seberapa kuat hubungan antara besarnya uang saku bulanan mahasiswa dengan
X (Uang saku)
Y (konsumsi)
Untuk menghitung koefisien korelasi maka disusun tabel bantu sebagai berikut:
n X Y X2 Y2 XY
1 800 300 640.000 90.000 240.000
2 900 300 810.000 90.000 270.000
3 700 200 490.000 40.000 140.000
4 600 100 360.000 10.000 60.000
5 700 200 490.000 40.000 140.000
6 800 200 640.000 40.000 160.000
4.500 1.300 3.430.000 310.000 1.010.000
X = 4.500
Y = 1.300
X2 = 3.430.000
Y2 = 310.000
XY = 1.010.000
n=6
Untuk menghitung koefisien korelasi, maka nilai-nilai tersebut dimasukkan dalam rumus
6 (1.010.000) - (4.500)(1.300)
r = 6 . (3.430.000) (4.500)26 . (310.000) (1.300) 2
6.060.000 5.850.000
= 20.580.000 20.250.000 1.860.000 1.690.000
210.000
= 330.000170.000
210.000
=
574,4563 x 412,3106
210.000
=
236.854,4
= 0,886621
Jadi diperoleh nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,886621 karena nilainya positif dan
mendekati 1 berarti hubungan konsumsi dan pendapatan kuat dan searah (positif), artinya
Pengujian hipotesis hubungan digunakan uji statistik yang disebut Uji t (t-student).
Parameter yang diuji yaitu korelasi dinotasikan dengan (lihat bab Estimasi Parameter). Uji
hipotesis hubungan pada dasarnya adalah menguji signifikansi koefisien korelasi, apakah
besar kecilnya hubungan yang diperoleh itu kebetulan saja atau memang ada hubungan yang
sesungguhnya.
r2 n2
t = 1-r2
Selain menggunakan Uji t, pengujian hipotesis hubungan dapat menggunakan kriteria nilai
korelasi tabel (rtabel) yaitu dengan cara membandingkan nilai koefisien korelasi (rhitung) dengan
nilai rtabel.
Dalam tabel tertera bahwa Kedua variable uang saku dan konsumsi saling berkorelasi, dengan T hitung
(3,38590) > T table(3.70743) yaitu