Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METODE-METODE EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas


Mata Kuliah Evaluasi Program Pendidikan

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Prof. Dr. Undang Rosidin, S.Pd., M.Pd. & Anggreini, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 1
Dita Shanda Putri 1913022005
Yolla Amanda Putri A 1913022020
Khodijah 1913022025
Fitra Rinjani Yusman 1913022043
Annica Sekar Arum 1913022045
Suzanna Wati 1953022002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Metode-metode Evaluasi Program
Pendidikan” sebagai tugas dari mata kuliah Evaluasi Program Pendidikan tepat pada
waktunya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Prof. Dr. Undang Rosidin, S.Pd., M.Pd. dan Anggreini, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Evaluasi Program Pendidikan yang telah memberikan
pengarahan serta membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para
pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, penulis berharap makalah ini dapat membantu
pembaca dalam mempelajari materi terkait Metode-metode Evaluasi Program
Pendidikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar tercipta
makalah yang lebih baik lagi.

Bandarlampung, 9 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

COVER

PRAKATA

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang…………………………..…………...………………………..1
I.2 Rumusan Masalah…………………………….……………………………….2
I.3 Tujuan………………………………………...……………………………….2
II. PEMBAHASAN
II.1Metode Keputusan Para Ahli……………………………….…………………3
II.2Metode Studi Kasus……………..…………………………………………….5
II.3Metode Kesaksian……………………………………………………………..8
II.4Metode Kaji Tindak………………………………………………………….10
III.PENUTUP
III.1 Kesimpulan………………………..
…………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA

iii
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Masalah evaluasi dalam dunia pendidikan di negara kita, pada umumnya belum
begitu di kenal benar-benar baik bentuk maupun pelaksanaannya. Masih banyak
guru-guru yang belum begitu mengetahui apakah sebenarnya dan bagaimana
seharusnya melakukan evaluasi itu dalam pendidikan.

Mengingat pentingnya hal ini dan mengingat pula bahwa evaluasi itu merupakan
salah satu fungsi administrasi pendidikan yang tidak dapat diabaikan, maka dalam
makalah ini akan dibicarakan mengenai evaluasi program dalam pendidikan.

Pelaksanaan evaluasi yang diselenggarakan dimaksudkan sebagai suatu kegiatan


penilaian dan observasi antara peraturan yang telah ditetapkan, serta untuk
memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan program dan kegiatan
dengan perencanaan yang telah ditetapkan dalam Rencana. Melalui evaluasi program
tersebut diharapkan dapa tmeningkatkan efesiensi dan efektiftas kinerja. Selain itu
untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program dan
kegiatan. Evaluasi dilakukan untuk mengamati perkembangan pelaksanaan rencana
pembangunan; mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang muncul
untuk diambiltindakan antisipatif, berupa koreksi atas penyimpangan kegiatan;
akselerasi atas keterlambatan pelaksanaan kegiatan; dan klarifikasi atas
ketidakjelasan pelaksanaan rencana. Sementara itu, proses evaluasi dilakukan untuk
mengetahuidengan pasti tingkat pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang
dijumpai dalam pelaksanaan rencana pembangunan untuk selanjutnya dijadikan
masukan untuk perbaikan pelaksanaan rencana pembangunan selanjutnya.

Masalah yang sering di jumpai dalam sisitem pendidikan ialah kurangnya


evaluasi yang efektif yang disebabkan oleh kurangnya informasi yang dapat
diandalkan tentang hasil pendidikan, tentang praktek, dan programnya, kurangnya
suatu sistem yang standar untuk memperoleh informasi tersebut dalam butir satu.
2

Kesadaran akan hal tersebut merupakan salah satu langkah ke arah perbaikan,
evaluasi dapat memberikan pendekatan yang lebih banyak lagi dalam memberikan
informasi kepada pendidikan untuk membantu perbaikan dan pengembangan sistem
pendidikan. Oleh sebab itu, orang-orang yang berpengaruh dalam pendidikan, pakar-
pakar pendidikan, dan para pemimpin menyokong dan menyetujui bahwa program
pendidikan harus dievaluasi.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan makalah ini dikemukakan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana metode Keputusan Para Ahli dalam Evaluasi Program
Pendidikan?
2. Bagaimana metode Studi Kasus dalam Evaluasi Program Pendidikan?
3. Bagaimana metode Kesaksian dalam Evaluasi Program Pendidikan?
4. Bagaimana metode Kaji Tindak dalam Evaluasi Program Pendidikan?

I.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui metode Keputusan Para Ahli dalam Evaluasi Program
Pendidikan.
2. Mengetahui metode Studi Kasus dalam Evaluasi Program Pendidikan.
3. Mengetahui metode Kesaksian dalam Evaluasi Program Pendidikan.
4. Mengetahui metode Kaji Tindak dalam Evaluasi Program Pendidikan
II. PEMBAHASAN

II.1 Metode Keputusan Para Ahli


Metode keputusan ahli digunakan oleh satu atu lebih tim kepakaran yang bertugas
mengevaluasi program pendidikan secara antardisiplin, antar sektor, antar lembaga
(Sudjana,2008).
Peranan evaluator bukan semata-mata pada kegiatan pengumpulan data
melainkan pula dalam menyajikan data sebagai masukan bagi pengambilan
keputusan. Dalam keputusan ahli secara sistematik (Systematic Expert Judgement)
maka pemahaman evaluator tentang metode riset ilmu-ilmu sosial dan pengukurannya
sangat diperlukan. Evaluator harus memutuskan pilihannya mengenai metode-metode
evaluasi dan pengukuran yang akan digunakan, memperhatikan tujuan-tujuan
evaluasi program, dan memantau situasi lingkungan dalam dan lingkungan luar suatu
program yang akan atau sedang dievaluasi.
Keputusan ahli tidak berarti bahwa keputusan itu hanya dapat dilakukan oleh tim
atau kelompok evaluator yang terdiri atas para pakar yang melakukan evaluassi
program. Namun keputusan itu dapat dilakukan pula oleh ahli-ahli di bidang disiplin
ilmu lainnya setelah diminta pendapatnya tentang informasi yang menjadi fokus
perhatian dalam evaluasi program, seperti tentang kebutuhnan untuk memulai atau
melanjutkan suatu program pendidikan luar sekolah yang dievaluasi oleh pakar
perencanaan pendidikan, kecocokan konsep-konsep program dengan kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, perkiraan biaya dan efektivitas penggunaan dana oleh
ekonom dan akuntan yang dinilai oleh evaluator sosial, serta dukungan terhadap
program terutama dukungan dari politisi, ahli-ahli keuangan, dan tenaga pendidikan
yang profesional.
Diskusi panel antara pakar dapat memainkan peranan untuk menjelaskan jawaban
terhadap berbagai pertanyaan penting yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
untuk menghentikan, melanjutkan, memperluas atau memodifikasi program. Dalam
penggunaan metode ini, evaluasi program dilakukan oleh suatu tim ahli yang dipilih
4

dari berbagai pakar ilmu dan para evaluator. Keputusan tim ahli merupakan informasi
penting untuk masukan bagi pengambilan keputusan tentang upaya menghentikan,
melanjutkan, memperluas atau memodifikasi program.
Keputusan ahli secara sistematis yang digunakan dalam evaluasi program
berkaitan dengan inferensi tentang program dan efektivitas komponen, proses dan
tujuannya. Keputusan ahli yang ditarik dari berbagai hasil evaluasi program sangat
bermanfaat bagi para pengambilan keputusan. Keputusan ahli dapat pula digunakan
sebagai alat untuk membuat generalisasi tentang efektivitas suatu intervensi sosial,
ekonomi, atau pendidikan terhadap program yang sedang berjalan dan untuk
menyediakan data bagi pembuat keputusan berdasarkan sejumalah pengalaman dalam
mengevaluasi berbagai program pendidikan.
Para ahli dari berbagai bidang terkait dapat membantu dalam menilai kebijakan
tentang hubungan antara masyarakat dan lembaga yang melaksanakan program.
Keputusan tim ahli penting dipertimbangkan oleh lembaga penyelenggara, pengelola
dan pelaksana program serta oleh evaluator program pendidikan.
Penggunaan tim evaluasi dianggap penting terutama apabila kegiatan evaluasi
mencakup berbagai program yang kondisinya bervariasi. Sebagai misal, lembaga
perwakilan rakyat yang terjun ke daerah untuk mengetahui dampak keseluruhan
program yang dibiayai pemerintah seperti pelayanan pendidikan luar sekolah yang
berkaitan dengan wajib belajar di masyarakat pedesaan, penyelenggaraan pusat-pusat
pembelajaran bagi anak-anak, pemuda, dan orang tua. Demikian pula tim ahli
diperlukan untuk mengevaluasi proses dan hasil program latihan kerja bagi para
pencari kerja. Pos pelayanan terpadu, pendidikan anak putus sekolah, pelayanan
pendidikan bagi orang-orang lanjut usia, penanggulangan korban narkoba, pendidikan
mata pencaharian, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan kepemudaan,
pemberdayaan perempuan, dan sebagainya. Program-program tersebut sering muncul
dengan nama yang hampir bersamaan, didukung oleh lembaga-lembaga yang hampir
sama, dan menggunakan arahan atau pedoman pelaksanaan yang sama, namun sering
pengelolaan program-program tersebut tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam peraturan yang telah ditetapkan.
5

Penerapan keputusan ahli secara sistematis dalam evaluasi rangkaian program


yang kompleks oleh Brofen brenner (1975) diarahkan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan umum yaitu “Apakah intervensi awal terhadap suatu program akan
efektif?” Ia menemukan evaluasi proyek yang memenuhi kriteria untuk diangkat
dalam analisis gabungan yaitu: data untuk tidak lanjut secara sistematis yang
sekurang-kurangnya tersedia setelah dua tahun intervensi itu dilakukan. Berbagai data
yang mirip atau sama ditemukan dan dapat digunakan untuk kelompok kontrol dalam
aspek-aspek karateristik personalia, dan data bahan perbandingan antara satu proyek
dengan proyek lainnya. Generalisasi yang ditarik dari hasil analisis dibatasi pada
situasi dan kondisi tertentu di lapangan.

II.2 Metode Studi Kasus


Studi kasus dapat diartikan sebagai kajian analisis dan deskriptif secara mendalam
dan rinci tentang suatu program yang diselenggarakan oleh perorangan, organisasi,
lembaga, atau masyarakat dalam konteks lingkungan tertentu (Anderson, 1975 : 46).
Evaluasi program yang menggunakan metode studi kasus bertujuan untuk mengkaji
secara intensif latar belakang keadaan saat ini dan interaksi situasi lingkungan unit
social tertentu yang meliputi kasus tertentu seperti individu, kelompok, lembaga, atau
komunitas dalam masyarakat. Kajian ini berkaitan dengan segala hal yang bermakna
dalam perkembangan kasus dengan maksud untuk memahami siklus atau bagian
siklus kehidupan kasus tertentu. Dalam evaluasi program yang menggunakan metode
studi kasus akan dilakukan penggalian data secara intensif dan menganalisisnya
secara cermat tentang interaksi antar factor dalam program. Studi kasus sangat
berguna untuk mengembangkan hipotesis yang dapat mengarahkan pada evaluasi
program dalam skala lebih lebih besar dan untuk menghimpun saran–saran mengenai
berbagai variable dan alat pengukuran yang akan digunakan dalam evaluasi program
yang berskala besar.
Karakteristik studi kasus adalah:
1. Mendiskripsikan subjek penelitian (individu, kelompok, lembaga,
komunikasi) dalam keseluruhan fenomena perilakunya.
6

2. Mencermati kasus secara mendalam dengan menekankan pendekatan


longitudinal selama kurun waktu tertentu.
3. Berkaitan dengan upaya pemecahan masalah.
4. Disbanding dengan metode survey yang mengkaji sebagian variable dari
unit sampel dan kondisi yang lebih luas.

Contoh penerapannya antara lain adalah: kajian terhadap keberhasilan keluarga


tertentu dalam pendidikan anak atau kemajuan ekonomi keluarga pergerakan wajib
belajar Sembilan tahun melalui program kelompok belajar paket A dan B diPKBM
tertentu.

Studi kasus ini pun berguna untuk memberikan informasi yang sangat berfaidah
bagi perencanaan evaluasi program yang lebih luas, mengenai temuan lapangan
mberikan penjelasan seperti contoh atau ilustrasi mengenai temuan lapangan yang
digeneralisasikan secara statistic, dan kegiatan tindak lanjut hasil evaluasi program.
Dengan demikian studi kasus tentang suatu unit atau komponen program yang
dianggap paling efektif dalam mencapai suatu tujuan dapat menunjukkan ciri – ciri
unit atau komponen tersebut dan dapat pula mengidentifikasi teknik – teknik kegiatan
yang mempengaruhi pencapaian tujuan program. Namun studi kasus memiliki
kelemahan antara lain karena fokusnya terbatas pada subyek atau unit social tertentu
maka tingkat keterwakilannya terbatas, tidak mungkin dapat menarik generalisasi
untuk populasi luas. Kelemahan lainnya adalah bahwa studi kasus cenderung
dipengaruhi hal–hal subjektif yaitu antara lain kasus yang dipilih atas dasar
kemenarikannya, dianggap cocok dengan konsep yang telah di rancang evaluator,
serta interpretasi subjektif dari evaluator sendiri.

Studi kasus mungkin menjadi metode evaluasi program paling penting dalam
situasi tertentu, terutama tatkala fenomena yang akan dievaluasi itu bersifat kusus
tetapi mempunyai kaitan dengan fenomena global. Tahap pokok evaluasi program
dengan menggunakan studi kasus adalah merumuskan tujuan – tujuan evaluasi yang
ingin dicapai, menyusun rancangan, pendekatan, instrument, dan langkah – langkah
7

untuk mencapai tujuan–tujuan evaluasi, mengumpulkan, mengelolah dan menyajikan


data serta melakukan pelaporan studi kasus.

Contoh Penerapan Metode Studi Kasus

(https://drive.google.com/drive/folders/1-nNEHiaiAKZ2nN2ssemK6B-5VCswTqa3)
8

(https://drive.google.com/drive/folders/1-nNEHiaiAKZ2nN2ssemK6B-5VCswTqa3)

(https://drive.google.com/drive/folders/1-nNEHiaiAKZ2nN2ssemK6B-5VCswTqa3)

II.3 Metode Kesaksian


Evaluasi program dengan menggunakan kesaksian (pengamatan) merupakan salah
satu metode dalam evaluasi program pendidikan. Metode kesaksian adalah metode
9

yang dilakukan dengan cara menyaksikan atau mengikuti informasi secara informal
melalui tayangan media masa baik media elektronik atau media cetak maupun secara
langsung. Seringkali hasil kesaksian ini menjadi masukan untuk pengambilan
keputusan dalam mengevaluasi suatu program pendidikan.
Evaluasi program dengan menggunakan kesaksian (pengamatan) informal, hingga
saat ini sering digunakan. Beberapa banyak buku sumber yang ditelusuri dalam
evaluasi program pada dasarnya diangkat dari hasil pengamatan informal atau
kesaksian (testimony).
Setelah suatu program dibiayai dengan menggunakan dana dari pemerintah dan
kemudian program itu dilaksanakan, maka evaluasi program pada umumnya
diarahkan untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh pemerintah
sebagai pemberi bantuan dana dan/ atau lembaga legislatif yang berkaitan dengan
program tersebut. Kualitas evaluasi akan bervariasi sesuai dengan keragaman
kepentingan lembaga yang membiayai program. Pemberi dana melakukan
pemantauan terhadap kegiatan evaluasi program, dan menggunakan hasil evaluasi
untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan tentang penghentian,
perluasan, perbaikan atau tindak lanjut program. Dalam pengambilan keputusan
tersebut, bisa dilakukan dengan metode kesaksian, yaitu dengan menggunakan
pengamatan secara langsung maupun tidak langsung dan juga dari kesaksian atau
testimoni seseorang yang dikenai program tersebut.

Contoh Penerapan Metode Kesaksian


10

(https://drive.google.com/drive/folders/1-nNEHiaiAKZ2nN2ssemK6B-5VCswTqa3)

II.4 Metode Kaji Tindak


Evaluasi program pendidikan luar sekolah dapat menggunakan metode kaji tindak
atau disebut pula metode tindakan kaji tindak, menurut Stephen Kemmis dan
McTaggart (1980) yang di kutip D. Hopkins (1993 ), adalah “ a form of selfreflection
inquiry undertaker by participants in social (including educational) situation in order
to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practices,
(b) their understanding of these practices, and c the situations in which practices are
carried out.
Beberapa pakar evaluasi mengartikan kaji tindak dengan batasan yang berbeda–
beda tetapi mempunyai kaitan antara satu dengan yang lainnya. Cohen dan mantion
(1980) menyatakan bahwa kaji tindak adalah evaluasi tindakan di dunia nyata dan
pemeriksaan yang cermat terhadap pengaruh tersebut. Sedangkan Elliot (199)
memberi batasan bahwa kaji tindak adalah kajian tentang situasi social dengan
maksud untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang ada didalamnya, seluruh
prosesnya, yang meliputi telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
dan dampak serta menjalin hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri
selfevaluation) dan perkembangan professional. Karakteristik kaji tindak menurut D.
Sudjana (2002) adalah:
1. Kajian dilakukan oleh para pelaku dari dalam suatu kegiatan, misalnya
kegiatan pembelajaran yang mengaitkan antara kurikulum (tujuan
pembelajaran, bahan belajar, metode – teknik dan media pembelajaran dan
evaluasi hasil belajar) dengan peserta didik,peserta didik dan lingkungan
alam, social budaya, dan kelembagaan.
2. Berorientasi pada masalah situasional. Masalah ini di telaah dan di
diagnosis dalamkonteks tertentu.
11

3. Kolaboratif yang dilakukan oleh evaluator bekerja sama dengan pihak –


pihak lain, yaitu dengan tenaga – tenaga dari instansi dan lembaga terkait,
tokoh masyarakat, pendidik dan sebagainya.
Partisipatif, evaluator sebagai pelaku kaji tindak melibatkan subjek yang
dievaluasi seperti peserta didik atau masyarakat setempat dalam proses
identifikasi masalah, kebutuhan dan potensi – potensi, serta kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan.
4. Berdaur (cyclical) dalam arti bahwa kaji tindak dilakukan secara
berkelanjutan berdasarkan hasil selfgroup evaluation terhadap
perencanaan, proses pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan atau
perlakuan.
5. Kegiatan kaji tindak mencakup rencana (plan), tindakan (action),
pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).

Kegunaan kaji tindak secara umum adalah untuk menghasilkan inovasi yang
diharapakan dapat memiliki keuntungan relative (relative advantages), kecocokan
dengan kebutuhan dan budaya setempat (compatibility), keragamn (complexicity),
dapat di coba (trialibility), dan dapat diobservasi (observability). Secara khusus kaji
tindak dapat (a) meberdayakan diri setiap orang yang terlibat dalam kegiatan
sehingga kepercayaan terhadap dirinya meningkat untuk mengambil prakarsa
professional dalam melakukan perbaikan, perluasan, peningkatan, atau pembaharuan
program, (b) dapat terjadi saling membelajarkan antar peserta dalam kaji tindak
dengan cara mengalami (mutually experiental learning), (c) lembaga penyelenggara
kaji tindak dapat menjembatani antara situasi kegiatan dalam kaji tindak dengan
situasi kehidupan nyata di masyarakat, dan (d) masyarakat sendiri dapat menerima
pengaruh, langsung atau tidak langsung, dari kegiatan kaji tindak untuk memecahkan
masalah yang dihadapai masyarakat.
III.PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
 Metode keputusan ahli digunakan oleh satu atu lebih tim kepakaran yang
bertugas mengevaluasi program pendidikan secara antardisiplin, antar sektor,
antar lembaga (Sudjana, 2008). Keputusan ahli secara sistematis yang
digunakan dalam evaluasi program berkaitan dengan inferensi tentang
program dan efektivitas komponen, proses dan tujuannya. Keputusan ahli
yang ditarik dari berbagai hasil evaluasi program sangat bermanfaat bagi
para pengambilan keputusan.
 Studi kasus dapat diartikan sebagai kajian analisis dan deskriptif secara
mendalam dan rinci tentang suatu program yang diselenggarakan oleh
perorangan, organisasi, lembaga, atau masyarakat dalam konteks lingkungan
tertentu (Anderson, 1975: 46). Evaluasi program yang menggunakan metode
studi kasus bertujuan untuk mengkaji secara intensif latar belakang keadaan
saat ini dan interaksi situasi lingkungan unit social tertentu yang meliputi
kasus tertentu seperti individu, kelompok, lembaga, atau komunitas dalam
masyarakat.
 Metode kesaksian adalah metode yang dilakukan dengan cara menyaksikan
atau mengikuti informasi secara informal melalui tayangan media masa baik
media elektronik atau media cetak maupun secara langsung. Seringkali hasil
kesaksian ini menjadi masukan untuk pengambilan keputusan dalam
mengevaluasi suatu program pendidikan.
 Evaluasi program pendidikan luar sekolah dapat menggunakan metode kaji
tindak atau disebut pula metode tindakan kaji tindak. Elliot (199) memberi
batasan bahwa kaji tindak adalah kajian tentang situasi social dengan maksud
untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang ada didalamnya, seluruh
prosesnya, yang meliputi telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
13

pemantauan, dan dampak serta menjalin hubungan yang diperlukan antara


evaluasi diri selfevaluation) dan perkembangan professional.
DAFTAR PUSTAKA

Ayuni, dkk. 2014. Metode dan Evaluasi Program PLS. Diakses dari
http://mohamadfauzisetiawan.blogspot.com/2014/12/metode-dan-desain-
evaluasi-program-pls_3.html?m=1 pada 8 November 2021.

Haryadi, R., Oktarisa, Y., dan Darman, D. 2016. Penerapan Konsep Fisika dangan
menggunakan Food Storage Technique Suku Baduy. Jurnal Ilmiah dan
Penelitian dan Pembelajaran Fisika, 2(2).

Lestari, dkk. 2013. Desain dan Metode Evaluasi. Diakses dari


http://kuliahevaluasiprogrampls.blogspot.com/2013/10/materi-desain-dan-
metode-evaluasi.html pada 8 November 2021.

Nuraida, Nia. 2016. Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Melalui Pendidikan Pencak


Silat untuk Anak Usia Dini. Jurnal Tunas Siliwangi, 1(2).

Nurdin, dan Anhusadar. 2020. Evaluasi Pelaksanaan Standar Proses di Satuan


Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 4(2).

Sudjana, Djudju. 2008. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah.Bandung.


Remaja Rosdakarya

Sukardi, HM. (2011). Evaluasi Pendidikan, Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi
Aksara

Tayibnafis, Farida Yusuf. (2008) Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. Jakarta:
Rineka Cipta

Tuckman, Bruce. C. (1978). Conducting Educational Research. New York Harcourt


Brace Jovanovich.
Tulung, Jeane. 2014. Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Tingkat VI di Balai Diklat Keagamaan Manado. Jurnal “Acta Diurna”, 3(3).

Tyler, Melissa Conley. (2005). A Fundamental Choice: Internal or External


Evaluation. Evaluation Journal of Australasia 4(1-2): 3-11.

Yin, Robert K. 2017. CASE STUDY RESEARCH. Thousand Oaks, London, New
Delhi: SAGE Publications

Yusiyaka, Rahmi. 2016. Penilaian (Evaluating) pada Program Pendidikan Luar


Sekolah. Jurnal Educate, 1 (1).

Anda mungkin juga menyukai