Anda di halaman 1dari 5

BAB VII

KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT

A. PENDAHULUAN

Analisis korelasi banyak jenisnya, ada Sembilan jenis korelasi yaitu:


Korelasi Pearson Product Moment, (r); Korelasi Ratio (λ), Korelasi
Spearman Rank atau Rho (rs atau ρ); Korelasi Berserai (r b); Korelasi
Korelasi Poin Berserai (rpb); Korelasi Phi (ø); Korelasi Tetrachoric (r t);
Korelasi Kontigency (C); Korelasi Kendall’s Tau (δ). Bagaimana cara
menggunakannya? Tergantung pada jenis data yang dihubungkan.
Berdasarkan Sembilan teknik analisis korelasi tersebut, maka dipilih
dan dibahas ialah Korelasi Pearson Product Moment (r) karena sangat
populer dan sering dipakai oleh mahasiswa dan para peneliti. Korelasi ini
dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk mengetahui
derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan
vaariabel terkait (dependent).
Teknik analisis Korelasi PPM termasuk teknik statistik parametrik yang
menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Mislanya:
data dipilih secara acak (random); datanya berdistribusi normal; data yang
dihubungkan berpola linier; dan data yang dihubungkan mempunyai
pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Kalau salah satu tidak
terpenuhi persyaratan tersebut analisis korelasi tidak dapat dilakukan. Rumus
yang digunakan Korelasi PPM.

n ( ∑ XY )−( ∑ X ) .(∑ Y )
r XY = 2 2 2 2
√{n .∑ X −( ∑ X ¿ }. {n . ∑Y −∑Y ¿ }
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak
lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya
negative sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti
korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan
Tabel interprestasi Nilai r sebagai berikut.
Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval
Tingkat Hubungan
Koefisien
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X
terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai
berikut:
Dimana: KP = Nilai Koefisien Diterima
KP = r2 x 100%
r = Nilai Koefisien Korelasi

Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila


peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil
korela PPM tersebut diuji dengan uji Signifikansi dengan rumus:

r √n−2 Dimana: t hitung = Nilai t


t hitung = r = Nilai Koefisiens Korelasi
√ 1−r 2 n = Jumlah Sampel

Contoh: “HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA DOSEN”


Motivasi (X): 60; 70; 75; 65; 70; 60; 80; 75; 85; 90; 70; dan 85
Kinerja (Y): 450;475; 450; 470; 475; 455; 475; 470; 485; 480; 475; dan 480
Pertanyaan:
a. Berapakah besar hubungan motivasi dengan kinerja dosen?
b. Berapakah besar sumbangan (kontribusi) motivasi dengan kinerja dosen?
c. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja
dosen?

Langkah-langkah menjawab:
Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk klaimat:
Ha: Ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen.
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen.
Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistic:
Ha : r ≠ 0
Ha : r = 0

Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung Korelasi PPM

No X Y X2 Y2 XY
1. 60 450 3600 202500 27000
2. 70 475 4900 225625 33250
3. 75 450 5625 202500 33750
4. 65 470 4225 220900 30550
5. 70 475 4900 225625 33250
6. 60 455 3600 207025 27300
7. 80 475 6400 225625 38000
8. 75 470 5625 220900 35250
9. 85 485 7225 235225 41225
10. 90 480 8100 230400 43200
11. 70 475 4900 225625 33250
12. 85 480 7225 230400 40800
Statisti
k X Y X2 Y2 XY
Jumla 265235
h 885 5640 66325 0 416825

Langkah 4. Mencari r hitung dengan cara masukkan angka statistik dari tabel
penolong dengan rumus:
r XY =n ¿ ¿

12 ( 416825 )−( 885 ) .(5460)


r XY =
√{12. ( 66325 ) −¿ ¿ ¿
10500 10500
r XY = = =0,684
√235755000 15354,32
Langkah 5. Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap Y
dengan rumus:

ID = r 2 X 100 %=0 , 6842 X 100 %=46,79 %

Artinya motivasi memberikan kontribusi terhadap kinerja dosen


sebesar 46,79% dan sisanya 53,21% ditentukan oleh variabel lain.

Langkah 6. Menguji signifikansi dengan rumus t hitung :

r √n−2 0,684 √12−2 2,16


t hitung = = = =2,963
√ 1−r 2 √ 1−0 , 6842 0,729
Kaidah pengujian:
Jika t h itung≥ t tabel , matolak Ho artinya signifikan dan
t h itung≤ t tabel , terima Ho artinya tidak signifikan
Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0,05 dan n = 12,
Uji dua pihak;
Dk = n- 2 = 12 -2 = 10 sehingga diperoleh t tabel ,= 2,228
Ternyata t h itunglebih besar dari t tabel, atau 2, 963 > 2,228,
Maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan motivasi dengan
kinerja dosen.

Langkah 7. Membuat kesimpulan


1. Berapakah besar hubungan motivasi dengan kinerja dosen?
r XY sebesar 0, 684 kategori kuat.
2. Berapakah besar sumbangan (kontribusia) motivasi dengan kinerja dosen?
KP = r 2 ×100 %=0 , 6842 ×100 %=46,79 % . artinya motivasi memberikan
kontribusi terhadap kinerja dosen sebesar 46,79% dan sisanya 53,21%
ditentukan oleh variabel lain.
3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja
dosen? Terbukti bahwa ada hubungan yang signifikan motivasi dengan
kinerja dosen.
Ternyata t hitunglebih besar dari t tabel, atau 2,963 > 2,228, maka Ho ditolak,
artinya ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen.

B. RANGKUMAN

Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM) suatu analisis


yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel
bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Teknik analisis
Korelasi PPM termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data
interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya: data dipilih secara
acak (random); datanya berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola
linier; dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai
dengan subjek yang sama. Kalau salah satu tidak terpenuhi persyaratan
tersebut analisis korelasi tidak dapat dilakukan.

C. SOAL LATIHAN

1. Apa kegunaan analisis korelasi Pearson Product Moment?


2. Berikut ini data motivasi mahasiswa dengan prestasi mahasiswa. Sampel
diambil 12 orang mahasiswa.

Kode
X Y
Respondent
1. 38 60
2 45 50
3. 46 62
4. 30 40
5. 53 68
6. 54 59
7. 61 79
8. 50 69
9. 52 65
10. 51 70
11. 69 89
12. 53 79
Pertanyaan!
a. Berapa besar koefisien korelasinya?
b. Berapa besar sumbangan antar variabel?
c. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi
mahasiswa dengan prestasi mahasiswa. Jika α = 0,05 dan diuji dua
pihak?

Anda mungkin juga menyukai