Anda di halaman 1dari 10

ZAMAN RENNAISANS: TONGGAK AWAL KBANGKITAN EROPA

ANOTASI BIBLIOGRAFI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Barat I : Eropa.
Dosen pengampu : Prof. Dr. Nana Supriatna, M.Ed; Nurdiani Fathiraini, M.A.

Disusun Oleh:
Muhammad Galih
1902935

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
Sumber Referensi Ke-1 :
Rossi, D. (2007). Humanism And The Rennaissance. JSTOR Vol. 69, 476-490.
https://www.jstor.org/stable/25834052.

Humanisme dan Rennaisans merupakan bagian yang tidak akan bisa


terpisahkan. Sebab Humanisme sendiri menjadi salah satu faktor kunci dari
kemajuan pada masa Rennaisans. Melalui gerakan pemikiran ini seluruh
kebudayaan barat seolah dibangunkan dari tidur nyenyak abad pertengahan.
Daniella Rossi menyusun artikel sebanyak 15 halaman yang menyajikan tentang
bagaimana Humanisme sangat berpengaruh bagi perkembangan masa rennaisans
di Eropa. Pada masa rennaissance manusia menemukan kesadaran akan dua hal,
yaitu: dunia dan dirinya sendiri. Pengenalan diri berarti sadar akan nilai pribadi
dan kekuatan individual. Ahli waris gerakan rennaissance adalah Humanisme.
Istislah humanisme berasal dari kata human yang berarti manusia. Aliran
pemikiran ini menkankan Value (nilai) dan Dignity (martabaat) manusia diatas
segala-galanya, serta menjadikan kepentingan manusia sebagai ukuran kebenaran
mutlak.

Artikel yang ditulis oleh penulis pu sudah disajikan dengan cukup baik.
Dimana banyak informasi dan sumber yang cukup jelas mengenai hubungan
antara Humanisme dan Rennaisans. Penulis juga menggunakan analisa yang
cukup baik. Penulis juga memaparkan banyak tokoh yang berkaitan dengan
kemajuan dari pemikirian Humanisme pada masa Rennaissans.

Sumber Referensi Ke 2:

Bouwsma J. W. (1979). The Rennaissance an the Drama of Western History.


American Hsitorical Association 84(1), 1-15. doi: org/10.2307/1855657.

Artikel ini menyajikan tentang penjelasan secara rinci menganai keadaan


Eropa pada masa Rennaisans. Eropa pada masa Rennaissans merupakan sebuah
gerakan pembaharuan yang terjadi pada berbagai bidang kehidupan manusia.
Gerakan pembahruan ini banyak sekali mempengaruhi pemkiran masayrakat barat
menjadi lebih modern dan terbuka karena sudah tidak lagi terlalu memperdulikan
doktrin gereja atau ketentuan gereja. Rennaissans sendiri menjadi sebuah drama
yang cukup banyak berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan barat
khususnya di Eropa sendiri. Gerakan ini yang awalnya hanya di Itali namun
menyebar luas ke seluruh daratan Eropa. Secara spesifik artikel ini lebih
membahas kearah kondisi dari Eropa ketika zaman Rennaissans ini sedang
berlangsung. Mulai dari banyaknya pemikiran-pemikiran baru yang muncul
hingga perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat. Lalu penulisa juga
memberikan sebuah pernyataan bahwa dalam sejarahnya gerakan Rennaissan ini
merupakan sebuah era transisi dari Eropa yang sedang mengalami kemunduran
menuju Eropa yang modern.

Isi tulisan dari Artikel ini bisa dibilang cukup begitu bauik, dimana penulis
memberikan sebuah pernyataan yang cukup begitu menarik mengani seajrah
rennaissans. Lalu informasi yang dimasukan penulis mengenai seputar dampak
dari gerakan rennaissans juga cukup begitu lengkap sehingga pembaca cukup
mendapatkan informasi yang banyak. Penjelasan yang diberikanpun cukup
memadai.

Sumber Referensi Ke 3:

Mitchell, E, J. (2010). “Black Renaissance”: A Brief History of the Concept.


