Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

evaluasi Pembelajaran

“INSTRUMEN PENGUKURAN”

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu: Jumartindah, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 4


Muh. Idris Saputra Dahlan
Agussalim

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE
TAHUN AKADEMIK 2021

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas
ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan
penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas
ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua. Selanjutnya penulis juga ucapkan
terima kasih kepada Ibu Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas Makalah ini
kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat
dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Membuat Instrumen
Pengukuran (Kognitif)” sehingga dengan ini kami dapat menemukan hal-hal baru yang
belum kami ketahui.Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan
sehingga kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal
mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya makalah ini teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan
telah membantu penulis. Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang
mencoba berusaha sekuat tenaga dalam penyelesaian makalah ini, tetapi tetap saja tak
luput dari sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu
segenap saran penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di
masa mendatang.

Watampone, 05 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR..................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5

A. Instrumen Pengukuran.............................................................................5
B. Penyusunan Instrumen Pengukuran (Kognitif).......................................5

BAB III PENUTUP DAN KESIMPULAN...............................................................9

A. Kesimpulan..............................................................................................9
B. Saran........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengukuran instrument merupakan rangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
mengambil keputusan. Berfokus pada keberhasilan belajar peserta didik
dalam mencapai standard kompetensi yang ditentukan. Pengukuran
merupakan cara yang digunakan untuk menilai kinerja individu ataupun
kelompok, sesusai dengan criteria tertentu guna memperoleh informasi
untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Pengukuran berusaha menenentukan apakah tujuan pendidikan
tercapai atau tidak, evaluasi yang efektif dan efisien dilakukan secara
kontinu serta menyeluruh diharapkan pendidik dapat memperoleh gambaran
secara utuh tentang prestasi dan kemajuan peruses serta hasil belajar yang
dicapai oleh peserta didik.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu instrumen pengukuran?
2. Bagaiana penyusunan intsrumen pengukuran
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu instrumen pengukuran
2. Untuk mengetahui penyusunan instrumen pengukuran

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Instrumen pengukuran
Intrumen pengukuran adalah proses penetapan ukuran terhadap suatu
gejala meurut aturan tertentu. Pengukuran pendidikan berbasis kompetensi
berdasarkan pada klasifikasi observasi untuk kerja atau kemampuan peserta
didik dengan menggunakan suatu standar. Pengukuran dapat menggunakan
tes ataupun nontes. Pengukuran pendidikan bisa bersifat kuantitatif.
Kuantitatif hasilnya berupa angka, sedangkan kualitatif hasilnya bukan
angka (berupa predikat atau pernyataan). Pengujian merupakan bagian dari
pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.
Dalam istilah pengukuran terdapat dua hal yaitu “alat ukur” dan
apayang “diukur”. Alat ukur tersebut berupa instrument (tes ataupun
nontes). Instrument tes digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif dan
psikomotorik, sedangkan instrument nontes digunakan untuk mengukur
kemampuan efektif. Pengukuran adalah mengukur sesuatu atau dapat
diartikan sebagai pemberian angka terhadap objek yang diukur sehingga
dapat menggambarkan karakteristik dari objek tersebut.

B. Penyusunan Instrumen pengukuran (Kognitif)

Pengukuran aspek kognitif lebih ditekankan pada mata ajar


pemahaman yaitu berupa teori-teori dalam mata pelajaran tersebut. Tujuan
aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup
kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada
kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk
menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau
prosedur yang dipelajari untuk memecah kan masalah tersebut. Aspek
kognitif terdiri dari enam tingkatan dengan aspek belajar yang
berbeda-beda. Keenam tingkatan tersebut yaitu:

5
1. Tingkat pengetahuan (knowledge), pada tahap ini menuntut siswa
untuk mampu mengingat (recall) berbagai informasi yang telah diterima
sebelumnya.
2. Tingkat pemahaman (comprehension), pada tahap ini kategori
pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan
pengetahuan informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri.
Pada tahap ini peserta didik diharapkan menerjemahkan atau
menyebutkan kembali yang telah didengardengan kata-kata sendiri.
3. Tingkat penerapan (application), penerapan merupakan kemampuan
untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari
kedalamsituasi yang baru, serta memecahkan berbagai masalah yang
timbul dalamkehidupan sehari-hari.
4. Tingkat analisis (analysis), analisis merupakan kemampuan
mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-komponen
atauelemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotesa atau
kesimpulan, danmemeriksa setiap komponen tersebut untuk
melihat ada atau tidaknyakontradiksi. Dalam tingkat ini diantara
berbagai gagasan dengan caramembandingkan gagasan tersebut
dengan standar, prinsip atau prosedur yangtelah dipelajari.
5. Tingkat sintesis (synthesis), sintesis merupakan kemampuan
seseorangdalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur
pengetahuanyang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih
menyeluruh.
6. Tingkat evaluasi (evaluation), evaluasi merupakan level tertinggi
yangmengharapkan peserta didik mampu membuat penilaian dan
keputusantentang nilai suatu gagasan metode produk, atau benda dengan
menggunakankriteria tertentu.

