Anda di halaman 1dari 16

KALIMAT

Dosen Pengampu: Dr. Diding Wahyudin Rohaedi, M.Hum.


Kelompok 1

Churrotun Aini Adhyatma Akbar Maharani Silfia


20020144006 20020144016 N.
20020144019
Pengertian
Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, bisa berupa kata, frasa,
atau klausa, dilengkapi konjungsi bila perlu, dan disertai dengan intonasi final.
Kalimat juga dapat diartikan sebagai susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang
lengkap.
Jenis-Jenis Kalimat
A. Berdasarkan Dikotomi Pembagian yang
Dilakukan Orang.
1. Kalimat Inti dan Non-Inti
Kalimat ini biasanya disebut kalimat dasar. Kalimat noninti mengalami berbagai proses transformasi,
Struktur kalimat initi: seperti transformasi pemasifan, transformasi pengingkaran,
transformasi penanyaan, transformasi pemerintahan, dan
a. FN + FV : Nenek datang transformasi penginversian
b. FN + FV + FN : Nenek membaca komik Misalnya kalimat Nenek membaca komik mengalami proses:
c. FN + FV + FN + FN : Nenek membacakan kakek - Pemasifan > Komik dibaca nenek
komik - Pengingkaran> Nenek tidak membaca komik
d. FN + FN : Nenek dokter - Pemerintahan> Bacalah komik ini!
e. FN + FA : Nenek cantik - Pertanyaan > Apakah nenek membaca komik?
f. FN + Fnum : Uangnya dua juta - Penginversian> Membaca komik nenek
g. FN + FP : Uangnya di dompet
2. Kalimat Tunggal dan Majemuk
Kalimat tunggal adalah Kalimat yang hanya memiliki satu predikat atau klausa dan hanya
memberikan satu ide atau informasi yang akan disampaikan.
Contoh: Melvin membeli pentol di warung Yuk Sri.

Kalimat majemuk adalah Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang saling
berhubungan. Kalimat majemuk dibagi menjadi tiga:

● Kalimat Majemuk Setara (koordinatif):


Kalimat yang memiliki setidaknya minimal dua predikat atau klausa yang mana hubungan
antara dua klausa ini setara. Artinya, terdapat dua klausa independen.
Contoh: Jerome membaca buku sejarah dan temannya membuatkan sushi.
● Kalimat Majemuk Bertingkat (subordinatif):
Kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa atau predikat yang mana terdiri dari klausa utama
dan klausa subordinatif, kedua klausa itu dihubungkan oleh konjungsi subordinatif.
Contoh: Coki tetap berangkat ke kantor meskipun hari sudah malam.

● Kalimat Majemuk Kompleks (campuran):


Kalimat yang memiliki setidaknya minimal tiga klausa yang mana terdiri dari satu klausa
utama dan dua klausa subordinatif atau sebaliknya.
Contoh: Syihab sedang tidur dan Najwa sedang menonton TV ketika gempa bumi itu terjadi.
3. Kalimat Mayor dan Minor
Kalimat mayor mempunyai klausa lengkap, sekurang-kurangnya ada unsur subjek dan
predikat.
Contohnya: Nenek berlari pagi.

Kalimat minor klausanya tidak lengkap, entah hanya terdiri subjek, predikat, objek, atau
keterangan saja. Konteksnya bisa berupa konteks kalimat, konteks situasi, atau juga topik
pembicaraan.
Contohnya: Halo!
4. Kalimat Verbal dan Non-Verbal
Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal. Sedangkan kalimat
nonverbal adalah kalimat yang predikatnya bukan kata atau frase verbal; bisa nominal,
adjektifal, adverbial, preposisional, atau juga numeralia.
Contoh kalimat verbal: Nenek belum makan
Contoh kalimat nonverbal: Mereka ke pengadilan

5. Kalimat Bebas dan Terikat


Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap, atau
dapat memulai sebuah paragraf atau wacana tanpa bantuan kalimat atau konteks lain yang
menjelaskannya. Sedangkan kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
sebagai ujaran yang lengkap, atau menjadi pembuka paragraf atau wacana tanpa bantuan
konteks.
Contohnya: Sekarang di Riau amat sukar mencari terubuk (1). Jangankan ikannya, telurnya pun
sangat sukar diperoleh (2). Kalua pun bisa diperoleh, harganya melambung selangit (3).
Makanya, ada kecemasan masyarakat nelayan di sana bahwa terubuk yang spesifik itu akan
punah (4).
B. Berdasarkan Isi atau Fungsinya
1. Kalimat Perintah:
Kalimat yang mengandung makna meminta/memerintah seseorang untuk melakukan
sesuatu.
Contoh: Jangan panggil orang itu feminin!
 
2. Kalimat Tanya:
Kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang
diharapkan.
Contoh: Apakah kebutuhanmu sudah komplet?
 
3. Kalimat Berita:
Kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu.
Contoh: Saya tidak akan datang ke acara ekstrem itu.
C. Berdasarkan Pengucapannya
1. Kalimat Langsung:
Kalimat yang diucapkan secara langsung kepada orang yang dituju. Kalimat
langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana
ucapan dari orang lain (orang ketiga).
Contoh: Ibu berkata, ‘’Nasih, jangan meletakkan sepatu di kamar mandi!’’
 
2. Kalimat Tidak Langsung:
Kalimat, yang menceritakan kembali pembicaraan seseorang, pikiran, opini,
keputusan, pertanyaan, perhatian dll.
Contoh: Dudung berkata bahwa dia harus segera mengurus kartu
keluarganya.
Analisis Kalimat
A. Analisis Kalimat Berdasarkan
Fungsi
Tiap kata atau frase dalam kalimat mempunyai fungsi yang mengaitkannya dengan kata frase lain yang ada
dalam kalimat tersebut. Fungsi di sini diberi pengertian hubungan saling bergantungan antara unsur-unsur dari
suatu perangkat sedemikian rupa sehingga perangkat itu merupakan keutuhan dan membentuk sebuah
struktur.

· Subjek
Yang dimaksud dengan subjek adalah sesuatu yang dianggap berdiri sendiri.
Contoh: Mereka bergembira.

· Predikat
Predikat adalah bagian yang memberi keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri. Predikat kalimat
biasanya berupa frase verbal atau frase adjektival. Predikat merupakan unsur klausa yang selalu ada dan
merupakan pusat klausa karena memiliki hubungan dengan unsur-unsur lainnya, yaitu S, O, dan K.

· Ciri-Ciri Objek
Objek adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada
kalimat aktif. Objek selalu diletakan setelah predikat.
· Ciri-Ciri Keterangan
Keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah
letaknya. Keterangan dapat berada di akhir, awal, dan bahkan di tengah kalimat. Ada beberapa
macam bentuk keterangan, yaitu:
1) keterangan tempat ditandai oleh kata: di, ke, dari, dalam, pada
2) keterangan waktu ditandai oleh kata: pada, dalam, se-, sebelum, sesudah, selama, sepanjang
3) keterangan alat ditandai oleh kata: dengan
4) keterangan tujuan ditandai oleh kata: agar/supaya, untuk, bagi, demi
5) keterangan cara ditandai oleh kata: dengan, secara ,dengan cara, dengan jalan
B. Analisis Kalimat Berdasarkan
Kategori
Analisis kalimat berdasarkan kategori merupakan penentuan kelas kata yang menjadi
unsur-unsur kalimat tersebut.
1) kata benda (nomina),
2) kata kerja (verba),
3) kata sifat (adjektifa),
4) kata keterangan (adverbia),
5) kata tugas.
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai