Anda di halaman 1dari 7

KOEFISIEN DETERMINASI KOEFISIEN NON-DETERMINASI DAN

KOEFISIEN KORELASI

1. Pengertian Koefisien Determinasi, Koefisien Non-Determinasi, dan

Koefisien Korelasi

Jika y = f(x), maka:

Nilai koefisien determinasi (r2 ) menyatakan persentasi variasi variabel


terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Sedangkan nilai koefisien non-
determinasi (1-r2 ) menyatakan persentasi variasi variabel terikat yang tidak
dijelaskan oleh variabel bebas

Koefisien determinasi = r2 . Nilainya 0 ≤ r2 ≤ 1


Koefisien non – Determinasi = 1-r2 . Nilainya 0 ≤ 1 - r2 ≤ 1

Koefisien korelasi menyatakan hubungan antara variabel bebas (x) dan


variabel terikat (y).

Koefisien korelasi = r = √ r2 . Nilainya -1 ≤ r ≤ 1


Koefisien determinasi ditentukan dengan rumus berikut:

¿
∑ ( y i - y )2
r2 = ∑ (yi - y)2

Koefisien korelasi = r = √ r2
Koefisien korelasi yang ditentukan dengan rumus ini selalu positip.
Dalam kenyataannya nilai koefisien korelasi dapat positip atau negatip. Tanda
positip atau negatip koefisien korelasi disesuaikan dengan tanda positip atau
negatip koefisien regresi. Jika koefisien regresi positip, maka koefisien korelasi
positip. Jika koefisien regresi negatip, maka koefisien korelasi diberi tanda
negatip.

Contoh:
Contoh ini dibuat berdasarkan permisalan bukan dari perhitungan ril. Misalnya
diperoleh persamaan regresi:

Ŷ = 25 + 6,8 x Koefisien regresi positip yaitu + 6,8.


Selanjutnya nilai koefisien determinasi:
r2 = 0,81
maka koefisien korelasi dapat ditentukan dengan rumus
berikut;
r= √ r2
r= √ 0,81
r = 0,9
Koefisien korelasi tersebut bernilai positip karena koefisien
regresi nilainya positip.

Sementara itu misalnya berdasarkan hasil pengolahan data


yang lain diperoleh persamaan regresi linier sederhana:

Ŷ = 25 - 6,8 x Koefisien regresi negatip yaitu - 6,8.


Selanjutnya nilai koefisien determinasi:
r2 = 0,64
maka koefisien korelasi dapat ditentukan dengan rumus
berikut;
r= √ r2
r= √ 0,64
r = 0,8 koefisien korelasi hasil perhitungan nilainya positip.
Namun perhatikan koefisien regresi dari persamaan regresi
dengan data yang sama nilainya negatip yaitu - 6,8, maka
koefisien korelasi hasil perhitungan diberi tanda negatip
menjadi:
r = - 0,8

Koefisien korelasi di atas (yang sedang dibahas) disebut koefisen korelasi


product moment Pearson. Koefisien korelasi dapat pula ditentukan dengan rumus
berikut:
nΣ xy − Σx Σy
r= √n Σx2 − ( Σ. x)2 √ n Σy2 − (Σy )2

Koefisien korelasi yang ditentukan dengan rumus ini akan positip atau negatip
sesuai hasil perhitungan. Nilainya -1 r  1. Semakin mendekati 1 semakin kuat
dan searah yaitu jika x naik, maka y naik, jika x turun, maka y turun. Semakin
mendekati -1 semakin kuat tetapi berlawanan arah yaitu jika x naik, maka y turun,
jika x turun, maka y naik. Semakin mendekati 0 maka semakin lemah, dan jika 0
maka x dan y tidak berhubungan.

Sifat-sifat koefisien korelasi:


1. Nilai koefisien korelasi -1 ≤ r ≤ 1
2. Sifatnya simetris artinya koefisien korelasi X dan Y sama dengan koefisien
korelasi Y dan X.
3. Bebas terhadap titik asal.
4. Jika X dan Y independen maka r = 0, tetapi r = 0 belum tentu X dan Y
independen.
r = 0 belum tentu X dan Y independen, misalnya r = 0,0000000075, karena
penulisannya dua angka di belakang koma maka nilai koefisien korelasi
menjadi r = 0,00, padahal jika ditulis semua r nilainya tidak 0 berarti X dan Y
tidak independen.
5. Koefisien korelasi hanya berlaku untuk hubungan linear dan tidak berlaku
untuk hubungan non-linear.
6. Nilai koefisien korelasi tidak menyatakan hubungan sebab akibat, hubungan
sebab akibat didasarkan pada teori bidang ilmu yang sedang dianalisis,
misalnya pajak, manajemen pemasaran, akuntansi, dan sebagainya.

