Oleh :
Maya Puspita Sari
135040101111266
Wikunti Iga
135040107111006
Rizki Setiawan
135040107111017
Cattleyanska Pranadya
135040107111021
Sri Wahyuni
135040107111026
1 Meliputi kegiatan apa saja kah dalam setiap tahapan tersebut? Sebutkan rincian kegiatan
pada setiap tahapan dan carilah pembanding rincian kegiatan pada setiap kegiatan
pada setiap kegiatan dari referensi lain
Jawab:
Terdapat 4 tahapan dalam kegiatan penelitian :
1
Topik Penelitian
Menentukan Topik penelitian adalah tahapan awal, gerbang awal yang sangat penting
sebelum melakukan penelitian. Topik penelitian dapat dicari dengan memperhatikan
keadaan sekitar, kantor sendiri, perusahaan tempat bekerja, keadaan keluarga, kantor
teman, masyarakat sekitar, lewat hobi, lewat surat kabar, majalah, internet dan lain-lain.
Rancangan penelitian
Perancangan penelitian didasarkan dari hasil penjagaan tentang situasi. Berdasarkan hasil
studi pendahuluan nantinya akan dapat diidentifikasi sejumlah permasalahan.
Permasalahan yang dijumpai, dijabarkan serinci mungkin yang selanjutnya dituangkan
dalam suatu rencana. Secara rinci perancangan tersebut berisi tentang apa yang dilakukan
beserta rasionalnya, siapa yang akan melakukan, dimana, kapan, dan bagaimana kegiatan
penelitian dilakukan. Kegiatan tahap perancangan ini akan melahirkan gambaran umum
tentang rencana penelitian tindakan, yaitu :
a. Gambaran tema penelitian berdasarkan alasan pemilihannya
b. Gambaran tentang subyek penelitian beserta alasana pemilihannya
c. Rasional singkat tentang rencana perubahan yang akan dilakukan
d. Rincian kegiatan yang mencakup apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan
dan bagaimana melakukannya.
e. Gambaran tentang cara melakukan perubahan terhadapa sesuatu yang sedang berjalan.
f. Gambaran tentang rencana tindakan dan efek yang akan menyertainya
g. Gambaran tentang cara memonitor efek dari rencana tindakan yang akan dilakukan
h. Gambaran tentang proses pengumpulan data, analisis data dan refleksinya.
Secara teknis, rancangan penelitian memuat penetapan bukti atau indicator yang
menunjukan seberapa jauh masalah yang dipilih dapat dipecahkan melalui tindakan yang
dilakukan. Selain itu, memuat juga perumusan rancangan tindakan sebagai acuan dalam
melakukan tindakan beserta rancangan evaluasinya , perancangan alat dan metode dalam
pendokumentasian data atau informasi yang relevan dan perencanaan metode pengolahan
data. Perencanaan bersipat lentur, artinya dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang
ada dilapangan. Oleh karena itu peneliti dituntut untuk selalu siap menghadapi
perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.
3
Pelaksanaan Penelitian
Tahap ini merupakan penjabaran rencana ke dalam tindakan dan mengamati jalannya
tindakan. Umpan balik perlu segera dilakukan sebagai bahan untuk segera memodifikasi
rencananya. Pada saat tindakan dilaksanakan, kegiatan pengamatan yang cermat dan
produktif perlu dilakukan, sehingga diperoleh data. Untuk refleksi. Kegiatan pengamatan
dimaksudkan untuk mengenali, merekam, mendokumentasikan semua indicator (baik
proses maupun hasil) perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat dari tindakan
terencana atau sebagai efek sampingnya. Pada tahap ini, peneliti melakukan konsepkonsep dalam proses tranformasi informasi yang digunakan dalam pembuatan paket
informasi terseleksi. Sekaligus dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan berkaitan
dengan produk yang akan dihasilkan.
Tentukan apakah data sekunder, survei, atau eksperimen yang akan menghasilkan data
yang dibutuhkan dan sesuai dengan metode yang dipilih
Menentukan apakah dan bagaimana menggunakan kuisioner, skala sikap, observasi, dan /
atau teknik proyektif
Tentukan siapa dan berapa banyak responden atau benda untuk mengukur
Tentukan cara menganalisa data yang tepat untuk menyediakan informasi yang
diperlukan
Meninjau semua aspek penelitian ini untuk memastikan bahwa dapat dikatakan etis
Untuk setiap pendekatan penelitian, kembangkan estimasi waktu dan keuangan serta
bandingkan dengan nilai taksiran kendala informasi dan waktu yang diberikan oleh
masalah
Merangkum hasil dari tujuh langkah sebelumnya dalam bentuk proposal penelitian
Menurut Kasiram (2008), tahapan penelitian kualitatif dan kuantitatif meliputi:
Penelitian Kualitatif
Proses penelitian disajikan menurut tahap-tahapnya, yaitu:
1. Tahap Pra-lapangan
Beberapa kegiatan dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan. Masing-masing
adalah: (1) Penyusunan rancangan awal penelitian, (2) Pengurusan ijin penelitian, (3)
Penjajakan lapangan dan penyempurnaan rancangan penelitian,(4) Pemilihan dan
interaksi dengan subjek dan informan, dan (5) Penyiapan piranti pembantu untuk
kegiatan lapangan.
Perlu dikemukakan, peneliti menaruh minat dan kepedulian terhadap gejala menglaju dan
akibat-akibat sosialnya. Pengamatan sepintas sudah dilakukan jauh sebelum rancangan
penelitian disusun dan diajukan sebagai topik penelitian.
Berbekal pengamatan awal dan telaah pustaka, peneliti mengajukan usulan penelitian
tentang mobilitas penduduk dan perubahan di pedesaan. Usulan yang diajukan dan
diseminarkan dengan mengundang teman sejawat dan pakar.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Konsep sampel dalam penelitian ini berkaitan dengan bagaimana memilih informan atau
situasi sosial tertentu yang dapat memberikan informasi mantap dan terpercaya mengenai
unsur-unsur pusat perhatian penelitian.
Pemilihan informan mengikuti pola bola salju (snow ball sampling). Bila pengenalan dan
interaksi sosial dengan responden berhasil maka ditanyakan kepada orang tersebut siapasiapa lagi yang dikenal atau disebut secara tidak langsung olehnya.
Dengan wawancara, peneliti berupaya mendapatkan informasi dengan bertatap muka
secara fisik danbertanya-jawab dengan informan. Dengan teknik ini, peneliti berperan
sekaligus sebagai piranti pengumpul data.
Selama wawancara, peneliti juga mencermati perilaku gestural informan dalam
menjawab pertanyaan. Untuk menghindari kekakuan suasana wawancara, tidak
digunakan teknik wawancara terstruktur. Bahkan wawancara dalam penelitian ini
seringkali dilakukan secara spontan, yakni tidak melalui suatu perjanjian waktu dan
tempat terlebih dahulu dengan informan. Dengan ini peneliti selalu berupaya
memanfaatkan kesempatan dan tempat-tempat yang paling tepat untuk melakukan
wawancara.
3. Tahap Pasca Lapangan
Model analisis interaktif yang digambarkannya sangat membantu untuk memahami
proses penelitian ini. Model analisis interaktif mengandung empat komponen yang saling
berkaitan, yaitu (1) pengumpulan data, (2) penyederhanaan data, (3) pemaparan data, dan
(4) penarikan dan pengujian simpulan.
Analisis selama pengumpulan data (analysis during data collection) dimaksudkan untuk
menentukan pusat perhatian (focusing), mengembangkan pertanyaan-pertanyaan analitik
dan hipotesis awal, serta memberikan dasar bagi analisis pasca pengumpulan data
(analysis after data collection). Dengan demikian analisis data dilakukan secara berulangulang (cyclical).
