Anda di halaman 1dari 7

KEBANGKITAN ORANG-ORANG EROPA PERIODE RENAISSANCE

DOSEN PENGAMPUH : NUR AHSAN SYAKUR, S.AG., M.SI.

Oleh:

Kelompok VII

Nurfadillah (10300122044)

Ira (10300122054)

Ikbal (103001220

JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang

hingga saat ini masih memberikan kita nikmat Iman dan Kesehatan, sehingga kami bisa

menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebangkitan Orang-Orang Eropa Periode Renaissance”.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas matakuliah Sejarah Peradaban Islam. Shalawat dan

salam kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai Nabi rahmatan lil alamin dengan shalawat inilah

semoga kita mendapatkan syafa’atnya dikemudian hari kelak.

Tak lupa kami juga berterimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang

telah mendukung serta membantu selama proses penyelesaian tugas makalah ini.

Pada makalah ini kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih jauh

dari kata sempurna serta kesalahan yang kami yakini diluar batas kemapuan kami. Maka dari itu

kami dengan senang hati menerima kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca dan

kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
A. Latar Belakang Renaissance

Renaissance berasal bahasa Latin renaitre yang terdiri dari dua kata, yakni re berarti
kembali dan naitre berarti lahir. Dengan begitu, Renaissance dapat diartikan sebagai masa
terlahir kembali.

Pada dasarnya, Renaissance ini terjadi sebagai respons dari perilaku dominasi gereja
terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat Eropa. Abad pertengahan terjadi setelah
Kekaisaran Romawi di abad IV Masehi runtuh. Pada masa itu berkembang anggapan bahwa
ilmu pengetahuan harus berlandaskan agama yang menyebabkan gereja mendominasi seluruh
aspek kehidupan manusia, mulai dari bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, dan sosial
budaya. Tidak hanya itu, gereja bahkan memengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat
pemerintah sehingga raja kehilangan kekuasaannya dalam pemerintahan. Salah satu contoh
dominasi gereja pada abad pertengahan adalah pemberian hukuman kepada Nicolaus
Copernicus yang menyebutkan matahari sebagai pusat tata surya. Pernyataan tersebut tentu
dianggap bertentangan dengan ajaran gereja sehingga Copernicus dijatuhi hukuman mati.

Melihat doktrin dan dominasi gereja yang dianggap merugikan masyarakat, akhirnya
muncul gerakan yang ingin mempelajari ilmu pengetahuan agar terbebas dari belenggu
kekuasaan gereja. Gerakan inilah yang disebut dengan Renaissance.

Namun, selain dilatarbelakangi oleh dominasi gereja, munculnya Renaissance juga


dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi. Pada saat itu, Eropa menggunakan sistem ekonomi
tertutup yang membuat perekonomian hanya dikuasai oleh para golongan penguasa. Kondisi
tersebut menyebabkan kehidupan masyarakat terkungkung dan tidak memiliki harga diri
yang layak sebagai manusia.

B. Kebangkitan Orang-Orang Eropa Pada Periode Renaissance

Renaissance adalah gerakan perubahan besar di Eropa yang terjadi setelah abad
pertengahan yaikni abad ke-14 sampai abad ke-17. Renaissance berasal dari bahasa Prancis
yang artinya “kelahiran kembali”. Kata 'renaissance' pertama kali diperkenalkan oleh
sejarawan Prancis, Jules Michelet, pada 1855. Ia menggunakan kata tersebut dalam salah satu
karya ilmiahnya yang berjudul “Historie de France”.

Gerakan perubahan ini dimulai dari Italia yang kemudian menyebar ke seluruh Benua
Eropa. Munculnya revolusi budaya dan seni pada Periode Renaissance dimulai di Florence,
Italia saat pada bangsawan hingga warga biasa di sana mendukung keberadaan tokoh
intelektual dan seniman. Di antara donatur yang aktif mendukung gerakan ini adalah
keluarga Medici.
Dengan pengaruh anggota keluarga Medici, dari Kota Florance Gerakan Renaissance
menyebar di kota-kota besar lain di Italia seperti Venezia, Milan, Bologna, Ferrara, hingga
Roma. Pada abad ke-15, gagasan renaissance telah menyebar hingga ke Prancis dan negara
Eropa lainnya. Jules Michelet merupakan sejarawan yang pertama kali mendefinisikan dan
memperkenalkan istilah Renaissance dalam karyanya yang berjudul 'Histoire de France'.
Kemunculan tersebut akibat dari adanya wabah penyakit, krisis ekonomi, krisis politik, dan
krisis pemikiran Dark Ages (Abad Kegelapan). Krisis pada zaman Dark Ages di Eropa
disebabkan oleh pembatasan berpikir, berpolitik, bersosialisasi sesuai dengan doktrin gereja
yang berlaku pada masa tersebut.