Sifat-sifat koefisien determinasi (R2)


1. Nilai koefisien determinasi adalah 0 ≤ r2 ≤ 1. Nilai ini dapat digunakan untuk
menyatakan kecocokan garis regresi.
2. Nilai koefisien determinasi menyatakan persentasi variasi variabel terikat yang
dijelaskan oleh variabel bebas.

Koefisien determinasi yang disesuaikan adjusted R square ( R 2


).
R 2
= 1 – Se2/ Sy2
R 2
= 1 – (1- R2)[(n-1)/(n-k)]
k = jumlah koefisien regresi dan intersep

Beberapa hal penting terkait adjusted R square:

1. Jika k ˃ 1, maka R 2
< R2

2. Jika R 2
negatif, maka nilainya dianggap nol.
II. Contoh-contoh Perhitungan
Dari data persamaan regresi linier di atas (perkuliahan pekan ke-7).
Tentukanlah koefisien determinasi, koefisien non- determinasi dan koefisien
korelasi!
Jawab :
Tabel 7. Prosedur Penentuan r2, 1 – r2,r
Xi Yi ^y = 34,29 + 8,93X ¿ 2
( y i - y )2 (yi - y)
2 50 52,15 386,1225 475,24
3 61 61,08 114,9184 116,64
4 73 70,01 3,2041 1,44
5 80 78,94 50,9796 67,24
7 95 96,80 625 538,24
21 359 1180,2246 1198,8

y = Σy/n = 359/5 = 71,8


¿
∑ ( y i - y )2
r2 = ∑ (yi - y)2
1180,2246
= = 0, 9845
1198,8000
artinya 98,45% variasi variabel penerimaan retribusi parkir telah dijelaskan oleh
tenaga pemungut parkir.
Nilai adjusted R square sebagai berikut:
R 2
= 1 – (1- R2)[(n-1)/(n-k)]
R 2
= 1 – (1-0,9845)(4/3)
= 0,979

r= √ r2 = √ 0,9845 = 0,9922
artinya hubungan antara variabel penerimaan parkir dan variabel tenaga pemungut
parkir adalah 99,22%, berarti sangat kuat dan searah.
Koefisien non-determinasi = 1 – r2 = 1 – 0,9845 = 0,0155
artinya 1,55% penerimaan retribusi parkir tidak dijelaskan oleh variabel tenaga
pemungut parkir, secara logika ilmiah atau secara teori dapat dijelaskan oleh
kesadaran pemilik kendaraan.
III. Pengujian Parameter Koefisien Korelasi Populasi ()
Simbol r menunjukkan koefisien korelasi sampel digunakan untuk
menguji parameter koefisien korelasi populasi (). Pengujian dilakukan dengan
uji t
r √n−k −1 k = jumlah variabel bebas
t=
√ 1−r 2 = koefisien korelasi populasi
dalam regresi/korelasi linier sederhana k = 1
r √n−1−1 r √n−2
t= t=
√ 1−r 2 √ 1−r 2

Berdasarkan data di atas :


Ho :  = 0 H1 :   0
 = 0,05 df = n-2 = 5 – 2 = 3
0,05
t
( 2 )
;3
= 3,182
Daerah kritis
thitung > 3,182 dan thitung < -3,182
r √ n−2 0,9922 √5−2
= = 13 ,804
thit = √1−r 2 √1−0 ,9845
0,05
thit > t( 2 ,3) terletak pada daerah kritis, tolak H0 terima H1berbeda nyata
pada taraf nyata  = 0,05 artinya   0 atau hubungan antara rata-rata petugas
harian dan rata-rata penerimaan parkir bulanan bermakna (significant) pada taraf
nyata  = 0,05.

Catatan:
Menentukan nilai koefisien korelasi dengan rumus berikut:
nΣ xy − Σx Σy
r= √n Σx2 − ( Σ. x)2 √ n Σy2 − (Σy )2
Nilai berikut diambil dari hasil perhitungan sebelumnya:

n = 5 x = 21 x2 = 103
y = 359 xy = 1640
Sedangkan yang belum ada nilainya ditentukan dengan perhitungan seperti di
bawah ini:
2
Σy = 502+612 + 732 + 802 +952
2
Σy = 26.975

Selanjutnya berdasarkan data yang sudah lengkap ditentukan koefisien korelasi


dengan rumus berikut:

nΣ xy − Σx Σy
2 2 2 2
r = √ n Σx − ( Σ. x) √ n Σy − (Σy )

5(1640) − 21(359)
r= √5(103 ) − (21)2 √ 5 (26 . 975 ) − (359)2
r = 0,9925

Perhatikan hasil perhitungan tersebut hampir sama dengan perhitungan


sebelumnya yaitu:

r= √ r2 = √ 0,9845 = 0,9922
Perbedaan hasil perhitungan yang sangat kecil dapat disebabkan oleh pembulatan
data dalam tahapan perhitungan.

Anda mungkin juga menyukai