African American Literary Studies: New Texts, New Approaches, New
Challenges. 55(4). 641-665.

Artikel ini membahas tentang bagaimana Rennaissans yang terjadi di


Eropa ternaya berpenagruh juga terahdap perubahan pemikiran orang kulit hitam
atau Negro. Penulis memberikan pandangannya mengenai bagaimana Rennaissans
yang terjadi pada orang Negro berlangsung. Penjelasan yang diberikan oleh
penulis cukup begitu menarik.
"Harlem Renaissance" telah memahami populer dan ilmiah. Memunculkan
ledakan kreativitas orang kulit hitam di Manhattan tahun 1920-an, istilah tersebut
menikmati penerimaan yang hampir tak tertandingi saat ini. Namun istilah itu
tidak berasal dari era yang diklaimnya; "Harlem Renaissance" tidak muncul di
media cetak sebelum tahun 1940, dan baru mendapatkan daya tarik yang luas di
tahun 1960-an. Selama empat dekade sebelumnya, para penulis keluarga pada
"Renaisans Negro." Esai ini pergeseran terminologi dari tahun 1919 hingga awal
1970-an, dengan alasan bahwa ini bukan hanya perubahan nama. The "Negro
Renaissance", seperti yang diimplementasikan oleh Alain Locke, harus memiliki
cakupan internasional, karakter antar-ras, dan durasi antargenerasi. Transformasi
dari " adalah era historis (bukan peristiwa yang sedang berlangsung) telah
menyebabkan kritik dari berbagai keyakinan untuk mengklaim bahwa Renaisans
"gagal". Menghadapi narasi kegagalan semacam itu, esai ini melampaui sejarah
yang lebih optimis dan awal agar "Harlem Renaissance" yang pendek
implementasinya kembali sebagai "Renaisans Hitam" yang bersifat internasional
dan antar-ras. adalah era historis (bukan peristiwa yang sedang berlangsung) telah
menyebabkan kritik dari berbagai keyakinan untuk mengklaim bahwa Renaisans
"gagal". Menghadapi narasi kegagalan semacam itu, esai ini melampaui sejarah
yang lebih optimis dan awal agar "Harlem Renaissance" yang pendek
implementasinya kembali sebagai "Renaisans Hitam" yang bersifat internasional
dan antar-ras. Isi dari artikel ini ditulis secara sistematis dan cukup begitu baik,
penjelasan yang diberikan penulis pun cukup memadai sehingga pembaca cukup
begitu banyak mendapatkan informasi.

Sumber Referensi Ke 4:

Haywood, E. & Rossi, P. L. (1994). Humanism And The Rennaissance. The


Years Work`in Modern Language Studies. Vol 56. 530-555.

Penemuan kesdaran Humanisme Barat mengakibatkan manusia merasa


bebas dari doktrin agama dan tradisi. Kebenaran harus dicapai dengan kekuatan
sendiri. Perlahan-lahan kaum humanis telah melepaskan tujuan keakhiratan dan
menerima hidup dalam batas-batas dunia yang dihadapi. Dari pemikiran
Humanisme kemajuan-kemajuan yang terjadi diberbagai bidang sangat pesat,
karena orang-orang tidak dibatasi kemampuannya oleh aturan-aturan gereja.
Penulis memberikan pendapatnya mengenai kemajuan filsafat Humanisme,
filsafat humanisme telah membawa perubahan yang begitu pesat dan sangat baik
pada zamannya. Ideologinya berhasil membawa Rennaissance menjadi era yang
diutopiakan oleh zaman-zaman sesudahnya. Meskipun Humanisme membuang
jauh gereja dari falsafahnya, hasil yang diberikan baik. Secara keseluruhan penulis
memberikan isi penjelasan pada artike ini tentang bagaimana filsafat Humanisme
sangat memberikan banyak perubahan ketika masa Rennasaissane masih
berlangsung di Eropa. Kesimpulan yang bisa diambil yakni, bahwasannya
Rennaissance sangat dipengaruhi oleh pemikiran filsafat Humanisme.
Renaissance Italia (1380-an-1550-an) adalah salah satu periode paling menarik
dalam peradaban manusia. Itu menyaksikan perkembangan besar seni, sastra,
filsafat, arsitektur, dan politik. Banyak tokoh terbesar dalam Peradaban Dunia
muncul selama Renaisans di Italia, termasuk Michelangelo, Leonardo Da Vinci,
Machiavelli, dan Raphael. Namun, beberapa faktor menyebabkan berakhirnya
Renaisans dan berakhirnya salah satu periode paling kreatif dalam sejarah
manusia.