Dalam buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) Wahyudi
Djaja, terdapat beberapa faktor penyebab kemunculan zaman Renaissance, seperti: 
a) Pendidikan hanya diberikan pada sekolah gereja untuk calon pendeta.
b) Peran Uskup dan Paus yang ikut campur dalam urusan politik dan pemerintahan.
c) Kehidupan manusia Eropa yang didominasi oleh gereja.
Adanya anggapan bahwa kepentingan duniawi hanyalah perihal yang sia-sia.

Dalam arti luas, Renaissance sangat berkaitan dengan pergerakan kebudayaan yang
mempengaruhi kehidupan para intelektual di Eropa, terutama setelah periode Abad
Pertengahan.

Semua pihak meyakini bahwa proses Renaissance pertama kali terjadi di kota Florence,
Italia, sekitar abad ke-14 M. Perubahan yang terjadi pada hampir seluruh bidang kehidupan
masyarakat Florence itu menyebar dengan sangat masif ke hampir seluruh kawasan Eropa
Barat dalam waktu singkat.

Diketahui, selama era Abad Pertengahan kawasan Eropa Barat diselimuti oleh kegelapan
intelektual. Masyarakat Eropa Barat terkesan mengalami kemunduran ilmu pengetahuan,
sehingga mempengaruhi moral masyarakat ketika itu. Pada era Renaissance, para kaum
terdidik Eropa mulai berani mengeluarkan gagasan-gagasan yang berbeda dengan gereja.
Mereka menyebarkan paham-paham yang selama ini telah dikurung oleh gereja dengan
berani. Para kaum intelektual itu mempunyai harapan agar masyarakat dapat keluar dari
periode kebodohan yang selama ini menghantui mereka. Periode ini menjadi penentu bagi
peradaban Eropa yang modern, yang pada umumnya menggunakan metode humanis. Serta
penemuan unsur realisme dan emosi dalam melakukan pengembangan seni.

Secara garis besar, ciri utama dari Renaissance yaitu, sebagai berikut :
a) Humanisme, yaitu memanusiakan manusia.
b) Empirisme, yang berarti kebebasan pengembangan ilmu pengetahuan.
c) Rasionalisme, yakni kebebasan dalam mengembangkan pikiran.
C. Perkembangan Renaissance

Menurut buku A History of Europe (Sejarah Eropa) : Dari Zaman Kegelapan Hingga era
Baru (2018) karya WIllis Mason West, perkembangan masa Renaissance mencapai titik
puncak ketika muncul paham sekulerisme, individualisme dan humanisme di Eropa.
Paham-paham tersebut memengaruhi masyarakat Eropa untuk melepaskan diri dari
kekangan doktrin agama dan dominasi gereja, sehingga mereka mampu menghasilkan
pembaharuan-pembaharuan di berbagai aspek kehidupan.

Para kaum Renaissance terinspirasi oleh hasil-hasil peradaban bangsa Yunani dan
Romawi, yang menurut mereka memiliki nilai-nilai kuat dalam membentuk peradaban
modern. Kebudayaan Yunani dan Romawi selalu menempatkan manusia sebagai subjek
utamanya. Para kaum Renaissance percaya bahwa kebudayaan Yunani dan Romawi dapat
memberikan keteraturan bagi kehidupan manusia. Mereka akhirnya menciptakan sebuah pola
pikir yang bercorak humanisme, yang menekankan pada individu manusia. Keberadaan
manusia secara individu perlu mendapat perhatian sama besar dengan keberadaan manusia
secara berkelompok.

Renaissance berarti kemuliaan seorang manusia sesungguhnya terletak pada kebebasan


mereka untuk menentukan pilihan mereka sendiri. Selain itu juga manusia harus dapat
memanfaatkan alam dengan sebaik mungkin, sesuai dengan akal pikiran mereka. Gagasan
humanisme pada masa ini memunculkan sikap menghargai kemampuan individu, melalui
kecerdasan, dan kemampuan mereka dalam segala hal. Banyak kaum Renaissance yang
mencurahkan pandangan humanisnya melalui berbagai karya seni, seperti lukisan, sastra, dan
patung. Tidak sedikit kaum Renaissance yang memfokuskan dirinya untuk mempelajari
karya seni bangsa Yunani dan Romawi, ilmu pengetahuan alam dari Timur Tengah, filsafat
kuno, matematika, dan sastra.

Adapun beberapa dampak dari periode Renaissance, yaitu :


a) Memunculkan berbagai inovasi dalam ilmu pengetahuan.
b) Berkembangnya ilmu filsafat.
c) Runtuhnya dominasi gereja terhadap tatanan masyarakat Eropa.
d) Munculnya paham kapitalisme-liberal dan materialisme.
e) Pedagang dan pengusaha memegang peran penting dalam tatanan sosial, ekonomi,
dan politik masyarakat Eropa.

Perubahan paling signifikan yang muncul sebagai akibat dari Renaissance dapat dilihat
pada arsitektur Eropa, seni, sastra, matematika, musik, filsafat, politik, agama, dan sains.
Selain di Eropa, dampak Renaissance juga dapat dirasakan oleh masyarakat dunia, bahkan
meninggalkan warisan yang membentuk banyak aspek kehidupan modern.

