Kelompok 1
Dita Shanda Putri 1913022005
Yolla Amanda Putri A 1913022020
Khodijah 1913022025
Fitra Rinjani Yusman 1913022043
Annica Sekar Arum 1913022045
Suzanna Wati 1953022002
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Metode-metode Evaluasi Program
Pendidikan” sebagai tugas dari mata kuliah Evaluasi Program Pendidikan tepat pada
waktunya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Prof. Dr. Undang Rosidin, S.Pd., M.Pd. dan Anggreini, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Evaluasi Program Pendidikan yang telah memberikan
pengarahan serta membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para
pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, penulis berharap makalah ini dapat membantu
pembaca dalam mempelajari materi terkait Metode-metode Evaluasi Program
Pendidikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar tercipta
makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
PRAKATA
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang…………………………..…………...………………………..1
I.2 Rumusan Masalah…………………………….……………………………….2
I.3 Tujuan………………………………………...……………………………….2
II. PEMBAHASAN
II.1Metode Keputusan Para Ahli……………………………….…………………3
II.2Metode Studi Kasus……………..…………………………………………….5
II.3Metode Kesaksian……………………………………………………………..8
II.4Metode Kaji Tindak………………………………………………………….10
III.PENUTUP
III.1 Kesimpulan………………………..
…………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA
iii
I. PENDAHULUAN
Masalah evaluasi dalam dunia pendidikan di negara kita, pada umumnya belum
begitu di kenal benar-benar baik bentuk maupun pelaksanaannya. Masih banyak
guru-guru yang belum begitu mengetahui apakah sebenarnya dan bagaimana
seharusnya melakukan evaluasi itu dalam pendidikan.
Mengingat pentingnya hal ini dan mengingat pula bahwa evaluasi itu merupakan
salah satu fungsi administrasi pendidikan yang tidak dapat diabaikan, maka dalam
makalah ini akan dibicarakan mengenai evaluasi program dalam pendidikan.
Kesadaran akan hal tersebut merupakan salah satu langkah ke arah perbaikan,
evaluasi dapat memberikan pendekatan yang lebih banyak lagi dalam memberikan
informasi kepada pendidikan untuk membantu perbaikan dan pengembangan sistem
pendidikan. Oleh sebab itu, orang-orang yang berpengaruh dalam pendidikan, pakar-
pakar pendidikan, dan para pemimpin menyokong dan menyetujui bahwa program
pendidikan harus dievaluasi.
I.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui metode Keputusan Para Ahli dalam Evaluasi Program
Pendidikan.
2. Mengetahui metode Studi Kasus dalam Evaluasi Program Pendidikan.
3. Mengetahui metode Kesaksian dalam Evaluasi Program Pendidikan.
4. Mengetahui metode Kaji Tindak dalam Evaluasi Program Pendidikan
II. PEMBAHASAN
dari berbagai pakar ilmu dan para evaluator. Keputusan tim ahli merupakan informasi
penting untuk masukan bagi pengambilan keputusan tentang upaya menghentikan,
melanjutkan, memperluas atau memodifikasi program.
Keputusan ahli secara sistematis yang digunakan dalam evaluasi program
berkaitan dengan inferensi tentang program dan efektivitas komponen, proses dan
tujuannya. Keputusan ahli yang ditarik dari berbagai hasil evaluasi program sangat
bermanfaat bagi para pengambilan keputusan. Keputusan ahli dapat pula digunakan
sebagai alat untuk membuat generalisasi tentang efektivitas suatu intervensi sosial,
ekonomi, atau pendidikan terhadap program yang sedang berjalan dan untuk
menyediakan data bagi pembuat keputusan berdasarkan sejumalah pengalaman dalam
mengevaluasi berbagai program pendidikan.
Para ahli dari berbagai bidang terkait dapat membantu dalam menilai kebijakan
tentang hubungan antara masyarakat dan lembaga yang melaksanakan program.
Keputusan tim ahli penting dipertimbangkan oleh lembaga penyelenggara, pengelola
dan pelaksana program serta oleh evaluator program pendidikan.
Penggunaan tim evaluasi dianggap penting terutama apabila kegiatan evaluasi
mencakup berbagai program yang kondisinya bervariasi. Sebagai misal, lembaga
perwakilan rakyat yang terjun ke daerah untuk mengetahui dampak keseluruhan
program yang dibiayai pemerintah seperti pelayanan pendidikan luar sekolah yang
berkaitan dengan wajib belajar di masyarakat pedesaan, penyelenggaraan pusat-pusat
pembelajaran bagi anak-anak, pemuda, dan orang tua. Demikian pula tim ahli
diperlukan untuk mengevaluasi proses dan hasil program latihan kerja bagi para
pencari kerja. Pos pelayanan terpadu, pendidikan anak putus sekolah, pelayanan
pendidikan bagi orang-orang lanjut usia, penanggulangan korban narkoba, pendidikan
mata pencaharian, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan kepemudaan,
pemberdayaan perempuan, dan sebagainya. Program-program tersebut sering muncul
dengan nama yang hampir bersamaan, didukung oleh lembaga-lembaga yang hampir
sama, dan menggunakan arahan atau pedoman pelaksanaan yang sama, namun sering
pengelolaan program-program tersebut tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam peraturan yang telah ditetapkan.
5
Studi kasus ini pun berguna untuk memberikan informasi yang sangat berfaidah
bagi perencanaan evaluasi program yang lebih luas, mengenai temuan lapangan
mberikan penjelasan seperti contoh atau ilustrasi mengenai temuan lapangan yang
digeneralisasikan secara statistic, dan kegiatan tindak lanjut hasil evaluasi program.
Dengan demikian studi kasus tentang suatu unit atau komponen program yang
dianggap paling efektif dalam mencapai suatu tujuan dapat menunjukkan ciri – ciri
unit atau komponen tersebut dan dapat pula mengidentifikasi teknik – teknik kegiatan
yang mempengaruhi pencapaian tujuan program. Namun studi kasus memiliki
kelemahan antara lain karena fokusnya terbatas pada subyek atau unit social tertentu
maka tingkat keterwakilannya terbatas, tidak mungkin dapat menarik generalisasi
untuk populasi luas. Kelemahan lainnya adalah bahwa studi kasus cenderung
dipengaruhi hal–hal subjektif yaitu antara lain kasus yang dipilih atas dasar
kemenarikannya, dianggap cocok dengan konsep yang telah di rancang evaluator,
serta interpretasi subjektif dari evaluator sendiri.
Studi kasus mungkin menjadi metode evaluasi program paling penting dalam
situasi tertentu, terutama tatkala fenomena yang akan dievaluasi itu bersifat kusus
tetapi mempunyai kaitan dengan fenomena global. Tahap pokok evaluasi program
dengan menggunakan studi kasus adalah merumuskan tujuan – tujuan evaluasi yang
ingin dicapai, menyusun rancangan, pendekatan, instrument, dan langkah – langkah
7
(https://drive.google.com/drive/folders/1-nNEHiaiAKZ2nN2ssemK6B-5VCswTqa3)
8
(https://drive.google.com/drive/folders/1-nNEHiaiAKZ2nN2ssemK6B-5VCswTqa3)
(https://drive.google.com/drive/folders/1-nNEHiaiAKZ2nN2ssemK6B-5VCswTqa3)
yang dilakukan dengan cara menyaksikan atau mengikuti informasi secara informal
melalui tayangan media masa baik media elektronik atau media cetak maupun secara
langsung. Seringkali hasil kesaksian ini menjadi masukan untuk pengambilan
keputusan dalam mengevaluasi suatu program pendidikan.
Evaluasi program dengan menggunakan kesaksian (pengamatan) informal, hingga
saat ini sering digunakan. Beberapa banyak buku sumber yang ditelusuri dalam
evaluasi program pada dasarnya diangkat dari hasil pengamatan informal atau
kesaksian (testimony).
Setelah suatu program dibiayai dengan menggunakan dana dari pemerintah dan
kemudian program itu dilaksanakan, maka evaluasi program pada umumnya
diarahkan untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh pemerintah
sebagai pemberi bantuan dana dan/ atau lembaga legislatif yang berkaitan dengan
program tersebut. Kualitas evaluasi akan bervariasi sesuai dengan keragaman
kepentingan lembaga yang membiayai program. Pemberi dana melakukan
pemantauan terhadap kegiatan evaluasi program, dan menggunakan hasil evaluasi
untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan tentang penghentian,
perluasan, perbaikan atau tindak lanjut program. Dalam pengambilan keputusan
tersebut, bisa dilakukan dengan metode kesaksian, yaitu dengan menggunakan
pengamatan secara langsung maupun tidak langsung dan juga dari kesaksian atau
testimoni seseorang yang dikenai program tersebut.
(https://drive.google.com/drive/folders/1-nNEHiaiAKZ2nN2ssemK6B-5VCswTqa3)
Kegunaan kaji tindak secara umum adalah untuk menghasilkan inovasi yang
diharapakan dapat memiliki keuntungan relative (relative advantages), kecocokan
dengan kebutuhan dan budaya setempat (compatibility), keragamn (complexicity),
dapat di coba (trialibility), dan dapat diobservasi (observability). Secara khusus kaji
tindak dapat (a) meberdayakan diri setiap orang yang terlibat dalam kegiatan
sehingga kepercayaan terhadap dirinya meningkat untuk mengambil prakarsa
professional dalam melakukan perbaikan, perluasan, peningkatan, atau pembaharuan
program, (b) dapat terjadi saling membelajarkan antar peserta dalam kaji tindak
dengan cara mengalami (mutually experiental learning), (c) lembaga penyelenggara
kaji tindak dapat menjembatani antara situasi kegiatan dalam kaji tindak dengan
situasi kehidupan nyata di masyarakat, dan (d) masyarakat sendiri dapat menerima
pengaruh, langsung atau tidak langsung, dari kegiatan kaji tindak untuk memecahkan
masalah yang dihadapai masyarakat.
III.PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
Metode keputusan ahli digunakan oleh satu atu lebih tim kepakaran yang
bertugas mengevaluasi program pendidikan secara antardisiplin, antar sektor,
antar lembaga (Sudjana, 2008). Keputusan ahli secara sistematis yang
digunakan dalam evaluasi program berkaitan dengan inferensi tentang
program dan efektivitas komponen, proses dan tujuannya. Keputusan ahli
yang ditarik dari berbagai hasil evaluasi program sangat bermanfaat bagi
para pengambilan keputusan.
Studi kasus dapat diartikan sebagai kajian analisis dan deskriptif secara
mendalam dan rinci tentang suatu program yang diselenggarakan oleh
perorangan, organisasi, lembaga, atau masyarakat dalam konteks lingkungan
tertentu (Anderson, 1975: 46). Evaluasi program yang menggunakan metode
studi kasus bertujuan untuk mengkaji secara intensif latar belakang keadaan
saat ini dan interaksi situasi lingkungan unit social tertentu yang meliputi
kasus tertentu seperti individu, kelompok, lembaga, atau komunitas dalam
masyarakat.
Metode kesaksian adalah metode yang dilakukan dengan cara menyaksikan
atau mengikuti informasi secara informal melalui tayangan media masa baik
media elektronik atau media cetak maupun secara langsung. Seringkali hasil
kesaksian ini menjadi masukan untuk pengambilan keputusan dalam
mengevaluasi suatu program pendidikan.
Evaluasi program pendidikan luar sekolah dapat menggunakan metode kaji
tindak atau disebut pula metode tindakan kaji tindak. Elliot (199) memberi
batasan bahwa kaji tindak adalah kajian tentang situasi social dengan maksud
untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang ada didalamnya, seluruh
prosesnya, yang meliputi telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
13
Ayuni, dkk. 2014. Metode dan Evaluasi Program PLS. Diakses dari
http://mohamadfauzisetiawan.blogspot.com/2014/12/metode-dan-desain-
evaluasi-program-pls_3.html?m=1 pada 8 November 2021.
Haryadi, R., Oktarisa, Y., dan Darman, D. 2016. Penerapan Konsep Fisika dangan
menggunakan Food Storage Technique Suku Baduy. Jurnal Ilmiah dan
Penelitian dan Pembelajaran Fisika, 2(2).
Sukardi, HM. (2011). Evaluasi Pendidikan, Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi
Aksara
Tayibnafis, Farida Yusuf. (2008) Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. Jakarta:
Rineka Cipta
Yin, Robert K. 2017. CASE STUDY RESEARCH. Thousand Oaks, London, New
Delhi: SAGE Publications