Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Asasessmen Alternatif (Alternativ Asasessment)

Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah “Evaluasi Pendidikan”

Disusun Oleh :

1. Melia Devi Jayanti

2. Minanurrahman

3. Muhamad Fadhil Afi A.

Dosen Pengampu :

Dr. Nasihin, M.Pd.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT PESANTREN SUNAN DRAJAT
LAMONGAN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulallah SAW. Berkat limpahan dan Rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas mata kuliah Evaluasi Pendidikan.

Atas dukungan moral dan materi yang di berikan dalam penyusunan makalah
ini, kami sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr.
Nasihin.M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pendidikan. Terima
kasih pula kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berkontribusi membantu
menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan


memberikan gambaran mengenai materi terkait. Sehingga pembaca dapat
menggunakan makalah ini sebagai literatur pendukung dalam pengembangan
bidang ilmu selanjutnya.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih ada kekurangan baik dari isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
penyemputnaan makalah ini selanjutnaya

Lamongan, 26 November 2021

TimPenyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang masalah........................................................................ 4


Ruang lingkup masalah........................................................................ 4
Tujuan penulisan makalah.................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Asasessemen Alternatif...................................................... 5


Dasar Rsional........................................................................................ 7
Karakteristik Asasessmen Alternatif.................................................... 8
Pro dan Kontra Asasssemen Alternatif……………………………..... 9
Teknik Dalam Asasessment Alternatif………………………………. 10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan........................................................................................... 12
Saran..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 A. Latar Belakang

Asasessmemt Alternatif merupakan bagian yang sangat penting dalam proses


pembelajaran dan tidak dapat lepas dari kegiatan pembelajaran itu sendiri. Sejatinya asesmen
ditujukan untuk meningkatkan kualitas belajar dan pengajaran. Namun, asesmen seringkali
dipandang sebagai produk akhir dari suatu proses pembelajaran yang tujuan utamanya untuk
memberikan penilaian bagi masingmasing peserta didik. Makna yang sebenarnya dari
asesmen tidak hanya menyangkut penyedian informasi tentang hasil belajar dalam bentuk
nilai, akan tetapi hal yang terpenting adalah adanya proses yang telah terjadi selama
pembelajaran itu berlangsung.

Asesmen berperan penting dalam kegiatan praktikum yang dilakukan guru. Asesmen
merupakan bagian dari strategi penilaian kesuksesan belajar, proses, dan evaluasi. Hal
tersebut selaras dengan penelitian sebelumnya oleh Herpiana dan Rosidin (2018),
menyatakan bahwa asesmen adalah cara menafsirkan, menggabungkan, dan memakai bukti
untuk menyimpulkan keputusan mengenai prestasi dalam pendidikan. Asesmen digunakan
pendidik untuk memperoleh informasi secara objektif, berkelanjutan dan menyeluruh tentang
proses dan hasil belajar peserta didik, nantinya hasil ini digunakan sebagai alur untuk
menentukan tindakan selanjutnya.

1.2 Ruang Lingkup Permasalahan

a) Apa itu asasessemen alternatif?


b) Apa dasar asasessemen alternatif?
c) Apa karakteristik asasessemen alternatif?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Evaluasi Pendidikan dan juga untuk memahami terkait artist dari asasessemen alternatif.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian Asasessment dan Asasessment Alternatif


Berkaitan dengan penilaian dalam pembelajaran, terdapat empat konsep dasar yang
perlu dipahami, yaitu: tes, pengukuran (measurement), penilaian (assessment) ,dan evaluasi.
Tes diartikan sebagai suatu bentuk pertanyaan yang digunakan untuk menilai pengetahuan
dan kemampuan fisik/keterampilan. Dan mengatakan tes adalah suatu instrumen yang
digunakan untuk mendapatkan informasi tentang individu atau objek. informasinya.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu
instrumen yang berisi pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk
memperoleh informasi tentang pengetahuan atau kemampuan seseorang. Setiap pertanyaan
ataupun tugas dalam suatu tes menuntut adanya jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.
Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh
deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seseorang siswa telah mencapai karakteristik
tertentu. Pengukuran pada dasarnya merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek
secara sistematik atau berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif
dan dapat mengartikan pengukuran sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau
formulasi yang jelas.
Dalam pengukuran terdapat dua karakteristik utama, yaitu:
1) penggunaan angka atau skala tertentu
2) aturan atau formula tertentu.
Jadi pengukuran merupakan bagian dari proses penilaian dan pengukuran merupakan
kegiatan pemberian angka (deskripsi numerik) pada atribut yang dimiliki oleh orang atau
objek tertentu menurut aturan dan formulasi yang jelas.
Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
mPenilaian (assessment) diartikan sebagai proses yang sistematis untuk menentukan
ketercapaian tujuan instruksional yang dapat dicapai siswa. emperoleh informasi tentang
sejauh mana hasil belajar siswa. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau
prestasi belajar siswa. Dalam pedoman penilaian dikemukakan, penilaian adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penilaian hasil belajar dapat diartikan sebagai
proses pengambilan keputusan tentang perkembangan, kemajuan, dan atau hasil belajar siswa
yang dilakukan guru dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran
proses dan hasil belajar siswa serta menggunakan tes dan atau non tes sebagai alat ukurnya.

