ANALISIS KORELASI
n( XY ) − ( X )( Y )
r= ..............(13 − 1)
{n( X 2 ) − ( X ) 2 }{n( Y 2 ) − ( Y ) 2 }
Suatu ukuran lain yang mempunyai arti lebih pasti adalah koefisien
determinasi . Koefisien ini dihitung dengan meng kuadratkan koefisien
r 2 = 0,95
Kita memperkirakan nilai r 2 = 0,95 menunjukkan bahwa 95 % variasi
pengeluaran dijelaskan oleh hubungan antara pengeluaran Y dan
pendapatan X.
r n−2
t= .............................(13.4)
1− r 2
bahwa tingkat bunga kredit rumah dan jumlah penjualan rumah tidak
berkorelasi pada taraf nyata 0,05.
24 − 2
t = −0,61 = −3,61
1 − (−0,61) 2
Karena uji hipotesis dua arah, nilai = 0,05 dibagi dua menjadi /2 =
0,025 dengan derajat kebebasan dk = 24 -2 = 22, kita peroleh nilai t tabel
dari lampiran t (0,025,22) = 2,07
Kita menolak hipotesis H jika uji statistik atau t hitung > 2,07 atau < -2,07
Kesimpulan, kita tolak hi potesis H : ρ = 0 karena t hitung = -3,61 lebih kecil
dari pada t ( 0 , 0 2 5 , 2 2 ) = -2,07. Ini berarti bahwa jumlah penjualan rumah dan
tingkat bunga kredit rumah berkorelasi. Kita dapat menyatakan bahwa
koefisien korelasi -0,61 signifikan ( -0,61 tidak dapat dianggap sama d engan
nol) pada taraf nyata 0,05.
Karena dari sampel diperoleh nilai r = -0,61 negatif, hasil pengujian
menyatakan bahwa penjualan rumah berkorelasi negatif dengan tingkat
bunga kredit rumah.
13.3 Koefisien Korelasi Regresi Berganda
Dalam regresi berganda, koefisien korelasi r diinterpretasikan sebagai
proporsi (atau persentase) varian pada variabel tak bebas (dependen) yang
dijelaskan karena hubungan dengan variabel bebas (independen). Rumus
untuk menghitung koefisien determinasi r 2 pada kasus dua variabel bebas
(independen) adalah :
r 2 y1 + r 2 y 2 − 2ry1ry 2 r12
R y.12 = .......................(13 − 7)
1 − r 212
Selanjutnya, kita juga bisa menguk ur derajat hubungan antara variabel
Y dengan sebagian dari variabel -variabel bebas dengan menganggap
sebagian variabel lagi tetap. Sebagai contoh, untuk Y, X 1 , dan X 2 , ki ta
dapat menentukan korelasi antara Y dan X 1 dengan menganggap X 2 tetap
dan juga dapa t menentukan koefisien korelasi antara Y dan X 2 dengan
menganggap X 1 tetap dengan simbul berturut -turut r y 1 . 2 dan r y 2. 1 .
Koefisien-koefisien korelasi ini disebut koefisien korelasi parsiil .
Soal-soal Latihan
1) Apakah yang dimaksudkan dengan
a) Korelasi,
b) koefisien korelasi ,
c) koefisien deter minasi,
d) korelasi positif ,
e) korelasi negatif,
f) korelasi parsiil ,
g) korelasi berganda?
2) Buatlah contoh kasus , yang diperkirakan akan diperoleh :
a) korelasi positif,
b) korelasi negatif!
3) Pada saat tertentu kita melakukan pengamatan terhadap sejumlah
objek yang terdiri atas 25 buah. Dari penelitian ini, diperoleh
koefisien korelasi r = 0,80. Diduga bahwa sampel yang diambil itu
berasal dari populasi normal dua variabel dengan koefisien variasi
0,65. Apakah dapat disimpulkan bahwa sampel tadi berasal dari
populasi denga n koefisien korelasi yang lebih besar da ri 0,80 dengan
taraf nyata 0,05?
4) Telah dilakukan penelitian mengenai pendapatan keluarga dan
pengeluaran untuk keperluan makan setiap bulan dengan koefisien