Artikel ini ditulis dengan begitu baik. Penjelasan yang diberikan oleh
penulis pun cukup mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu hipotesis yang
diberikan oleh penulis cukup memebrikan pengetahuan lebih kepada para
pembaca mengenai hubungan Humanisme dan Rennaissance.

Sumber Referensi Ke 5

Elkins, J. (1992). Renaissance perspectives. Journal of the History of Ideas,


53(2), 209-230. DOI:10.2307/2709871

Pada artikel ini penulis memberikan penjelasan mengenai pandangannya


terhadap Rennaissance berdasarkan karya seni yang berkembang pesat, terutama
melalui lukisan khas masa Rennaissance. Seni, arsitektur, dan sains terkait erat
selama Renaisans. Faktanya, ini adalah waktu yang unik ketika bidang-bidang
studi ini menyatu dengan mulus. Misalnya, seniman seperti da Vinci memasukkan
prinsip-prinsip ilmiah, seperti anatomi ke dalam karyanya, sehingga mereka dapat
menciptakan kembali tubuh manusia dengan ketepatan yang luar biasa. Menurut
pandangan dari penulis artikel ini seni Rennaissance dicirikan oleh realisme dan
natralisme. Seniman berusaha keras untuk menggambarkan orang dan objek
dengan cara yang nyata. Mereka banyak menggunakan tekni seperti perspektif,
bayangan, dan cahaya untuk menambah kedalaman pekerjaan mereka. Emosi
adalah kualitas lain yang coba ditanamkan seniman ke dalam karya mereka.
Terdapat juga penjelasan yang membahasa mengenai perspektif dan non-
perspektif yang menjelaskan mengenai dokumen Rennaissance sebagai bagian
dari kesadaran masa Rennaaissance.

Artikel telah ditulis dengan sangat baik, terutama mengenai informasi dari
beberapa tokoh seniman yang sangat berperan pada masa Rennaissance.
Penambahan mengenai informasi dari tokoh-tokoh yang sangat populer dan
berpengaruh dimasa Rennaissance memberikan penjelasan pada artikel ini
menjadi lebih baik dan lengkap.

Sumber Referensi ke 6

Kristeller, P. O. (1976). The Philosophy of Man in the Italisan Renaissance.


American Association of Teachers of Italisan. 24(2), 93-112. DOI: 10.2307 /
476554

Pada artikel ini penulis lebih menekankan pada pembahasan tentang


filosofi manusia pada masa Rennaissance Italia. Pada pembahasannya juga
penulis memberikan penekanan mengenai tiga hal penting yang menjadi arus
utama dalam mendominasi perkembangan pemikiran di Italian sekitar tahun 1350-
1520 ykani tentang Humanisme, Platonisme, dan Aristotelianisme. Renaisans,
tidak seperti Abad Pertengahan, menekankan pada individu, nalar, keindahan, dan
nilai-nilai sekuler. Pandangan ini kemudian dikenal sebagai Humanisme dan
berdampak besar pada masyarakat Eropa. Renaisans tidak hanya menghasilkan
karya seni yang hebat tetapi juga menghasilkan perubahan dramatis dalam
pandangan orang Eropa dan perpindahan yang menentukan dari dunia Abad
Pertengahan. Dalam banyak hal, Renaisans meletakkan dasar bagi kebangkitan
dunia modern dan terutama "individualisme dan pandangan sekuler".

