MAKALAH KELOMPOK 7
Diajukan oleh :
Aufa Ukhruja Tumanggor : 220105065
Gerakan ilmu dan awal filsafat modern juga terjadi pada periode ini, di mana para
ilmuwan dan filosof mulai menolak pemikiran tradisional dan dogmatisme gereja, dan mulai
mengembangkan pendekatan ilmiah rasional dan empiris. Tokoh-tokoh penting dalam
gerakan ini meliputi Galileo Galilei, Francis Bacon, dan René Descartes.
Keduanya merupakan gerakan yang saling terkait dan saling mempengaruhi, di mana
Humanisme dan Renaisanse memberikan landasan kebebasan berpikir dan kreativitas,
sedangkan Gerakan ilmu dan awal filsafat modern menghasilkan pemikiran rasional dan
empiris yang membentuk dasar ilmu pengetahuan modern.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Humanisme dan Renaisanse, dan bagaimana gerakan ini mempengaruhi seni,
arsitektur, ilmu pengetahuan, dan filsafat pada masa itu?
2. Bagaimana gerakan ilmu dan awal filsafat modern berkembang pada masa Humanisme dan
Renaisanse, dan apa yang menjadi pengaruhnya terhadap pemikiran rasional dan empiris?
3. Bagaimana hubungan antara Humanisme dan Renaisanse dengan Gerakan ilmu dan awal
filsafat modern, dan bagaimana keduanya saling mempengaruhi dalam membentuk
landasan kebebasan berpikir dan kreativitas, serta pemikiran rasional dan empiris yang
membentuk dasar ilmu pengetahuan modern?
3
Gerakan humanisme muncul pada periode Renaisans di Eropa pada abad ke-14
hingga ke-16. Pada saat itu, Eropa mengalami perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang
signifikan setelah mengalami periode kegelapan pada Abad Pertengahan. Perkembangan
perdagangan, ilmu pengetahuan, seni, dan sastra membuka kesempatan baru bagi manusia
untuk mengembangkan potensi mereka.
Gerakan humanisme pada saat itu menekankan pada peran manusia sebagai pusat
perhatian, serta nilai-nilai kemanusiaan dan kemajuan dalam kehidupan sosial, politik, dan
budaya. Gerakan ini memainkan peran penting dalam memunculkan pemikiran-pemikiran
baru dalam ilmu pengetahuan, seni, dan filsafat, serta membentuk pandangan dunia
modern yang diwariskan hingga saat ini.
4
Humanisme dan Renaisans memiliki hubungan erat satu sama lain karena
humanisme merupakan salah satu aspek kunci dalam perkembangan Renaisans. Renaisans
bermula di Italia pada abad ke-14 dan menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke-15 dan ke-
16, membawa perubahan signifikan dalam seni, sastra, sains, dan filsafat.
D. Gerakan Ilmu
1. Anatomi: Ilmu anatomi berkembang pesat pada masa Renaisanse, terutama berkat
karya Andreas Vesalius, seorang ahli anatomi Belgia yang menulis buku De humani
corporis fabrica, yang memberikan gambaran detail mengenai tubuh manusia.
2. Matematika: Ilmu matematika berkembang pesat pada masa Renaisanse, terutama
berkat karya matematikawan Italia, Leonardo Fibonacci. Ia menemukan bilangan
Fibonacci, yang masih menjadi dasar penting dalam pengembangan matematika
modern.
3. Astronomi: Perkembangan astronomi pada masa Renaisanse dipimpin oleh Nicolaus
Copernicus, seorang ahli astronomi Polandia. Ia menemukan teori heliosentris, yang
menyatakan bahwa matahari berada di pusat tata surya, dan planet-planet berputar
mengelilinginya.
4. Fisika: Fisika juga berkembang pada masa Renaisanse, terutama berkat karya Galileo
Galilei, seorang ahli fisika Italia. Ia menemukan hukum gerak dan hukum jatuh bebas,
yang menjadi dasar penting dalam pengembangan fisika modern.
