Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENCEMARAN UDARA
(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan)
DOSEN PENGAMPU:Asih Fitriana Dewi, M.Pd.

Disusun oleh: kelompok 12

Amila Nur Safitri 1901061002


Laila Istiqomah 1901062005

KELAS/SEMESTER B/3
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan Rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Pencemaran Udara” ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun untuk dapatmenyelesaikan Mata Kuliah
Pendidikan Lingkungan .

Adapun dalam menyelesaikan makalah, makalah ini tidak terlepas dari


petunjuk/refrensi dari dosen, oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati saya sampaikan ucapan terimakasih dan penghormatan yang
setinggi-tingginya, kepada yang terhormat:
1. Ibu Asih Fitriana Dewi, M.Pd.yang telah membimbing penulis sekaligus
Dosen pada Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan .
2. Rekan-rekan Mahasiswa IAIN METRO yang dapat memberi semangat untuk
menyelesaikan makalah ini.

Semoga Makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan dapat
dijadikan sebagai bahan referensi bagi pembaca, Insya’allah Aamiin Allahumma
Aamiin.

Metro, 06 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................3
1.3 Tujuan Makalah ..................................................................................3
1.4 Manfaat Makalah ................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
2.1 Pencemaran Udara ..............................................................................4
2.2 Penyebab Pencemaran Udara..............................................................4
2.3 Sumber Pencemaran Udara ................................................................5
2.4 Macam – Macam Pencemaran Udara .................................................5
2.5 Dampak Pencemaran Udara ...............................................................6
2.6 Zat Pencemaran Udara (Polutan) ........................................................9
2.7 Penanggulangan Pencemaran Udara ..................................................11

BAB III PENUTUP ............................................................................................12

3.1 Kesimpulan .........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran udara adalah proses masuknya atau dimasukkannya zat
pencemar ke udara oleh aktivitas manusia atau alam yang menyebabkan
berubahnya tatanan udara sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat
tertentu dan tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya. Keberadaan zat
pencemar dalam udara dapat membahayakan makhluk hidup termasuk
manusia. Oleh karena itu, upaya pemantauan kualitas udara terutama di
lingkungan tempat tinggal sangat perlu dilakukan.
Sumber pencemaran udara di daerah perkotaan selain dari industri juga
berasal dari transportasi. Transportasi merupakan urat nadi perekonomian
yang terus berkembang dan meningkat seiring dengan berkembangnya zaman
dan teknologi serta peranannya sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan pada
sektor-sektor yang lain, sehingga pencemaran kendaraan bermotor di kota
besar semakin meningkat. Pembakaran bensin dalam kendaraan bermotor
merupakan lebih dari separuh penyebab polusi udara. Pembakaran yang tidak
sempurna dapat menghasilkan bahan pencemaran seperti jelaga, karbon
monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, partikel padatan dan senyawa-
senyawa fosfor serta timbal (Istam, 2007).

Lichenes adalah salah satu organisme yang digunakan sebagai bioindikator


pencemaran udara. Hal ini disebabkan lichen sangat sensitive terhadap
pencemaran udara, memiliki sebaran geografis yang luas (kecuali di daerah
perairan), keberadaannya melimpah, sesil, perennial, memiliki bentuk
morfologi yang relatif tetap dalam jangka waktu yang lama dan tidak
memiliki lapisan kutikula sehingga lichen dapat menyerap gas dan partikel
polutan secara langsung melalui permukaan talusnya. Penggunaan lichen
sebagai bioindikator dinilai lebih efisien dibandingkan menggunakan alat atau

1
mesin indikator ambien yang dalam pengoperasiannya memerlukan biaya
yang besar dan penanganan khusus (Loopi et.al 2002).

Lichenes adalah hasil simbiosis antara fungi dan alga. Simbiosis tersebut
menghasilkan keadaan fisiologi dan morfologi yang berbeda dengan keadaan
semula sesuai dengan keadaan masing-masing komponen pembentuknya
(Ahmadjian, 1967).