2
Penelitian Kuantitatif
a
Pemilihan topik
Topic yaitu pokok persoalan yang akan dibahas. Topic yang luas dapat dibagi-bagi
menjadi sub-sub topic. Judul penelitian dapat diangkat dari topic atau dari salah satu sub
topic. Menurut Arikunto Suharsini, topic harus: significance of topic (penting),
interesting topic (menarik), obtainable data (tersedianya data), dan managible topic (dapat
dilaksanakan). Apabila topic atau subtopic telah dipilih, langkah selanjutnya adalah
merumuskannya menjadi judul penelitian.
b
Perumusan masalah
Pada dasarnya, suatu penelitian harus memiliki masalah yang diteliti. Masalah tersebut
ada dalam topic atau judul penelitian. Agar dapat dipecahkan, maka masalah dalam topic
atau judul tersebut harus dirumuskan secara operasional. Sebelum dirumuskan, semua
masalah harus diidentifikasi terlebih dahulu.
c
Tujuan pokok tiap penelitian adalah mencari jawaban atas permasalahan yang diajukan.
Tujuan harus dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan, yang arahnya disesuaikan
dengan model masalah yang dirumuskan. Sedangkan kegunaan hasil penemuan selalu
dikaitkan dengan pengembangan ilmu terkait dan aplikasi penemuan tersebut dalam
praktek.
d
Kajian literature
Pembahasan literature yang relevan penting untuk member kerangka teori dari topic atau
judul yang diajukan. Dengan mengetahui teori-teori tentang masalah-masalah yang akan
dibahas, peneliti akan dapat mengetahui secara pasti seluk beluk topic atau judul yang
bersangkutan.
Perumusan hipotesis
Dari hasil bacaan literature dan kerangka teoritik yang digunakan, peneliti dapat
menentukan arah pemecahan masalah dengan menggunakan hipotesis. Hipotesis
dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menghubungkan dua atau lebih
konsep atau variable yang dapat diuji dengan data empiris.
f
Tiap masalah yang telah dirumuskan, perlu diidentifikasi variable apa saja yang
dikandung. Sebenarnya, variable merupakan operasionalisasi dari konsep. Dalam
pengukuran variable, dilakukan prosedur penetapan angka (skala pengukuran) yang
mewakili atribut yang dimiliki oleh variable. Dalam skala pengukuran, terdapat skala
nominal, ordinal, interval, dan rasio.
g
Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan istilah yang sangat lazim
dipakai. Pepulasi merupakan jumlah kumpulan unit yang akan diteliti karakteristiknya.
Jika populasinya terlalu luas, maka peneliti harus menhambil sampel dari populasi yang
telah didefinisikan. Adapun sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti secara
mendalam. Sampel diambil bila kita merasa tidak mampu meneliti seluruh populasi.
Syarat utama sampel adalah harus mewakili populasi. Untuk memperoleh sampel yang
bisa memenuhi persyaratan, diperlukan metode yang cocok.
h
Metode pengumpulan data yang dapat disesuaikan dengan sumber dan jenis data yang
akan diambil.
i
IPD adalah alat yang digunakan untuk mengambil, merekam, atau menggali data. IPD
harus operasional, dapat diukur, diamati, dan dicek kebenarannya. IPD dapat berupa
pedoman wawancara, pedoman observasi, daftar angket, dan lain-lain.
j
Ada dua prosedur yang harus ditempuh, yaitu prosedur administrasi dan prosedur
metodologis.
k
Tahap ini dilakukan jika seluruh data telah terkumpul dan sebelum meninggalkan
lapangan.
l
Metode analisis data yang akan digunakan, sudah harus dipikirkan sejak merumuskan
judul atau masalah, yang kemudian dijabarkan dalam variable dan indicator
m Penyajian hasil penelitian
Data yang telah diolah dan dianalisis, dilaporkan dalam bab tersendiri. Hasil pengolahan
data dan hasil analisis data, harus disajikan lengkap dan mudah dipahami. Data harus
disajikan dalam bentuk tabel-tabel yang dianalisis.
n
Peneliti harus dapat secara rasional mengaitkan hasil temuannya dengan kerangka
teoritisnya. Jika penelitian tersebut dapat memperkuat teori, dapat dimungkinkan untuk
dikembangkan lebih lanjut.
o
Bab ini penting karena dalam bab ini penemuan dan hasil kegunaan hasil penelitian
disajikan.
Daftar Pustaka
Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Malang: UIN Malang Press.
Tull, D.S. and D.I. Hawkins. 1993. Marketing Research: Measurement and Method.