetahuan: Pada masa Renaisans, ilmu pengetahuan
mengalami kemajuan yang signifikan, terutama dalam bidang anatomi,
matematika, dan astronomi. Hal ini membuka jalan bagi kemajuan dalam bidang
5
kedokteran dan teknologi.
d. Pemikiran kritis dan rasional: Gerakan humanisme dan Renaisans mempromosikan
pemikiran kritis dan rasional dalam memecahkan masalah sosial dan moral. Ini
membantu memperbaiki masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup manusia.
e. Peningkatan kepercayaan diri manusia: Gerakan humanisme dan Renaisans
membantu memperkuat kepercayaan diri manusia dan mengembangkan
kemampuan mereka untuk mencapai potensi tertinggi. Ini memberikan dorongan
besar bagi kemajuan manusia dalam berbagai bidang.

Secara keseluruhan, gerakan humanisme dan Renaisans memberikan dampak yang


signifikan pada masyarakat dan kebudayaan di Eropa dan dunia, membuka jalan bagi
perkembangan intelektual dan sosial manusia.

D. Gerakan Ilmu

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Renaisanse

Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Renaisanse sangat signifikan, terutama


dalam bidang sains, matematika, dan astronomi. Berikut ini adalah beberapa
perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi pada masa Renaisanse:

1. Anatomi: Ilmu anatomi berkembang pesat pada masa Renaisanse, terutama berkat
karya Andreas Vesalius, seorang ahli anatomi Belgia yang menulis buku De humani
corporis fabrica, yang memberikan gambaran detail mengenai tubuh manusia.
2. Matematika: Ilmu matematika berkembang pesat pada masa Renaisanse, terutama
berkat karya matematikawan Italia, Leonardo Fibonacci. Ia menemukan bilangan
Fibonacci, yang masih menjadi dasar penting dalam pengembangan matematika
modern.
3. Astronomi: Perkembangan astronomi pada masa Renaisanse dipimpin oleh Nicolaus
Copernicus, seorang ahli astronomi Polandia. Ia menemukan teori heliosentris, yang
menyatakan bahwa matahari berada di pusat tata surya, dan planet-planet berputar
mengelilinginya.
4. Fisika: Fisika juga berkembang pada masa Renaisanse, terutama berkat karya Galileo
Galilei, seorang ahli fisika Italia. Ia menemukan hukum gerak dan hukum jatuh bebas,
yang menjadi dasar penting dalam pengembangan fisika modern.
5. Botani: Botani juga berkembang pada masa Renaisanse, terutama berkat karya ahli
botani Swiss, Conrad Gessner. Ia menulis buku Historia Plantarum, yang memberikan
gambaran detail mengenai tumbuhan.

Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Renaisanse memberikan dasar penting


bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern. Perkembangan ilmu pengetahuan ini
juga memberikan dampak positif bagi masyarakat, termasuk kemajuan dalam teknologi
6
dan kedokteran, serta meningkatnya kualitas hidup manusia.

Kontribusi Tokok-Tokoh Pada Masa Itu


Tokoh-tokoh ilmuwan pada masa Renaisans memberikan kontribusi yang sangat
penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern. Berikut ini adalah beberapa
tokoh ilmuwan terkenal pada masa itu dan kontribusi mereka:

1. Nicolaus Copernicus: Astronom asal Polandia ini mengembangkan teori


heliosentris, yang menyatakan bahwa matahari berada di pusat tata surya, dan
planet-planet berputar mengelilinginya. Kontribusinya ini menjadi dasar bagi
perkembangan ilmu astronomi modern.
2. Leonardo da Vinci: Tokoh asal Italia ini dikenal sebagai seniman, tetapi juga
sebagai ilmuwan serba bisa. Ia mengembangkan banyak penemuan dalam bidang
matematika, mekanika, dan anatomi. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Studi
Manusia, sebuah seri gambar-gambar anatomi manusia yang sangat detail.
3. Galileo Galilei: Ahli fisika asal Italia ini menemukan hukum gerak dan hukum jatuh
bebas, yang menjadi dasar penting dalam pengembangan fisika modern. Ia juga
mengembangkan teleskop yang memungkinkan pengamatannya terhadap planet
dan benda-benda langit lainnya.
4. Andreas Vesalius: Ahli anatomi Belgia ini menulis buku De humani corporis fabrica,
yang memberikan gambaran detail mengenai tubuh manusia dan menjadi dasar
penting dalam pengembangan ilmu anatomi modern.
5. William Harvey: Ahli kedokteran asal Inggris ini menemukan sirkulasi darah, yang
menjelaskan bagaimana darah mengalir melalui tubuh manusia. Kontribusinya ini
menjadi dasar bagi pengembangan ilmu kedokteran modern.
6. Francis Bacon: Ahli filsafat asal Inggris ini mengembangkan metode ilmiah modern,
yang menekankan pada pengamatan dan percobaan untuk mendapatkan
pengetahuan yang lebih tepat dan akurat.

Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Renaisans tidak hanya berkat karya
individu seperti tokoh-tokoh ilmuwan tersebut, tetapi juga dipengaruhi oleh
perubahan sosial dan politik yang terjadi pada masa itu. Kontribusi mereka menjadi
dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan modern, dan terus memberikan
dampak positif bagi masyarakat hingga saat ini.

Hubungan Antara Gerakan Ilmu dan Gerakan Humanisme

Gerakan ilmu dan gerakan humanisme pada dasarnya memiliki hubungan yang
erat. Kedua gerakan tersebut muncul pada masa Renaisans di Eropa pada abad ke-14
7
hingga ke-17, dan keduanya bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan
kecerdasan manusia.
Gerakan humanisme berfokus pada pemulihan kembali pengetahuan klasik
Yunani dan Romawi, serta penekanan pada kepentingan manusia dan
pengembangan potensi manusia. Gerakan ini memandang manusia sebagai subjek
yang aktif dan kreatif, dan menekankan pentingnya belajar dan memperoleh
pengetahuan baru.

Sementara itu, gerakan ilmu atau yang juga dikenal sebagai ilmu pengetahuan
modern, mengembangkan metode ilmiah baru yang lebih rasional dan empiris.
Gerakan ini menekankan pentingnya pengamatan, percobaan, dan pengujian
hipotesis untuk memperoleh pengetahuan yang lebih akurat dan tepat.

Meskipun memiliki fokus yang berbeda, gerakan humanisme dan gerakan ilmu
pada masa Renaisans memiliki hubungan yang erat. Gerakan humanisme menjadi
faktor penting dalam pemulihan kembali pengetahuan klasik yang merupakan dasar
bagi pengembangan ilmu pengetahuan modern. Sementara gerakan ilmu
pengetahuan modern, yang lebih terfokus pada pengembangan metode dan
pengetahuan baru, memberikan kontribusi penting bagi perkembangan pemikiran
manusia dan menguatkan pandangan humanis yang menekankan pentingnya
pengembangan potensi manusia.

E. Awal Filsafat Moderen

Perkembangan Pemikiran Filsafat Pada Masa Renaisanse

Pada masa Renaisanse (sekitar abad ke-14 hingga ke-16), pemikiran filsafat
mengalami perkembangan yang signifikan, terutama di Italia. Beberapa perkembangan
penting dalam pemikiran filsafat pada masa itu antara lain:

1. Humanisme: Gerakan humanisme menjadi pengaruh besar pada pemikiran filsafat


pada masa Renaisanse. Filsuf-filsuf seperti Marsilio Ficino dan Pico della Mirandola
memfokuskan pada keberadaan manusia sebagai makhluk yang paling penting dalam
alam semesta. Mereka menekankan pada pentingnya pendidikan dan pengembangan
diri untuk mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan manusia.
2. Individualisme: Perkembangan humanisme juga mempengaruhi konsep individualisme
dalam pemikiran filsafat. Konsep ini menekankan pada pentingnya kebebasan dan
otonomi individu dalam mengambil keputusan dan menentukan nasib mereka sendiri.
3. Empirisme: Pemikiran empirisme mulai berkembang pada masa Renaisanse. Filsuf-filsuf
seperti Francis Bacon menekankan pentingnya pengamatan dan eksperimen dalam
mendapatkan pengetahuan tentang alam semesta.
8
4. Rasionalisme: Di sisi lain, pemikiran rasionalisme juga terus berkembang. Filsuf seperti
René Descartes memfokuskan pada pentingnya akal budi dan rasio dalam memperoleh
pengetahuan yang benar.
5. Skeptisisme: Beberapa filsuf juga mulai mempertanyakan otoritas dan kebenaran
doktrin-doktrin yang telah diterima secara umum. Mereka mengembangkan pemikiran
skeptisisme yang menekankan pentingnya keraguan dan penelitian yang kritis.

Perkembangan pemikiran filsafat pada masa Renaisanse ini memberikan kontribusi


besar pada pemikiran manusia modern. Beberapa ide dan konsep dari masa itu masih
relevan hingga saat ini dan terus dipelajari dan dikembangkan.

Identifikasi Pemikiran Filosof Terkemukaka Pada Masa Renaisanse

Beberapa filosof terkemuka pada masa Renaisanse (sekitar abad ke-14 hingga ke-17
di Eropa) antara lain:

1. Niccolo Machiavelli: Dikenal karena karyanya yang kontroversial, "The Prince",


Machiavelli adalah seorang filsuf politik yang mempertimbangkan kekuasaan,
kebijaksanaan, dan hubungan antara penguasa dan rakyat.
2. Francis Bacon: Bacon dianggap sebagai pendiri ilmu pengetahuan modern, dan
mempopulerkan metode ilmiah dalam penelitian.
3. René Descartes: Descartes dikenal karena gagasannya tentang "cogito, ergo sum"
("aku berpikir, maka aku ada"), dan dia dianggap sebagai bapak rasionalisme modern.
4. Thomas More: More adalah seorang humanis, negarawan, dan penulis. Karya
terkenalnya, "Utopia," membahas tentang tatanan masyarakat yang ideal.
5. Michel de Montaigne: Montaigne menulis esai-esainya tentang berbagai topik,
termasuk moralitas, pendidikan, dan kebenaran. Dia dianggap sebagai pelopor esai
modern.

Dampak Pemikiran Filosofis Pada Masyarakat dan Kebudayaan

Pemikiran filosofis memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat dan


kebudayaan. Beberapa dampak tersebut antara lain:

1. Pemikiran filosofis telah membentuk nilai dan norma yang mendasar dalam
masyarakat, seperti konsep-konsep tentang keadilan, kebenaran, kebebasan, dan hak
asasi manusia.
2. Filosofi juga telah membentuk institusi dan lembaga di masyarakat, seperti sistem
politik, hukum, dan pendidikan.
3. Pemikiran filosofis memberikan kontribusi besar pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Beberapa konsep filosofis yang telah memberikan dampak
pada perkembangan ilmu pengetahuan antara lain metodologi ilmiah, rasionalitas, dan
9
teori-teori tentang alam semesta.
4. Pemikiran filosofis juga mempengaruhi seni, sastra, dan budaya populer. Beberapa
karya seni dan sastra, seperti novel, film, dan musik, sering kali mengekspresikan ide-ide
filosofis.
5. Pemikiran filosofis juga memengaruhi pandangan manusia tentang diri mereka sendiri
dan kehidupan. Dalam banyak kasus, filosofi telah membantu manusia mencari makna
dan tujuan dalam hidup mereka, dan membantu mereka memahami dunia yang
kompleks dan tidak pasti di sekitar mereka.

F. Diskusi

Analisis Hubungan Antara Humanisme dan Gerakan Ilmu


Analisis Hubungan Antara Gerakan Ilmu dan Awal Filsafat Moderen
Pengaruh Gerakan Humanisme, Gerakan Ilmu, dan Awal Filsafat Moderen Pada
Perkembangan Kebudayaan dan Masyarakat Saat Ini

Anda mungkin juga menyukai