Struktur morfologi lichen yang tidak memiliki lapisan kutikula, stomata


dan organ absorptif, memaksa lichen untuk bertahan hidup di bawah cekaman
polutan yang terdapat di udara. Jenis lichen dapat bertahan hidup di daerah
dengan kondisi lingkungan yang udaranya tercemar. Sementara itu, jenis
lichen yang sensitif biasanya tidak dapat ditemukan pada daerah dengan
kualitas udara yang buruk. Perbedaan sensitifitas lichen terhadap polusi udara
berkaitan erat dengan kemampuannya mengakumulasi polutan.

Lichenes dapat tumbuh baik pada kondisi-kondisi lingkungan yang sangat


ekstrim, seperti di gurun pasir, di antartika yang mempunya temperatur di
bawah 0˚C. perbedaan geografis menghasilkan banyak variasi jenis lichenes.
Lichenes terkenal akan kepekaannya akan kondisi alam tempat hidupnya ,
apabila terdapat gas polusi maka lichenes tidak dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Lumut kerak atau lichen adalah salah satu
organisme yang digunakan sebagai bioindikator pencemaran udara. Hal ini
disebabkan lichen sangat sensitif terhadap pencemaran udara, memiliki
sebaran geografis yang luas (kecuali di daerah perairan), keberadaannya
melimpah, sesil, perennial, memiliki bentuk morfologi yang relatif tetap
dalam jangka waktu yang lama dan tidak memiliki lapisan kutikula sehingga
lichen dapat menyerap gas dan partikel polutan secara langsung melalui
permukaan talusnya. Penggunaan lichen sebagai bioindikator dinilai lebih
efisien dibandingkan menggunakan alat atau mesin indikator ambien yang
dalam pengoperasiannya memerlukan biaya yang besar dan penanganan
khusus. Struktur morfologi lichen yang tidak memiliki lapisan kutikula,
stomata dan organ absorptif, memaksa lichen untuk bertahan hidup di bawah

2
cekaman polutan yang terdapat di udara. Jenis lichen yang toleran dapat
bertahan hidup di daerah dengan kondisi lingkungan yang udaranya tercemar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
2. Apa penyebab dari pencemaran udara?
3. Apa sumber dari pencemaran udara?
4. Apa saja macam-macam pencemaran udara?
5. Bagaimana dampak dari pencemaran udara?
6. Apa saja zat yang terkandung dalam pencemaran udara?
7. Bagaimana cara penanggulangan pencemaran udara?

1.3 Tujuan Makalah


1. mengetahui maksud dari pencemaran udara
2. mengetahui penyebab dari pencemaran udara
3. mengetahui apa sumber dari pencemaran udara
4. mengetahui apa saja macam-macam pencemaran udara
5. mengetahui apa saja dampak dari pencemaran udara
6. mengetahui zat yang terkandung dalam pencemaran udara
7. mengetahui bagaimana cara penanggulangan pencemaran udara
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini antara lain:
1. Dapat mengetahui maksud dari pencemaran udara
2. Dapat menetahui penyebab dari pencemaran udara
3. Dapat mengetahui apa sumber dari pencemaran udara
4. Dapat mengetahui apa saja macam-macam pencemaran udara
5. Dapat mengetahui apa saja dampak dari pencemaran udara
6. Dapat mengetahui zat yang terkandung dalam pencemaran udara
7. Dapat mengetahui bagaimana cara penanggulangan pencemaran udara

3
BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 pengertian pencemaran udara

Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kehadiran satu atau lebih
substansi kimia, fisik atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang membahayakan.
Berbahaya kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Polusi udara merupakan salah satu jenis
dari pencemaran lingkungan hidup selain pencemaran tanah, pencemaran air,
pencemaran suara.

Pencemaran udara adalah perusakan terhadap kualitas udara. Kerusakan


kualitas ini disebabkan oleh berbagai sumber, baik sumber biologis maupun non
biologis. Polusi udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain: asap
kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-
lain. Beberapa sumber ini juga menjadi sumber pencemaran tanah.

2.2 Penyebab Pencemaran Udara

Penyebab pencemaran udara di Indonesia sekitar lebih dari 70% merupakan


hasil emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat

berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan


manusia maupun terhadap lingkungan. Zat berbahaya tersebut seperti
timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen
(NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox).

Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100 persen timbal, 13-


44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx,
dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara. Sumber utama debu berasal
dari pembakaran sampah rumah tangga mencakup 41% dari sumber debu Jakarta.
Sektor industri juga merupakan sumber utama dari sulfur dioksida. Di tempat-
tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas.

