Anda di halaman 1dari 16

Assalamualaikum

LAPORAN KOMPREHENSIF
ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KEHAMILAN PADA
NY. V G2PIA0 DENGAN ANEMIA RINGAN DI PRAKTEK
BIDAN BERSAMA WILAYAH KEPAHIANG

NADIA UTARI PRATIWI


NIM: P00340421015

PRODI PENDIDIKAN PROFESI KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN
KESEHATAN BENGKULU
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia masa
depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan kondisinya dimasa janin dalam kandungan
(Oktaviana, Nelly. 2021)
cara umum penyebab kematian ibu yaitu yang berkaitan dengan gangguan kehamilan atau
penanganan (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidental) selama kehamilan, melahirkan dan
dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilannya per
100.000 kelahiran hidup serta kematian ibu secara tidak langsung seperti kehamilan dengan anemia,
tindakan yang mengganggu kenyamanan ibu dan gangguan pola kebutuhan serta kekurangan gizi
pada ibu hamil (Manuaba dkk, 2014).
Menurut WHO prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi Fe sekitar 35-75%
semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Sementara presentase wanita
hamil dari keluarga miskin terus meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan dalam
trimester I (sebanyak 8%), trimester II sebanyak 12%, dan trimester III sebanyak 29% . secara
keseluruhan anemia terjadi pada 45% wanita dinegara berkembangdan 13% dinegara maju. Di
wilayah Indonesia bagian barat tergolong tinggi, anemia di aceh sebanyak 56,6%, sumatera
utara 77,9%, sumatrea barat 8,9%, Riau 65,6%, Jambi 74,2%, Sumatra selatan 58,3%,
Lampung 60,7%. Dalam penanggulangan anemia pada ibu hamil, kemenkes telah mempunyai
kebijakan agar anemia tidak berdampak terhadap kondisi persalinan dan nifas yang beresiko
terhadap kematian (Zuitna,dian, 2021).
Dampak anemia pada kehamilan terhadap bayi antara lain dapat mengakibatkan hambatan
tumbuh kembang janin dalam rahim, abortus, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah atau
BBLR, bayi lahir dengan anemia mudah infeksi, dan pertumbuhan setelah lahir dapat
mengalami hambatan. Sedangkan dampak anemia bagi ibu dapat terjadi persalinan lama,
distosia, perdarahan dalam persalinan dan perdarahan postpartum (Saifudin dan Anjelina,
2017).
Upaya yang dilakukan untuk menekan AKI dan AKB dengan memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan (Continuity of Care) mulai dari hamil,
bersalin, nifas, neonatus hingga pemilihan alat kontrasepsi.
Bidan sebagaii pemberi pelayanan primer kepada masyarakat ditunutut untuk berperan aktif
dalam memberikan asuhan kebidanan ibbu hamil dengan aemia yang diharapkan dapat
mengurangi kejadian anemia pada ibu hamil.
Berdasarkan masalah untuk mencegah resiko anemia penulis merasa tertarik untuk melakukan
asuhan kebidanan secara komprehensif melalui studi kasus continuity of care pada Ny. V
selama masa kehamilan.
 Tujuan = Untuk dapat memberikan asuhan kebidanan yang tepat dan komprehensif
“Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan di PBB Wilayah
Kepahiang tahun 2022”
 Ruang lingkup = Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan pelayanan
kebidanan yang berfokus pada masalah kesehatan ibu hamil dengan
anemia ringan.
 Manfaat = Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman secara
langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama
pendidikan. Selain itu menambah wawasan dalam menerapkan asuhan kebidanan
pada kasus anemia pada ibu hamil.
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI
 Kajian masalah kasus
Ny. V datang ke Praktik Bidan Bersama di antar oleh suaminya pada hari kamis, 22
september 2022 pukul 17.00 WIB. Ny. V mengatakan ingin memeriksakan keadaannya.
Ny. V mengatakan hamil anak ke dua yang usia kehamilannya 6 bulan dan kondisi saat
ini pusing dan cepat lelah..
Ny. V mengatakan tidak ada riwayat penyakit hipertensi atau hipotensi, pola makan
masih teratur tiga kali sehari. Muka Ny. V tanpak pucat, Kemudian Ny.V dilakukan
pemeriksaan TTV, hasil pemeriksaan TTV yaitu: TD: 110/70 mmHg, N: 78x/m, RR:
19x/m, S: 36,5 OC, dengan BB 66 kg, dan TB: 150 cm. dan selanjutnya petugas
memeriksakan mata Ny.V dan hasilnya Anemis. Dengan hal tersebut kemudian petugas
memeriksakan Hb Ny.V . pemeriksaan Hb dilakukan di jari kanan ibu, seetelah alat
pemeriksaan siap kemudian petugas memriksakan Hb ibu. Setelah selesai melakukan
pemeriksaan ternyata hasil yang di dapat Hb Ny. V 8,6 gr/dl. Menjelaskan hasil
pemeriksaan Hb pada Ny.V , bahwa Hb dengan nilai 8,6 gr/dl itu merupakan anemia
ringan. Kemudian memberikan terapi Fe kepada ibu 2x1 dan menganjurkan ibu
mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, protein, kalsium, asam folat
sepertitelur, daging , bayam, buncis, kacang-kacangan. Penjelasan selesai dan Ny. V
mengatakan ingin melakukan anjuran dari petugas.
 Kajian teori

Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel


Kehamilan merupakan
darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) didalam
penyatuan dari spermatozoa dan
darah lebih rendah dari pada nilai normal untuk
ovum dan dilanjutkan dengan
kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin
nidasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 9 bulan menurut Anemia dalam kehamilan merupakan keadaan
kalender internasional. Maka, menurunnya kadar hemoglobin, hematocrit dan
dapat disimpulkan bahwa eritrosit dibawah nilai yang normal.Kadar
kehamilan merupakan hemoglobin yang normal pada wanita hamil adalah
bertemunya sel telur dan 12 gr/dl. Menurut WHO mengategorikan anemia
sperma di dalam atau diluar pada kehamilan bila kadar hemoglobin darah
Rahim dan berakhir dengan kurang dari 11g%, 9-10 g% sebagai anemia ringan,
keluarnya bayi dan plasenta 7-8 g% anemia sedang dan 5-6 g% anemia berat.
melalui jalan lahir (Yulaikhah,
2019).
Etiologi anemia
Anemia sering terjadi selama
kehamilan, dikarenakan terjadi
peningkatan kadar cairan plasma
selama kehamilan mengencerkan
Diagnosa anemia dalam
darah (hemodilusi).
kehamilan:
• Cepat lelah
Patofiologis anemia • Sering pusing
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari • Mata berkunang-
laki-laki karena terjadi menstruasi dengan kunang
perdarahan sebanyak 50-80 cc setiap bulan dan • Mual-mual lebih hebat
kehilangan zat besi sebanyak 30-40 m/gr. pada primi
Disamping itu kehamilan memerlukan
• kulit tampak pucat
tambahan zat besi. Untuk meningkatkan jumlah
sel darah merah dan membentuk sel janin dan
• Jantung berdebar
plasenta. Makin sering seorang wanita
mengalami kehamilan dan melahirkan akan
makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi
makin anemis
 Pengaruh anemia dalam kehamilan
 Bahaya selama kehamilan : abortus prematuritas, terjadi infeksi, hyperemesis gravidarum,
perdarahan antepartum, ketuban pecah dini,
 Bahaya saat persalinan : fangguan his, kala I berlangsung lama, perdarahan post partum,
retensio plasenta.
 Bahaya saat nifas : infeksi puerperium, pengeluaran ASI berkurang, infeksi mamae
 Bahaya terhadap janin : abortus, kematian intrauterine, BBRL, cacat bawaan, mudah infeksi,
intelegensi rendah

Edukasi untuk ibu hamil dengan anemia


 Memotivasi ibu untuk banyak makan makanan yang mengandung banyak zat besi
 Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat
 Menganjurkan ibu mengkonsumsi tablet Fe
 Kebutuhan gizi pada anemia defisiensi besi
 Melakukan skrining pada kunjungan pertama dan pada saat usia kehamilan 28 minggu.
 Pemberian suplemen Fe untuk anemia berat dosisnya 4-6 mg/Kg BB/Hari dalam 3 dosis
terbagi. Untuk anemia ringan- sedang 3mg/KgBB/hari dalam 3 dosis terbagi. Menurut
kemenkes RI,2015. Apabila Hb<11 gr% maka berikan:
 edukasi dan konseling
 TTD :2 tablet/Hari
 Pantau kadar Hb: TI: Perbulan, T II: per 2minggu. Dan apabila Hb <8gr% maka lakukan
rujukan
 Meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber besi terutama dari protein hewani

 Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia


 Pemberian tablet zat besi selama kehamilan
 Pengobatan anemia pada ibu hamil harus ditujukan pada penyebab anemia
 Istirahat dan tidur
BAB III
PEMBAHASAN

 Ny. V datang ke Praktik Bidan Bersama mengatakan dirinya sedang hamil 6 bulan dan
mengeluh pusing dan mudah lelah. Keluhan pusing yang dirasakan oleh wanita hamil,
disebabkan karena aliran darah yang berusaha mengimbangi sirkulasi darah yang meningkat
seiring dengan pertumbuhan janin, ketika masuk trimester II dan III kehamilan, Rahim yang
membesar dapat menekan pembuluh darah, sehingga kepala terasa sakit atau pusing. Pusing
yang berkelanjutan berdampak pada gejala anemia, tekanan darah yang naik turun, dehidrasi
hingga sinkope (pingsan) (Puspitasari, 2020).
 Kemudian petugas melakukan pemeriksaan TTV , hasil yang didapat yaitu TTV yaitu: TD:
110/70 mmHg, N: 78x/m, RR: 19x/m, S: 36,5 OC, dengan BB 66 kg, dan TB: 150 cm. Tanda-
Tanda Vital Ny. V dalam batas normal. Definisi Tanda- tandan vital dalam batas normal disini
menggunakan pedoman TTV dalam batas normal menurut WHO
 Kemudian petugas memriksakan muka dari hasil pemeriksan muka tanpa pucat, dan
pemeriksan mata Ny.V dan hasilnya Anemis. Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel
darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) didalam darah lebih rendah dari pada nilai normal
untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin. Pada orang sehat butir-butir darah
merah mengandung hemoglobin, yaitu sel darah merah yang bertugas untuk membawa oksigen
serta zat gizi lain seperti vitamin dan mineral ke otak dank e jaringan tubuh. Kadar Hb normal
pada laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan. Kadar Hb untuk pria anemia yaitu kurang
dari 13,5 g/dl, sedangkan kadar Hb pada wanita kurang dari 12 g/dl (Muhayati, 2019)
 Dengan hal tersebut kemudian petugas memeriksakan Hb Ny.V . pemeriksaan Hb dilakukan
di jari kanan ibu, seetelah alat pemeriksaan siap kemudian petugas memriksakan Hb ibu.
Setelah selesai melakukan pemeriksaan ternyata hasil yang di dapat Hb Ny. V 8,6 gr/dl.
Dapat dikatakan Ny.V tersebut anemia ringan . Menurut WHO mengategorikan anemia pada
kehamilan bila kadar hemoglobin darah kurang dari 11g%, 9-10 g% sebagai anemia ringan,
7-8 g% anemia sedang dan 5-6 g% anemia berat.

 Diagnose : Ny. V umur 29 tahun , G2P1A0 umur kehamilan 26 minggu,


intrauterine, janin tunggal hidup, presentasi letak kepala, keadaan ibu dan janin
baik, hamil trimester II dengan anemia tingan.
penatalaksanaan
1) Meminta persetujuan (infoment consent) terhadap prosedur dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan kepada ibu
Evaluasi: ibu menatakan bersedia terhadap prosedur yang akan dilakukan dan ibu
mengetahui tujuan yang dilakukan
2) Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
Evaluasi: anamnesa sudah dilakukan dan hasil dari pemeriksaan fisik muka tanpa pucat, mata
anemis, TTV dalam batas normal yaitu TD: 110/70 mmHg, N: 78x/m, RR: 19x/m, S: 36,5 OC,
dengan BB 66 kg, dan TB: 150 cm.
3) Melakukan skrining Hb
Evaluasi: hasil pemeriksaan Hb 8, 6 g/dl
4) Menjelaskan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, protein,
kalsium, asam folat
Evaluasi : ibu mengatakan ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan untuk
mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan Hb
5) Menganjurkan ibu untuk makan 3x dalam sehari
Evaluasi: ibu mengatakan ibu sudah melakukan anjuran yang diberikan untuk makan 3x sehari.
6) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi 2 tablet fe sehari bersamaan dengan vitamin C 50
mg/tablet
Evaluasi: ibu bersedia untuk mengkonsumsi 2 tablet fe/ hari serta mengonsumsi vit C
 Menjelaskan kepada ibu untuk tidak minum tablet fe bersama dengan the atau kopi jika
ibu mau mengkonsumsi kopi atau the minumlah pada saat >2jam dari pemberian zat besi
Evaluasi: ibu mengatakan sehari-harinya tidak mengkonsumsi the atau kopi dan ibu
bersedia untuk tidak minum the atau kopi bersamaan tablet fe
 Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat yang cukup dimalam hari 6-7 jam maupun
disiang hari 1-2jam
Evaluasi: ibu mengatakan pada malam hari sudah tidur sekitar 7jam. Dan ibu mengatakan
ibu bersedia untuk meluangkan waktunya untuk istirahat pada siang hari 1-2jam
 Menganjurkan ibu untuk tidak cepat bangun setelah tidur dengan cara ambil posisi miring
kiri dan gunakan tangan sebagai penumpu utuk bangun dengan posisi berdiri
Evaluasi: ibu mengerti denggan anjuran yang diberikan untuk tidur dengan posisi miring
kiri dan ibu sudah menerapkannya 
 Hindari berdiri terlalu lama
Evaluasi: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan untuk tidak berdiri terlalu lama
dan ibu bersedia untuk melakukan anjuran yang diberikan
 Hindari berdiri secara tiba-tiba dari keadaan duduk
Evaluasi: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan ibu mau melakukan
anjuran yang diberikan
 Anjurkan ibu untuk melakukan kunjunagan ulang 1minggu lagi
Evaluasi: ibu bersedia melakukan konjuangan ulang.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan Saran:
Bagi mahasiswa
Dalam kasus ini, kami
Diharapkan dapat menambah pengalaman
memahami kasus secara melakukan pengkajian dan pengambilan
nyata tentang asuhan yang keputusan dalam melaksankan asuhan
diberikan pada kasus kebidanan pada ibu hamil.
anemia ringan. Asuhan
kebidanan yang diberikan Bagi bidan pelaksana di Praktik bidan
pada Ny. V di Preaktik Mandiri
Bidan Bersama berjalan Diharapkan dapat mempertahankan mutu
pelayanan dalam memberikan asuhan
sesuai teori.
kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai