PROPOSAL TESIS
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar magister pendidikan
agama islam (M.Pd) pada program studi pendidikan agama islam
OLEH :
HERU LESMANDA
NIM: 22090112961
1442 H/2022 M
I
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Kepustakaan
II
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh manusia agar dapat
mengemban tugas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas bagi
pembangunan bangsa dan negara. Selain itu, pendidikan juga berperan penting dalam
negara.
bagaimana peserta didik belajar banyak ditentukan oleh bagaimana guru mengajar.
pengajaran yang dilakukan oleh tenaga pengajar. Karena pengajaran adalah suatu
materi, dan evaluasi. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan oleh tenaga pengajar, maka pendidik harus memiliki dan
direncanakan dan melakukan penilaian terhadap hasil dari proses belajar mengajar.
1
Dyah Tri Palupi, Cara Mudah Memahami Kurikulum (Surabaya: Jaring Pena, 2016), hlm.1
1
Proses pembelajaran didalamnya mengandung dua kegiatan, yaitu kegiatan
belajar dan mengajar. Menurut Sukiman kegiatan belajar dilakukan oleh peserta didik
mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik. Salah satu dari peran pendidik
Salah satu factor yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah
proses pembelajaran yang dilakukan, sedangkan salah satu factor penting untuk
efektifitas pembelajaran adalah factor evaluasi baik terhadap proses maupun hasil
belajar yang telah dilakukan oleh peserta didik, yang akan menjadi informasi untuk
evaluasi tersebut adalah penilaian, jadi penilaian merupakan bagian dari evaluasi,
adanya tes. Tes merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data
2
Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi (Yogjakarta: Insan Madani, 2012), hlm. 10.
3
Ibid., hlm. 4-7.
4
Sitiatava Rizema Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, (Yogyakarta: DIVA Press, 2013), hlm. 22
2
Moderasi Beragama merupakan salah satu Mata Pelajaran Pembinaan yang
Indonesia merupakan anugerah yang seharusnya kita syukuri adanya bukan dijadikan
menjadi semboyan bangsa. Semangat moderasi beragama adalah upaya mencari titik
temu dua kutub ekstrim dalam bergama yang sering kali merasa paling benar
dibandingkan orang lain. Oleh karena itu dengan mengedapankan moderasi beragama
maka akan muncul sifat saling menghargai perbedaan dan terhindar dari hal-hal yang
Kajian Moderasi beragama ini bisa difahami sebagai cara pandang, sikap dan
ekstrem. Adapun beberpa materi yang akan dipelajari dalam modersi agama ini seperti
pejelasan tentang makna moderasi beragama, prinsip dasar dalam modersi bergama,
Semangat moderasi beragama adalah salah satu upaya mencari titik temu dua
kutub ekstrim dalam beragama. Yaitu kutub yang ekstrim meyakini mutlak kebenran
satu tafsir dengan menganggap sesat penafsiran orang lain. Maka dengan bersikap
moderat tentu bisa menghindari berbagai konflik yang disebabkan berbagai macam
perbedaan.
mencerminkan bagaimana peserta didik belajar, capaian hasil, motivasi, dan sikap
pertanyaan yang luas, dan derajat validitas dan reliabilitas lebih tinggi.
3
Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil
belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen seperti input, proses,
output akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan
peserta didik bisa mengembangkan kemampuan spiritual, logika etika dan estetika
serta mengembangkan kemampuan kreatif untuk memenuhi tuntutan masa kini dan
masa depan.
Penilaian hasil belajar dapat diukur melalui 3 ranah yaitu, ranah kognitif, ranah
afektif dan ranah psikomotorik. Dan dalam penilaian autentik telah mencangkup
tidak hanya melakukan penilaian dalam ranah pengetahuan atau ranah kognitif saja,
akan tetapi ranah afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) perlu dinilai.
Penilaian dalam tiga ranah inilah yang nantinya akan menjadi penyaluran
3. Output yang diinginkan pada peserta didik belum maksimal, hal ini terlihat dari
banyaknya peserta didik yang belum memahami moderasi secara teori dan praktik
5
Imas Kurinasih, Berlin Sani,. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan, (Surabaya: Kata Pena,
2014), h. 48
4
4. Tenaga pendidik masih kurang mengerti bagaimana cara menerapkan penilaian
5. Didalam RPP sudah tercantum 3 ranah penilaian yaitu pengetahuan, sikap dan
dapat dijalankan.
kerangka dasar penilaian autentik yang ada didalam kurikulum sekolah tahun 2013
pada mata pelajaran Moderasi Beragama di Mahad Aljamiah UIN Suska Riau, atau
dengan judul; “Aplikasi Penilaian Autentik Kurikulum Sekolah 2013 Pada Mata
B. Penegasan Istilah
1. Identifikasi masalah
Dari gejala-gejala dan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi
dilakukan secara menyeluruh tetapi hanya difokuskan pada satu titik saja.
b. Penilaian autentik yang dilakukan oleh guru tidak dilakukan secara maksimal
c. Output yang diinginkan pada peserta didik belum maksimal, alhasil peserta
5
2. Batasan masalah
Melihat banyaknya masalah yang ada, maka perlu adanya batasan masalah agar
penelitian lebih terarah, maka masalah yang akan penulis kaji adalah Analisis
Penilaian Autentik yang ada dalam kurikulum sekolah tahun 2013 Pada Mata
3. Rumusan Masalah
sekolah tahun 2013 pada mata kuliah Moderasi Beragama di Ma’had Aljamiah
1. Tujuan
Sebagaimana rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan utama penelitian
ini adalah Untuk mengetahui proses pelaksanaan penilaian autentik pada mata
2. Manfaat penelitian
6
peneliti juga mampu memaparkan kesesuaian penilaian hasil belajar yang
2013.
d. Bagi peneliti yang akan datang, sebagai tambahan referensi untuk melengkapi
penelitiannya.
7
BAB II
TEORITIS
A. Kajian Tori
integral dari proses pembelajaran, sehingga tujuan penilaian harus sejalan dengan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara
hasilpenilaian yang komperhensif terhadap tiga aspek yaitu afektif, kognitif dan
psikomotorik, maka kemajuan belajar siswa dan tingkat efisiensi mengajar guru
dapat diketahui.7
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses dan keluaran (output)
6
Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017, hlm. 35.
7
Aman, Model Evaluasi Pembalajaran Sejarah, Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2011, hlm. 74-75.
8
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013), Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2015, hlm. 50.
8
pendidik harus melakukan penilaian kepada setiap peserta didik dimulai dari awal
pengajaran.9
belajar sesungguhnya, dapat menggunakan berbagai cara atau bentuk, antara lain
autentik yang menarik, bermanfaat, dan relevan dengan kehidupan peserta didik.
Tugas ini dapat menjadikan peserta didik inovatif dan kreatif karena memiliki
merupakan pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta
autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Secara
9
Abdul Majid, Penilaian Autentik: Proses dan Hasil Belajar hlm. 35
10
Abdul Majid, Penilaian Autentik: Proses dan Hasil Belajar hlm. 63
9
konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikandibandingkan
dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika menerapkan penilaian
autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru
belajar, pertanyaan berikutnya adalah apakah yang akan dilakukan oleh peserta
keputusan atau pemecahan masalah. (3) identifikasi hasil belajar tambahan yang
didukung oleh tugas. Tugas yang kompleks adalah lebih dari sekedar
tingkat kinerja untuk mengevaluasi kinerja peserta didik. Salah satu cara untuk
Rifa’i, A & Anni CT. Psikologi Guru. Semarang: UNNES Press, 2011, hlm. 44
11
10
Mulyasa mengungkapkan bahwa implementasi Kurikulum 2013 yang sarat
dengan karakter dan kompetensi, hendaknya disertai dengan penilaian secara utuh,
kegiatan peserta didik belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta
dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Penilaian autentik
tentang subjek.
Guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai dalam
khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang
akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan
12
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.hlm. 56.
11
dinilai seperti penalaran, memori, atau proses. Penilaian autentik sebagai bentuk
berbagai cara atau bentuk, antara lain melalui penilaian proyek atau kegiatan
dan petunjuk observasi. Beberapa jenis penilaian autentik menurut Abdul Majid
a) Penilaian Tertulis
tes tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis
atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih
atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
b) Jurnal
sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jurnal
13
Abdul Majid, Penilaian Autentik: Proses dan Hasil Belajar. hlm. 63-69.
12
dapat digunakan untuk mencatat atau merangkum topik-topik pokok yang
masalah atau topik pelajaran, dan catatan atau komentar siswa tentang
kinerja siswa.14
c) Penilaian Proyek
terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode
lain-lain.
pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga
cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam
14
Ibid., hlm. 67
13
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan
menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian
kertas, kulit, keramik, karet, plastik, dan karya logam. Penilaian secara analitik
merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk
tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara
d) Penilaian Kinerja
khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat
proyek atau tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria
peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif maupun laporan kelas. Ada
15
Ibid., hlm. 63-64.
14
Sehingga gurudapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi
standar yangditetapkan.
menunjukkan kinerja yang nyata untuk suatu atau beberapa jenis kompetensi
tertentu. Kedua, ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja yang dinilai. Ketiga,
yang akan dinilai, khususnya indikator esensial yang akan diamati. Kelima,
urutan dari kemampuan atau keterampilan peserta didik yang akan diamati.
didik dapat digunakan alat atau instrumen, seperti penilaian sikap, observasi
15
e) Penilaian Portofolio
menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.
Portofolio biasanya berbentuk file atau folder yang berisi koleksi karya
peserta didik. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik
didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya
peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan
nilai), atau informasi lain yang relefan dengan sikap, keterampilan, dan
penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau
dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.
foto, lukisan, resensi buku atau literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-
16
dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan
pembelajaran.
guru:
yangakan dibuat.
7) Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
Prinsip penilaian hasil belajar peserta didik sesuai dengan kurikulum 2013
berikut:
yang diukur;
b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
17
c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
Ruang lingkup yang menjadi aspek penilaian dalam penilaian autentik adalah
Dalam penilaian setiap aspek disesuaikan dengan teknik dan instrumen yang akan
digunakan agar hasil yang diperoleh dapat valid dan sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Teknik dan instrument yang digunakan dalam setiap aspek adalah sebagai
berikut:
18
a) Penilaian Pengetahuan (kognitif)
menerapkan prinsip dan konsep dalam suatu situasi yang baru. Pada tingkat
dengan rasa takut atau cinta, mempengaruhi keadaan, perasaan, dan emosi
Penilaian diri, (c) Penilaianantar teman, (d) Jurnal, (e) wawancara dengan
19
antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaianyang disertai rubrik,
daftar pertanyaan
B. Penelitian Relevan
1. Tesis Setiawati Iriani (2015) yang berjudul “Pelaksanaan Penilaian Autentik Pada
skripsi Setiawati iriani sama-sama meneliti tentang penilaian autentik. Akan tetapi
meneliti tentang pelaksanaan penilaian autentik dan mata pelajaran yang akan
diteliti berbeda
Untuk Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan
Budi Pekerti”. Keterkaitan dengan skripsi yang akan diteliti adalah skripsi M.
Fajar Mahbub focus pada untuk hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI dan
dan evaluasi
C. Operasional Variabel
No Variabel Indikator
4. Menganalisis nilai aspek sikap yang dilakukan melalui penilaian diri dan
jurnal.
20
a. performance/kinerja
b. penilaian proyek
c. penilaian portofolio
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
C. Informant Penelitian
Informan penelitian dalam penelitian ini adalah Kepala Pusat dan seluruh
1. Observasi
22
Metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data secara langsung
2. Wawancara
Dalam hal ini yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah seluruh
3. Dokumentasi
1. Reduksi data
2. Penyajian data
tersebut.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D) hlm. 338
23
3. Kesimpulan/ verifikasi
tarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif atau gambaran suatu objek yang
Analisis data disini adalah dengan menarik kesimpulan dari data yang
19
Ibid, hlm. 345
24
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2017
Abdul Majid, Penilaian Autentik: Proses dan Hasil Belajar
Dyah Tri Palupi, Cara Mudah Memahami Kurikulum (Surabaya: Jaring Pena, 2016),
Imas Kurinasih, Berlin Sani,. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan,
(Surabaya: Kata Pena, 2014
Kementerian Agama RI, Pedoman Sistem Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Madrasah Tsanawiyah
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013
Rifa’i, A & Anni CT. Psikologi Guru. Semarang: UNNES Press, 2011
R&D)
25