LINEAR SEDERHANA
Pengertian Analisis
Korelasi
0,50 5,00
1,00 10,00
1,75 12,50
2,50 20,00
3,25 30,00
4,00 35,00
5,50 40,00
5,75 42,50
6,50 50,00
45.0
H
a
s 40.0
i
l
35.0
P
e
n 30.0
j
u
a 25.0
l
a
n 20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5
Biaya Iklan
KOEFISIEN KORELASI LINEAR
SEDERHANA
1. Pengertian Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi (KK) merupakan
indeks atau bilangan yang digunakan
untuk mengukur keeratan (kuat,
lemah, atau tidak ada) hubungan antar
variabel.
Koefisien korelasi memiliki nilai antara -
1 dan +1 (-1 ≤ KK ≤ +1).
1. Pengertian Koefisien Korelasi
a. Jika KK bernilai positif maka variabel-variabel
berkorelasi positif. Semakin dekat nilai KK ke +1
semakin kuat korelasinya, demikian pula
sebaliknya.
b. Jika KK bernilai negatif maka variabel-variabel
berkorelasi negatif. Semakin dekat nilai KK ke -1
semakin kuat korelasinya, demikian pula
sebaliknya.
c. Jika KK bemilai 0 {nol} maka variabel-variabel
tidak menunjukkan korelasi
d. Jika KK bernilai +1 atau -1 maka variabel-variabel
menunjukkan korelasi
Untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi
antarvariabel, berikut ini diberikan nilai-nilai dari KK
sebagai patokan.
KK = 0, tidak ada korelasi
0< KK ≤ 0,20, korelasi sangat rendah/lemah sekali
0,20 < KK ≤ 0,40, korelasi rendah/lemah tapi pasti
0,40 < KK ≤ 0,70, korelasi yang cukup berarti
0,70 < KK ≤ 0,90, korelasi yang tinggi, kuat
0,90 < KK < 1,00, korelasi sangat tinggi, kuat sekali,
dapat diandalkan
KK = 1, korelasi sempurna.
2. Kegunaan Koefisien Korelasi
1. Menentukan arah atau bentuk dan kekuatan hubungan.
a. Pengaruh searah atau positif
Perubahan variabel independen (X) mempengaruhi variabel
dependen (Y) secara searah. Jika variabel X bertambah, variabel Y
juga bertambah. Sebagai contoh pengaruh biaya iklan (X) terhadap
jumlah penjualan (Y); pengaruh penghasilan (X) terhadap
pengeluaran konsumsi (Y).
b. Pengaruh berlawanan arah atau negatif
Apabila perubahan variabel independen (X) mempengaruhi variabel
dependen (Y) secara berlawanan. Apabila variabel X bertambah, Y
berkurang. Apabila variabel X berkurang, variabel Y bertambah.
Contoh pengaruh umur kendaraan (X) terhadap harga kendaraan (Y).
Keterangan:
SX = simpang baku (standar deviasi) variabel X
Sy = simpang baku {standar deviasi} variabel Y
KK = koefisien korelasi .
3. Jenis-Jenis Koefisien Korelasi Linear
Sederhana
A. Koefisien Korelasi Pearson
Koefisien korelasi Pearson adalah indeks atau
angka yang digunakan mengukur keeratan
hubungan antara dua variabel yang datanya
berbentuk data interval atau rasio. Disimbolkan
dengan “r”.
Koefisien korelasi Pearson dapat ditentukan
dengan dua metode yaitu:
1. Metode least square
nXY X . Y
r
2 2 2 2
( n X ( X ) ) ( n Y ( Y ) )
XX
X 3 6 9 10 13
Y 12 23 24 26 28
(5)(1.014) (41)(113 )
((5)(395) (41) 2 ) ((5)( 2709) (113 ) 2 )
= 0,91
B. Metode Product Moment
Σxy
r
Σx 2 . Σy 2
87,40
r
(58,80).(155,20)
87,40
r
9.125,76
87,40
r 0,91
95,53
Hubungan/korelasinya positif dan sangat kuat sekali/ tinggi