5. Botani: Botani juga berkembang pada masa Renaisanse, terutama berkat karya ahli
botani Swiss, Conrad Gessner. Ia menulis buku Historia Plantarum, yang memberikan
gambaran detail mengenai tumbuhan.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Renaisans tidak hanya berkat karya
individu seperti tokoh-tokoh ilmuwan tersebut, tetapi juga dipengaruhi oleh
perubahan sosial dan politik yang terjadi pada masa itu. Kontribusi mereka menjadi
dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan modern, dan terus memberikan
dampak positif bagi masyarakat hingga saat ini.
Gerakan ilmu dan gerakan humanisme pada dasarnya memiliki hubungan yang
erat. Kedua gerakan tersebut muncul pada masa Renaisans di Eropa pada abad ke-14
7
hingga ke-17, dan keduanya bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan
kecerdasan manusia.
Gerakan humanisme berfokus pada pemulihan kembali pengetahuan klasik
Yunani dan Romawi, serta penekanan pada kepentingan manusia dan
pengembangan potensi manusia. Gerakan ini memandang manusia sebagai subjek
yang aktif dan kreatif, dan menekankan pentingnya belajar dan memperoleh
pengetahuan baru.
Sementara itu, gerakan ilmu atau yang juga dikenal sebagai ilmu pengetahuan
modern, mengembangkan metode ilmiah baru yang lebih rasional dan empiris.
Gerakan ini menekankan pentingnya pengamatan, percobaan, dan pengujian
hipotesis untuk memperoleh pengetahuan yang lebih akurat dan tepat.
Meskipun memiliki fokus yang berbeda, gerakan humanisme dan gerakan ilmu
pada masa Renaisans memiliki hubungan yang erat. Gerakan humanisme menjadi
faktor penting dalam pemulihan kembali pengetahuan klasik yang merupakan dasar
bagi pengembangan ilmu pengetahuan modern. Sementara gerakan ilmu
pengetahuan modern, yang lebih terfokus pada pengembangan metode dan
pengetahuan baru, memberikan kontribusi penting bagi perkembangan pemikiran
manusia dan menguatkan pandangan humanis yang menekankan pentingnya
pengembangan potensi manusia.
Pada masa Renaisanse (sekitar abad ke-14 hingga ke-16), pemikiran filsafat
mengalami perkembangan yang signifikan, terutama di Italia. Beberapa perkembangan
penting dalam pemikiran filsafat pada masa itu antara lain:
Beberapa filosof terkemuka pada masa Renaisanse (sekitar abad ke-14 hingga ke-17
di Eropa) antara lain:
1. Pemikiran filosofis telah membentuk nilai dan norma yang mendasar dalam
masyarakat, seperti konsep-konsep tentang keadilan, kebenaran, kebebasan, dan hak
asasi manusia.
2. Filosofi juga telah membentuk institusi dan lembaga di masyarakat, seperti sistem
politik, hukum, dan pendidikan.
3. Pemikiran filosofis memberikan kontribusi besar pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Beberapa konsep filosofis yang telah memberikan dampak
pada perkembangan ilmu pengetahuan antara lain metodologi ilmiah, rasionalitas, dan
9
teori-teori tentang alam semesta.
4. Pemikiran filosofis juga mempengaruhi seni, sastra, dan budaya populer. Beberapa
karya seni dan sastra, seperti novel, film, dan musik, sering kali mengekspresikan ide-ide
filosofis.
5. Pemikiran filosofis juga memengaruhi pandangan manusia tentang diri mereka sendiri
dan kehidupan. Dalam banyak kasus, filosofi telah membantu manusia mencari makna
dan tujuan dalam hidup mereka, dan membantu mereka memahami dunia yang
kompleks dan tidak pasti di sekitar mereka.
F. Diskusi