Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDUHULUAN

1.1 Latar Belakang

Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali


daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja
Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional. Abad
Pertengahan ditandai denga kekuasaan gereja yang sangat dominan ,menyebabkan
keinginan untuk dapat memunculkan kembali kebudayaan Romawi dan Yunani.
Dizaman abad pertengahan ,Bizantium,ibu kota kerajaan Romawi timur merupakan
pusat kebudayaan klasik barat. Sedangkan Cordoba merupakan pusat khalifah
Umayah di Spanyol yang juga merupakan pusat kebudayaan Islam antara abad 8
sampai 12. Disisi lain Cordoba juga pusat pembinaan pengaruh kebudayaan Yunani
kunoyang diserap kedalam kebudayaan Islam. Kemudian kota-kota yang
merupakan pusat kehidupan gerejani seperti Milan ,Roma dan Paris juga
menyimpan warisan banyak kebudayaan klasik barat dalam bentuk karya
pustaka.Walaupun demikian, sampai kurang lebih tahun 1300 pengaruh kebudayaan
Yunani dan Romawi itu sudah mulai tidak tampak sama sekali dikalangan
masyarakat eropa. Negeri Italia adalah yang mempelopori kembalinya pengaruh
kebudayaan kuno barat secara nyata dan terbuka dalam peri kehidupan masyarakat
eropa. Dalam makalah ini saya mencoba menjelaskan sedikit mengenai sistem
pemerintahan di Eropa pada abad pertengahan.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem pemerintahan di Eropa pada abad pertengahan?

1.3 Tujuan

2. Untuk mengetahui sistem pemerintahan di Eropa pada abad pertengahan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 sistem pemerintahan Eropa pada abad pertengahan


Sejarah Eropa memiliki bentangan waktu yang cukup panjang dimulai dari
zaman paleolithikum ribuan tahun yang lalu, para ilmuwan biasa membagi sejarah
eropa dengan 3 periode, yaitu Eropa klasik, Eropa pertengahan, dan Eropa modern.
Di sini kita akan membahas tentang Eropa abad pertengahan. Abad pertengahan
adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan
Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga
munculnya monarkhi-monakhi nasional,imulainya penjelajahan samudera,
kebangkitan humanisme, serta reformasi protestan dengan dimulainyanya renaisans
pada tahun1517. Abad pertengahan sering diwarnai dengan kesan-kesan yang tidak
baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya kalangan yang memberikan
stereotipe kepada abad pertengahan sebagai periode buram sejarah eropa mengingat
dominasi kekuatan agama yang begitu besar sehingga menghambat perkembangan
ilmu pengetahuan, prinsip-prinsip moralitas yang agung membuat kekuasaan agama
menjadi begitu luas dan besar di segala bidang.
Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di eropa. Pada masa
ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia,
termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di
zaman klasik dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang megalihkan
perhatian manusia dari ketuhanan. Eropa dilanda Zaman Kelam (Dark Ages)
sebelum tiba Zaman Pembaharuan. Maksud "Zaman Kelam" ialah zaman
masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelek dan kelembapan ilmu
pengetahuan. Menurut Ensikopedia Amerikana, tempoh zaman ini selama 600
tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan
kebangkitan intelektual pada abad ke-15 Masihi. "Gelap" juga bermaksud tiada
prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud
kekuasaan agama. Gereja Kristiani yang sangat berpengaruh. Gereja serta para
pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik. Mereka berpendapat
hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan
ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli
sains berasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran merekapun ditolak, dan
timbul ancaman, siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan
pandangan gereja akan ditangkap dan didera, malah ada yang dibunuh.
Pada paradigma abad pertengahan, ada sudah dua wilayah agama dan dunia
terpisah total satu sama lainnya sehingga sudah tidak ada peluang lagi bagi ekspansi
satu terhadap yang lain atau pembauran antar keduanya. Seorang manusia kalau
tidak ‘melangit’ haruslah ‘membumi’, atau yang artinya kalau tidak meyakini
kekuasaan alam gaib terhadap segala urusan hidupnya, maka dia harus memutuskan
hubungan secara total dengan Tuhan dan roh-roh kudus, dan jika dia menghargai
jasmani dan urusan materinya maka dia bukan lagi seorang rohaniwan dan berarti
telah memutuskan hubungan dengan Tuhan. Kata Augustine “siapapun yang mahir
dalam kesenian, perang, dan filsafat adalah orang yang bejat dan sesat, karena dia
berasal dari kota setan dimana kebahagiaannya tak lebih dari sekadar topeng yang
menipu, dan keindahannya hanya merupakan wajah alam kubur”. Kota inilah yang
tidak diterima oleh Tuhan dan fitrah manusia. Karena orang yang sombong dan
angkuh adalah merupakan kepekatan hari dan orang yang memiliki pengetahuan
tentang segala yang harus diketahui oleh orang-orang terpuji. Dan ketika melihat
kota setan ini tenggelam ke dalam kesesatan dan kesombongannya, maka semua
sudut kegelapannya akan terlihat.

kerangka berpikir yang dominan pada abad pertengahan dan tekanan kuat
para elit gereja yang menganggap dirinya pengawas tatanan yang menguasai dunia
dan telah menginterogasi ideologi para ilmuan dan menyeret mereka ke pengadilan
serta menganggap kegiatan ilmiah sebagai campurtangan setan, kemudian faktor-
faktor lain yang berada di luar pembahasan ini telah menjadi latar belakang
munculnya Renaisans yang telah melahirkan teriakan protes terhadap kondisi yang
dominan pada abad pertengahan. Abad Pertengahan berakhir pada abad ke-15 dan
kemudian disusul dengan zaman Renaissance. Zaman Renaissance berlangsung
pada akhir abad ke-15 dan 16. Kesenian, sastra musik berkembang dengan pesat.

Secara etimologi Renaissance berasal dari bahasa Latin yaitu kata Re berarti
kembali dan naitre berarti lahir. Secara bebas kata Renaissance dapat diartikan
sebagai masa peralihan antara abad pertengahan ke abad modern yang ditandai
dengan lahirnya berbagai kreasi baru yang diilhami oleh kebudayaan Eropa Klasik
(Yunani dan Romawi) yang lebih bersifat duniawi.
Setelah kekuasaan kaum gereja mulai banyak di tentang, timbullah negara-negara
nasional. Terbentuknya negara nasional pada mulanya didasarkan pada adanya
persamaan bahasan atau kebudayaan baru kemudian atas kesadaran nasional. Yang
dimaksud negara nasional di Eropa adalah negara-negara yang diperintah oleh
bangsa sendiri. Terbentuknya negara nasional pada mulanya didasarkan pada
adanya persamaan bahasa atau kebudayaan baru kemudian atas kesadaran nasional.
Negara nasional pertama yang terbentuk serta mencapai kesatuan di Eropa Barat
yaitu. Spanyol, Portugal, Inggris, Perancis dan Belanda.
BAB III

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Abad pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah
bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne
pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monakhi nasional, dimulainya
penjelajahan samudera, kebangkitan humanisme, serta reformasi Protestan dengan
dimulainya renaisans pada tahun 1517. Abad pertengahan sering diwarnai dengan
kesan-kesan yang tidak baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya kalangan
yang memberikan stereotipe kepada abad pertengahan sebagai periode buram
sejarah eropa mengingat dominasi kekuatan agama yang begitu besar sehingga
menghambat perkembangan ilmu pengetahuan, prinsip-prinsip moralitas yang
agung membuat kekuasaan agama menjadi begitu luas dan besar di segala bidang.
Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di eropa. Pada masa ini
agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk
pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA

http://cutpen.com/era/black-death-wabah-penyakit.html/

http://mustaqimzone.wordpress.com/2011/01/14/eropa-abad-
pertengahan/

Anda mungkin juga menyukai