Dalam artikel ini penulis memberikan informasi yang cukup jelas


mengenai pandangan filsafat yang berasal dari dau tokoh filsuf terkenal asal
Yunani yaitu Plato dan Aristoteles. Kedua pemikiran dari dari filsuf tersebut
sangat berpengaruh sekali bagi perkembangan ilmu filsafat dan pengetahuan pada
masa Rennaissance.

Sumber Referensi Ke 7

Karpati, L. (2009). The Renaissance as the Era of Scientific and Literary


Development. Universitas Eszterházy Károly Press. 1-67. DOI: 10.13140 /
RG.2.1.4211.6085

Pada bagian awal ini penulis menjelaskan tentang gambaran umum


mengenai Rennaissance. Tentang bagaimana pengaruh Rennaissance dan dampak
positif dari adanya masa Rennaissance bagi perkembangan pengetahuan di Eropa.
Penulis menkankan bahwa Rennaissance adalah suatu periode terbesar dan paling
berkembang dalam sejarah umat manusia. Itu adalah era kekayaan budaya yang
tak terbayangkan, baik dalam seni, kerajinan, dan teknologi. Cendekiawan,
ilmuwan, seniman, dan penegrajin di semua negara Eropa bekerja untuk kemajuan
umat mannusia. Beberapa menulis buku, baik ilmiah maupun sastra, seperti
Galileo atau Shakespeare. Pada artikel ini juga penulis memberikan pandangannya
mengenai suatu hal yang berkaitan dengan teknologi yang berhasil diciptakan
ataupun ditemukan pada masa Rennaissance. Selain itu Renaisans bukan hanya
masa perkembangan teknologi, tetapi juga masa kesuburan sastra. Topik-topik
baru "ditemukan" oleh penyair dan penulis naskah, yang mendorong mereka
untuk melestarikan sisi Kehidupan yang lebih sekuler.
Isi penjelasan yang diberikan oleh penulis seputar ilmu pengetahuan yang
berkembang sangat pesat pada masa rennaissance sangatlah baik dan begitu
mendetail. Oleh karenanya informasi dalam artikel ini yang disajikan oleh penulis
sudah cukup begitu baik. Hal yang paling menarik pada artikel ini adalah
bagaimana penulis memberikan penjelasannya mengani perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi pada masa Rennaissance yang cukup begitu maju dan
berpengaruh bagi perkembangan masyarakat Eropa.

Sumber Referensi Ke 8

Guarnieri, M. & Negro, P, d. (2012). The Italian Renaissance: Transition


from Medieval to Early Modern Europe of the University System and Higher
Learning. Jubilee of Wu Chien-Shiung. 20(20). 1-20.

Pada artikel ini berisi tentang gambaran umum Renaisans di Italia, yang
merupakan tempat dimana gerakan tersebut muncul. Lalu terdapat juga
pembahasa mengenai awal mula dari kemunculuan serta latar belakang dan
penyebab faktor yang mendorong dari kemunculan rennaisans. Lalu penulis juga
memberikan informasi mengenai zaman Rennaissance yang juga merupakan
sebagai zaman dimana Eropa mulai kembali menuju kebangkitan dan kearah yang
lebih modern. Artikel ini juga menjelaskan tentang masa akhir dari Rennaissance.
Nama-nama seperti Filippo Brunelleschi, Leonardo da Vinci, Vesalius (seorang
profesor Flemish di Padua), Girolamo Cardano, Giovanni Battista Della Porta dan
Galileo Galilei, yang akhirnya menghasilkan kontribusi besar yang menandai
dimulainya revolusi ilmiah. Perhatian diberikan kepada menyajikan bagaimana
pengetahuan mereka ditransmisikan dan bagaimana itu menyebar dari Italia ke
sebagian besar Eropa, di mana ia dipromosikan lebih jauh kemajuan budaya dan
dengan demikian sangat mengubah seluruh benua dan sains khususnya dan
teknologinya.

Penambahan mengenai informasi dari tokoh-tokoh yang sangat populer


dan berpengaruh dimasa Rennaissance memberikan penjelasan pada artikel ini
menjadi lebih baik dan lengkap. Aartike ini telah ditulis dengan cukup begitu baik
sehingga sangat menarik untuk dibaca.