4
Tingkat pencemaran udara di dunia sungguh mengkhawatirkan. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 98 persen kota berpenduduk di atas
100.000 orang yang ada di negara penghasilan rendah dan menengah tidak
memenuhi standar kualitas udara WHO. Sedangkan bagi negara berpenghasilan
tinggi, jumlahnya menurun menjadi 52 persen.

2.3 Sumber pencemaran udara

Sumber pencemaran udara terdiri dari dua sumber, yaitu:

1. Sumber pencemaran udara alamiah, misalnya akibat letusan gunung


berapi. Bisa juga berupa kebakaran hutan, nitrifikasi dan denitrifikasi
biologi.

2. Sumber pencemaran udara berasal dari manusia. Sumber pencemaran jenis


ini misalnya dari transportasi, emisi pabrik. Zat penyebab pencemaran
udara yang bersumber dari kegiatan manusia antara lain Karbon Monoksida
(CO), Oksida Sulfur (SOx), Oksida Nitrogen (NOx), Partikulat,
Hidrokarbon (HC), dan Oksida fotokimia, termasuk ozon.

2.4 Macam macam Pencemaran Udara

Terdapat dua macam pencemaran udara yaitu:

1. Pencemaran udara primer yaitu substansi pencemar ditimbulkan langsung


dari sumber pencemaran. Karbon monoksida adalah salah satu contoh
pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.

2. Pencemaran udara sekunder yaitu substansi pencemar terbentuk dari reaksi


pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam proses
fotokimia adalah contoh pencemaran sekunder. Atmosfer merupakan
sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini,
perhatian pada efek emisi polusi udara terhadap perubahan iklim global dan
penipisan lapisan ozon semakin meningkat.

5
2.5 Dampak Pencemaran Udara

Dampak pencemaran udara menyerang berbagai sektor kehidupan manusia


dan makhluk hidup di bumi. Berikut ini adalah dampak pencemaran udara
terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.

2.5.1 Dampak Kesehatan


Dampak pencemaran debu bisa menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis)
serta penyakit saluran pernapasan lainnya. Sedangkan dampak pencemaran oleh
zat kimia seperti Karbon Monoksida dapat menyebabkan gangguan kesehatan
pada hemoglobin . Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang
mengandung besi dalam sel darah merah.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun terdapat sekitar


3,2 juta kasus kematian disebabkan oleh pencemaran udara di dunia. Hal ini
ditunjukan oleh gambar di bawah ini.

Dalamnya penetrasi polutan polusi udara ke dalam tubuh bergantung kepada


jenis zat pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas. Sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran
darah. Kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran


udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995
hingga 2001, terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia
sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi
gas buang yang buruk. Hal ini akibat perawatan kurang memadai ataupun dari
penggunaan bahan bakar kualitas buruk, misalnya kadar timbal/Pb yang tinggi.

World Bank menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar
polutan tertinggi setelah Beijing, New Delhi, Mexico. Pencemaran yang terjadi
sangat menggangu kesehatan. Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun

6
1994, dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta. Jika konsentrasi partikulat
(PM) diturunkan sesuai standar WHO, maka akan terjadi berbagai penurunan
kasus kesehatan. Penurunan kasus tersebut yaitu:

1. Penurunan 1400 kasus kematian bayi prematur.

2. Penurunan 2000 kasus rawat inap di Rumah Sakit.

3. Penurunan sebesar 49.000 kasus kunjungan ke gawat darurat.

4. Penurunan 600.000 serangan asma.

5. Penurunan 124.000 kasus bronchitis pada anak.

6. Penurunan 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan.

7. Peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit
saluran pernapasan.

2.5.2Dampak ekonomi

Hasil kajian Bank Dunia menemukan bahwa dampak ekonomi akibat pencemaran
udara di Indonesia sebesar Rp 1,8 trilyun. Jumlah ini akan meningkat mencapai
4,3 trilyun pada tahun 2015.

2.5.3 Dampak sosial

Akibat pecemaran udara, orang-orang tidak dapat menikmati udara sehat.


Setiap hari harus melihat dan menghirup asap. Akibatnya, aktifitas sosial menjadi
terhambat.

