PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah diatas
adalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah zaman Renaissance berlangsung?
2) Bagaimanakah Karakteristik Seni, Kesusastraan, dan Pemikiran Renaissans?
3) Apa sajakah Konstribusi Renaisans dalam Dunia Modern?
4) Bagaimanakah Zaman Pencerahan (Aufklarung) berlangsung?
5) Apa sajakah Aliran-aliran Filsafat Zaman Modern?
BAB 2. PEMBAHASAN
2
Peralihan dari zaman pertengahan ke zaman modern ditandai oleh suatu
era yang disebut dengan “renaisans”. Renaissans adalah suatu zaman yang sangat
menaruh perhatian dalam bidang seni lukis, patung, arsitektur, musik, sastra,
filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada zaman ini berbagai gerakan
bersatu untuk menentang pols pemikiran abad pertengahan yang dogmatis,
sehingga melahirkan suatu perubahan revolusioner dalam pemikiran manusia dan
bentuk suatu pola pemikiran baru dalam filsafat. Zaman renaissans terkenal
dengan era kelahiran kembali kebebasan manusia dalam berfikir. Renaissans
adalah zaman atau gerakan yang didukung oleh cita-cita lahirnya kembali
manusia yang bebas. Manusia bebas yang dimaksudkan dan didambakan adalah
manusia bebas sepeerti yang ada dalam zaman Yunani Kuno. Pada zaman
renaissans ini manusia Barat mulai berfikir secara baru, dan secara berangsur-
angsur melepas diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini telah
“mengungkung” kebebasan dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu
pengetahuan.
3
menghasilkan kemenangan dan perang modern; (2) kompas memungkinkan
manusia mengurungi lautan; (3) percetakan yang mempercepat penyebaran ilmu
pengetahuan (Bertens, 1991:44).
Para seniman Renaisans selain memilih objek lukisan atau pahatan dari
sejumlah tokoh suci, mereka juga tertarik untuk memilih beberapa objek seperti
para dewa dengan kehidupannya, kecintaan terhadap kenyataan alam, dan hal-hal
yang bersifat keduniawian. Para artis Renaisans telah memamerkan hasil-hasil
karyanya baik yang bernuansa sekuler maupun religi, mereka telah terilhami oleh
karya-karya model klasik yang kemudian disesuaikan dengan perkembangan
zaman. Terdapat sejumla seniman kenamaan dalam seni lukis masa Renaisans,
disebut-sebut nama Leonardo, Michelangelo, Titian, dan Durer, sebagai High
Renaisans dalam abad XV dan awal abad XVI. Tapi, pelopor besar dalam seni
Renaisans adalah Dante dan Giotto.
4
mengagumkan dalam seni Renaisans. Berbagai karya seninya yang
menakjubkan itu diperkenalkan dan dipamerkan di kota Florence. Ia disebut-
sebut sebagai seorang seniman besar yang telah mempelajarai berbagai ilmu
pengetahuan. Ia menguasai bahasa Yunani dan Latin, mempelajari tradisi-
tradisi yang terdapat dalam zaman klasik tersebut. Demikian pula, ia
menekuni ilmu anatomi manusia secara detail dan menyelediki kehidupan
tumbuh-tumbuhan; di samping itu ia juga menekuni bidang arsitektur dan
memiliki ide-ide orisinal dalam menciptakan dan menyusun ruangan-ruangan
rumah yang indah.
2) Michelangelo Buonorotti (1475-1564)
Michelangelo, adalah orang jenius kedua pada zaman Puncak
Renaisans, dilahirkan di daerah Tuscany, Florence, Italia tahun 1475. Ia
dikenal sebagai seorang tokoh pahat patung. Sebagai seorag pemahat patung,
ia banyak diilhami oleh nilai-nilai kepercayaan agam Kristen abad
pertengahan, jiwa Renaisans dan idealism seni patung Yunani-Romawi. Ia
telah menggambar gambar David, yang dalam cerita injil, David berjasa telah
mengalahkan dan membunuh Goliath. Di Roma, Michelangelo mendekorasi
karya seninya di beberapa bangunan suci di Gereja-Gereja. Karya seninya
terilhami oleh nilai-nilai kekristenan yang sangat Nampak pada kreasinya
pada masa nabi Noah. Demikian pula karya lain dapat dijumpai pada pahatan
makam Paus Julius II dan keluarga Medici di Gereja San Lorenco di Florence.
Karya terbesar Michelangelo terdapat dalam lukisan “The Best Judgement” di
sisi altar Chapel Sistine antara tahun 1508 dan 1512. Ia telah menceritakan
berdasarkan sumber injil tentang peristiwa penciptaan manusia sampai
terjadinya air bah pada masa Nabi Noah.
3) Machiavelli (1469-1527)
Seorang pemikir sekaligus seorang penulis disebut-sebut nama
Machiavelli (1469-1527). Ia dilahirkan di kota Florence, seorang terdidik
pernah duduk sebagai sekretaris pemerintahan kota dan juga melayani sebagai
seorang diplomat. Karya politiknya yang terpenting adalah Prince dan
5
Discourses of First Ten Books of Titus Livius. Machiavelli merupakan sosok
yang jenius, sangat mendambakan kebebasan dan kemerdekaan Italia. Rasa
patriotismenya Nampak pada keinginan terbentuknya Negara kesatuan
nasional Italia. Machiavelli bertolak dari anggapan bahwa tentara Italia pada
zamannya bermutu rendah. Ia menjelaskan hal ini dengan menyebutkan
ketergantungan kota-kota Italia kepada serdadu sewaan, kepada orang yang
merupakan anggota serikat buruh tidak resmi, yang biasa bermain perang-
perangan menurut ketentuan-ketentuan dan yang tentu saja membunuh pihak
lainnya sesedikit mungkin.
6
Kepler. Sampai zaman Galileo buku ini tidak dicurigai dan dibiarkan beredar
ole pejabat-pejabat gereja masa itu.
7
menjadi gerak vertical. Galileo membuat sebugh teleskop, yaitu setelah ia
berkenalan dengan Hans Lippershy dari belanda yang membuat teleskop
buatan. Melalui teleskopnya itu ia menamakan bahwa bintang Bimasakti
terdiri atas bintang-bintang yang banyak sekali bilangannya, yang masing-
masing berdiri sendiri-sendiri. Ia berhasil mengamati bentuk-bentuk Venus
serta menemukan beberapa satelit Yupiter.
Karya terkenal dari Galileo berjudul On The Magnit. Dalam karya itu,
ia berpendapat bahwa bumi itu memiliki kekuatan seperti magnit dan bumi itu
berotasi atau berputar disebabkan oleh kekuatan magnetism. Pada zaman
Galileo sebagian besar professor pengetahuan alam masih percaya pada teori
Aristoteles mengenai benda dan gerak, dan mengajarkan teori yang telah
berumur 2000 tahun itu. Galileo mengajak para professor memandang dengan
teleskopnya yang telah disempurnakannya dan melihat sendiri bahwa alam
semesta tidak dapat dimngerti melalui teori, melainkan dengan mengamati
benda-benda itu sendiri, maka terdapatlah fakta. Menurut Galileo, kita
janganlah hanya mempercayai kesan-kesan indera; hokum alam semesta harus
dicari melalui model matematis, atau lebih jelasnya melalui rumus dan
persamaan matematika.
8
yang dilengkapi dengan cendekiwandan dana yang melimpah. Ia dapat
dipandang sebagai peletak dasar bagi metode induksi modern dan menjadi
pelopor dalam usaha untuk mensistematisasi secara logis prosedur ilmiah. Ia
berpendapat bahwa akal dapat mengenal adanya Allah. Akan tetapi, mengenai
hal-hal yang lain di dalam theology hal-hal lain itu hanya dapat dikenal
melalui wahyu. Lebi lanjut Bacon menyatakan bahwa tugas ilmu pengetahuan
adalah mengusahakan penemuan-penemuan yang dapat meningkatkan
kemakmuran dan hidup manusia yang enak.
Manusia dalam menyelidiki alam perlu mtode, orang harus
menghindari diri dari rasa prasangka, setelah itu menetapkan fakta-fakta
berdasar percobaan-percobaan yang berulangkali dengan cara yang
bermacam-macam. Setelah itu, fakta-fakta tersebut diikhtisarkan. Selain itu
pula, ia memperkenalkan metode empiris yang dapat menunjukkan caranya
menyusun data-data yang telah diamati, diperlukan sekali bagi ilmu
pengetahuan. Jadi, ilmu pengetahuan hanya dapat diusahakan melalui
pengamatan, percobaan-percobaan, dan penyusunan fakta-fakta.
Secara tidak langsung buah pemikiran Francis Bacon yang meninggal pada
1626 yang menekankan betapa pentingnya pengalaman, eksperimen, dan akal
budi, yang kemudian menjadi pengetahuan modern, dipengaruhi oleh pemikir
terdahulu, Leonardo da Vinci, yang menyatakan bahwa mekanika merupakan
surge ilmu pasti, sebagai pijakan manusia mempelajari alam semesta.
Eksperimen menjadi juru bicara antara alam dana manusia. Pengalaman tidak
pernah berdusta.
5) Erasmus (1466-1536)
Nama lengkap Erasmus adalah Desiderius Erasmus, seorang imam
dari Belanda. Ia dilahirkan di kota Rotterdam tahun 1466. Ayahnya seorang
pendeta, seorang yang tekun mempelajari pengetahuan Yunani klasik. Orang
tuanya meninggal sebelum ia menginjak umur dewasa. Ia dibesarkan dalam
lingkungan gereja, menjadi rahib di biara Steyr. Ia dikenal sebagai penyebar
ajaran humanism, ternyata di Jerman lah ia menemukan pengikut paling
9
banyak. Ia berkelana ke banyak negeri, mempunyai teman di mana-mana, dan
mengadakan hubungan surat-menyurat yang sangat luas di berbagai Negara.
Semua ini membantu penyebarluasan humanism ke seluruh Eropa.
Tokoh Renaisans yang berasal dari Belanda sebagai seorang humanis,
Erasmus telah mengejek para pendeta yang dianggap terbelakang
pemikirannya itu karena mereka selalu mendasarkan diri pada kebenaran
ritual yang mereka lakukan dan berpegang teguh pada tradisi serta adat-
istiadat. Hal itu dikaitkan dengan seluk beluk kepercayaan tentang surge, hari
akhir manusia. Ia berupaya mengkritisi kemurnian teks-teks injil sebagai dasar
kembali kepada kesederhanaan agama nasrani semula.
Usaha Erasmus memurnikan kehidupan gereja dan alam pikiran dalam
gereja itu, pada beberapa pihak menimbulkan konfik dengan gereja. Konflik
yang berkepanjangan itu nantinya bias menyebabkan terjadinya Protetanisme.
Meski Eramus tetap berada dalam tubuh gereja Ktapi orang-orang Protestan
sering menganggapnya sebagai pelopor mereka.
Selain Renaisans memberikan konstribusi dalam bidang ilmu pengetahuan
alam, juga membuahkan pancaran jiwa Renaisans yang bermanfaat bagi
perkembangan dunia modern. Pancaran jiwa Renaisans dapat dipaparkan
sebagai berikut.
Pertama, bahwa bagi diri manusia selain kesejahteran akhirat sebagai
tujuan terpenting, manusia perlu memperhatikan pula nasib di dunia, diri
sendiri, sesame mahluk, dan memperbaiki nasib sesama manusia. Memang,
mementingkan individualisme dapat berakibat tidak baik bagi diri manusia,
mengejar kepentingan materi melebihi batas, dan timbul keserakahan. Hal itu
dapat dilihat dalam dunia modern ini pada kapitalisme global. Merasakan
kebahagiaan materi, bukan hanya pada diri sendiri melainkan juga perlu
memperhatikan sesame manusia, artinya timbul rasa tanggung jawab bersama:
timbul kesadaran, bahwa berbagai bencana yang menimpa umat tidak dapat
diterima sebagai hal-hal yang tidak dapat dielakkan lagi sebagai takdir Tuhan,
melainkan umat harus malihat hal-hal itu sebagai tantangan terhadap akal budi
10
manusia dan rasa persaudaraan manusia. Timbullah kemudian yang dalma
dunia modern disebut dengan istilah social planning.
Kedua, pancaran jiwa Renaisans dapat pula dilihat dalam paham mau
menghargai pendapat-pendapat baru, berarti menolak kekuasaan yang oleh
masyarakat dianggap tidak benar. Bahwa cara-cara yang diikuti orang dengan
meneladani apa yang dikerjakan orang tua tidaklah selalu harus diikuti.
Munculnya para warga kota karena perkembangan indutri dan perdagangan
pada masa Renaisans, mereka berpendapat dan bertindak berbeda terutama
dengan para agamawan.
Ketiga, pancaran jiwa Renaisans juga tercermin manusia mau
menerima hal-hal yang baru dengan penuh keyakinan dan kegembiraan, maka
timbullah apa yang dinamakan paham kemajuan. Godaan manusia terhadap
perkembangan sekularisasi seperti egoism, terlalu mementingkan kepentingan
diri sendiri, perlu dicarikan pemecahannya. Memang, dikesankan oleh
masyarakat di luar Eropa, bahwa mereka mengenal sosok orang-orang Eropa
dengan sifat-sifat keras, tegas, dan egois.
11
Inggris
1) David Hume ( 1711 – 1776 ) .
2) George Berkeley ( 1685 – 1753 ).
Perancis
1) Voltaire ( 1694 – 1778 ).
Jerman
1) Immanuel Kant ( 1724 – 1804 ).
a) Pencerahan di Jerman
12
Para perintisnya di antaranya adalah Samuel Pufendorff(1632-
1694), Christian Thomasius (1655-1728). Akan tetapi pemimpin yang
sebenarnya di bidang filsafat adalah Christian Wolff (1679- 1754).5
13
dalam filsafat modern.iahidup dizaman Scepticism Sebagian besar
hidupnya telah ia pergunakan untuk mempelajari logical process of
thought (proses penalaran logis),the external world (dunia eksternal) dan
reality of things (realitas segala yang wujud ).
14
membicarakan tentang reason dan knowing process yang ditulisnya
selama lima belas tahun. Bukunya yang kedua adalah Critique of
Practical Reason atau kritik atas rasio praktis yang menjelaskan filsafat
moralnya dan bukunya yang ketiga adalah Critique of judgment atau
kritik atas daya pertimbangan.
b) Pencerahan di Inggris
15
alamiah, yang berisi: a) bahwa ada Tokoh yang Tertinggi; b)
bahwamanusia harus berbakti kepada Tokoh yang Tertinggi itu; c)
bahwa bagian pokok kebaktian ini adalah kebajikan dan kesalehan; d)
bahwa manusia karena tabiatnya benci terhadap dosa dan yakin bahwa
tiap pelanggaran kesusilaan harus disesali; e) bahwa kebaikan dan
keadilan Allah memberikan pahala dan hukuman kepada manusia di
dalam hidup ini dan di akhirat. Menurut Herbert, di dalam segala agama
yang positif terdapat kebenaran-kebenaran pokok dari agama alamiah.9
Pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18 pandangan Herbert
ini dikembangkan lebih lanjut, baik yang mengenai unsur-unsurnya
yang negatif maupun unsur-unsurnya yang positif.
c) Pencerahan di Perancis
16
Sama halnya dengan di Inggris demikian juga di Perancis
terdapat bermacam-macam aliran: ada golongan Ensiklopedi, yang
menyusun ilmu pengetahuan dalam bentuk Ensiklopedi, dan ada
golongan materialis, yang meneruskan asas mekanisme menjadi
materialisme semata-mata.
17
subjektivitas. Akan tetapi di dalam menghambakan diri kepada perasaan
itu akalnya yang tajam dipergunakan.
18
memberikan jawaban berbeda bahkan saling bertentangan. Aliran filsafat tersebut
ialah rasionalisme dan empirisme.
a) Rasionalisme
19
Aliran filsafat ini berpendapat, bahwa sumber pengetahuan yang
memandai dan dapat dipercaya adalah akal (rasio). Hanya pengetahuan yang
diperoleh melalui akallah yang memenuhi syarat yang dituntut oleh sifat
umum dan harus mutlak, yaitu syarat yang dituntut oleh sifat umum dan harus
mutlak, yaitu syarat yang dituntut oleh semua pengetahuan ilmiah. Sedangkan
pengalaman hanya dapat dipakai untuk mengukuhkan kebenaran pengetahuan
yang telah diperoleh melalui akal. Menurut aliran ini akal tidak memerlukan
pengalaman dalam memperoleh pengetahuan yang benar, karena akal dapat
menurunkan kebenaran itu dari dirinya sendiri. Metode yang diterapakn oleh
para filsuf rasionalisme ialah metode deduktif, seperti yang berlaku pada ilmu
pasti.
20
ilmiah, ataupun penelitan filsafat, melainkan sebagai metode penelitian
rasioanal mana saja, sebab akal budi manusia selalu sama.
b) Empirisisme
21
dengan metode a posteriori ialah metode yang berdasarkan atas hal-hal yang
datang atau terjadinya atau adanya kemudian.
22
Pada hakikatnya pemikiran Hume berisifat analitis, kritis, dan skeptis.
ia berpangkal pada suatu keyakian bahwa hanya kesan-kesanlah yang pasti,
jelas dan tidak dapat diragukan.
c) Kritisisme
23
informasi baru. Sebaliknya pemgetahuan empiris (sintesis a posteriori) daapt
memberikan informasi baru, tetapi kebenaranya tidak universal.
d) Idealisme
Bagi Hegel pikiran adalah ensensi dari alam dan alam adalah
keseluruhan jiwa yang diobyektifkan. Alam adalah proses pemikiran yang
memudar, yang adalah juga akal yang mutlak (absolute reason) yang
mengekspresi dirninya dalam bentuk luar. Oleh karena itu menurut Hegel
hukum-hukum pikiran merupakan hukum-hukum realitas. Sejarah adalah cara
zat yang mutlak (absolute) itu menjelma dalam pengalaman manusia. Oleh
24
karena alam itu satu, bersifat mempunyai maksud serta berpikir, maka alam
itu berwatak pikiran. Jika kita memikirkan keseluruhan tata tertib yang
mencakup in-organik, organik, tahap-tahap keberadaan spritual dalam suatu
tata tertib yang mencakup segala-galanya, pada waktu itulah kita
membicarakan tetang yang mutlak, jiwa yang mutlak atau Tuhan.
e) Positivisme
25
yang terkenal adalah “ savoir pour prevoir” (mengetahui supaya siap untuk
bertindak), arinya manusia harus menyelidiki gelaja-gejala dan hubungan-
hubungan anttar gejalagejal supaya ia dapat meramalkan apa yang terjadi.
Filsafat positivisme Comte disebut juga faham empirisisme-kritis, bahwa
pengamatan dengan teori berjalan seiring. Bagi Comte pengamatan tidak
mungkin dilakukan tanpa melakukan tanpa melakukan penafsiran atas dasar
sebuah teori dan pengamatan juga tidak mungkin dilakukan secara “terisolasi”
dalam arti harus dikaitkan dengan dengan suatu teori. Metode positivisme
aguste Comte menekankan pandangan pada hubungan antar fakta yang satu
dengan yang lain. Bagi persoalan filsafat yang penting bukan masalah hakikat
atau asal mula pertama dan tujuan akhir gelaja-gejala, melainkan bagaimana
hubungan antara gejala-gejala yang satu dengan yang lain.
f) Marxisme
Pendiri aliran filsafat ini adalah Karl Marx (1818-1883). Filsafat Marx
adalah perpaduan antara metode dialektika Hegel dan filsafat materialisme
Feuerbach. Marx mengkritik Hegel yang menurutnya berjalan atas kepalanya.
oleh karena itu filsafat ini harus diputarbalikan. Filsafat abstrak harus
ditinggalakan karena teori, interprestasi, spekulasi dan sebagainya tidak
mnghasilkan dalam perubahan masyarakat. Sama halnya seperti Hegel, Marx
mengajarkan bahwa sejarah dijalankan oleh suatu logika sendiri, namun ia
tidak sependapat dengan Hegel yang mengatakan bahwa “motor” sejarah
adalah “ide” atau “roh” yang sedang berkembang. Bagi Marx motor sejarah
teridiri dari hukum-hukum sosial ekonomis dan ukum ini tidak merupakan
suatu yang “transenden” yang mengataasi manusia dan dunia, melainkan
justru merupakan hasil kerja yang perjuangan manusia sendiri.
26
BAB 3.PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peralihan dari zaman pertengahan ke zaman modern ditandai oleh suatu era
yang disebut dengan “renaisans”. Renaissans adalah suatu zaman yang sangat
menaruh perhatian dalam bidang seni lukis, patung, arsitektur, musik, sastra, filsafat,
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada zaman ini berbagai gerakan bersatu untuk
27
menentang pols pemikiran abad pertengahan yang dogmatis, sehingga melahirkan
suatu perubahan revolusioner dalam pemikiran manusia dan bentuk suatu pola
pemikiran baru dalam filsafat. Zaman renaissans terkenal dengan era kelahiran
kembali kebebasan manusia dalam berfikir.
DAFTAR PUSTAKA
28
Mustansyir, Rizal & Misnal Munir. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-abad-ke-18-era-
aufklarung/
29