Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KORELASI

Untuk menentukan hubungan antara variabel yang satu dengan


variabel yang lain digunakan teknik korelasi. Pada dasarnya korelasi
menggambarkan keterkaitan atau kontribusi antara suatu variabel
dengan variabel lain, namun ada juga yang menafsirkannya sebagai
pengaruh. Menafsirkan korelasi sebagai pengaruh tampaknya tidak
tepat karena korelasi bukan diikuti time sequence proses pengaruh
antara kedua variabel. Istilah pengaruh hanya dapat digunakan bila
menggunakan asumsi-asumsi yang kuat, misalnya dalam teknik
analisis jalur.
Besarnya kadar korelasi ditentukan oleh besarnya koefisien
korelasi. Selain itu koefisien korelasi juga dapat menunjukkan arah
hubungan antara variabel-variabel. Koefisien korelasi yang paling
banyak digunakan adalah koefisien korelasi product-moment Pearson.
Korelasi ini dapat dipakai bila skala pengukuran data interval atau
rasio. Syarat minimal yang harus dipenuhi untuk menggunakan teknik
korelasi ini adalah data berdistribusi normal dan hubungan antara
kedua kelompok data linier. Bila syarat uji atau teknik korelasi tidak
terpenuhi, misalnya data ordinal, maka digunakan koefisien korelasi
rank Spearman.
Untuk pengujian hipotesis dari hasil perhitungan besarnya
koefisien korelasi tersebut maka dilakukan pengujian dengan
menggunakan uji-t dengan kriteria hasil pengujiannya adalah:
terima Ho jika thitung < ttabel
tolak Ho jika thitung  ttabel

Bab XII. Analisis Korelasi Abdul Muin Sibuea 208


Uji Korelasi Sederhana
Rumus yang digunakan untuk mencari besarnya koefisien korelasi (r)
bila menggunakan angka kasar adalah:

n( XY )  ( X )( Y )
r
n X 2

 ( X ) 2 n Y 2  ( Y ) 2 

Atau bila menggunakan rumus deviasi:


xy
r=
(x 2 )(y 2 )
(X )(Y )
dimana : Σxy = ΣXY -
n
(X ) 2
Σx2 = ΣX2 -
n
(Y ) 2
Σy2 = ΣY2 -
n
Untuk menguji keberartian (signifikan atau tidak signifikan) koefisien
korelasi, digunakan uji-t, yaitu :

r n2
t dengan derajat kebebasan (dk) = n - 2
1 r2
Contoh :
Untuk data di bawah ini lakukan pengujian apakah ada hubungan
yang signifikan antara motivasi kerja (X) dengan prestasi kerja (Y).

No X Y X2 Y2 XY
1 80 18 6400 324 1440
2 65 14 4225 196 910
3 90 23 8100 529 2070
4 85 20 7225 400 1700
5 110 25 12100 625 2750
6 120 30 14400 900 3600
7 140 35 19600 1225 4900
8 60 12 3600 144 720
9 95 14 9025 196 1330
Jumlah () 845 191 84675 4539 19420

Bab XII. Analisis Korelasi Abdul Muin Sibuea 209


Maka diperoleh:

n.( XY )  ( X )( Y )
r
n X 2

 ( X ) 2 n Y 2  ( Y ) 2 

9 (19420)  (845)(191) 13385


r =
9 (84675)  (845) 9 (4539) - (191) }
2 2 14490,63
r  0,9237

Besarnya koefisien korelasi (r) = 0,92.


Bila menggunakan rumus deviasi, terlebih dahulu dicari:
(X )(Y ) (845)(191)
Σxy = ΣXY - = 19420 - =1487,22
n 9
(X ) 2 (845) 2
Σx2 = ΣX2 - = 84675 - = 5338,89
n 9
(Y ) 2 (191) 2
Σy2 = ΣY2 - = 4539 - =485,56
n 9
Maka:
xy 1487,22
r= = = 0,9237
(x )(y )
2 2
(5338,89)( 485,56)

Untuk menguji keberartian koefisien korelasi digunakan uji-t, yakni:

r N 2 0,92 9  2 2,43
t = = = 6,23
1 r 2
1  (0,92) 2 0,39

dk = n - 2 = 9 - 2 = 7
Dari daftar distribusi t, untuk dk = 7, diperoleh harga t tabel = 2,3646
pada p=0,05, sehingga ternyata t hitung > t tabel yaitu 6,23 > 2,3646.
Berdasarkan hasil pengujian maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hipotesis:
Ho: Tidak terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan pretasi
kerja.
Ha: Terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja.

Bab XII. Analisis Korelasi Abdul Muin Sibuea 210


Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja
dengan prestasi kerja pada taraf signifikansi 0,05.
Kuadrat koefisien korelasi disebut koefisien determinasi (r2).
Untuk contoh di atas maka diperoleh koefisien determinasi sebesar
(0,9237)2 = 0,8532; ini berarti 85,32 persen variasi prestasi kerja dapat
dijelaskan oleh variabel motivasi kerja, sedangkan sisanya sebesar
14,68 persen dijelaskan variabel lain yang tidak dilibatkan dalam
penelitian tersebut misalnya variabel pengalaman kerja, tingkat
pendidikan, pengalaman kerja, insentif, iklim kerja, budaya organisasi,
dan lain-lain.
Soal:
1. Untuk data di bawah ini berikan kesimpulan apakah ada hubungan
yang signifikan antara penguasaan dasar-dasar manajemen dengan
keterampilan manajerial dari sepuluh orang kepala sekolah yang
diambil secara acak.

Penguasaan Dasar 63 78 86 74 70 85 81 79 81 84
Manajemen (X)
Keterampilan 70 88 97 82 79 95 90 88 92 96
Manajerial (Y)

2. Telah dilakukan observasi terhadap 12 orang karyawan tentang


motivasi kerja dan produktivitas kerja.

Produktivitas 85 78 68 82 92 88 75 65 90 66 76 80
Kerja (Y)
Motivasi Kerja (X) 74 68 60 73 80 77 64 55 82 55 65 71

Pertanyaan: Hitunglah koefisien korelasi, uji keberartian koefisien


korelasi dan berikan kesimpulan.

Bab XII. Analisis Korelasi Abdul Muin Sibuea 211


3. Berikut ini disajikan nilai matematika dan nilai statistik 10 orang
mahasiswa yang diambil secara acak. Hitung r dan berikan
kesimpulan apakah ada hubungan antara nilai matematika dengan
nilai statistik.

Nilai Matematika (X) 65 60 71 68 66 72 75 78 62 70


Nilai Statistik (Y) 71 63 77 72 70 74 78 80 67 74

4. Untuk data di bawah ini berikan kesimpulan apakah ada


hubungan yang signifikan antara nilai training dengan prestasi
kerja dari 11 orang karyawan perusahaan yang diambil secara acak.

Nilai Training (X) 75 79 70 82 76 83 86 66 75 88 77

Prestasi Kerja (Y) 81 83 76 85 81 89 91 68 82 96 83

5. Untuk data di bawah ini berikan kesimpulan apakah ada hubungan


antara kemampuan adopsi inovasi dalam pekerjaan dengan prestasi
kerja dari 12 orang karyawan sebuah perusahaan yang diambil
secara random.

Motiva Kerja 68 75 68 81 76 72 86 66 84 64 77 88

Produktivitas 72 80 70 84 81 75 92 67 90 71 82 91
Kerja

Bab XII. Analisis Korelasi Abdul Muin Sibuea 212

Anda mungkin juga menyukai