2.5.4 Dampak pada pendidikan

Dari segi pendidikan, dampak pencemaran udara dapat mempengaruhi tingkat


belajar para siswa. Mereka terhambat dalam hal berfikir. Terhambat pula dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.

2.5.5 Dampak terhadap pertanian

Pencemaran udara sangat berpengaruh pada sektor pertanian. Kurangnya


lahan hijau tempat pohon melakukan fotosintesis karena dapat mengganggu

7
pertumbuhan pohon. Tanaman juga akan rawan penyakit. Penyakit tersebut antara
lain klorosis, nekrosis. Ini menyebabkan sirkulasi udara sehat berkurang. Udara
menjadi kotor sehingga tidak baik untuk dihirup.

2.5.6 Hujan asam

Tingkat keasaman (pH) normal air hujan adalah 5,6. Polusi udara akibat SO2
dan NO2 yang bereaksi dengan air hujan akan membentuk asam dan menurunkan
pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini mempengaruhi kualitas air permukaan.
Hujan asam juga melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan.

2.5.7 Efek rumah kaca


Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan troposfer. Keseluruhan gas ini menyerap radiasi panas matahari
yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya, panas terperangkap dalam
lapisan troposfer sehingga menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak
dari pemanasan global tersebut antara lain pencairan es di kutub, naiknya
permukaan air laut, perubahan iklim, perubahan siklus hidup flora fauna.
2.5.8 Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan


pelindung alami bumi. Lapisan ini berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara
alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya. Hal ini menyebabkan terbentuknya lubang-lubang pada lapisan
ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter.
Akhirnya, dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

2.6 Zat Pencemaran Udara (Polutan)

Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa zat pencemar atau polutan.


Amerika Serikat, misalnya, memiliki  daftar 187 polutan berbahaya (hazardous

8
list pollutants) bagi kualitas udara. Jenis polutan ini ditetapkan dan dipantau oleh
Environmental Protection Agency. Tiap jenis polutan memiliki bahaya yang dapat
berujung pada kematian. Bahaya dari masing-masing zat pencemaran udara
adalah:
 Karbon Monoksida

Asap kendaraan merupakan sumber utama karbon monoksida di perkotaan.


Data mengungkapkan bahwa 60% polusi udara di Jakarta disebabkan karena
benda bergerak atau transportasi berbahan bakar solar. Terutama berasal dari
Angkutan Umum. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan
bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel.
Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama terjadi pada mesin
yang menggunakan Turbocharge. Ini merupakan salah satu strategi meminimalkan
emisi CO.

Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat


mengakibatkan turunnya berat janin. Berpotensi meningkatkan jumlah kematian
bayi serta kerusakan otak. Karena itu, strategi penurunan kadar karbon monoksida
akan tergantung pada pengendalian. Pengendalian emisi seperti penggunaan bahan
katalis yang mengubah bahan CO menjadi karbon dioksida. Penggunaan bahan
bakar terbarukan rendah polusi juga dapat menjadi solusi mengatasi masalah
pencemaran udara.

Karbon monoksida adalah gas yang bersifat membunuh makhluk hidup,


termasuk manusia. Gas CO akan mengganggu pengikatan oksigen (O2) pada
darah karena CO lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan oksigen. Darah
yang tercemar oleh CO pada kadar 70% hingga 80% dapat menyebabkan
kematian.

 Gas Karbon Dioksida

Karbon dioksida adalah gas sumber pencemaran udara yang mampu


meningkatkan suhu pada suatu lingkungan sekitar. Fenomena ini dikenal sebagai
efek rumah kaca. Temperatur udara di daerah yang tercemar CO2 akan naik.

9
Dengan demikian, suhunya menjadi semakin panas dari waktu ke waktu seperti
dialami DKI Jakarta.

Hal ini disebabkan karena CO2 akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu,
dan titik-titik air. Percampuran ini membentuk awan yang dapat ditembus cahaya
matahari namun tidak dapat dilepaskan kembali melewati awan tersebut. Keadaan
seperti itu mirip dengan kondisi rumah kaca tanpa fentilasi udara.

 Gas NO dan NO2

Hingga tahun 1999, NOx yang berasal dari alat transportasi laut di Jepang
menyumbangkan 38% dari total emisi NOx (25.000 ton/tahun). NOx terbentuk
atas tiga fungsi yaitu Suhu (T), Waktu Reaksi (t), dan konsentrasi Oksigen (O2)
atau NOx = f (T, t, O2).

1. Secara teoritis terdapat 3 teori yang mengemukakan terbentuknya NOx,


yaitu:
Thermal NOx (Extended Zeldovich Mechanism). Proses ini disebabkan gas
nitrogen beroksidasi pada suhu tinggi pada ruang bakar (>1800 K). Thermal
NOx ini didominasi oleh emisi NO (NOx = NO + NO2).

2. Prompt NOx. Formasi NOx ini akan terbentuk cepat pada zona
pembakaran.

3. Fuel NOx. Formasi NOx ini terbentuk karena kandungan N dalam bahan
bakar. Kira-kira 90 persen emisi NOx disebabkan oleh proses thermal NOx.
Tercatat pula bahwa penggunaan HFO (Heavy Fuel Oil) – bahan bakar
kapal – menyumbangkan emisi NOx sebesar 20-30%. Nitrogen oksida yang
ada di udara dan kemudian dihirup manusia akan menyebabkan kerusakan
paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir, gas ini membentuk partikel-
partikel nitrat yang amat halus sehingga dapat menembus bagian terdalam
paru-paru. Gas-gas di atas akan dapat menimbulkan gangguan pada saluran
pernapasan, dari ringan hingga berat.

10
2.7 Penanggulangan Pecemaran Udara

Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan beberapa cara.


Solusi tersebut yaitu:

1. Gunakan moda angkutan umum. Mendorong diri sendiri dan masyarakat


untuk menggunakan moda angkutan umum akan menurunkan tingkat polusi
udara.

2. Hemat energi. Matikan kipas angina, lampu, penyejuk udara saat anda
bepergian keluar. Sejumlah besar bahan bakar fosil dibakar untuk
menghasilkan listrik. Dengan mengurangi pemakaian listrik, berarti kita
turut mengurangi penggunaaan bahan bakar fosil dan menyelamatkan udara.

3. Pahami dan praktek konsep Reduce, Reuse dan Recycle. Jangan


membuang barang-barang yang tidak berguna bagi anda. Anda mungkin
saja dapat menggunakan barang-barang tersebut untuk hal lain, misalnya
menghasilkan kerajinan. Bahkan, anda bisa menghasilkan uang dari
sampah didaur ulang.
4. Gunakan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Teknologi
energi terbarukan ramah lingkungan seperti matahari, angin dan panas bumi
semakin mutakhir. Pemerintah berbagai negara telah memberikan hibah
kepada konsumen yang tertarik untuk memasang panel surya untuk rumah
mereka.

5. Gunakan perangkat teknologi atau listrik hemat energi.

BAB III

PENUTUP

11
3.1 KESIMPULAN

Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kehadiran satu atau lebih
substansi kimia, fisik atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang
membahayakan.Berbahaya kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara
juga dapat menjadi penyebab perusakan kualitas udara. Kerusakan kualitas ini
disebabkan oleh berbagai sumber, baik sumber biologis maupun non biologis.

Pencemaran udara dapat bersumber dari dua hal yaitu pencemaran udara alamiah
dan pencemaran udara yang berasal dari manusia.

Terdapat macam-macam pencemaran udara yaitu pencemaran primer dan


pencemaran sekunder.

Dampak yang dapat ditimbulkan dari pencemaran udara ini yaitu dampak dari segi
kesehatan, ekonomi, sosial, pendidikan, pertanian, hujan asam, efek rumah kaca,
kerusakan ozon.

Zat yang terkandung dalam pencemaran udara yaitu karbon monoksida, gas
karbon dioksida, gas NO dan NO2.

Dengan adanya pencemaran udara ini membuat sebagian masyarakat menjadi


resah sehingga harus adanya penanggulangan pencemaran udara diantaranya,
gunakan moda angkutan umum, hemat energy, pahami dan praktek konsep reduct,
gunakan sumber energy yang ramah lingkungan dan gunakan perangkat teknologi
secara hemat.

DAFTAR PUSTAKA

https://lingkunganhidup.co/pencemaran-udara-pengertian-penyebab-dampak

https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara

12
13

Anda mungkin juga menyukai