5
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah
direncanakan tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat
efisiensi pelaksanaan pembelajaran. Evaluasi diartikan sebagai proses mengumpulkan
informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok,). Dengan demikian
evaluasi berkaitan dengan proses pemberian pertimbangan (judgement) tentang nilai atau arti
(hasil penilaian) dari suatu program atau kelompok. Dalam penilaian (asesmen) menjelaskan
dan menafsirkan hasil pengukuran yang dilakukan melalui tes atau non tes.

Asasessment Alternatif
Secara sederhana asesmen alternatif diartikan sebagai pemanfaatan pendekatan non
tradisional untuk memberi penilaian kinerja mahasiswa. Istilah non tradisional yang
dimaksudkan adalah tes kertas pensil (pencil and paper test) atau lebih khusus adalah tes baku
yang menggunakan tes objektif. Istilah asesmen alternatif diidentikan dengan asesmen
otentik atau asesmen kinerja. Asesmen otentik diartikan sebagai proses penilaian kinerja
perilaku mahasiswa secara multidimensional pada situasi nyata, sedangkan asemen kinerja
didefinisikan sebagai penilaian terhadap proses perolehan, penerapan pengetahuan dan
keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam
proses maupun produk.
Alternative Assessment mampu memfasilitasi mahasiswa untuk menunjukan pengetahuan
dan variasi kecerdasan yang mereka miliki dengan berbagai cara.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan, asesmen alternatif diartikan:
1) pemanfaatan pendekatan untuk memberi penilaian kinerja/proses dan hasil belajar peserta
didik (siswa/mahasiswa) secara menyeluruh (kognitif, afektif, dan psikomotor).
2) Berbagai prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kinerja dan
prestasi peserta didik, meliputi: tes, penilaian kegiatan, dan pengerjaan tugastugas.
3) Prosedur yang dilakukan oleh dosen sepanjang proses pembelajaran untuk memperoleh
berbagai data atau informasi tentang aktivitas belajar peserta didik sehingga informasi
tersebut dapat memberikan gambaran secara menyeluruh tentang perkembangan dan
kemajuan belajarnya.
4) Proses pengambilan keputusan berdasarkan informasi kinerja dan aktivitas (proses dan
hasil) belajar peserta didik selama proses pembelajaran
Landasan Psikologis Pelaksanaan Asesmen
1.Teori Belajar Fleksibilitas Kognititif
Teori belajar fleksibilitas kognitif menjelaskan bahwa belajar menghasilkan kemampuan
secara spontan dalam melakukan restrukturisasi pengetahuan yang telah dimiliki, guna
merespon perubahan atau kenyataan yang dihadapi atau tuntutan situasi seketika. Teori
menekankan pada proses belajar yang tidak pernah berakhir karena selalu harus
menyesuaikan dengan situasi yang berubah-ubah. Berdasarkan pada teori ini, maka asesmen
selalu dilakukan pada konteks belajar dan tidak terpisah dari situasi yang sedang dihadapi,

6
sehingga asesmen alternatif merupakan proses yang menyertai seluruh kegiatan
pembelajaran.
2.Teori Belajar J Brunner Menurut Brunner, belajar adalah proses aktif yang dilakukan
mahasiswa dengan jelas mengkontruksi sendiri gagasan baru atas dasar konsep, pengetahuan,
kemampuan 10 yang telah dimiliki. Mahasiswa memilih dan mentransformasi informasi yg
diperolehnya, menyusun hipotesis, dan membuat keputusan atas dasar struktur kognitif yg
dimiliki. Dengan struktur kognitifnya, mahasiswa dapat bergerak lebih jauh melampoi
informasi yang diperoleh. Dalam kontek dengan asesmen: belajar merupakan proses aktif
mahasiswa secara mandiri dalam mengkontruksi pengetahuan atas dasar pengetahuan dan
kemampuan yg telah dimiliki.
3.Teori Experiential Learning (C Rogers) Teori ini membedakan dua jenis belajar, yaitu
cognitive learning (pengetahuan akademik) dan experiential Learning (pengetahuan terapan).
Experiential Learning ditandai adanya keterlibatan pribadi, inisiatif diri, evaluasi diri, dan
dampak langsung yang terjadi pada diri mahasiswa dalam proses belajar. Experiential
Learning merupakan landasan yang kuat bagi pertumbuhan dan perubahan pribadi. Teori ini
menyimpulkan bahwa belajar harus dilakukan mahasiswa, sedangkan dosen sebagai
fasilitator; menciptakan lingkungan belajar yang baik, membantu mahasiswa merumuskan
tujuan belajar, menyeimbangkan pertumbuhan intelektual dengan pertumbuhan emosional,
menyediakan sumber belajar, berbagi rasa serta pemikiran dengan mahasiswa dalam belajar,
serta tidak mendominasi.
4.Teori Multiple-Intelegent (Howard Gardner) Menurut Gardner Asesmen hasil maupun
proses belajar tidak hanya mengukur salah satu atau beberapa aspek kemampuan mahasiswa,
tetapi harus mengukur seluruh aspek kemampuan mahasiswa sehingga tertutup kemungkinan
bahwa asesmen hanya dilakukan melalui tes baku, tetapi proses asesmen (terutama asesmen
kinerja) menjadi fokus utama asesmen.

2.2 Dasar Rasional


Arti Rasional adalah suatu konsep yang sifatnya normatif yang merujuk pada keselarasan
antara keyakinan seseorang dengan alasan tersebut untuk yakin, atau tindakan seseorang
dengan alasanya untuk melakukan tindakan tersebut.
Secara etimologi, istilah rasional berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu “rasio” yang
artinya kemampuan kognitif untuk memilah antara yang benar dan salah dari yang ada dan
dalam kenyataan.

Agar lebih memahami pengertian rasional, berikut ini beberapa penjelasan singkatnya:
1. Rasionalitas adalah suatu tendensi yang di lakukan untuk memenuhi rencana dalam
rentang waktu tertentu.
2. Bertindak rasioanal adalah tindakan yang di lakukan berdasarkan pertimbangan yang baik
dan untuk tumjuan yang baik.

7
3. Memiliki kerangka berpikir tentang hal apa yang ingin di lakukan agar tidak salah dalam
bertindak
4. Bertindak dengan memperhitungkan segala manfaat dan resiko dari tindakan yang akan di
lakukan
Tipe – Tipe Rasionalitas
Secara umum, ada tiga tipe rasionalitas. Mengacu pada pengertian rasional di atas, adapun
tipe – tipe rasional adalah sebagai berikut:
1. Rasionalitas Praktis adalah jalan hidup yang melihat serta menilai berbagai kesibukan
duniawi dalam hubunganya dengan kebutuhan individu yang murni pragmatis serta egoistis
2. Rasinalitas Teoretis menggiring orang lain untuk melihat kenyataan keseharian dalam
upayanya mengerti dunia sebagai kosmos yang memiliki kandungan arti. Rasionalitas
teoristis sifatnya lintas peradaban serta lintas histori
3. Rasionalitas Subtantif sifatnya lintas peradaban serta lintas sejarah, sepanjang ada nilai
yang berkelanjutan
Contoh Tindakan Rasional
Pada dasarnya manusia bertindak berdasarkan pikiranya atau di lakukan secara Rasional.
Berikut ini adalah beberapa contoh tindakan rasional:
1. Manusia harus bekerja keras jika ingin mendapatkan uang dan menjadi kaya
2. Seorang penjahat akan di tangkap dan diadili karena melakukan tindakan melanggar
hukum
3. Seseorang atasan memberikan bonus kepada pegawai yang menunjukan prestasi dalam
kerja
4. Seseorang lebih memilih makanan yang enak rasanya ketimbang makanan yang kurang
enak
2.3 Karakteristik Asaesessment Alternatif
1) Proximity to actual language use and performance
. Karakteristik yang pertama dapat diartikan bahwa dalam prosedur asesmen alternatif
didasarkan pada aktivitas siswa yang memiliki kemampuan komunikatif lebih baik
dibandingkan dengan orang-orang yang tidak bermakna dalam berbicara.
2)A holistic view language
. Kedua dapat diartikan bahwa asesmen alternatif harus menyentuh penilaian hubungan
interpersonal siswa, dalam hal ini adalah kemampuan berbahasa yang baik, baik dalam
pengucapan, struktur kalimat dan bahasa tubuh.

8
3)An Integrative view learning
Karakteristik ketiga pada asesmen alternatif adalah prosedur penilaian ini harus mampu
mengukur kualitas pembelajaran. siswa harus mampu menyaring, menyampaikan, memaknai
dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki
4) Developmental appropiatenees
karakteristik keempat, prosedur asesmen alternatif tepat untuk mengetahui
perkembangan kognitif dan sosial siswa

5) Multiple Referencing
Karakteristik kelima asesmen alternatif ialah untuk mengetahui berbagai macam
kecerdasan yang dimiliki oleh siswa selama mengikuti permbelajaran
Karakteristik utama asesmen alternatif tidak hanya mengukur hasil belajar tetapi memberi
informasi secara lengkap dan jelas tentang proses pembelajaran. Hasil asesmen harus mampu
memberikan gambaran autentik dan dapat digunakan untuk menilai semua kemampuan baik
intelektual maupun kinerja peserta didik yang sebenarnya.
2.4 Pro dan Kontra Asasessment Alternatif
Pro Asasessment Alternatif
1. dapat menilai hasil yang kompleks dan keterampilan – keterampilan yang tidak dapat
di nilai dengan Asasessment Alternatif
2. berpusat pada siswa (student centered) bukan berpusat pada (teacher centered)
3. dapat menilai siswa yang berbeda kemampuan, gaya belajar, dan latar belakang
kulturalnya
4. Penilain dapat di lakukan sebelum, selam, dan sesudah pembelajaran
Kontra dalam Asasessment Alternatif
1. dalam asasessment informal di butuhkan penarikan kesimpulan dari catatan sehari
hari yang telah terkumpul
2. membutuhkan banyak waktu dalam pelaksanaan maupun analisis hasilnya
3. seringkali unsur subjektifitas guru mempengaruhi hasil penilaian
4. setiap kelas mempunyai karakter sendiri sehingga membutuhkan asaessesment yang
berbeda untuk setiap kelas
Penerapan asesmen alternatif pada pembelajaran yang berlangsung di kelas juga
memberi dampak psikologik yang baik bagi siswa. Keterlibatan siswa di dalam proses
asesmen dapat meningkatkan terjadinya interaksiinteraksi sosial dan saling percaya antara
satu siswa dengan lainnya dan interaksi antara siswa dan guru. Persepsi siswa bahwa dengan
keterlibatannya dalam kegiatan asesmen secara umum telah meningkatkan percaya diri
mereka, tanggung jawab, dan motivasi. Dampak sosial lainnya adalah bisa terjadi saling
kontrol antara hasil asesmen yang dilakukan oleh siswa dan yang dilakukan guru terhadap
penilaian diri siswa, sehingga dihasilkan suatu penilaian yang valid, objektif, dan dapat
diterima oleh kedua belah pihak yakni siswa dan guru.

9
2.5 Teknik Teknik yang di gunakan dalam Asasessment Alternatif
1. Portofilio
Asesmen portofolio adalah asesmen yang terdiri dari kumpulan hasil kerja mahasiswa
yang disusun secara sistematik yang menunjukkan dan membuktikan upaya belajar, hasil
belajar, proses belajar, dan kemajuan belajar mahasiswa dalam jangka waktu tertentu.
2.Rubrik
rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan guru
dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa. Rubrik dapat mengukur
berbagai kompetensi yang diharapkan dikuasai selama proses perkuliahan, dapat berupa
keterampilan atau pun produk yang dihasilkan oleh siswa. Contoh keterampilan yang dapat
dinilai menggunakan rubrik, yaitu: keterampilan presentasi, diskusi, debat, membaca,
kerjasama kelompok. Atau pun produk yang dihasilkan mahasiswa seperti; makalah, jurnal,
peta, video pembelajaran, web design, laporan praktikum dan sebgainya
Secara singkat scoring rubric terdiri dari beberapa unsure, yaitu:
1) dimensi, yaitu hal yang akan dijadikan dasar menilai kinerja
2) definisi dan contoh, merupakan penjelasan mengenai setiap dimensi
3) skala yang akan digunakan untuk menilai dimensi
4) standar untuk setiap katagori kinerja
3. Jurnal biasa atau Jurnal Siswa
Jurnal belajar merupakan metode pembelajaran aktif, siswa di tuntut mengetahui
kekurangan merekadalam penguasaan materi pelajaran, setelah itu tidak cukup untuk
mengetahuinya saja, tetapi memikirkan bagaimana solusi untuk mengatasinya. Pembelajaran
Aktif dengan jurnal belajar siswa tersebut tidak hanya menuliskan kekurangan atau ketidak
pahaman akan materi pembelajaran. Melalui pembelajaran aktif ini, akan menguatkan sistem
komunikasi antara guru dan siswa
4.Catatan Ringkas tentang belajar
Pemberian rangkuman merupakan suatu strategi pengorganisasian, pengajaran dalam
proses belajar mengajar yang bertujuan untuk menambah pemahaman siswa terhadap materi
yang di sajikan. Pemberian rangkuman dalam materi belajar yang membutuhkan ingatan
memperlihatkan perbedaan perolehan hasil belajar antara peserta didik yang diberi
rangkuman dengan peserta didik tanpa rangkuman.

10
5. Peta Konsep
Peta konsep adalah suatu alat yang di gunakan untuk menyatakan hubungan yang
bermakna antara konsep konsep dalam bentuk proposisi proposisi. Proposisi merupakan dua
atau lebih konsep konsep yang di hubungkan ileh kata kata dalam suatu unit pembelajaran
Peta konsep yang di maksud, yaitu:
1. pohon jaringan(network tree) pada saat mengkronstruksi suatu pohon jaringan,
tulislah topik itu dan daftar konsep konsep utama yang berkaitan dengan topik itu.
2. Rantai kejadian(event chain) bahwa peta konsep rantai kejadian dapat di gunakan
untuk memberikan suatu urutan kejadian, langkah langkah dalm suatu prosedur, atau
tahap tahap dalam suatu proses.
6. Diskusi Kelompok Terfokus
Diskusi kelompok terfokus atau biasa di kenal dengan FGD adalah suatu grup untuk
membahas suatu masalah tertentu, dalam suasana informal yang santai. Di laksanakan dengan
seorang moderator. Permasalahan yang di bahas dalam FGD sangat spesifik karena untuk
memenuhi tujuan yang sudah jelas.

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
Penilaian (assessment) diartikan sebagai proses yang sistematis untuk menentukan
ketercapaian tujuan instruksional yang dapat dicapai siswa.
Karakteristik yang pertama dapat diartikan bahwa dalam prosedur asesmen alternatif
didasarkan pada aktivitas siswa yang memiliki kemampuan komunikatif lebih baik
dibandingkan dengan orang-orang yang tidak bermakna dalam berbicara.

Saran
Harapan penulis dengan adanya penulisan ini bisa menjadikan kita mengetahui atau
memahami lebih tentang organisasi pendidikan Penulis juga menyadari bahwa makalah ini
tidak jauh dari kata sempurna oleh karna itu apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan kata disengaja maupun tidak kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya.

12
Daftar Pustaka

Depdiknas. (2004). Penilaian Kelas. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas


Depdiknas. (2003). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL).
Jakarta: Ditjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan lanjutan Pertama.
Depdikbud. (1994). Petunjuk Pelaksanaan Penilaian. Jakarta: Dirjendikdas.
Gronlund, Norman E. (1998). Assessment of Student Achievement. Sixth Edition.
Boston: Allyn and Bacon. Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Haney, Walter, et. al. (1989). Searching for Alternatives to Standardized Test: Whys, Whats,
and
Withers. Journal: Educational Researcher. Phi Delta Kappan 70 (9), May 1989 (683-687).
Hamayan, S.E. 1995. Approach to Alternative Assessment. Cambridge University Press:
USA.
Herman, J.L. Aschbacher, P.R. & Lynn Winters. 1992. A Practical Guide to Alternative
Assessment. ASCD: University of California.
Moheidat, A.S & BaniAbdelrahman, A.A. 2011. The Impact of Omani Twelfth-Grade
Students “Self-assessment on Their Performance in Reading in English. Asian EFL
Journal.13 (1).
Noonan, B.& Duncan, C.R. 2003. Peer and Self-assessment in High Schools.Practical
Assessment, Research & Evaluation: 10 (17).
O’neill, P. et.al., 2009. A Guide to College Writing Assessment.Utah: Utah State University
Press.

13

Anda mungkin juga menyukai