Berikut ini dampak atau pengaruh Renaissance bagi dunia pada berbagai bidang.

1. Bidang Seni dan Ilmu Pengetahuan


Zaman Renaissance memunculkan berbagai macam inovasi dalam bidang seni dan
ilmu pengetahuan. Pengaruh seni dan arsitektur dari periode Renaissance bahkan mampu
bertahan lama hingga abad-abad berikutnya. Seperti contohnya, mahakarya
Michelangelo, Leonardo da Vinci, Raphael, dan master Renaissance lainnya kemudian
dijadikan standar karya seni yang berkualitas. Metode yang diciptakan Filippo
Brunelleschi untuk menunjukkan perspektif pun masih diajarkan dan digunakan sampai
sekarang. Pada Zaman Renaissance, ilmu pengetahuan mengalami perkembangan pesat
ketika para humanis menemukan dan menyebarkan dokumen-dokumen kuno tentang
matematika, kedokteran, dan topik lainnya.

Gagasan-gagasan ilmiah yang muncul pada periode ini telah meletakkan dasar bagi
ilmu pengetahuan modern. Seperti contohnya pada bidang kedokteran, di mana terjadi
penekanan pada studi anatomi dan pengajaran mahasiswa kedokteran melalui
pengamatan langsung terhadap pasien. Kedua praktik tersebut juga masih dilakukan
selama pelatihan medis di zaman sekarang ini.

2. Bidang Pendidikan dan Sejarah


Humanis Renaissance menciptakan kurikulum sekolah berdasarkan bahasa dan sastra
klasik. Sistem ini mendominasi pendidikan Eropa selama berabad-abad, di mana siswa
yang akan masuk universitas wajib memahami bahasa Yunani dan Latin klasik. Inggris
dan Prancis membawa kurikulum humanis ini ke Amerika Utara, di mana, hingga awal
1900-an, universitas tertentu mengharuskan siswa untuk mengetahui bahasa Latin klasik.

Sebelum Renaissance, orang-orang menganggap sejarah dibentuk oleh kekuatan ilahi.


Sebaliknya, kaum humanis memandang sejarah sebagai aktivitas manusia seutuhnya.
Mereka juga mulai memperkenalkan cara penulisan sejarah yang berbeda, yakni sebagai
seni, sebagai sarana edukasi atau sebagai cara untuk mencari kebenaran. Gagasan
penulisan sejarah sebagai disiplin berdasarkan fakta juga dimulai oleh sejarawan
Renaissance.

3. Bidang Politik
Zaman Renaissance menandai berakhirnya feodalisme dan kebangkitan kota-kota yang
bergantung pada perdagangan. Hal ini membuat penguasa feodal dan gereja digantikan
oleh pemerintah pusat, yakni monarki dan republik. Para penguasa kemudian
menciptakan undang-undang, tetapi kekuatan mereka tidak mutlak. Pedagang dan
pengusaha juga menjadi penguasa baru dalam tatanan sosial, ekonomi, dan politik Eropa.
Para pedagang kemudian membentuk negara-kota dengan sistem oligarki.
Kendati demikian, mereka percaya bahwa pemerintahan tetap didasarkan pada
kehendak rakyat. Sistem ini juga masih berpengaruh terhadap kehidupan politik zaman
modern. Selain itu, praktik diplomasi juga dikembangkan selama periode Renaissance, di
mana perwakilan dari satu pemerintahan akan dikirim sebagai perantara dalam
bernegosiasi. Saat ini, peran duta besar pun sangat penting dalam kebijakan luar negeri
suatu negara.

4. Tumbuhnya Kesadaran Akan Kebebasan dan Kemandirian Individu


Pada Zaman Renaissance, dominasi gereja terhadap tatanan masyarakat Eropa mulai
runtuh. Hal itu karena masyarakatnya mempunyai pemikiran baru dan secara berangsur-
angsur melepaskan diri dari otoritas gereja yang pada Abad Pertengahan membelenggu
mereka. Dapat dikatakan, Renaissance membuat teologi tidak lagi menjadi fokus,
sedangkan masyarakatnya mulai menggantikan wahyu Tuhan dengan akal, dan teologi
dengan ilmu.

Adapun tokoh-tokoh terkenal para periode renaissance yaitu, sebagai berikut:


a. Leonardo da Vinci
Leonardo Da Vinci (1452-1519) adalah seorang pelukis, ilmuan, penemu dan
polymath yang sangat berbakat. Da Vinci memiliki bakat luar biasa yang mencakup
lukisan, matematika, arsitektur, teknik, botani, patung dan biologi manusia. Karya
Leonardo Da Vinci yang terkenal diantaranya lukisan ‘The Last Supper’, ‘The
Vitruvian Man’ dan ‘Mona Lisa’.
b. Michelangelo
Michelangelo (1475-1564) adalah seorang pematung, pelukis, arsitek, penyair dan
insinyur yang usahanya

Anda mungkin juga menyukai