Sumber Referensi Ke 9

Huppert, G. (1966). The Renaissance Background of Historicism. History


and Theory, 5(1), 48-60. DOI: 10.2307/2504435.

Isi dari pembahasan artikel ini adalah bagaimana keilmuan klasik pada
kaum humanisme yang bertumpu atau berkeyakinan pada sebuah kesadaran yang
begitu baru mengenai sautu perubahan gaya dalam sastra dan seni. Rennaissance
muncul sebagai sautu era pencerahan bagi kebudayaan modern pertama atas
sesuatu yang dirasa sangat baru. Penulis juga memberikan gambaran serta
penjelasan mengani bagaimana beberapa seajrahwan humanis memberikan
pandagan mereka mengenai kembalinya kebudayaan romawi kuno yang selama
abad pertengahan telah hilang, dan mulai kembali dipeljari sehingga
memunculkan era pencerahan bagi Eropa. Pada artikel ini juga penulis banyak
memasukan pendapat dari beberapan seajrahwan mengenai bagaimana rennaissan
itu terjadi dan berkembang sehingga membuat dampak perubahan sosial yang
cukup besar bagi Eropa.

Penulis juga banyak memasukan teeori-teori mengenai seajrah dari


Rennaissance. Lalu artikel ini juga memuat informasi tentang perkembangan
Humanisme yang begitu baik. Selama abad ke-14, gerakan budaya yang disebut
humanisme mulai mendapatkan momentumnya di Italia. Di antara banyak
prinsipnya, humanisme mempromosikan gagasan bahwa manusia adalah pusat
alam semesta sendiri, dan orang harus merangkul prestasi manusia dalam
pendidikan, seni klasik, sastra, dan sains.
Sumber Referensi ke 10

Howard, P. (2008). Preaching Magnificence in Renaissance Florence.


Cambridge University Press. Renaissance Quarterly. 61(2). 325-369.
doi.org/10.1353/ren.0.0102

Renaissance Italia (1380-an-1550-an) adalah salah satu periode paling


menarik dalam peradaban manusia. Itu menyaksikan perkembangan besar seni,
sastra, filsafat, arsitektur, dan politik. Banyak tokoh terbesar dalam Peradaban
Dunia muncul selama Renaisans di Italia, termasuk Michelangelo, Leonardo Da
Vinci, Machiavelli, dan Raphael. Namun, beberapa faktor menyebabkan
berakhirnya Renaisans dan berakhirnya salah satu periode paling kreatif dalam
sejarah manusia. Salah satu bagian artikel ini juga menjelaskan tentang
bagaimana Rennaissance muncul atau berawal dari sebuah kota di Italia yang
bernama Florence. Kota tersebut merupakan salah satu kota yang menjadi pusat
perdagangan di Italia, otomatis banyak sekali para pengusaha kaya yang
mendiami sekaligus menguasai kota tersebut. Sehingga para pedagang dan
pengusaha kaya yang sangat berperan di kota tersebut turut andil dalam
mendorong timbulnya gerakan pendobrakan terhadap pola-pola tradisional dari
abad pertengahan, sekaligus banyak menentang dogma gereja. Menentukan kapan
Renaisans Italia terjadi agak sulit, tetapi perkiraan yang paling baik adalah dari
tahun 1380-an hingga 1550-an. Biasanya, Renaisans Italia dikaitkan dengan
kekayaan Florence dan Roma (terutama Florence). Dalam artikel ini juga di
paparkan secara baik mengenai peran dari kota Florence yang sangat terlibat dari
awal kemunculan Rennaissance hingga berakhirnya masa Rennaissance.

Artikel ini dtulis sangat sesuai dengan judulnya, dan sangat sistematis.
Informasi yang diberikan oleh penulis sangat begitu baik terutama dalam
menjelaskan mengeai peran dari Florence. Ditambah dengan teori-teori dan fakta
sejarah yang dapat dipertanggung jawabkan. Pembahasan yang dibawakan penulis
juga sudah jelas sehingga mudah dimengerti oleh para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai