Di susun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2013
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Rosullulah beserta keluarga sampai akhir zaman selaku suri tauladan yang
baik bagi umatnya.
Dengan kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tak hingga kepada Bapak
Agus Iwan Kesuma,SE.,MA selaku dosen mata kuliah Teori Ekonomi Makro.
Dalam penulisan makalah ini penulis telah berusaha untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, namun penulis juga memiliki banyak keterbatasan selaku manusia biasa. Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna untuk kesempurnaa dari makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semog makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Daftar Isi
BAB.I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
A. PENGANGGURAN
1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong atau termasuk
dalam angkatan kerja (usia kerja) yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Seseorng yang memasuki usia kerja tetapi tidak aktiv dalam mencari pekerjaan
tidak di sebut penganggguran, contoh: ibu rumah tangga dia hanya ingin mengurus suami dan
anak-anaknya saja bukan bermaksud untuk kerja. Usia kerja di atas sekitar 15 tahun sampai 64
tahun.
Pengangguran dalam suatu Negara adalah perbedaan antara angkataan kerja dengan
penggunaan tenaga kerja. Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu
perekonomian pada suatu waktu tertentu.
Dalam prakteknya suatu Negara dianggap sudah mencapai tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh apabila dalam perekonomian tingkat pengangguranya kurang dari 4%.
2. Jenis-jenis Pengangguran
Berdasarkan Penyebabnya
a. Pengangguran Normal (Friksional) adalah pengangguran yang di sebabkan oleh
waktu yang dibutuhkan orang untuk mencari pekerjaaan. Para penganggur ini tidak
ada pekerjaan bukan karena tidak dapat pekerjaan melainkan sedang mencari
pekerjaan yang lebih baik.
b. Pengangguran konjungtur (cyclical) adalah pengangguran yang diakibatkan
perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian. Pada saat agregrat turun
dengan banyak akibat dari kemrosotan harga yang menimbulkan kemunduran
perusahaan-perusahaan terhadap produksinya.kemrosotan permintaan agregat ini
mengankibatkan perusahaan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya hal
inilah yang disebut pengannguran cyclical.
c. Pengangguran structural adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya
perubahan struktur kegiatan ekonomi. Ada dua penyebab pengangguran ini terjadi.
Yang pertama, akibat dari kemrosotan permintaan. Contohnya: pengangguran yang
berlaku di kalngan tukang jahit sebagai akibat perkembangan industri. Yang kedua,
akibat dari canggihnya teknik memproduksi. Pengangguran yang diakibatkan oleh
kemajuan teknik produksi di namakan Pengangguran Teknologi. Contoh:
pembuatan jalan raya yang dulunya banyak menggunakan tenaga kerja tetapi
sekarang sudah menggunakan alat-alat berat.
Berdasarkan Cirinya
a. Pengangguran Terbuka adalah pengangguran ini terjadi akibat dari pertambahan
lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Pengangguran
ini juga dapat terjadi akibat dari kegiatan ekonomi yang menurun dari kemajuan
teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga kerjaatau sebagaiakibat dari
kemunduran perkembangan sesuatu industry.
b. Pengangguran Tersembunyi adalah pengangguran ini biasanya terjadi di sector
pertania dan jasa karena adanya kelebihan tenaga kerja di sector tersebut. Biasanya
jumlah tenaga kerja dalam suatu kegiatan ekonomi adalah lebih banyak dari yang
sebenarnya diperlukan suaya ia dapat menjalankan kegiataannya lebih efesien.
c. Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang terjadi pada waktu-waktu
tertentu di dalam satu tahun. Cotohnya seorang petani akan bekerja pada saat
penanaman sampai panen setelah halite selesai maka mereka terpaksa mengaggur hal
inilah yang disebut pengangguran musiman. Pengangguran ini biasanya terjadi di
sector pertanian dan perikanan.
d. Setengah menganggur adalah pengangguran yang diakibat karena belum adanya
pekerjaan setelah seseorang itu berhijrah atau berimigrasi ke kota-kota besar serta
pengangguran ini dapat terjadi karena adanya pekerja yang tidak bekerja dengan
waktu penuh.
3. Penyebab tejadi pengangguran
a) Kekurangan pengeluaran agregat
Para pengusaha memproduksi barang dan jasa dengan dengan maksud
untuk mencari keuntungan. Keuntungan tersebut hanya akan dapat diperoleh
apabila para pengusaha dapat menjual barang yang mereka produksi. Semakin
besar permintaan, maka semakin banyak pula barang dan jasa yang akan mereka
wujudkan kenaikan produksi yang di lakukan akan merubah penggunaan tenaga
kerja. Dengan demikian terdapat berhubungan erat di antara tinggkat pendapatan
nasional yang di capai dengan penggunaan tenaga kerja yang dilakukan; semakin
tinggi pendapatan nasional, semakin banyak penggunaan tenaga kerja dalam
perekonomian.
b) Menganggur karena ingin mencari kerja yang baik
Karena adanya kebutuhan yang banyak seseorang terkadang ingin
memperoleh pendapatan yang tinggi sehingga hal ini mendorong masyarakat
untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dengan upah yang tinggi.
c) Pengusaha menggunakan peralatan produksi modern yang mengurangi
penggunaan tenaga kerja
Para pengusaha terkadang ingin memperbanyak jumlah produksi mereka
sehingga para perusahaan menggunakan mesin dan mengurangi jumlah tenaga
kerja hal inilah yang mengakibat kan adanya pengangguran.
Ketidaksesuaian antara keterampilan kerja yang sebenarnya dengan keterampilan
yang diperlukan dalan industry.
Kemampuan yang dimiliki tenaga kerja kadang tidak sesuai dengan apa
yang perusahaan ingin atau perlukan.
4. Rumus perhitungan
LF = E+U Employe rate = U/E
Penentuan parah atau tidak inflasi tentu saja sangat relative dan tergantung
BAB III
PENUTUPAN
A. SIMPULAN
B. SARAN
Para pembaca makalah ini diharapkan menjadi lebih mengetahui dan memahami
permasalahan yang timbul karena adanya pengangguran, inflasi, dan nilai tukar serta dapat
mengetahui bagaimana cara mengatasinya sehingga pembaca dapat menghindari hal
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Boediono, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro No.2, Yogyakarta, Penerbit; BPFC
Yogyakarta
Sukirno Sadono, 1994, Pengantar Teori Makro Ekonomi, edisi 2, Jakarta, Penerbit: PT.Raja
Grafindo Persada
Sukirno Sadono, 2010, Makroekonomi Teori Pengantar, edisi 3, Jakarta, Penerbit: PT.Raja
Grafindo Persada