Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DESAIN PEMBELAJARAN PAI

MENGEVALUASI HASIL BELAJAR SISWA


Dosen Pengampu :Faridatul Munawaroh, S.Pd.,M.Pd.I.

Disusun Oleh :
Kelompok VII
M. ZAINAL SYAM
Nirm. 12092021010034

NADIA OKTA

Nirm. 12092021010037

PAI III B

MAKALAH DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PADA MATA


KULIAH DESAIN PEMBELAJARAN PAI PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM STAI AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
1444 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah Desain
Pembelajaran PAI yang berjudul “Mengevaluasi Hasil Belajar Siswa”.

Makalah Desain Pembelajaran PAI tentang “Mengevaluasi Hasil Belajar Siswa“ ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak,
sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Serta kami juga ingin
menyamapaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah Desain Pembelajaran PAI ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Desain Pembelajaran PAI ini
tentang “Mengevaluasi Hasil Belajar Siswa“ dapat diambil manfaatnya sehingga dapat
memberikan inspirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda kami tunggu
untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Tembilahan, 11 Oktober 2022

Kelompok VII

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

A. Latar belakang............................................................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
D. Manfaat......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................

A. Pengertian Hasil Belajar Siswa....................................................................................

B. Model-Model Evaluasi Pembelajaran PAI...................................................................

BAB III PENUTUP ..................................................................................................


A. Kesimpulan ................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Evaluasi adalah proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi
untuk menilai keputusan-keputusan yang disebut dalam merancang suatu sistem pengajaran.
Dalam merancang sistem pengajaran, setelah tujuan-tujuan dirumuskan, langkah pertama
yang harus dikerjakan adalah mempersiapkan rencana evaluasi yang menyeluruh sebagai
rencana awal.
Dengan adanya evaluasi, diharapkan dapat membuat pembelajaran lebih baik dan
kekurangan dalam pembelajaran dapat diperbaiki. Sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Jelaskan Pengertian Evaluasi Hasil Belajar Siswa?
2. Jelaskan Model-Model Evaluasi Pembelajaran PAI?

C. Tujuan
Berdasarkan paparan mengenai rumusan masalah maka terdapat beberapa tujuan yang
ingin dicapai, tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Pengertian Evaluasi Hasil Belajar Siswa?
2. Untuk mengetahui Model-Model Evaluasi Pembelajaran PAI?

D. Manfaat
Berdasarkan paparan tujuan maka terdapat beberapa manfaat, manfaatnya adalah sebagai
berikut :
1. Bermanfaat untuk mencegah plagiarisme dalam membuat suatu makalah, karya ilmiah,
dan semacamnya.
2. Bermanfaat untuk menguatkan pendapat atau teori yang dikemukakan ketika menulis
suatu makalah, karya ilmiah, dan semacamnya.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Hasil Belajar Siswa


Kata evaluasi merupakan kata evaluation dalam bahasa inggris, yang lazim diartikan
dengan penaksiran. Kata kerjanya evaluate yang berarti menaksir atau menilai.
Sedangkan orang yang menilai atau menaksir disebut sebagai evaluator.1
Secara etimologi “evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation dari akar kata
value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut al-qiamah atau al-
taqdir’ yang bermakna penilaian (evaluasi). Sedangkan secara harpiah, evaluasi
pendidikan dalam bahasa Arab sering disebut dengan al-taqdiraltarbiyah yang diartikan
sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan pendidikan.2
Secara terminologis, evaluasi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
1. Nurkancana menyatakan bahwa evaluasi dilakukan berkenaan dengan proses kegiatan
untuk menentukan nilai sesuatu.
2. Raka Joni mengartikan evaluasi sebagai berikut, suatu proses dimana kita
mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempertimbangkan
patokanpatokan tertentu, patokan itu yang mengandung baik dan buruk, memenuhi
syarat atau tidak memenuhi syarat. Dengan kata lain menggunakan kata value
judgement.
3. G.S. Adam dalam bukunya Maesurement and Evaluation in Education, psychology
and Guidance. Mengemukakan pendapatnya tentang pengukuran berbagai kemampuan
peerta didik.
Ketika kata evaluasi ini dirangkai dengan kata "hasil belajar" evaluasi hasil belajar
(EHB) Berarti suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilal keberhasilan siswa
setelah melakukan proses pembelajaran pada waktu tertentu. Ketika dirangkai dengan
kata pendidikan (evaluasi pendidikan) berarti suatu proses untuk menentukan nilai
pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuantujuan yang telah ditetapkan
1 Faridatul Munawaroh. 2018. DESAIN PEMBELAJARAN Pendidikan Agama Islam. Tembilahan : Published BY4M
STAI Auliaurrasyidin Tembilahan. Hlm. 130
2 Idrul L. Evaluasi Dalam Sistem Pembelajaran. Jurnal ADAARA. Vol.9 No.2 Tahun. 2019. Hlm. 922

2
didalam kurikulum. Dan ketika dirangkai dengan pengajaran (evaluasi pengajaran)
berarti suatu proses (sistematis) untuk menentukan atau membuat keputusan sampai
sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.3
Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk
menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang,
objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Untuk
menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat
langsung membandingkan dengan kriteria umum, dapat pula melakukan pengukuran
terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan dengan kriteria tertentu.9
Dalam pengertian lain antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian merupakan kegiatan
yang bersifat hirarki. Artinya ketiga kegiatan tersebut dalam kaitannya dengan proses
pembelajaran tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dalam pelaksanaannya harus
dilaksanakan secara berurutan. Dalam kaitan ini ada dua istilah yang hampir sama tetapi
sesungguhnya berbeda, yaitu penilaian dan pengukuran. Pengertian pengukuran terarah
kepada tindakan atau proses untuk menentukan kauntitas sesuatu, karena itu biasanya
diperlukan alat bantu. Sedangkan penilaian atau evaluasi terarah pada penentuan kualitas
atau nilai sesuatu.
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran
yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan
pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan pembelajaran adalah
proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan ukuran
keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sementara
pengertian penilaian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai
keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif.
Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang
telah dicapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi di mana peserta didik
mendapatkan nilai yang memuaskan, maka akan memberikan dampak berupa suatu
stimulus, motivator agar peserta didik dapat lebih meningkatkan prestasi.

3 Faridatul Munawaroh. 2018. DESAIN PEMBELAJARAN Pendidikan Agama Islam. Tembilahan : Published BY4M
STAI Auliaurrasyidin Tembilahan. Hlm. 131
3
Pada kondisi di mana hasil yang dicapai tidak memuaskan. maka peserta didik akan
berusaha memperbaiki kegiatan belajar, namun demikian sangat diperlukan pemberian
stimulus positif dari guru/pengajar agar peserta didik tidak putus asa.4
Sering ditemukan istilah-istilah mengukur, menilai dan mengevaluasi dalam berbagai
buku khusus pendidikan. Dan juga dalam beberapa kegiatan sehari-hari, kitajelas
mengadakan pengukuran dan penilaian. Dari dua kalimat tersebut kita suda hmenemukan
tiga buah istilah yaitu evaluasi, pengukuran dan penilaian. Sementara orang memang
lebih cenderung mengartikan ketiga kata tersebut sebagai suatu pengertian yang sama
sehingga sehingga dalam memakainya hanya tergantung dari kata mana yang sedang siap
untuk diucapkan, akan tetapi orang membedakan ketiga istilah tersebut. dan untuk
memahami apa persamaan, perbedaan ataupun hubungan antara ketiganya, dapat
dipahami melalui contoh dibawah ini:
1. Apabila ada orang yang akan memberi sebatang pensil kepada kita, dan kita disuruh
untuk memilih antara dua pensil yang tidak sama panjangnya, maka kita tentu saja
akan memilih yang "panjang" kita tidak akan memilih yang pendek kecuali dengan
alasan yang sangat khusus.
2. Pasar, merupakan suatu tempat bertemunya orang-orang yang akan menjual dan
membeli. Sebelum menentukan barang yang akan dibelinya, seorang pembeli akan
memilih dahulu mana barang yang lebih "baik" menurut ukurannya. Apabila ia ingin
membeli jeruk, dipilihnya jeruk yang besar, kuning, dan kualitnya halus. Semuanya itu
dipertimbangkan karena menurut pengalaman sebelumnya, jenis jeruk-jeruk demikian
ini akan manis rasanya. Sedangkan jeruk yang masih kecil, hijau, dan kulitnya agak
kasar, biasanya masam rasanya.
Dari contoh-contoh diatas ini dapat simpulkan bahwa sebelum menentukan
pilihan,mengadakan penilaian terhadap benda-benda yang akan kita pilih. Untuk dapat
mengadakan penilaian, kita mengadakan pengukuran terlebih dahulu, jika ada penggaris,
maka sebelum menentukan mana pensil yang lebih panjang, ukur terlebih dahulu kedua
pensil tersebut. Dan setelah mengetahui berapa panjang masing-masing pensil itu,
4 Idrul L. Evaluasi Dalam Sistem Pembelajaran. Jurnal ADAARA. Vol.9 No.2 Tahun. 2019. Hlm. 923

4
mengadakan penilajan dengan melihat bandingan panjang antara kedua pensil tersebut.
Dapatlah menyatakan “ini pensi lpanjang” dan “ini pensil pendek”.
Untuk menentukan penilaian mana jeruk yang manis, tidak menggunakan “ukuran
manis”, tetapi menggunakan ukuran besar, kuning,dan halus kulitnya. Ukuran ini tidak
memiliki wujud seperti kayu penggaris yang sudah diterapkan, tetapi diperbolehkan
berdasarkan pengalaman.
Dengan demikian mengenal dua macam ukuran, yakni ukuran yang berstandar (meter,
kilogram, takaran, dan sebagainya) dan ukuran perkiraan berdasarkan pengalaman (jeruk
manis adalah yang kuning, besar dan halus kulitnya).
Dua langkah kegiatan yang dilalui sebelum mengambil barang, itulah yang disebut
mengadakan evaluasi, yakni mengukur dan menilai, kita dapat mengadakan penilaian
sebelum mengadakan pengukuran.
1. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat
kuantitatif.
2. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik
buruk penilaian bersifat kualitatif.
3. Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah diatas, yakni mengukur dan menilai.
Dengan kata lain tes, pengukuran dan penilaian dapat juga diartikan sebagai berikut:
1. Tes adalah suatu pertanyaan atau tugas yangsetiap butirnyamempunyal jawaban yang
dianggap benar untuk memperoleh informasi tentang kompetensi.
2. Pengukuran adalah pemberian angka kepada suatu pertanyaan menurut aturan standar
kriteria yang jelas, ada beberapa ukuran.
a. Ukuran standar(meter, kilogram, takaran dan sebagainya)
b. Ukuran tidakstandar(depa, jangkal, dan langkah)
c. Ukuran pikiran berdasarkan pengalaman seperti mengukur tanda jeruk dengan kulit
halus, besar, dan kuning.

5
3. Penilaian adalah proses untuk mengambil suatu keputusan baik buruk atas hasil
belajar dengan menggunakan instrument tes atau mengetes setelah mengadakan
pengukuran tertentu.5
Dalam dunia pendidikan, contoh diatas identik pula. apabila dosen, mahasiswa dan
sistem pengajaran bersama-sama merupakan objek yang akan diukur dan diukur dengan
alat ukuran berupa ujian (sekumpul soal) akan menghasilkan alat ukur berupa angka.
Untuk mengambil keputusan, angka yang diperoleh akan ditransformasikan kedalam nilai
A,B, C,dan seterusnya. evaluasi hasil belajar siswa merupakan proses mulai dan
menentukan objek yang diukur, mengukurnya, mencapai hasil pengukuran,
mentransformasikan kedalam nilai. Dan mengambil keputusan lulus atau tidaknya
mahasiswa, efektif tidaknya dosen mengajar ataupun baik buruknya interaksi antara
dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar.6

B. Model-Model Evaluasi Pembelajaran PAI


Dalam perspektif Islam, evaluasi memiliki beberapa implikasi paedagogis, yaitu:
1. Untuk menguji daya kemampuan manusia yang beriman terhadap berbagai macam
problema kehidupan yang dialami.
2. Untuk mengetahui sejauh mana atau sampai dimana hasil pendidi kan wahyu yang
telah diaplikasikan oleh Rasulullah SAW kepada ummatnya, seperti evaluasi yang
dilakukan oleh Nabi Sulaiman kepada burung hud hud.
3. Untuk menentukan klasifikasi atau tingkat hidup keimanan dan ke Islaman seseorang,
seperti adalah perkataan yang berbunyi “Evaluasilah dirimu sendiri sebelum engkau
mengevaluasi orang lain”. Ini sangat relevan dengan prinsip self evaluation atau self
control. Dengan ini, Islam mengajarkan kepada penganutnya untuk memulai dari
sendiri dalam mengevaluasi sebelum ia menilai orang lain. Dalam perspektif
pendidikan, prinsip ini penting bagi guru sehingga ia dapat mengevaluasi tidak hanya
kemampuan dan hasil belajar siswa namun juga ia harus dapat mengevaluasi diri,
dalam bagaimana ia menggunakan metode mengajar, bagaimana penguasaannya

5 Faridatul Munawaroh. 2018. DESAIN PEMBELAJARAN Pendidikan Agama Islam.


Tembilahan : Published BY4M STAI Auliaurrasyidin Tembilahan. Hlm. 133 6 Ibid, Hlm. 133

6
terhadap materi pembelajaran, bagaimana kemampuannya mengelola kelas dan
bagaimana kemampuannya mengunakan alat peraga (media pengajaran). Hal ini
merupakan suatu langkah strategi dalam pendidikan karena dengan cara inilah seorang
guru dapat melakukan peningkatan dan inovasi pembelajaran yang dilakukannya baik
di kelas maupun diluar kelas, sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan
berhasil. Evaluasi yang dilakukan Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih
putranya Ismail.
4. Untuk mengukur daya kognisi, hafalan manusia tentang pelajaran yang telah diberikan
Allah kepada mereka, seperti evaluasi yang dilakukan Allah terhadap Nabi Adam yang
telah diajarkan nama-nama sesuatu dan diperintahkannya kepada para malaikat.
5. Memberikan kabar gembira (tabsyîr) bagi yang berkelakuan baik dan memberikan
ancaman (tandzîr) bagi manusia yang berperilaku buruk. Sedangkan sasaran evaluasi
PAI pada ranah afektif secara garis besar meliputi empat kemampuan anak didik,
yaitu:
a. Sikap dan pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan Tuhannya.
b. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan
masyarakat.
c. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan kehidupannya dengan
alam sekitar.
d. Sikap dan pandangannya terhadap diri sendiri selaku hamba Allah dan
selaku anggota masyarakt serta selaku khalifah Allah SWT.6 Adapun model
evaluasi pembelajaran PAI, yaitu :
1. Pre-test dan post test, kegiatan pre-test dilakukan guru pada saat pembelajaran
akan dimulai dengan tujuan untuk mengetahui taraf pengetahuan peserta didik
terkait pembelajaran yang akan disampaikan dan dilakukan secara rutin.
Sedangkan post-test ialah kebalikan dari pre-test yaitu evaluasi yang dilakukan di
akhir penyampaian materi pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui
pengetahuan siswa setelah materi disampaikan.

6 Ulfajri. Inovasi Model Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal IndraTech, Vol.1. No.2. Tahun
2020. Hlm. 63-64
7
2. Evaluasi diagnostic, evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pelajaran. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi klemahan siswa serta
faktorfaktor penyebabnya.

3. Evaluasi selektif, evaluasi ini digunakan untuk memilih peserta didik yang sesuai
dengan kriteria program tertentu.
4. Evaluasi penempatan, evaluasi ini digunakan untuk menempatkan peserta didik
pada program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakternya.
5. Evaluasi formatif, evaluasi ini sering disebut “ulangan harian” yang dilaksanakan
pada akhir satuan materi pelajaran. Bertujuan untuk memperbaiki materi dan
peningkatan proses belajar dan mengajar.
6. Evaluasi sumatif, evaluasi ini dilakukan pada setiap akhir semeseter atau akhir
tahun ajran, biasa disebut “ujian akhir semester” bertujuan untuk mengukur
prestasi belajar siswa pada akhir priode pelaksanaan program pengajran. Hasil
dari evaluasi ini dijadikan laporan resmi dan bahan penentu naik atau tidaknya
peserta didik ke kelas yang lebih tinggi.7

7 Elis Ratna, Rusdiana. Evaluasi Pembelajaran Dengan Pendekatan K-13. Bandung : Pustaka Setia. Hlm. 15-16

8
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Kata evaluasi merupakan kata evaluation dalam bahasa inggris, yang lazim diartikan
dengan penaksiran. Kata kerjanya evaluate yang berarti menaksir atau menilai.
Sedangkan orang yang menilai atau menaksir disebut sebagai evaluator. Secara etimologi
“evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation dari akar kata value yang berarti
nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut al-qiamah atau al- taqdir’ yang
bermakna penilaian (evaluasi). Sedangkan secara harpiah, evaluasi pendidikan dalam
bahasa Arab sering disebut dengan al-taqdiraltarbiyah yang diartikan sebagai penilaian
dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan. Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis
untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses,
orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Dalam
pengertian lain antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian merupakan kegiatan yang
bersifat hirarki. Dalam pengertian lain antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian
merupakan kegiatan yang bersifat hirarki.

B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penyusun atau penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Semoga pembaca makalah ini dapat
mengetahui dan beberapa penjelasan mengenai Mengevaluasi Hasil Belajar Siswa.
Sekian Terimakasih.

9
DAFTAR PUSTAKA
Elis Ratna, Rusdiana. Evaluasi Pembelajaran Dengan Pendekatan K-13. Bandung :
Pustaka Setia.

Faridatul Munawaroh. 2018. DESAIN PEMBELAJARAN Pendidikan Agama Islam.


Tembilahan : Published BY4M STAI Auliaurrasyidin Tembilahan.
Idrul L. Evaluasi Dalam Sistem Pembelajaran. Jurnal ADAARA. Vol.9 No.2 Tahun.
2019.
Ulfajri. Inovasi Model Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal
IndraTech, Vol.1. No.2. Tahun 2020.

10

Anda mungkin juga menyukai