6
Bentuk tes kognitif diantaranya:

1. Tes atau pertanyaan lisan dikelas

2. Pilihan ganda

3. Uraian obyektif

4. Uraian non obyektif atau uraian bebas

5. Jawaban atau isian singkat

6. Partofolio, dan

7. Performance

Dalam evaluasi hasil belajar dikenal beberapa macam test antara lain
testformatif dan test sumatif. Penilaian formatif adalah kegiatan
penilaian yangbertujuan untuk mencari umpan balik (feedback) yang
selanjutnya hasil penilaiantersebut dapat digunakan untuk memperbaiki
proses belajar mengajar yang sedangatau sudah dilaksanakan. Penilaian
formatif tidak hanya berbentuk tes tertulis danhanya dilaksanakan pada
setiap akhir pelajaran tetapi dapat pula berbentuk testertulis dan hanya
dilaksanakan pada setiap akhir pelajaran tetapi dapat pulaberbentuk
pertanyaan-pertanyaan lisan atau tugas-tugas yang diberikan
selamapelajaran berlangsung ataupun sesudah pelajaran selesai.
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh
dataatau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar
siswa terhadapbahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka
waktu tertentu.
Salah satu pedoman guna menentukan tingkat kompetensi item tes
adalahtaksonomi tujuan pendidikan yang dirumuskan oleh Banjamin
S. Blomm dkk(1956).Taksonomi ini secara luas mencakup sistem

7
klasifikasi tujuan pendidikandalam tiga kawasan perilaku yaitu
kawasan afektif, kognitif dan psikomotor. Dalam hal test prestasi,
maka kawasan kognitif yang akan menjadi pokokperhatian. Telah
dijelaskan didepan bahwa urutan kompetensi pada ranah kognitifadalah
knowlegde, comprehension, application, anaylis, sinthesis dan evaluation.
Taraf kompetensi yang lain tinggi, yang biasanya diikuti
pula oleh meningaktkan taraf kesukaran item, menuntut kemampuan
subyek yang lebih kompleks daripada taraf kemampuan dibawahnya.
Masing-masing tingkat kompetensi dalam ranah kognitif biasanya
dioperasionalkan dalam bentuk kata kerja khusus agar lebih memungkinkan
para penulis soal membentuk item yang sesuai dengan tujuan ukuran test.
Test sebagai alat pengukur perkembangan dan kemajuan belajar
peserta didik, apabila ditinjau dari segi bentuk soalnya dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu : tes hasil belajar bentuk uraian (selanjutnya
ditingkat tes uraian) dan tes hasil belajar bentuk obyektif (selanjutnya
disingkat dengan tes obyektif). Bentuk dari kedua tes tersebut dikemudian
disusun dan direncanakan secara sistematis sehingga dapat diperoleh tes
yang lebih efektif.
Para ahli penyusun tes maupun pengajar umumnya telah menyepakati
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan atau menentukan tujuan tes
2. Mengidentifikasi hasil-hasil belajar yang akan diukur dengan tes
3. Menentukan atau manandai hasil-hasil belajar yang spesifik yang
merupakan tingkah laku yang dapat diamati dan disesuaikan
4. Merinci mata pelajaran atau bahanpelajaran yang diukur dengan tes
5. Menyiapkan tabel spesifikasi
6. Menggunakan tabel spesifikasi tersebut sebagai dasar penyusunan tes

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam istilah pengukuran terdapat dua hal yaitu “alat ukur” dan
apayang “diukur”. Alat ukur tersebut berupa instrument (tes ataupun nontes).
Pendidik harus melakukan evaluasi terhadap hasil tes dan menetapkan standar
keberhasilan. Intrumen pengukuran adalah proses penetapan ukuran terhadap
suatu gejala meurut aturan tertentu. Pengukuran pendidikan berbasis
kompetensi berdasarkan pada klasifikasi observasi untuk kerja atau
kemampuan peserta didik dengan menggunakan suatu standar.

Pengukuran adalah mengukur sesuatu atau dapat diartikan sebagai


pemberian angka terhadap objek yang diukur sehingga dapat menggambarkan
karakteristik dari objek tersebut

Pengukuran aspek kognitif lebih ditekankan pada mata ajar pemahaman


yaitu berupa teori-teori dalam mata pelajaran tersebut. Tujuan aspek kognitif
berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan
intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan
memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan
menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari
untuk memecah kan masalah tersebut.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini, hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan yang dimiliki dan
kurangnya referensi yang di dapat.Untuk itu saya mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini bisa lebih
baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2017. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Endrayanto, Herman Y. Sunu, Harumurti, Y. Wahyu, 2017. Aplikasi Rubrik untuk


Penlaian Belajar Siswa, Menilai Tanpa Menghakimi. Yogyakarta: PT
Kanisius

10

Anda mungkin juga menyukai