Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN
Tentang
“PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGOLAHAN
PENILAIAN OLEH PENDIDIK”

DISUSUN OLEH
KELOMOK 6
Aulia Rahmadani
Jenas Pangestu
M Daffa
Nadia Indah Putri
Suryani Fadilla

DOSEN PENGAMPU
Ade Marlia, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
WIDYASWARA INDONESIA TAHUN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah WT karena hanya dengan
limpahan Rahmat, taufik dan hidayah-nyalah kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Dalam penulisan makalah ini kami membahas materi “Perencanaan,
Pelaksanaan dan Pengolahan Penilaian Oleh Pendidik”

Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan


dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima
saran maupun kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan selanjutnya.
Akhir kata kami sebagai penulis mengucapkan banyak terimakasih dan
memohon maaf apabila ada kekurangan dalam pembuatan maklah ini, semoga
makalah yang telah kami buat dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Muara Labuh, 2 Juni 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1


A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................2


A. Pengolahan Hasil Penilaian Ranah Sikap .......................................2
B. Pengolahan Hasil Penilaian Ranah Pengetahuan ...........................9
C. Pengolahan Hasil Penilaian Ranah Psikomotor (Keterampilan) ..16
BAB III PENUTUP ..........................................................................................27
A. Kesimpulan ......................................................................................27
B. Saran ................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................28

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penilaian hasil belajar merupakan salah satu kegiatan dalam dunia


4nstrument yang penting. Pada satu sisi, dengan penilaian hasil belajar yang
dilakukan dengan baik dapat diketahui tingkat kemajuan belajar siswa,
kekurangan, kelebihan, dan posisi siswa dalam kelompok. Pada sisi yang lain,
penilaian hasil belajar yang baik akan merupakan feed back bagi guru untuk
mengevaluasi tingkat keberhasilan proses belajar mengajar.

Idealnya, penilaian pada bidang apapun dilakukan dengan menggunakan


prosedur dan 4nstrument yang standar. Prosedur yang standar adalah suatu
prosedur penilaian yang dilakukan dengan menggunakan 4nstrum-langkah
tertentu dan perlakukan yang adil pada siswa dengan mempertimbangankan
situasi waktu, tempat. Dan berbagai keragaman pada siswa. Sedangkan
4nstrument yang standar adalah 4nstrument yang disusun menggunakan
prosedur pengembangan 4nstrument yang baku dan dapat
dipertanggungjawabkan tingkat validitas dan reliabilitasnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek dalam pelaksanaan hasil penilaian ?
2. Bagaimana cara pengolahan hasil penilaian ?

C. Tujuan
1. Mengetahui aspek-aspek dalam pelaksanaan hasil penilaian
2. Menjelaskan cara pengelolaan hasil penilaian

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengolahan Hasil Penilaian Ranah Sikap


Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan
yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian
berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar
siswa. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga
ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Ketiga aspek atau ranah kejiwaan itu erat sekali dan bahkan tidak mungkin
dapat dilepaskan dari kegiatan atau proses evaluasi hasil belajar. Benjamin S.
Bloom dan kawan-kawannya itu berpendapat bahwa pengelompokkan tujuan
pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga jenis domain (daerah
binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu:
1. Ranah nilai atau sikap
2. Ranah pengetahuan
3. Ranah keterampilan
Dalam konteks evaluasi hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah itulah
yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi hasil belajar. Ketiga
ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu,
ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena
berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

1. Pengolahan hasil penilaian pada ranah sikap


Ranah sikap adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan
nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat
tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam
berbagai tingkah laku.
Ranah sikap menjadi lebih rinci lagi ke dalam 5 jenjang, yaitu:

a. Receiving

2
Receiving atau attending (menerima atau memperhatikan), adalah
kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang
datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.
Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah: kesadaran dan keinginan
untuk menerima stimulus. mengontrol dan menyeleksi gejala-gejala atau
rangsangan yang datang dari luar.
Receiving atau attenting juga sering di beri pengertian sebagai kemauan
untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek. Pada jenjang ini
peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima nilai atau nilai-nilai
yang di ajarkan kepada mereka, dan mereka mau menggabungkan diri
kedalam nilai itu atau meng- identifikasikan diri dengan nilai itu. Contah
hasil belajar afektif jenjang receiving, misalnya: peserta didik bahwa
disiplin wajib di tegakkan, sifat malas dan tidak di siplin harus
disingkirkan jauh-jauh. .
b. Responding
Responding (menanggapi) mengandung arti "adanya partisipasi aktif. Jadi
kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan
membuat reaksi terhadapnya salah satu cara. Jenjang ini lebih tinggi
daripada jenjang receiving. Contoh hasil belajar ranah afektif responding
adalah peserta didik tumbuh hasratnya untuk mempelajarinya lebih jauh
atau menggeli lebih dalam lagi. ajaran-ajaran Islam tentang kedisiplinan.
c. Valuing
Valuing (menilai/menghargai) artinya mem-berikan nilai atau memberikan
penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila
kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau
penyesalan. Valuing adalah merupakan tingkat afektif yang lebih tinggi
lagi daripada receiving dan responding. Dalam kaitan dalam proses belajar
mengajar, peserta didik disini tidak hanya mau menerima nilai yang
diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau
fenomena, yaitu baik atau buruk. Bila suatu ajaran yang telah mampu
mereka nilai dan mampu untuk mengatakan "itu adalah baik", maka ini
berarti bahwa peserta didik telah menjalani proses penilaian. Nilai itu
mulai di camkan (internalized) dalam dirinya. Dengan demikian nilai
tersebut telah stabil dalam peserta didik. Contoh hasil belajar efektif
jenjang valuing adalah tumbuhnya kemampuan yang kuat pada diri peseta
didik untuk berlaku disiplin, baik disekolah, dirumah maupun di tengah-
tengah kehidupan masyarakat.
d. Organization
Organization (mengatur atau mengorganisasikan), artinya memper-

3
temukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang universal,
yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau
mengorganisasikan
merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi,
termasuk didalamnya hubungan satu nilai denagan nilai lain, pemantapan
dan perioritas nilai yang telah dimilikinya.
e. Characterization by evalue or calue complex
Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan suatu
nilai atau komplek nilai), yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah
dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya. Disini proses internalisasi nilai telah menempati tempat tertinggi
dalal suatu hirarki nilai. Nilai itu telah tertanam secara konsisten pada
sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Ini adalah merupakan
tingkat efektif tertinggi, karena sikap batin peserta didik telah benar-benar
bijaksana. Ia telah memiliki phyloshopphy of life yang mapan. Jadi pada
jenjang ini peserta didik telah memiliki sistem nilai yang telah mengontrol
tingkah lakunya untuk suatu waktu yang lama, sehingga membentu
karakteristik "pola hidup" tingkah lakunya menetap, konsisten dan dapat
diramalkan.

Jenis jenis penilaian pada ranah sikap


a. penilaian observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
Kriteria instrumen observasi:
1) Mengukur aspek sikap (bukan pengetahuan atau keterampilan) yang
dituntut pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
2) Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur
3) Memuat indikator sikap yang dapat diobservasi
4) Mudah atau feasible untuk digunakan
5) Dapat merekam sikap peserta didik
Contoh Lembar Observasi
Petunjuk
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap
setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2. atau I pada Lembar
Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:
 skor 4 apabila selalu melakukanperilaku yang diamati
 skor 3 apabila sering melakukanperilaku yang diamati

4
 skor 2 apabila kadang-kadang melakukanperilaku yang diamati
 skor l apabila tidak pernah melakukan perilaku yang diamati

Lembar Observasi

Kelas/ Semester :
Tahun Pelajaran :
Periode Pengamatan : tanggal … s.d. ….
Butir Nilai : Menghargai keberagaman produk pengolahan
didaerah setempat sebagai anugrah Tuhan.
Indikator Sikap (Contoh):
1) memiliki rasa ingin tahu yang kuat
2) Bersedia membantu teman yang mengalami kesulitan dalam
pembelajaran fisika
3) Memiliki semangat belajar selama pembelajaran fisika berlangsung

Pengolahan penilaian observasi :


Skor Maksimal:
Jumlah indicator x 4 (skor tertinggi) =….
Perolehan Skor
Jumlah skor
Nilai = …………………… x Nilai Ideal (4)
Skor Maksimal

b. Penilaian diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian diri. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif
terhadap perkembangan kepribadian seseorang

5
Contoh format penilaian diri:

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL (LEMBAR PENILAIAN DIRI)

Petunjuk Umum
a. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar PenilaianDiri.
b. Instrumen ini diisi oleh peserta didik untuk menilai dirinya sendiri.
Petunjuk Pengisian
Berdasarkan perilaku kalian selama dua minggu terakhir, nilailah sikap diri
kalian sendiri dengan memberi tanda centang (V) pada kolom skor 4, 3, 2,
atau I pada Lembar
Penilaian
Diri dengan ketentuan sebagai berikut:
- skor 4 apabila selalu melakukanperilaku yang diamati
- skor 3 apabila sering melakukanperilaku yang diamati
- skor 2 apabila kadang-kadang melakukanperilaku yang diamati
- skor 1 apabila tidak pernah melakukan perilaku yang diamati

LEMBAR PENILAIAN DIRI


Nama Peserta didik :
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal Pengisian :
Tahun Pelajaran :
Butir Nilai : Menghargaikeberagamanprodukpengolahan di derah
setempat sebagai anugerah Tuhan. √√√√
Indikator Sikap :
1.Berusaha menemukan potensi keberagaman produk olahan dari di
daerah setempat.
2.Bersedia mengonsumsi produk olahan yang terdapatdi daerah setempat.
3.Bangga mengenalkan produk olahan di daerah saya.

6
Pengolahan hasil penilaian diri:
Skor Maksimal:
jumlah indikator x 4 (skor tertinggi)=.
Perolehan Skor
Jumlah skor
Nilai = ……………… x Nilai Ideal (4)
Skor Maksimal

c. penilaian teman sejawat


Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik.
Kriteria instrumen penilaian antarteman:
1. Sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur
2. Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan peserta didik
3. Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak
berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
4. Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik
5. Menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta
didik
6. Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata
atau sebenarnya dan dapat diukur
7. Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
8. Memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan
satu kompetensi peserta didik
9. Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level
terendahsampai kemampuan tertinggi.

Contoh format penilaian antar peserta didik

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL


(LEMBAR PENILAIAN ANTARPESERTA DIDIK)
Petunjuk Umum
Instrumen penilaian sikapsosial iniberupa Lembar Penilaian Antarpeserta
Didik.
Instrumen ini diisi oleh peserta didik untuk menilai peserta didik
lain/temannya.
Petunjuk Pengisian
Berdasarkan perilaku teman kalian selama dua minggu terakhir, nilailah

7
sikap temanmu dengan memberi tanda centang (V) pada kolom skor 4, 3,
2. atau 1 pada Lembar Penilaian Antarpeserta Didik dengan ketentuan
sebagai berikut:
skor 4 apabila selalu melakukanperilaku yang diamati
skor 3 apabila sering melakukanperilaku yang diamati
skor 2 apabila kadang-kadang melakukanperilaku yang diamati
skor l apabila tidak pernah melakukan perilaku yang diamati

LEMBAR PENILAIAN ANTARPESERTA DIDIK


Nama Peserta didik yang dinilai : ...
Kelas/Semester :…
Hari/Tanggal Pengisian : ….
Tahun Pelajaran : ….

Skor Maksimal:
jumlah indikator x 4 (skor tertinggi)
Perolehan Skor
Jumlah skor
Nilai = ………….. x Nilai Ideal (4)
Skor Maksimal

d. jurnal
Ketentuan penggunaan jurnal penilaian adalah:
1. Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK.
2. Hasil jurnal guru BK dan guru mata pelajaran di serahkan ke wali kelas
untuk diolah lebih lanjut
3. Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester.
4. Perilaku yang dimasukkan jurnal adalah yang positif dan negative.

8
Instrumen penilaian jurnal

Nama Satuan Pendidikan : .....


Tahun Pelajaran :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran : Kimia

B. Pengolahan Hasil Penilaian Pada Ranah Pengetahuan


Pengertian Ranah Penilaian Pengetahuan
Ranah pengetahuan adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk
dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir,
termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,
menganalisis. mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi Dalam ranah
pengetahuan itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari
jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang
atau aspek yang dimaksud adalah:

• Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)

9
Adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau

mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya,


tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunkannya. Pengetahuan atau
ingatan adalah merupakan proses berfikir yang paling rendah.
• Pemahaman (comprehension)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah
sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah
mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seseorang
peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan
penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan
menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang
kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.

• Penerapan (application)
Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide
umum. tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-
teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret. Penerapan ini adalah
merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman.
•Analisis (analysis)
Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau
keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami
hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-
faktor lainnya. Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi ketimbang jenjang
aplikasi.
• Sintesis (syntesis)
Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir
analisis. Sisntesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau
unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang
berstruktur atau bebrbentuk pola baru. Jenjang sintesis kedudukannya setingkat
lebih tinggi daripada jenjang analisis. Salah satu jasil belajar kognitif dari
jenjang sintesis ini adalah: peserta didik dapat menulis karangan tentang
pentingnya kedisiplinan sebagiamana telah diajarkan oleh islam.
•Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif dalam
taksonomi Bloom. Penilian/evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang
untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan
jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih
satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.

10
a.Tes Tertulis
Pengembangan instrumen tes tertulis mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut.
1. Menetapkan tujuan tes, yaitu untuk seleksi, penempatan, diagnostik,
formatif. atau sumatif.
2. Menyusun kisi-kisi, yaitu spesifikasi yang digunakan sebagai acuan menulis
soal. Kisi-kisi memuat rambu-rambu tentang kriteria soal yang akan ditulis,
meliputi KD yang akan diukur, materi, indikator soal, level kognitif, bentuk
soal, dan nomor soal. Dengan adanya kisi-kisi, penulisan soal lebih terarah
sesuai dengan tujuan tes dan proporsi soal per KDatau materi yang hendak
diukur lebih tepat.
3. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan butir soal.
4. Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang digunakan.
Pada soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat
disediakan kunci jawaban karena jawaban dapat diskor dengan objektif.
Sedangkan untuk soal uraian disediakan pedoman penskoran yang berisi
alternatif jawaban, kata- kata kunci (key words), dan rubrik dengan skornya.

Jenis teknik penilaian tertulis yang digunakan dalam penilaian pembelajaran


yang mendidik menentukan jenis informasi yang diperoleh. Dari berbagai alat
penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan
menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah,
yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat
digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan
ganda mempunyai kelemahan. yaitu peserta didik tidak mengembangkan
sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan
jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik
akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar
untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain
itu pilihan ganda kurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk
dijadikan umpan balik guna mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman
belajar.

1. Pilihan ganda
Untuk memeriksa atau mengoreksi jawaban atas soal tes objektif pada
umumnya dilakukan dengan jalan menggunakan kunci jawaban, ada
beberapa macam kunci jawaban yang dapat dipergunakan untuk mengoreksi
jawaban soal tes objektif. yaitu sebagai berikut:

a) Kunci berdampingan (strip keys)

11
Kunci jawaban berdamping ini terdiri dari jawaban-jawaban yang benar

yang ditulis dalam satu kolom yang lurus dari atas kebawah, adapun cara
menggunakannya adalah dengan meletakan kunci jawaban tersebut berjajar
dengan lembar jawaban yang akan diperiksa, lalu cocokkan, apabila
jawaban yang diberikan oleh teste benar maka diberi tanda (+) dan apabila
salah diberi tanda (-).
b) Kunci system karbon (carbon system key)
Pada kunci jawaban system ini teste diminta membubuhkan tanda silang (X)
pada salah satu jawaban yang mereka anggap benar kemudian kunci
jawaban yang telah dibuat oleh teste tersebut diletakan diatas lembar
jawaban teste yang sudah ditumpangi karbon kemudian tester memberikan
lingkaran pada setiap jawaban yang benar sehingga ketika diangkat maka,
dapat diketahui apabila jawaban teste yang berada diluar lingkaran berarti
salah sedangkan yang berada didalam adalah benar.
c) Kunci system tusukan (panprick system key)
Pada dasarnya kunci system tusukan adalah sama dengan kunci system
karbon Letak perbedaannya ialah pada kunci sistem ini, untuk jawaban yang
benar diberi tusukan dengan paku atau alat penusuk lainnya sementara
lembar jawaban testee berada dibawahnya, sehingga tusukan tadi
menembus lembar jawaban yang ada dibawahnya. Jawaban yang benar akan
tekena tusukan dsedangkan yang salah tidak.
d) Kunci berjendela (window key)
Prosedur kunci berjendela ini adalah sebagai berikut:
•Ambilah blanko lembar jawaban yang masih kosong
•Pilihan jawaban yang benar dilubangi sehingga seolah-olah menyerupai
jendela
• Lembar jawaban teste diletakan dibawah kunci berjendela.
•Melalui lubang tersebut kita dapat membuat garis vertical dengan pencil
warna sehingga jawaban yang terkena pencil warna tersebut berarti benar
dan sebaliknya.

12
Instrumen penilaian pilihan ganda

Pengolahan hasil penilaian:

skor yang didapatkan


Skor = …………………….…X 100

skor maksimal
Misalkan:

Jika terdapat 20 soal dengan masing masing diberi bobot 5


Jika seorang siswa hanya dapat menjawab soal dengan benar yaitu 15 soal,
dan 5 soal dijawab dengan salah maka

Skor yang didapatkan = 15 x 5-75


Sedangkan skor maksimal = 20 x 5 = 100
Maka perolehan yang didapatkan siswa tersebut
75/100 x 100 = 75
13
2. Essay
Pengolahan dan penentuan nilai hasil tes uraian itu didasarkan pada
standar mutlak maka, prosedur pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
 Membaca jawaban yang diberikan oleh teste dan membandingkannya
dengan kunci jawaban yang sudah dibuat.
 Atas dasar hasil perbandingan antara jawaban teste dengan kunci jawabab
tersebut,
 tester dapat memberikan skor untuk setiap butir soal dan menuliskan pada
jawaban teste tersebut.
 Menjumlahkan skor-skor tersebut dalam pengolahan dan penentuan nilai
lebih Lanjut.

Penentuan Nilai
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimum

b. Non tes
Wawancara

Wawancara adalah teknik untuk mandapatkan data dengan cara


berhubungan dengan peserta didik (face to face relation). Wawancara juga
bisa dilengkapi dengan alat berupa tepe recorder, sehingga jawaban atas

14
pertanyaan yang diajukan dapat dicatat dengan lebih lengkap.

Alasan menggukan wawancara sebagai alat penilain Non Tes karena


wawancara mempunyai beberapa kebaikan, antara lain:
1. Wawancara dapat memberikan keterangan keaadan pribadi hal ini
tergantung pada hubungan baik antara pewawancara dengan objek.
2. Wawancara dapat dilaksanakan untuk setiap umur dan mudah dalam
pelaksaannya.
3. Wawancara dapat dilaksanakan serempak dengan observasi
4. Data tentang keadaan individu lebih banyak diperoleh dan lebih tepat
dibandingkan dengan observasi dan angket.
5. Wawancara dapat menimbulkan hubungan yang baik antara si
pewawancara dengan objek.

Langkah langkah wawancara

1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara.


2. Setelah mengetahui tujuannya, tentukan aspek-aspek yang akan diungkap
dari wawancara tersebut...
3. Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan, yakni bentuk
bersetruktur ataukah bentuk terbuka
4. Buatlah pertanyaan wawancara sesuai dengan bentuk wawancara.

Instrumen penilaian wawancara:


Responden : Siswa yang memperoleh prestasi yang tinggi
Nama siswa :.....
Kelas :
Jenis kelamin :

15
C. Pengolahan Hasil Penilaian Pada Ranah Psikomotor (keterampilan)

Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur


kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan
tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi.
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain
penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.
Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan
karakteristik KD pada KI-4.

a. Teknik Penilaian Keterampilan


Teknik penilaian keterampilan dapat digambarkan pada skema berikut.

Berikut ini adalah uraian singkat mengenai teknik-teknik penilaian


keterampilan tersebut.

1) Penilaian Praktik
Penilaian praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dengan
demikian, aspek yang dinilai dalam penilaian praktik adalah kualitas proses
mengerjakan/melakukan suatu tugas
Penilaian praktik bertujuan untuk dapat menilai kemampuan siswa dalam
mendemonstrasikan keterampilannya dalam melakukan suatu kegiatan.

Penilaian praktik lebih otentik daripada penilaian paper and pencil karena

16
bentuk-bentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan yang diperlukan
dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Langkah-langkah perencanaan penilaian praktik


1. Menentukan kompetensi yang penting untuk dinilai melalui penilaian
praktik, dalam hal ini adalah KD dari KI
2. Menyusun indikator hasil belajar berdasarkan kompetensi yang akan
dinilai
3. Menyusun kriteria ke dalam rubrik penilaian
4. Menyusun tugas sesuai rubrik penilaian
5. Mengujicobakan tugas
6. Menyusun kriteria/batas kelulusan/batas standar minimal capaian
kompetensi siswa

Instrumen yang digunakan dalam penilaian praktik harus memenuhi kriteria-


kriteria tertentu.
 Kriteria tugas
1. Mengarahkan siswa untuk menunjukkan capaian hasil belajar
2. Dapat dikerjakan oleh siswa
3. Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas
4. Sesuai dengan taraf perkembangan siswa
5. Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum dan
6. Bersifat adil (tidak bias gender dan sosial ekonomi)

 Kriteria Lembar Pengamatan


1. Langkah-langkah praktik yang diharapkan dilakukan siswa untuk
menunjukkan praktik suatu kompetensi harus jelas
2. Aspek yang dinilai dalam praktik tersebut lengkap dan tepat
3. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan dalam menyelesaikan
praktik harus nampak
4. Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak sehingga semua dapat
diamati
5. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan

 Kriteria RubrikMemuat seperangkat indikator untuk menilai kompetensi


tertentu
 Memiliki indikator yang diurutkan berdasarkan urutan langkah kerja pada
instrument atau sistematika pada hasil kerja siswa
1. Dapat mengukur kemampuan yang diukur (valid)

17
2. Dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa
3. Dapat memetakan kemampuan siswa dan
4. Disertai dengan penskoran yang jelas
Contoh penilaian praktik adalah membaca karya sastra, membacakan pidato
(reading aloud dalam mata pelajaran bahasa Inggris), menggunakan peralatan
laboratorium sesuai keperluan, memainkan alat musik, bermain bola, bermain
tenis, berenang, menyanyi, menari, dan sebagainya.

18
Instrumen penilaian praktik

2) Penilaian Produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam


mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam
waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi

19
proses maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas
suatu produk yang dihasilkan.

Penilaian produk bertujuan untuk (1) menilai keterampilan siswa dalam


membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan
pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat
untuk mempelajari keterampilan berikutnya; dan (3) menilai kemampuan
siswa dalam bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain
dan menunjukkan inovasi dan kreasi.
Langkah-langkah merencanakan penilaian produk
1. Menentukan kompetensi yang sesuai untuk dinilai dengan penilaian
produk dalam hal ini adalah KD dari KI 4
2. Menyusun indikator proses dan hasil belajar sesuai kompetensi
3. Merencanakan apakah tugas produk yang dihasilkan bersifat individu atau
kelompok
4. Merencanakan teknik-teknik dalam penilaian individual untuk tugas yang
dikerjakan secara kelompok
5. Menyusun instrumen dan rubrik penilaian
6. Menyusun kriteria/batas kelulusan/batas standar minimal capaian
kompetensi siswa
Contoh penilaian produk adalah membuat kerajinan, membuat karya sastra,
membuat laporan percobaan, menciptakan tarian, membuat lukisan,
mengaransemen musik. Membuat naskah drama, dan sebagainya.

20
Instrumen penilaian produk

= 410/5=82
3) Penilaian Projek
Penilaian projek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
instrumen projek dalam periode/waktu tertentu. Penilaian projek dapat
dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa
mata pelajaran. Instrumen tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan
penyajian data, serta pelaporan.
Penilaian projek bertujuan untuk mengembangkan dan memonitor
keterampilan siswa dalam merencanakan, menyelidiki dan menganalisis
projek. Dalam konteks ini siswa dapat menunjukkan pengalaman dan
pengetahuan mereka tentang suatu topik, memformulasikan pertanyaan dan
menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan
mereka kemudian dapat digunakan untuk menilai kemampuannya dalam
bekerja independen atau kelompok. Produk suatu projek dapat digunakan

21
untuk menilai kemampuan siswa dalam mengomunikasikan temuan- temuan
mereka dengan bentuk yang tepat, misalnya presentasi hasil melalui visual
display atau laporan tertulis.
Langkah-langkah merencanakan penilaian Projek

 Menentukan kompetensi yang sesuai untuk dinilai melalui projek


 Penilaian projek mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
projek
 Menyusun indikator proses dan hasil belajar sesuai kompetensi
 Menentukan kriteria yang menunjukkan capaian indikator pada setiap
tahapan pengerjakan projek Merencanakan apakah tugas bersifat individu
atau kelompok
 Merencanakan teknik-teknik dalam penilaian individual untuk tugas yang
dikerjakan secara kelompok
 Menyusun tugas sesuai dengan rubrik penilaian

Contoh penilaian projek adalah melakukan investigasi terhadap jenis


keanekaragaman hayati Indonesia, membuat makanan dan minuman dari
buah segar, membuat gerak tari berdasarkan level dan pola latih sesuai
iringan, mencipta rangkaian gerak senam berirama, dan sebagainya.

22
Instrumen penilaian projek

23
24
4) Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan teknik untuk melakukan penilaian terhadap


aspek keterampilan. Dalam panduan ini portofolio merupakan kumpulan
sampel karya terbaik dari KD -KD pada K1-4. Sampel tersebut pada dasarnya
25
dikumpulkan dari produk yang dihasilkan dari penilaian dengan teknik projek
maupun produk. Portofolio digunakan sebagai salah satu data penulisan
deskripsi pencapaian keterampilan. Tujuan penilaian portofolio.
1. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung.
2. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik.
3. Meningkatkan proses efektivitas pengajaran.
4. Bertukar informasi dengan orang tua/ wali peserta didik dan guru lain.
5. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri secara positif pada
setiap peserta didik.
6. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri.
Fungsi penilaian portofolio:

1. Mendokumentasikan kemajuan siswa dalam kurun waktu tertentu.


2. Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
3. Membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar.
4. Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.
Instrumen portofolio

Berikan alasan untuk masing-masing rate


Rate masing-masing kategori adalah 0-4; 4-sangat baik, 3-baik, 2-cukup, 1-
kurang, dan 0-sangat kurang
Nama siswa: ………….

26
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan
yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian
berfungsi sebagai alat untuk mengtahui keberhasilan proses dan hasil belajar
siswa. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga
ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Ranah sikap adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
sikap mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
Ranah pengetahuan adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk
dalam ranah pengetahuan. Ranah pengetahuan berhubungan dengan kemampuan
berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami,
mengaplikasi, menganalisis. mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan
tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik,
antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio.
B. Saran

Berdasarkan makalah yang telah penulis buat tentu terdapat suatu celah
yang membuat makalah ini tidak sempurna. Oleh karena itu penulis mohon kritik
dan saran yang membangun guna penulis kedepannya agar makalah ini menjadi
sempurna. Keterbatasan penulis sebagai insan manusia dalam penjabaran
makalah ini akan penulis jadikan sebagai masukan untuk menjadikan makalah
ini jauh lebih baik lagi.

27
DAFTAR PUSTAKA

Ana Ratna Wulan, 2013, Penilaian Proses dan Hasil Belajar Kurikulum 2013.
Bahan Paparan: Disajikan dalam workshop pembahasan dan finalisasi
naskah pendukung pembelajaran. Direktorat Pembinaan SMA,
Kemendikbud, 22 Agustus 2013.

28

Anda mungkin juga menyukai